02:50
0
Astronomi memang ilmu yang penuh misteri karena setiap hari pasti ada update teknologi luar angkasa dan selalu dapat observasi objek baru karena mengingat masih keterbatasan ilmu dan peradaban manusia sehingga manusia belum tahu ukuran alam semesta yang sebenarnya, sementara perkiraan sekarang ini yang baru diamati dengan teleskop radio baru ukuran dari 10 % alam semesta yang sebenarnya dan bisa jadi hanya 1,2 persen saja karena alam semesta memang tak terduga ukurannya dan semakin mengembang setiap saat sesuai teori big bang, Sebagaimana penelitian astronom alam semesta diketahui berukuran 13,8 miliar tahun cahaya itu baru yang terpetakan

Sebagaiamana  dilansir dari okezone.com Meski tak diketahui persis seberapa besar, para ilmuwan bisa memperkirakan besarnya alam semesta itu.Pada 2013, misi luar angkasa European Space Agency's Planck merilis peta yang paling akurat dan terperinci yang pernah ada tentang cahaya tertua di dunia. Peta tersebut mengungkapkan bahwa alam semesta berusia 13,8 miliar tahun.Planck bisa menghitung umur alam semesta dengan mempelajari background gelombang mikrokosmik. "Background cahaya gelombang mikrokosmik merupakan musafir jauh sejak dulu. Kalau itu tiba, ia menceritakan tentang keseluruhan sejarah alam semesta kita," kata Charles Lawrence, ilmuwan proyek AS untuk misi di NASA's Jet Propulsion Laboratory in Pasadena.Para ilmuwan bisa melihat wilayah luar angkasa yang berjarak 13,8 miliar tahun cahaya karena hubungan antara jarak dan kecepatan cahaya.

Para astronom di Bumi bisa mengubah teleskop mereka untuk mengintip jarak 13,8 miliar tahun cahaya di segala arah, yang menempatkan Bumi di dalam lingkungan yang bisa diamati dengan radius 13,8 miliar tahun cahaya.Meskipun bidang tampak hampir 28 miliar tahun cahaya dengan diameter itu jauh lebih besar, ilmuwan tahu bahwa alam semesta berkembang. Dengan begitu, ketika para ilmuwan mungkin melihat sebuah tempat yang terletak 13,8 miliar tahun cahaya dari Bumi pada saat Big Bang, alam semesta terus berkembang selama masa hidupnya.Jika inflasi terjadi pada tingkat yang konstan melalui kehidupan alam semesta, saat ini jauhnya 46 miliar tahun cahaya di titik yang sama, membuat diameter alam semesta yang dapat diamati menjadi sekira 92 miliar tahun cahaya.Memusatkan bola di lokasi bumi di luar angkasa mungkin tampak menempatkan umat manusia di pusat alam semesta. Namun, seperti kapal yang sama di lautan, tidak bisa mengatakan di mana manusia berada dalam rentang alam semesta yang besar.

Alam Semesta Bahkan Lebih Besar?

Ilmuwan mengukur alam semesta dengan berbagai cara yang berbeda. Mereka dapat mengukur gelombang dari alam semesta awal, yang dikenal sebagai baryonic acoustic oscillations, yang mengisi background gelombang mikrokosmik.Selain itu, para ilmuwan juga bisa menggunakan lilin standar seperti supernova tipe 1A untuk mengukur jarak. Namun, metode pengukuran jarak yang berbeda ini bisa memberikan jawaban.Saat perkiraan 92 miliar tahun cahaya berasal dari gagasan tingkat inflasi yang konstan, banyak ilmuwan berpikir bahwa tingkat tersebut melambat. Jika alam semesta berkembang pada kecepatan cahaya selama inflasi, seharusnya 10 ^ 23, atau 100 miliar Triliun Kilometer.

Tim ilmuwan yang dipimpin oleh Mihran Vardanyan di University of Oxford melakukan analisis statistik atas semua hasilnya. Dengan menggunakan model rata-rata Bayesian, yang berfokus pada seberapa besar kemungkinan model benar mengingat data, dibanding menanyakan seberapa baik kesesuaian model. Mereka menemukan bahwa alam semesta setidaknya 250 kali lebih besar dari alam semesta yang dapat diamati, atau setidaknya berdiameter 7 Triliun hingga 10 triliun tahun cahaya. Atau sekitar 100 Triliun Triliun Kilometer 10^26 km

Jadi ternyata perkiraan semula adalah 100 Miliar tahun cahaya, kemudian perhitungan baru jika akurat alam semesta ternyata 100 kali lipat lebih besar daripada yang diperkirakan.

Berapakah Waktu tempuh menyusuri kutub utara hingga selatan bola semesta dengan roket?

Saat ini roket terjepat bisa mencapai kecepatan rata-rata 64.000km/jam, yaitu satelit juno yang mengorbit jupiter. Taruhlah kecepatan roket bisa mencapai top speed 100.000 km/jam dengan kecepatan rata-rat 95.000km/jam kemudian ukuran alam semesta mencapai 10 Triliun tahun cahaya. Berapakah waktu tempuhnya jika manusia ingin mengarunginya? Jika diukur secara matematis maka jarak dibagi kecepatan rata rata tempuh adalah sekitar 1,2 x 10 pangkat 17, atau sekitar 120.000 Triliun Tahun. Wah mengerikan waktu selama itu tak mungkin manusia bisa mengarungi alam semesta ini, ya anda bisa mengarungi bumi dengan pesawat terbang hanya dalam waktu 50 jam saja atau sekitar 2 hari tapi tidak dengan alam semesta yang diameternya amat sangat luas.

Sebagai perbandingan tahukah anda jarak jogja jakarta adalah 550 kilometer jika ditempuh dengan bus memakan waktu setengah hari atau 12 jam bahkan seharian penuh ketika macet lebaran, tapi dengan roket kecepatan 95.000 km/jam jarak jogja jakarta hanya ditempuh waktu 21 detik !. dan mengelelilingi bumi hanya dalam waktu 25 menit. kecepatan yang sangat luar biasa namun bukan apa2 ketika berjalan diluar angkasa.

salam bikerzone

0 komentar:

Post a Comment