19:57
0



seperti diberitakan dari tribunnews.com, Kecelakaan motor yang menimpa alm ustadz jefri al bukhari masih terngiang dibenak orang orang terdekatnya, Uje meninggal saat perjalanan pulang dengan moge ERN6 keluaran kawasaki tersebut kini Motor gede bekas mendiang Ustad Jefri Al Buchori alias Uje rencananya akan dilelang.Motor tersebut merupakan motor almarhum saat kecelakaan menabrak pohon palem tepat empat tahun lalu.Sebelum dilelang, motor gede mendiang Uje sudah bagus seperti baru lagi.

Motor tersebut pun sudah duluan ditawar oleh salah satu teman almarhum senilai Rp 150 juta.
"Alhamdulillah baru dibenerin sama temannya almarhum. Nanti mau dilelang hasilnya buat sebagian buat pesantren dan anak-anak almarhum juga kebagian," ujar Ustaz Fajar Shidik ditemui di TPU Karet Tengsin, Jakarta Pusat, Rabu (12/4/2017)."Kalau dipakai sih kepengen, tapi lebih baik digunakan buat hal yang nantinya akan kembali kepada almarhum. Ini bukan masalah lelangnya ya, tapi sodaqoh," tambahnya.Pelelangan motor gede milik mendiang Uje itu tentunya sudah dapat persetujuan dari Umi Pipik.Ustaz Fajar mengaku telah diberikan begitu saja oleh istri kakanya tersebut."Motornya diberikan kepada saya, terserah mau diapakan. Walaupun secara pribadi diberikan kepada saya, saya kembalikan ke Umi Tatu diapain nih. Kata Umi, dilelang saja biar ada sesuatunya," ungkap Ustaz Fajar.Senada dengan Ustaz Fajar, Umi Tatu pun merelakan motor gede Uje dilelang agar tak meninggalkan bekas yang menyedihkan."Kalau buat kenang-kenangan, nanti Umi inget kejadian itu," tutur Umi Tatu.

Istri almarhum menolak motornya dilelang, ini alasannya

Seperti dilaporkan dari okezone.com, Kecelakaan maut  yang menimpa almarhum Ustadz Jefri Al-Buchori kurang lebih empat tahun lalu, memang memberikan kesan mendalam bagi keluarga. Belum lagi kini, motor bekas peninggalan almarhum masih berada digarasi kediaman istri Uje, Umi Pipik.Sempat diminta untuk melelang motor tersebut, wanita yang kini aktif sebagai penceramah ini mengaku menolak. Hal tersebut ia lakukan lantaran dirinya tidak mau barang-barang peninggalan suami atau dirinya menjadi berhala yang dipuja puji orang."Intinya saya enggak mau motor saja jadi berhala. Dari pengalaman saya, saya pernah ceramah di Kalimantan, terus ada yang mau lelang baju saya. Saya enggak bolehin, saya larang, saya enggak mau," imbuh Umi Pipik yang ditemui di Jakarta Utara, Sabtu 15 April 2017.

"Kenapa saya enggak mau? Karena saya enggak mau baju saya jadi rebutan. Yang menimbulkan rasa sombong, apalagi yang merasa dapat baju saya. Apakah saya enggak dosa karena baju saya dijadikan berhala?," sambungnya.Akan tetapi, ibu tiga anak ini berpikir bahwa motor tersebut memang sudah tidak mungkin lagi ia simpan. Meski setuju untuk mengadakan pelelangan motor tersebut, Umi Pipik mengaku enggan menerima sedikitpun uang dari hasil pelelangan.Rencananya, Umi Pipik akan menghibahkan uang hasil pelelangan motor tersebut, sepenuhnya untuk pembangunan pesantren."Semua warisan kan enggak mungkin saya simpan-simpan, akhirnya saya bilang sama anak-anak, motornya dijual saja ya? Akhirnya setuju dilelang, dan nanti dari hasilnya saya tidak mau menerima sepersen pun uang dari hasil lelang tersebut," paparnya."Saya serahkan pada pembangunan pesantren yang sampai saat ini belum jadi juga," tandasnya. (okezone)

0 komentar:

Post a Comment