01:20
0


Hari ini Jum'at, 20 Februari 2004, Siapa tahu menjadi sejarah menegangkan dalam dunia astronomi, seperti diberitakan koran suara merdeka 18 tahun yang lalu, Sebuah lubang hitam besar mengoyak-koyak satu bintang mirip Matahari, menelan sebagian di antaranya, dan melempar sebagian lainnya ke lingkungan kosmik dalam suatu aksi kerakusan antariksa yang berhasil direkam dua observatorium orbit, kata para ilmuwan kemarin. 

Bintang yang mengalami naas itu mungkin berada di luar jalur dan memasuki garis edar lubang hitam sangat besar setelah bertemu dengan bintang lain, demikian menurut para astronom yang menggunakan Observatorium sinar-X Chandra milik NASA dan Observatorium sinar-X XMM-Newton milik Badan Antariksa Eropa.

Saat bintang tersebut mendekati bagian tengah satu galaksi yang letaknya sekitar 700 juta tahun cahaya dari Bumi, lubang hitam yang mengintai di tempat itu merentangkan bintang itu dan akhirnya mengoyak-koyaknya. Satu tahun cahaya sama dengan sekitar enam triliun mil (10 triliun kilometer), jarak perjalanan cahaya dalam satu tahun. 

"Bintang-bintang bisa bertahan jika direntangkan dalam jarak pendek, namun bintang ini direntangkan melebihi titik putusnya," kata Stefanie Komossa, ketua tim peneliti internasional yang mendeteksi kejadian tersebut. "Bintang yang malang ini mungkin berkelana ke lingkungan yang keliru," jelas Komossa dalam pernyataannya.

Bukti Teori Lama

 
Selain kejamnya kejadian ini, para astronom yakin peristiwa itu merupakan bukti kuat untuk mendukung teori lama bahwa lubang-lubang hitam mampu menarik benda-benda kosmik, merentangkannya sampai benda-benda itu putus dan kemudian menelannya. "Ini merupakan salah satu Holy Grails astronomi," kata Alex Filippenko, profesor di Universitas California-Berkeley, pada satu brifing di markas NASA (Badan Antariksa AS).

Para astronom telah memiliki bukti sejak 1960-an bahwa beberapa galaksi memancarkan radiasi elektromagnetik yang sangat kuat. Pancaran itu diduga ditimbulkan oleh putaran material yang diisap ke dalam lubang hitam setiap galaksi, jelas Filippenko. Pancaran kuat seperti itu terjadi di pusat galaksi yang tampaknya tenang, RX J1242-11, yang tampak normal dalam teleskop optik yang diletakkan di Bumi.

Namun, observatorium Chandra dan XMM-Newton melihat kosmos itu dengan melacak sinar-sinar-X, yang berarti mereka bisa menembus gas kosmis dan debu untuk mendeteksi sesuatu yang tidak bisa dilihat teleskop optik.

Dua observatorium ini mengindikasikan bahwa pancaran tersebut terjadi ketika gas dari bintang yang dikoyak-koyak dipanasi jutaan derajat saat sebagian dari bintang itu ditarik ke lubang hitam. Beberapa pecahan bintang itu - lebih dari satu persen, namun kurang dari 25 persen - ditarik ke dalam lubang hitam, sedangkan sebagian lainnya disebar ke galaksi yang mengitarinya, jelas para astronom pada brifing tersebut.

Contoh Ekstrim
 
Kekuatan yang menyeret bintang itu menuju ke kematiannya merupakan contoh ekstrim dari apa yang dikenal sebagai gangguan yang disebabkan pasang naik dan pasang surut, sejenis pengaruh gravitasi yang digunakan bulan terhadap kumpulan air yang luas di Bumi.

Gangguan yang disebabkan pasang naik dan pasang surut pada sebuah bintang itu mungkin terjadi sekitar sekali setiap 10.000 tahun dalam satu galaksi khusus, kata para ilmuwan. Dan sebuah bintang yang berkelana di dekat satu lubang hitam tidak selalu dipecah-pecah dan ditelan sebagian, jelas mereka. Beberapa bintang mungkin ditelan semuanya, sedangkan bintang-bintang lain barangkali dipaksa berputar jauh lebih cepat dibandingkan tingkat rotasi normalnya. Hal itu terjadi jauh dari Bumi dalam perbintangan Virgo, namun mungkin punya dampak pada galaksi Bima Sakti, yang seperti sebagian besar galaksi memiliki satu lubang hitam besar di bagian pusatnya.

Peristiwa penting ini juga menjadikan tanggal ini sebagai titik perjalanan hidup saya mengenal astronomi, artinya saya sudah 18 tahun berlalu mengenal astronomi. Waktu itu pertama kenal astronomi dan saya baca koran ini memang kelas 6 SD. 

Astronomi tidak pernah basi dan tidak pernah membosankan selalu relevan sampai kapanpun, sampai ketika youtube dan tiktok musnah bahkan blog ini sudah tak ada astronomi merupakan ilmu abadi. Karena membahas benda langit takkan ada habisnya.

0 komentar:

Post a Comment