Entahlah apa yang ada dipikiran manusia modern, setelah mereka puas menjajah bumi manusia berencana menjajah planet lain, yaitu planet mars, mereka bermaksud membuat sarang atau koloni disini yang direncanakan bisa dihuni 1000.000 manusia, entahlah bagaimana masa depan proyek ini berhasilkan manusia menjelajah dan mengeksplorasi planet lain atau itu justru proyek bunuh diri massal yang menghamburkan jutaan dollar hanya untuk membuang manusia ke planet mars? seperti kita ketahui planet mars ini tidak ada oksigen untuk bernafas jadi manusia harus membawa tabung oksigen sebanyak banyaknya dari bumi, apalagi kandungan kimia diplanet mars itu banyak yang beracun seperti karbon dioksida dan senyawa plerkorat yang bisa menyebabkan kanker janin. bisa jadi planet mars ini lebih kejam daripada gurun pasir dibumi. simak berikut beritanya
Ambisi 'gila' elon musk pendiri space X
Apa orang-orang bakal mikir aku gila, ya, kalau aku kirim tikus ke Mars?""Itu tikus-tikus bisa pulang, nggak?""Aku enggak tahu.""Nah, kalau tikus-tikus itu enggak bisa balik lagi, ya, orang-orang bakal mikir kamu gila."Percakapan di atas terjadi pada 2002. Selepas PayPal dibeli oleh eBay senilai $160 juta, Elon Musk, yang punya saham besar di perusahaan penyedia alat pembayaran virtual itu, menimbang-nimbang sekian kemungkinan apa saja yang selanjutnya akan ia lakukan. Begitu banyak rencana yang ia raba-raba di kepalanya, maka ia menelepon George Zachary, sahabatnya yang juga seorang pemodal ventura ternama di Silicon Valley.
Tak lama setelah percakapan di telepon dengan George, dengan uang yang dikantonginya dari penjualan PayPal, Elon mendirikan Space Exploration Technologies Corporation (SpaceX) dengan tujuan utama: Menjajah Mars.
"Kemungkinan manusia memperoleh pemahaman yang benar tentang alam semesta menjadi lebih besar jika kita memperluas skala dan cakupan peradaban, dan punya lebih banyak waktu untuk sungguh-sungguh memikirkannya," kata Elon soal perusahaan barunya. "Kita ini seperti superkomputer raksasa, dan masing-masing dari otak kita menjalankan piranti lunak."
Elon memang eksentrik. Di saat para mogul muda di Silicon Valley berpikir memaksimalkan teknologi internet untuk melipat-gandakan kekayaan dan keuntungan perusahaan, ia berani keluar dari cangkang itu dan memilih mengeksplorasi teknologi-teknologi baru untuk "menyelamatkan dunia."
"Jika Mark Zuckerberg membantu Anda agar bisa berbagi foto bayi dengan teman atau saudara anda, Elon Musk, yah, justru ingin menyelamatkan umat manusia dari pemusnahan dan kehancuran yang disebabkan manusia sendiri," tulis Ashlee Vance, jurnalis veteran The New York Times dan Bloomberg Businessweek dalam buku Elon Musk: Tesla, SpaceX, and the Quest for a Fantastic Future. "Dia jenius termegah sepanjang sejarah. Dia kurang mirip CEO yang mengejar kekayaan, lebih seperti jenderal yang memimpin pasukannya mengamankan kemenangan."
Apa yang Elon lakukan pascapaypal adalah visi-visi yang luput diperhatikan oleh orang-orang jenius di Silicon Valley. Ia jenius di atas para jenius, jauh melampaui para jenius, membuatnya semakin dekat dengan label "gila" seperti yang dikhawatirkannya kepada George Zachary. Bukannya menciptakan kerajaan internet baru, ia malah mengembangkan perusahaan yang belum terang benar berhasil atau tidaknya. Selain Space-X yang bercita-cita memboyong umat manusia menginjakkan kaki di Mars, pada 2003 Elon mendirikan Tesla untuk merevolusi transportasi di bumi, Tesla memproduksi mobil listrik yang lepas dari ketergantungan terhadap bahan bakar minyak yang persediaannya semakin menipis, dan pada 2006, bersama dua sepupunya, Peter and Lyndon Rive, ia membidani SolarCity yang bertujuan menghapus ketergantungan terhadap perusahaan penyedia listrik dengan mengembangkan energi matahari.
"Yang lebih keren daripada bikin produk yang seksi, produk yang wah, adalah juga yang bisa menyelamatkan dunia!" katanya.Dari mana ia punya ambisi yang nyaris seperti obsesi untuk menyelamatkan dunia?Sejak kecil Elon telah menunjukkan gejala-gejala kejeniusan. Ia lebih suka menghabiskan waktunya dengan membaca daripada bermain dengan teman sebayanya. Dalam kesendiriannya, ia banyak membaca buku-buku fantasi dan fiksi-sains dan manual pemrograman komputer. Di usia sebelas tahun, ia sudah bisa menghasilkan banyak uang hanya dari menjual kode komputer Blastar—video game ciptaannya.
"Para pahlawan di buku-buku yang kubaca, The Lord of The Rings dan serial Foundation karangan Isaac Aminov, selalu merasa mengemban tugas untuk menyelamatkan dunia," ujarnya.Bacaan masa kecil itulah yang begitu membekas di benak Elon. Serial Foundation sangat memengaruhinya hingga percaya bahwa penjelajahan luar angkasa adalah tahap utama untuk memperluas sekaligus melestarikan kehidupan manusia, bahwa kehidupan multiplanet bisa meredam ancaman terhadap kelangsungan spesies manusia.
"Umat manusia berevolusi selama jutaan tahun, tetapi dalam enam puluh tahun terakhir, senjata atom memunculkan potensi untuk memusnahkan diri kita sendiri," kata Elon. "Cepat atau lambat, kita harus memperluas eksistensi manusia sampai ke luar bola hijau dan biru ini. Atau siap-siap musnah."
SpaceX mengembangkan dan memproduksi wahana luncur antariksa sambil memajukan teknologi roket. Dua wahana luncur pertamanya, roket Falcon 1 dan Falcon 9, dan Wahana antariksa pertamanya adalah Dragon. Pada 23 Desember 2008, SpaceX memenangkan kontrak dengan NASA senilai $1,6 miliar untuk 12 penerbangan Falcon dan Dragon ke International Space Station, menggantikan program Space Shuttle milik NASA yang dihentikan pada 2011. Kemenangan ini memuluskan langkah Elon untuk membawa umat manusia menjajah Mars.Namun, upaya ini masih membutuhkan banyak waktu dan uang. Elon sendiri menargetkan wahana antariksa pertama untuk planet merah itu "secepatnya 2008" dan mengirim manusia pertama ke sana "sekitar 2015."
Dalam pidatonya di Kongres Astronot Internasional di Guadalajara pada Selasa, 23 September 2016, Elon akhirnya memaparkan rincian teknologi dan jadwal optimisnya untuk menuju ke Mars. Pidato itu diberinya judul "Menjadikan Manusia Spesies Multiplanet."
"Apa yang Anda lihat di sana sangat dekat dengan apa yang benar-benar akan kami bangun," kata Elon, menunjukkan roket dan pesawat luar angkasa dalam video presentasinya.Elon memperkirakan, setidaknya butuh biaya $10 miliar untuk mengembangkan roket. Untuk saat ini, SpaceX membiayai pengembangannya puluhan juta dolar per tahun, tentu saja itu belum cukup, SpaceX sedang mencari mitra baru.
Setiap pesawat SpaceX didesain untuk menampung 100 penumpang dalam perjalanan ke Mars, yang direncanakan setiap 26 bulan sekali—ketika Bumi dan Mars berada dalam posisi berdekatan. Tiket per orang diperkirakan sekitar $500.000 untuk kloter pertama, dan akan lebih murah sepertiganya di kemudian hari.Untuk membangun peradaban Mars yang mandiri, diperlukan kira 10.000 penerbangan dengan lebih banyak persediaan dan peralatan. "Kita perlu upaya besar untuk mencapainya," kata Elon. "Butuh waktu antara 40 tahun sampai satu abad sebelum kota di Mars menjadi mandiri."
Maukah Anda menjadi seorang bangsa marsian?
Rencana membuat kota yang bisa ditempati satu juta manusia
Elon mengakui, tidak mudah baginya untuk bisa langsung terbang ke Mars dalam waktu singkat. Menurut Musk, hal pertama yang harus dilakukan mengirim para astronot untuk meninjau kelayakan ekosistem di Mars.Seperti dilansir Daily, Rabu (12/10/2016), ia mengatakan perjalanan pertama ke Mars bakal memiliki banyak risiko. Karena itu, ia mengimbau siapa pun calon astronot yang akan dikirim ke Mars, harus bersiap menerima segala jenis konsekuensi, termasuk siap untuk mati." Perlu diingat, peristiwa terburuk yang akan dialami bisa jadi adalah kematian,” ujar Elon
”Apakah kalian (para calon astronot) siap untuk mati? Bila siap, berarti kalian siap pergi ke Mars.”Elon menambahkan program Interplanetary Transport System harus ditinjau. Pasalnya, semua yang ia canangkan untuk saat ini tak dapat direalisasikan dengan mudah.Roket Falcon 9 milik SpaceX buktinya sempat meledak beberapa saat itu, bahkan menghancurkan satelit Facebook. Ini artinya, ia mesti lebih jeli lagi dalam mempersiapkan semua programnya.Elon Musk memang dikenal sebagai sosok ambisius dalam membangun koloni manusia di Mars. Bahkan, ia sempat mengklaim mampu mengalahkan NASA dalam misi manusia ke Mars.
Tiketnya 2,5 Miliar
Pengusaha Elon Musk sudah menjelaskan rencananya untuk mengirim koloni manusia ke Mars, untuk orang yang mampu membayar tiket US$200.000 atau sekitar Rp2,5 miliar. IklanPendiri perusahaan ruang angkasa SpaceX ini mengungkapkannya dalam Kongres Astronautika Interansional, IAC, di Meksiko, Selasa 27 September.Sebuah armada kolonisasi terdiri dari seribu pesawat ruang angkasa bertenaga metan dan oksigen dari Bumi, jelasnya, akan melakukan pengisian bahan bakar ulang dengan propelan yang diproduksi oleh Planet Merah tersebut.
"Jika kita mendapatkan perjalanan ke Mars kira-kira sama dengan harga rata-rata rumah di Amerika Serikat, yaitu sektiar US$200.000, maka saya pikir kemungkinan untuk mengembangkan peradaban yang menopang dirinya sendiri amat tinggi," jelasnya.Miliuner ini menambahkan bahwa SpaceX sedang mengembangkan kembali sistem roketnya untuk membawa jutaan ton kargo antarplanet.
Badan Ruang Angkasa Amerika Serikat, NASA, mendukung misi pertama SpaceX ke Mars, yang rencananya akan diluncurkan tahun 2018 mendatang.Penjelasannya tentang misi ke Mars mendapat perhatian besar karena SpaceX sudah berhasil mewujudkan beberapa pencapaian sebagai perusahaan ruang angkasa swasata, antara lain meluncurkan roket secara tegak.Image copyright AFP Image caption Roket Falcon 9 milik SpaceX meledak saat uji coba peluncuran awal September.
Bagaimanapun pidatonya di kota Guadalajara ini dibayang-bayangi dengan meledaknya Falcon 9 -salah satu roket tanpa awak milik SpaceX- di Cape Canaveral di Florida, awal September.Menurut Musk, untuk mempertahankan biaya yang 'hanya' sebesar US$200.000 per orang, maka seluruh sistem transportasinya harus bisa digunakan kembali. Dengan menggunakan metode tradisional, menurut Musk, biaya untuk perjalanan ke Mars mencapai US$10 miliar per orang.Oleh karena itu dibutuhkan empat kriteria guna mewujudkan visinya dalam mengantarkan manusia ke Mars:
- Bisa digunakan kembali (pesawat ruang angkasa)
- Pengisian bahan bakar di orbit
- Produksi propelan di Mars
- Memilih bahan bakar yang tepat
harus siap mati..
Ambisi Elon Musk untuk menerbangkan manusia ke Planet Mars tak bisa terelakkan. Pria yang merupakan CEO Tesla tersebut bahkan berencana memboyong manusia ke Planet Merah pada 2025 mendatang.Meski begitu, tak mudah baginya untuk bisa langsung terbang begitu saja ke Mars dalam waktu singkat. Menurut Musk, hal pertama yang harus dilakukan adalah mengirim para astronot untuk meninjau kelayakan ekosistem di Mars.
Seperti yang dimuat di laman Tech Times, Selasa (4/10/2016), ia mengatakan perjalanan pertama ke Mars akan memiliki banyak risiko.Karena itu, ia mengimbau siapa pun calon astronot yang akan dikirim ke Mars, harus bersiap menerima segala jenis konsekuensi, termasuk siap untuk mati.
"Perjalanan perdana ke Mars akan sangat berbahaya. Kita tidak tahu risiko apa yang akan terjadi. Perlu diingat, peristiwa terburuk yang akan dialami bisa jadi adalah kematian," ujar Elon di International Astronautical Congress beberapa waktu lalu. “Apakah kalian (para calon astronot) siap untuk mati? Jika siap, berarti kalian siap pergi ke Mars.”
Ia juga menjelaskan program Interplanetary Transport System kini harus ditinjau. Pasalnya, semua yang ia canangkan untuk saat ini tidak dapat direalisasikan dengan mudah.Roket Falcon 9 milik SpaceX buktinya sempat meledak beberapa waktu lalu dan bahkan menghancurkan satelit Facebook. Ini artinya, ia harus lebih jeli lagi dalam mempersiapkan semua programnya.Sebelumnya, ia sempat menuturkan bahwa pergi ke Mars adalah sebuah hal yang krusial. Tak hanya itu, cara ini akan membantu manusia menjadi spesies "multiplanet".
Lebih lanjut ia menuturkan, pilihan pergi ke Mars adalah sebuah keputusan fundamental. Hal ini perlu dilakukan manusia untuk membuat sebuah peradaban.Elon Musk memang dikenal sebagai sosok ambisius dalam membangun koloni manusia di Mars. Bahkan, ia sempat mengklaim mampu mengalahkan NASA dalam misi manusia ke Mars. Ia merasa rencana yang dicanangkan NASA untuk membawa manusia ke Mars pada 2036 terlalu lama.
Tak hanya itu, pada tahun lalu ia sempat mengeluarkan pernyataan kontroversial. Dalam pernyataannya, ia berencana menjatuhkan bom nuklir di atas langit Mars. Hal itu dilakukan untuk mempercepat perubahan kondisi Mars supaya lebih sesuai bagi manusia.Jadi, nantinya hasil ledakan itu diperkirakan dapat menciptakan dua "matahari" kecil yang dapat menghangatkan planet dan mengubah karbondioksida beku menjadi gas. Karbondioksida sendiri merupakan gas yang berpotensi menghasilkan efek rumah kaca, sehingga unsur ini dapat menyerap dan mempertahankan panas.
sumber " sindonews, bbcnews, liputan6,tirto.co.id
0 komentar:
Post a Comment