22:56
0
Seperti dilaporkan dari tribunnews.com, terjadi kecelakaan menimpa Luh Budiasih hanya bekerja sebagai buruh tani, suaminya yang dirawat di RSUP Sanglah bekerja sebagai tukang ojek.Karena itu, saat mengetahui biaya operasi Rp 100 juta, Luh Budiasih hanya bisa menahan tangisnya.Luh Budiasih matanya terlihat berkaca-kaca di samping suaminya, Nyoman Budayasa yang tergolek lemah di satu ruang IGD RSUP Sanglah, Denpasar, Bali, Selasa (18/4/17) sore. Perempuan asal Banjar Masem, Desa Batur, Kintamani, Bangli ini sedih suaminya menjadi korban kecelakaan lalu lintas di Jalan Raya Kintamani.Tak hanya itu, ia juga mengeluhkan dengan biaya operasi suaminya yang mencapai Rp 100 Juta."Saya dari mana dapat Rp 100 juta itu. Sementara suami hanya tukang ojek dan saya buruh tani," kata Budiasih saat ditemui di ruang tunggu IGD RSUP Sanglah, Denpasar, Selasa (17/4/2017).Perihal mahalnya biaya operasi suaminya, Budiasih mengatakan karena luka yang diderita sang suami terbilang sangat parah.

Tangan kanannya mengalami patah tulang. Namun, yang terparah adalah di bagian wajahnya, yakni retak pada dahi, kening, pipi, dan hidung.Ditanya kenapa tak menggunakan BPJS Kesehatan, Budiasih mengatakan bahwa ia belom memilikinya dan mengurusnya butuh waktu dua bulan baru bisa digunakan.Kini, ia hanya bisa pasrah dan tak tahu harus berbuat apa."Tadi saudara saya sudah mengurus BPJS. Tapi ya katanya masih butuh waktu lama untuk bisa digunakan," imbuh ibu dua anak ini.Mengenai kronologi kecelakaan, Budiasih mengatakan, saat itu suaminya pulang dari rumah temannya.Sesampainya di depan PDAM Desa Batur, sang suami berniat mendahului kendaraan di depannya.Tak diduga, ada mobil Kijang yang juga melaju kencang dari belakang."Karena jalannya sempit suami saya kemudian tersenggol mobil dan jatuh ke selokan di samping jalan. Kepalanya membentur selokan," katanya lirih.Setelah itu, oleh warga sekitar, Budayasa dibawa ke puskesmas setempat.Kemudian dilarikan ke RSU Bangli karena lukanya yang parah, baru kemudian dirujuk ke RSUP Sanglah.Ia tiba di RS Sanglah Selasa (18/4/2017) sekitar pukul 01.00 dini hari."Memang keadaan suami saya sudah sadar. Tapi belum bisa diajak bicara dan makan," terangnya.(Tribunnews)

0 komentar:

Post a Comment