01:34
0


Benar kata pepatah "setan selalu memanfaatkan sifat rakus manusia lalu menjerumuskannya".

Maraknya investasi bodong sehingga rugi triliunan adalah bukti dari fakta tersebut, belum kelar masalah afiliator binomo kini muncul baru kasus investasi bodong robot trading bernama viral blast.

sebagaimana diberitakan kompas, Nasabah robot trading Viral Blast mencurahkan kisah getir setelah scam ditipu manajemen.Kesadaran adanya penipuan dimulai saat penarikan dana investasi (withdraw/WD) mulai yang tidak lancar dan manajemen semakin tertutup.Member Net89, DNA Pro, ATG, Fahrenheit dan robot trading lain perlu menyimak sebagai sesama robot trading yang dinyatakan ilegal oleh Bappebti dan Satgas Waspada Investasi.

Seperti diketahui, awal Februari ini, Bappebti merilis ada 336 entitas robot trading yang diblokir. Perusahaan-perusahaan yang dinyatakan ilegal itu tersebut diduga melanggar Undang-undang tentang Perdagangan Berjangka Komoditi.Perusahaan-perusahaan itu juga dan menyalahgunakan Surat Izin Usaha Penjualan Langsung yang diterbitkan Kemendag.

Salah satunya adalah Viral Blast/Smart Avatar yang dibesut PT Trust Global Karya. Setelah mengalami guncangan karena WD yang tak lancar dan manajemen yang semakin tertutup, akhirnya penipuan manajemen Viral Blast dibongkar oleh Direktorat Tindak Pidana Ekonomi dan Khusus (Dittipideksus) Bareskrim Kepolisian Republik Indonesia.


Tiga bos Viral Blast yaitu RPW, MU, ZHP, ditangkap sementara satu orang lagi, PW, buron. Para pelaku diduga menjalankan bisnis investasi bodong dengan skema piramid atau ponzi.

Menindaklanjuti pengungkapan kasus itu, korban-korban Viral Blast pun melapor ke Polda Metro Jaya, Rabu 23 Februari 2022.Salah seorang korban yang bernama Daniel menceritakan kisah getirnya tertipu robot trading Viral Blast.

Daniel mengaku tertarik berinvestasi karena perusahaan menawarkan konsep investasi dengan menonjolkan legalitas.Viral Blast juga menjanjikan asuransi untuk memproteksi pengembalian modal apabila transaksi trading mengalami lose.Menurutnya, banyak member yang menjual harta bendanya untuk investasi tersebut. Kini para korban kehilangan uangnya.

"Ternyata di tengah kita menjalani usaha ini ternyata mereka mengalami konflik dan membuka semuanya bahwa aplikasi ini bukan real trading, tapi fake trading dan itu semuanya skema ponzi," ujar Daniel.

Para korban robot trading itu meminta bantuan kepada Presiden Joko Widodo agar mereka bisa mendapatkan uangnya kembali."Di sini masyarakat perlu perlindungan, kami mohon ada Bapak Moeldoko, Bapak Jokowi, kami mohon bagaimana menyelamatkan uang korban investor," kata Daniel.


Daniel melapor ke Polda Metro Jaya bersama 30-an korban lainnya. Mereka melaporkan owner robot trading itu atas dugaan tindak pidana pencucian uang (TPPU) dan penipuan.


”Kami sudah buat laporan untuk para pelaku, para pimpinan PT Trust Global Karya. Total ada 5 orang yang kami laporkan,” ujar kuasa hukum korban, Firman H. Simanjuntak.Melalui pelaporan tersebut para korban telah membuat dua laporan polisi (LP) dengan kerugian yang berbeda-beda. Total kerugian dari dua laporan itu mencapai Rp 210 miliar.

Salah satu pengacara korban lainnya, Saiful Mekhminin menambahkan, dalam kasus penipuan para terlapor menggunakan skema ponzi. Di mana para leader memiliki sub anggota yang menyetorkan sejumlah dana karena dijanjikan profit melalui investasi robot trading Viral Blast Global.”Jadi mereka menggunakan skema ponzi dan untuk korban yang percaya legalitasnya yang ditawarkan mnejadi korban dan banyak,” kata Saiful.

Ada pun, dua pelaporan itu teregistrasi dengan nomor LP/B/955/II/2022/SPKT/Polda Metro Jaya dan LP/B/956/II/2022/SPKT/Polda Metro Jaya.

Sebelumnya, Polda Metro Jaya juga telah menerima pelaporan dugaan penipuan robot trading Viral Blast Global dengan korban 15 orang pada Minggu 20 Februari 2022. Laporan itu teregistrasi dengan nomor LP/B/908/II/2022/SPKT/POLDA METRO JAYA, tertanggal 20 Februari.Dalam laporan, total kerugian yang dialami korban mencapai Rp400 miliar. Mereka tergiur dengan aspek legalitas yang dimiliki PT Trust Global Karya karena menawarkan profit 0,5 persen-3 persen tiap harinya melalui investasi robot trading. 

Total kerugian pelapor menjadi 610 Miliar.

0 komentar:

Post a Comment