Mereka juga ingin membuktikan, bila perjalanan keliling dunia bisa dilakukan tanpa butuh dana besar atau banyak sponsor. Cukup modal keberanian untuk keluar dari rasa takut, mereka memanfaatkan kesempatan untuk mencatatkan sejarah, sebagai orang biasa yang sukses menciptakan perjalanan keliling dunia. "Orang-orang yang kita temui di setiap negara itu sangat ramah dan luar biasa," kata Mike Mills dalam keterangan tertulis melalui Suzuki Indonesia, Selasa 16 Mei 2017.Mike menggunakan motor penjelajah Suzuki DR650 tahun 2009, sedangkan Shannon menunggangi Suzuki DR650 1996. Mike dan Shannon memulai perjalanan pada 6 September 2014 dari kediamannya di Seattle, Amerika Serikat, menuju selatan kemudian menyeberang ke Eropa dan dilanjutkan ke Asia Tenggara. Total jarak tempuh yang dilalui hingga saat ini sekira 81.859 kilometer, dan bermalam di perjalanan sebanyak 981 hari serta melakukan camping sebanyak 345 hari.
Mereka telah melewati 41 negara yaitu Amerika Serikat, Meksiko, Belize, Guatemala, El Salvador, Honduras, Nikaragua, Kosta Rika, Panama, Kolombia, Ekuador, Peru, Bolivia, Cile, Argentina, dan Uruguay. Kemudian menyeberang ke Belgia, Inggris, Prancis, Spanyol, Andorra, Lichtenstein, Swiss, Austria, Italia, Slovenia, Kroasia, Serbia, Rumania, Montenegro, Bulgaria, Maroko, Turki, Nepal, India, Myanmar, Thailand, Laos, Kamboja, Malaysia, dan saat ini telah sampai di Indonesia.
Setibanya di Indonesia, pasangan ini masuk melalui Pelabuhan Belawan, Sumatera Utara, lalu berkendara menuju Banda Aceh dan Pulau Weh. Mereka bergerak ke selatan menyusuri pantai barat menuju Bandar Lampung kemudian menyeberang ke Pelabuhan Tanjung Priok.Karena sepeda motor Shannon mengalami sedikit kendala, mereka mampir di bengkel resmi Suzuki Sejahtera Motor Gemilang di Sunter, Jakarta Utara, yang menangani perbaikan motor petualang mereka hingga tuntas. "Kita bisa melangkah keluar dari pintu kita, mengendarai sepeda motor dan menjadi Christopher Columbus, National Geographic, dan Sir Ernest Shackleton. Hidup itu terbatas dan berharga. Kita tidak bisa menerima kenyataan bahwa kita tidak memanfaatkan sepenuhnya impian kita saat kesempatan itu muncul dengan sendirinya," ungkap Shannon.
Rencananya mereka akan terbang ke Sumbawa, Nusa Tenggara Barat untuk menghadiri pertemuan tahunan bertajuk Horizons Unlimited Indonesia (18–21 Mei 2017) yang juga dihadiri Jeffry Polnaja, penjelajah dunia asal Indonesia.
"Kita bisa melangkah keluar dari pintu kita, mengendarai sepeda motor dan menjadi Christopher Columbus, National Geographic, dan Sir Ernest Shackleton. Hidup itu terbatas dan berharga," terang Shannon. Sebagai informasi, Mike dan Shannon memulai perjalanan sejak 6 September 2014 dari kediamannya di Seattle, Amerika Serikat, lalu melakukan perjalanan ke arah selatan, kemudian menyebrang ke Eropa dan dilanjutkan hingga Asia Tenggara.(vivanews)
0 komentar:
Post a Comment