21:26
0

Jika Anda berpikir untuk menemukan planet seperti Bumi, adalah satu banding sejuta , Anda terlalu jauh mengkira- kira. Cobalah 1 : 700 Kuintiliun (7 x 10 ^20) atau sebut saja 700 JUTA TRILIUN PLANET, 

bahkan jumlah ini jauh lebih besar dengan uang seluruh penduduk bumi jika digabungkan jadi satu termasuk mereka kaum terkaya didunia mencapai sekitar 250.000 triliun rupiah, Dengan estimasi kekakayaan rata rata penduduk bumi perorang 10 juta saja. Saya pikir mustahil juga perorang dibumi punya uang 10 juta, karena banyak yang tidak beruang seperti anak anak  dan untuk kadang untuk makan saja susah. 

 2500 orang terkaya dunia saat ini jika ditotal kekayaannya cuma 180.000 triliun rupiah. ets kaga nyambung kok malah bahas duit, hanya gambaran betapa jumlah sangat besar ini bukan uang lagi yang setiap lembar bisa bernilai 100 ribu tapi jumlah planet.

Kemungkinan ini disajikan dalam sebuah studi baru yang memperkirakan lebih dari 700 triliun planet terestrial di alam semesta. Untuk benar-benar memahaminya, itu adalah tujuh diikuti oleh 20 nol (700.000.000.000.000.000.000). Dalam hal matematika, temuan tersebut memberikan lebih banyak dukungan pada gagasan bahwa Bumi adalah tempat yang sangat langka.

Studi yang tersedia di repositori arXiv dan saat ini diajukan untuk ditinjau oleh The Astrophysical Journal , dilakukan oleh astrofisikawan Swedia yang bekerja dengan model komputer yang ia buat untuk mensimulasikan evolusi alam semesta setelah Big Bang. Peneliti itu, Erik Zackrisson, menggunakan penelitian terkini tentang planet ekstrasurya dan pengetahuan tentang alam semesta awal sebagai bagian dari model, dan menjalankannya untuk mereka ulang kembali 13,8 miliar tahun silam.

Usia rata-rata dan lokasi planet-planet lain itu berbeda dengan apa yang diyakini banyak peneliti — bahwa banyaknya planet dan bulan di alam semesta membuat prospek untuk tidak menemukan dunia lain yang layak huni sangat tidak mungkin. Bagaimanapun, 700 kuintiliun adalah angka yang besar .

Sejauh ini, para ilmuwan telah menemukan sekitar 30 exoplanet di zona layak huni planet inangnya — wilayah di mana sebuah planet kemungkinan besar mengembangkan karakteristik yang dibutuhkan untuk menumbuhkan dan mengembangkan kehidupan. Ini hanyalah puncak gunung es — untuk berpikir bahwa salah satu dari batu-batu itu tidak dapat mengembangkan jenis atmosfer atau suhu yang tepat adalah tidak masuk akal. Adalah tugas Teleskop Leonhard Euler untuk mencari exoplanet. Observatorium Selatan Eropa

Mungkin itu benar. Namun menurut Zackrisson dan temuannya, sebagian besar planet dan bulan di alam semesta seharusnya tidak benar-benar terlihat seperti Bumi atau berperilaku seperti dunia ini.
Bumi, dengan kata lain, dalam anomali statistik — sebuah outlier ekstrim yang seharusnya tidak ada. Namun demikian, ini hanyalah hasil dari model komputer. Tidak diragukan lagi bahwa bahkan jika kemungkinan menemukan Bumi lain bahkan lebih rendah, para ilmuwan masih akan mencari planet lain yang layak huni . Bagaimanapun, semua penelitian luar angkasa mengarah ke ET .



JUMLAH GALAKSI DAN PLANET PERKIRAAN BARU

Data diatas adalah data peluang kemungkinan jumlah planet yang menyebar di alam semesta. Menurut Penelitian Jumlah planet digalaksi bimasakti mencapai 2-3 triliun kemudian jumlah galaksi di alam semesta saat ini mencapai 200 milyar galaksi. Tapi ini perkiraan awal sementara hasil sensus atau pencacahan terbaru dari alam semesta yang dipublikasikan mengungkap jumlah galaksinya meningkat sepuluh kali lipat dari cacah galaksi sebelumnya yakni 200 miliar galaksi menjadi 2 Triliun galaksi.


Dua triliun! Bayangkan! Ada dua triliun galaksi di alam semesta. Masing-masing galaksi diisi oleh jutaan sampai milyaran bintang, dan setiap bintang minimal punya 1 planet! Sepertinya akan lebih menyenangkan lagi jika kita bisa menemukan ada kehidupan di planet lain. Tentang planet yang punya kehidupan itu cerita berbeda yang sudah sering dan akan terus dibahas, mengingat kita masih terus melakukan pencarian.Ok. Sekarang kita tahu jumlah galaksi di alam semesta. Apakah penting? Seperti halnya sensus penduduk, dengan mengetahui jumlah penduduk, kita bisa mengetahui pertumbuhan penduduk pada suatu kota, kepadatan penduduk pada suatu area juga tingkat kelahiran dan kematian.

Tapi sebelum kita sampai jawaban dari implikasi yang diperoleh. Pertanyaannya, bagaimana para astronom bisa mengetahui ada dua triliun galaksi di alam semesta? 



Kita punya galaksi sebanyak itu di alam semesta. Tapi perlu diingat kalau dua triliun galaksi tidak berarti bintang bertambah banyak atau ukuran alam semesta membesar. Hasil cacah galaksi ini justru memberi tahu kita kalau bintang-bintang yang ada di alam semesta terbagi atau tersebar di lebih banyak galaksi. Jadi kalau sebelumnya yang kita tahu bintang tersebar di 200 miliar galaksi, sekarang bintang-bintang yang sama kita ketahui menyebar ke lebih banyak galaksi. Yup! 10 kali lipat atau 2 triliun galaksi. Artinya, ada banyak sekali galaksi kecil di alam semesta.


Petugas Sensus Galaksi 

Untuk bisa mengetahui jumlah galaksi di alam semesta, para astronom bertindak sebagai petugas sensus. Tapi, sensusnya tidak dengan menyambangi setiap galaksi. Ke planet Mars saja masih rencana. 
Cara sensusnya dengan memanfaatkan mata yang ada di luar angkasa seperti teleskop Hubble. Para astronom tidak menggunakan teleskop yang ada di Bumi karena tidak semua radiasi elektromagnetik bisa mencapai Bumi. Atmosfer Bumi yang jadi penyebabnya. Nah, teleskop di luar angkasa tidak dihalangi oleh atmosfer untuk bisa menerima cahaya dari seluruh panjang gelombang yang ada. Ini penting karena galaksi yang diamati oleh teleskop di luar angkasa sebagian besar sangat redup.


Dalam cacah galaksi di alam semesta, Teleskop di luar angkasa dalam hal ini Teleskop Hubble melakukan pengamatan pada satu area di langit. Hanya satu petak kecil area di langit. Jadi teleskop Hubble hanya bertugas untuk mengamati satu petak area tersebut. Setelah berhasil mengetahui ada berapa banyak galaksi di area tersebut, maka para astronom bisa mengetahui jumlah galaksi di seluruh alam semesta. Bagaimana bisa? tinggal kalikan saja dengan luas peta langit yang tidak diobservasi hubble.

Jadi Jumlah Planet Sebenarnya Ada Berapa ??

Dari Penelitian jumlah planet digalaksi bima sakti sebanyak 2-3 triliun itupun perkiraan tidak akurat karena banyak bintang tidak memiliki planet ada pula yang memiliki satu dan lebih dari satu sampai 9 seperti tata surya kita. 

Dikalikan seluruh galaksi 2 Triliun galaksi, itupun galaksi tidak semua sebesar bima sakti rata rata kecil bahkan kurang dari 1/4 galaksi bimasakti, 

Lalu kita ambil saja rata rata pergalaksi punya 1 triliun planet, maka dikalikan jumlah galaksi 2 triliun. maka akan ketemu sekitar 2 TRILIUN TRILIUN PLANET atau 2000.000.000.000.000.000.000.000 an planet (2x10^24) 

ingat itu semua perkiraan bukan data valid. Bisa jadi kurang dari itu atau bahkan lebih dari itu. Tak bisa dibayangkan jumlah planet seperti itu banyaknya, namun sejauh ini dikonfirmasi belum ada yang serupa dengan bumi, bisa dikatakan bumi planet unik, sekitar 4800 planet terkonfirmasi sampai akhir 2021 belum bisa membuktikan apakah disana ada kehidupan atau tidak. 

dengan jumlah planet mencapi 2 x 10 dengan nol 24 dibelakangnya mencari kehidupan serupa bumi di alam semesta seperti akan lebih sulit dibandingkan menemukan sebutir beras ditengah gurun sahara. Jadi study kasus diatas apakah salah jumlah planet sebanyak 700 kuintiliun??  tidak ada yang salah ataupun benar semua sebatas perkiraan, ingat ini angka perkiraan. Tak ada manusia satupun bisa menjelaskan jumlah planet dialam semesta, secanggih apapun alat dengan akurat, alam semesta terlalu luas untuk bumi. Apalagi hanya bermodal teleskop sebesar hubble, seandai manusia membangun teleskop sebesar bulan pun, belum tentu mampu akurat menggambarkan jumlah planet dialam semesta krn saking banyaknya galaksi. 

Ambisi manusia tinggal Ke planet lain

Berjuta juta dolar manusia membuang duit keluar angkasa untuk proyek hunian dan penelitian di mars apakah semua akan berjalan mulus?? saya pikir itu adalah sebuah proyek bunuh diri. Kita punya rumah di alam semesta ini satu satunya yaitu bumi dengan kandungan oksigen yang pas dan suhu kelembaban yang pas untuk mendukung kehidupan, anda tidak akan pernah menemukan diplanet manapun, apalagi mars, tanahnya mengandung senyawa logam plekorat yang beracun, tanah mars bisa dalam sekejap menghancurkan bangunan beton karena tanah merah mars bersifat korosif, belum lagi sering terjadi badai pasir raksasa disana.

Saya pernah menonton film fiksi ilmiah tahun 2000 berjudul mission of mars, pertama kali saya nonton 2006 di trans tv dengan iklan rokok mezzo mild masih terngiang ngiang sampe sekarang, meski ada adegan adegan tak masuk akal seperti badai pasir seperti ular, ketemu alien yg menjelaskan teori evolusi dll. Saya pikir itu adalah sebuah gambaran dimasa depan ketika manusia sudah mampu menjelajah antar planet, misi pertama kesana adalah misi bunuh diri, misi akan gagal dan pasti memakan korban jiwa astronot. Tak bisa dibayangkan ketika berhasil mendarat lalu terhantam badai pasir raksasa atau karena gesekan atmosfer mars membakar pesawat dan kemudian pesawat rusak tak bisa kembali kebumi selamanya. Ataupun seandainya bisa mendarat dengan mulus, stok oksigen dan cadangan pangan takkan bertahan lama diplanet ini. Kita ketahui bahwa gas di mars didominasi karbon dioksida, seandainya manusia mampu menamam miliaran pohon disana karbon dioksida kemudian menjadi oksigen, kehidupan baru dimars akan berlangsung tapi itu takkan singkat memakan waktu ribuan tahun. 

Kemudian apakah ada alternatif lain selain mars? saya pikir tidak akan pernah ada, jika misal ada kehidupan di planet galaksi andromeda terdekat bimasakti,  dengan jarak jutaan tahun cahaya ke bumi, itupun menuju kesana butuh triliun tahun lamanya dengan kecepatan roket yang ada saat ini. Belum lagi kalau ada penduduk asli disana tentu kita akan dianggap penjajah dan akan terjadi perang bintang.

Planet Digital Baru Bernama Metaverse

Alih alih manusia mencari kehidupan planet baru. Malah membuat dunia buatan. Ini adalah sebuah joke baru ciptaan manusia abad 21 manusia ingin membuat media sosial versi 3D, diberi julukan metaverse, merupakan versi dewasa dan lebih realistik dari game roblox  kesukaan anak anak kita, tak ada bedanya dengan game hanya saja ia copy dari kenyataan bangunan dan tanah dibuat mirip seperti bumi umumnya, kita interaksi didalamnya melalui sebuah virtual reality 3d. namun segala fasilitas digital disana tentu berbayar.

Menurut saya ini adalah joke kaum kapitalis bermodal besar yang ingin mengeruk uang anda, dengan membuat game dunia nyata dan anda membayar sejumlah uang cukup besar lebih dari biaya untuk makan dan bertahan hidup. Tapi ingat kehidupan nyata takkan bisa tergantikan, bumi satu satunya rumah manusia kenyataan satu satunya kehidupan manusia dan takkan pernah tergantikan dengan secanggih apapun teknologi.

Apakah sama rasanya dunia digital dengan kenyataan? tentu sangat berbeda lebih intens dan lebih expresif dunia nyata, kita melihat dan berkomunikasi dengan manusia lain secara langsung hal itu takkan pernah ada didunia digital. Mereka hanya tiruan tiruan dari dunia nyata, namun efeknya kadang timbul negatif ke dunia nyata, banyak kasus penipuan, judi, trading dll uang yang kita hasilkan didunia nyata amblas dimakan dunia maya.

so intinya earth is never change, bumi takkan pernah tergantikan bersama kehidupan nyata, bernafas oksiden, mengeluarkan karbon dioksida, melihat langit dan matahari siang serta bintang berkilau dilangit malam yang cerah takkan kalian temukan didunia metaverse. 



0 komentar:

Post a Comment