Honda katanya meluncurkan motor trail terbarunya honda CRF 150 L untuk menghadang KLX, kini laju KLX juga mulai terganggu akibat ulah honda. Tapi kawasaki tidak kehabisan akal, kawasaki indonesia sebagai pabrikan anti mainstream di Indonesia yang selalu mampu membaca terlebih dahulu daripada produk jepang lainnya. Akhirnya meluncurkan motor sport klassik dimana saat ini memang motor gaya jadul retro memang sedang digemari daripada motor model kini yang terkesan body gede doang tangki segunung bentuk kayak robot kurang memuaskan bagi para modifikator dan penggemar klassik. Baru saja meluncur Motor retro termurah Kawasaki, W175 diklaim terjual sampai 1.500 unit hanya dalam dua minggu. Motor ini padahal baru meluncur pada 18 November, bersamaan dengan Kawasaki Bike Week 2017.
seperti dilaporkan oleh oto.com "Indennya sudah banyak, dan jika dicek ke diler-diler mencapai 1.500an unit," ujar Deputy Head Deputy Head Sales Promotion Department PT Kawasaki Motor Indonesia (KMI), saat acara test ride Kawasaki W175 di Sentul, Bogor, hari ini (29/1/17).W175 dipasarkan mulai dari Rp 29,8 juta (OTR Jakarta) untuk varian standar dan spesial edition (SE) dengan harga Rp 30,8 juta (OTR Jakarta). Kedua varian itu memiliki perbedaan tampilan. SE lebih terkesan klasik dengan berbagai ornamen tambahan seperti jok dengan detail jahitan layaknya sang kakak, W800. Sirip mesin stainless steel, panel instrumen dikelilingi bezel chrome dan lain-lain.Meski beda, mesinnya sama-sama dibekali kapasitas 177 cc SOHC satu silinder. Jantung mekanis ini hasil adaptasi mesin lawas milik Eliminator. Sanggup menghasilkan torsi puncak 13,2 Nm pada 6.000 rpm dan tenaga maksimal 13 PS pada 7.500 rpm. Sistem penyemprotan bahan bakar, masih pakai karburator tipe Mikuni VM24. Sistem transmisinya, 5-percepatan manual. Geng hijau mengklaim konsumsi bahan bakarnya mencapai 30 Kpl dengan total kapasitas tangki 13,5 liter.
Tampilan klasik W175 ditunjang pelek jari-jari, lampu bulat dan tangki tanpa sudut. Knalpotnya juga unik, pakai desain peashooter yang menggembung. Meski motor anyar, namun Kawasaki tidak memberi fitur modern sama sekali. Panel instrumen masih analog, lampu belum LED, bahkan tipe ban pun tidak tubeless (tube type).Menurut Michael, semua itu ditujukan agar harga jual W175 bisa terjangkau. Di sisi lain tanpa fitur modern, menjadikan kuda besi ini lebih mudah dimodifikasi dan gampang dirawat di bengkel mana saja.
Secara silsilah, W175 merupakan keluarga terkecil dari seri W. Di atasnya, Kawasaki punya W250 atau Estrella yang dibekali mesin 250 cc, banderolnya mencapai 72,6 juta (OTR Jakarta). Kelas tertinggi seri W, dihuni W800. Motor berkapasitas 773 cc ini dapat disebut sebagai motor besar. Harga W800 pun cukup tinggi Rp 250 juta (OTR Jakarta) untuk warna putih biru dan Rp 251 juta (OTR Jakarta) khusus varian special edition dengan warna hitam.
TES RIDE
Kesempatan mencoba Kawasaki W175 datang juga. Berselang dua minggu setelah peluncurannya di Kawasaki Bike Week 2017, unit test ride disediakan untuk wartawan di Rainbow Hills Sentul, Jawa Barat.
Desain
Dari sisi desain, Kawasaki W175 memang tidak terbantahkan. Gayanya begitu klasik, seperti motor lansiran 70an. Saran kami, bila tertarik sekalian saja beli varian special edition yang bedanya cuma Rp 1 juta dibanding standar. Pilihan warnanya lebih banyak: metallic spark black, new silver dan metallic matte covert green. Sosoknya juga lebih elegan lewat kemunculan detail sirip mesin warna stainless steel, panel instrumen beraksen krom, jok dengan pola jahitan keren dan knee grip di tangki bensin.
Secara keseluruhan, detail desainnya patut diacungi jempol. Kekurangannya cuma di spion yang terkesan murah dan panel instrumen tanpa indikator bensin. Minus terakhir ini cukup krusial, lantaran pengendara jadi tidak bisa melihat volume bahan bakar dengan mudah saat perjalanan.
Impresi Berkendara
Impresi menunggangi W175, motor ini terasa ringan dan lincah. Kaki juga sangat mudah menapak ke aspal untuk pengendara dengan tinggi 165 cm sekalipun. Hanya saja posisi stang kurang tinggi, sehingga tubuh harus sedikit menunduk saat berkendara.
Saat tombol electric starter (tidak ada kick starter) ditekan, getaran mesin terasa minim. Pedal gas diputar, jantung mekanis 177 cc SOHC satu silinder miliknya langsung merespons baik. Kami bahkan mudah mencapai kecepatan 100 Kpj saat melaju di jalan lurus. Perpindahan gigi transmisinya juga mulus dan kopling ringan. Sayangnya, semua itu membuat karakter jadul khas motor retro kurang terasa.
Berat total W175 126 kg dan bobot kemudi yang pas, menjadikan motor ini mudah dikendalikan. Kekurangannya, rem cakram depan kurang presisi untuk menghentikan motor dengan baik. Anehnya, rem belakang tromol miliknya justru terasa lebih baik. Walau Anda harus berhati-hati bila menekan rem belakang terlalu dalam saat kecepatan tinggi. Efeknya roda belakang bisa terkunci dan tergelincir lantaran Kawasaki belum membekali dengan sistem keselamatan anti-lock braking system (ABS).
Fitur Minim
Sebagai motor retro entry level Kawasaki, adik Estrella atau W250 ini, memang tanpa fitur modern sama sekali. Sistem pencahayaan masih bohlam di setiap lampu, panel instrumen analog. Ban depan berukuran 80/100-17 dan belakang 100/90-17 masih jenis tube type. Penyemprotan bahan bakar sekalipun, geng hijau mempercayakan karburator, bukan injeksi. Jangan berharap fitur lain tersemat di sini. Kawasaki memang sengaja menjadikannya sederhana. Mereka lebih suka konsumen melakukan modifikasi sesuai preferensi pribadi.
0 komentar:
Post a Comment