Mengenal Motor Trail Klassik Bultaco Sherpa 350 cc 2 Tak Produksi Tahun 70-an
Motor Offroad memang terkenal karena ketangguhannya Selain motocross dan motor Trail, salah satu off-road motor paling ekstrem dan butuh skill tinggi karena track-nya didominasi bebatuan atau tebing curam. Aksinya lebih mirip atraksi ketangkasan, karena harus menaklukkan jalur dengan merayap tebing dan melompati bebatuan. Sistem penilaiannya menggunakan penalti kesalahan serta batas waktu tempuh.Salah satu pionir motor ini adalah Bultaco, produsen motor Spanyol. Sejak berdiri 1940-an, baru populer pertengahan 1960-an. Sammy Miller, pembalap trail asal Inggris, mengembangkan Bultaco menjadi trail bike modern yang menjuarai kompetisi trail dunia.
Salah satu karya terbaik Bultaco, versi Sherpa lansiran 1974 yang mengusung mesin 2-tak 350 cc yang cocok dengan track menantang. Katagori kelas kompetisi untuk Sherpa adalah 'Classic Twin Shock', berdasarkan spesifikasi standar pabrik.Bagi penyuka motor klasik berparas modern, Sherpa masuk daftar pilihan. Bodinya menyiratkan motor trail masa depan. Konstruksi tangki ramping dengan jok tipis, karena pengendaranya jarang duduk. Setang aluminium lebar memberi kontrol pengendalian mantap. Kestabilan dan keamanannya ditunjang baut pengunci setang yang kokoh. Konstruksi kaki di-setting sesuai tingkat kesulitan medan sekaligus memudahkan manuver di track ekstrem.
Velg besar 21 inci serta rem teromol roda depan ringan, sebagai upaya membantu entakan gas lebih menggigit di tiap handicap. Peredam suspensi belakang mengikuti gerakan depan dengan memasang shockbreaker panjang serta ban belakang profil besar.Letak knalpot mendapat perhatian Sammy Miller dengan posisi melengkung ke atas dan muffler di samping buritan. Dengan daya maksimum 19,6 hp, Sherpa responsif melakukan terjangan. Terlebih konstruksi frame juga dirancang kokoh.Sesuai kebutuhan trail andal di daerah pegunungan, Sherpa hanya berbobot 100 kg. Tentunya mendukung untuk gerakan melompat yang di sertai gerakan tubuh pengendara untuk mengangkatnya.(vivanews)
0 komentar:
Post a Comment