07:13
0


 Karburator honda NSR 150 cc aka karbu pe 28 sudah sangat terkenal bisa meningkatkan performa motor, sehingga banyak dicari orang yang doyan banter banteran atau mesinnya uda bore up. ahirnya banyak muncul versi kw alias imitasi atau tiruan dari versi aslinya? untungnya harganya jauh lebih murah daripada harga karburator NSR akan tetapi kadang banyak masalahnya, harga karbu aslinya sekitar 1,4 jutaan. sedangkan versi kwnya jauh lebih murah sekitar 200 ribuan.

sebagaimana dari berita otomotifnet.com,

Karburator Keihin PE 28 termasuk karbu yang digandrungi para kaum racing. Karbu ini eksis dari mulai balap karapan motor hingga road race. Tapi, karena begitu laku, banyak sekali versi KW-nya. Harganya juga sampai dijual dibawah 300 rebu. Banyak mekanik yang bilang, bisa menggunakan karburator palsu atau KW. Asalkan karburator kit atau repair kit pakai yang asli. Jadinya, performa mesin lebih terdongkrak dan mudah diseting. Kebetulan TDR mengeluarkan repair kit. Terdiri dari nosel, pilot-jet, main- jet, sil mangkuk karbu, jarum skep dan jarum pelampung. Coba dipasang ke dalam karburator PE 28 imitasi atau KW.

Gimana hasilnya ya? Makanya MOTOR Plus penasaran ingin mencobanya.Biar afdol, pengetesan dilakukan di Satria FU150 2005 yang masih standar. Hanya disesuaikan pilot-jet dan main-jetnya saja. Pengujian dilakukan di atas Dyno Jet 250i milik Aero Speed di Jl. H. Nawi Raya, No. 74, Jakarta Selatan. Pengujian pertama dilakukan mengunakan karburator PE 28 KW dan kit KW bawaannya. Dilakukan penyesuaian pilot dan main-jet. Pilot pakai 40, main-jet 120. Angka ini, tergolong cocok buat Satria FU standar. Dari pengujian dynotes terlihat hasilnya power maksimal mencapai 14,94 hp (horse power) dengan torsi maksimal mencapai 8,30 ft-lbs. Setelah diketahui power dan torsinya dari karbu PE imitasi, lalu motor diturunkan dari mesin dynojet, kemudian karbu dibongkar. Kini, kit karbu tadi diganti dengan kit karbu dari TDR. Sama sebelum didinotes disesuaikan dulu ukuran pilot-jet dan main -jet. Ketemu ukurannya yang pas yaitu main-jet 120 dan pilot-jet dengan ukuran 42.

Lalu motor dinaikkan kembali ke mesin dyno lalu dites lagi. Dari hasil grafik, terlihat terjadi kenaikan. Walaupun pada putaran bawah grafiknya masih naik-turun, tetapi  di gasingan 5.000 rpm terlihat grafik terus mengalami kenaikan dibandingkan dengan kit bawaan PE KW. Power maksimal yang didapat 15,16 hp pada putaran mesin di angka 10.100 rpm. Torsi maksimal, 8,43 ft-lbs pada teriakan mesin di angka 8.577 rpm.

Selain power, tentunya penggantian kit juga pengaruh pada konsumsi bahan bakar di ruang bakar dong. Maka itu, enggak ada salahnya melihat yang terjadi di grafik AFR. Mulai dari PE 28 KW dengan kit standar dulu. AFR yang dihasilkan, cenderung sedikit lebih basah atau kaya ketimbang Keihin dengan kit TDR. Yang lokal jarum skepnya gampang tergores Tapi, di gasingan rpm 7.000, keduanya memiliki AFR yang tidak jauh beda. Artinya, komposi si udara yang dihasilkan tetap sama meski ada penggantian kit.Tapi, mulai di 10.000 rpm, karbu yang aplikasi kit TDR mulai menunjukan kalau AFR-nya sedikit lebih kering ketimbang standar.




Beda yang karbu kit asli standar  dan TDR

jika terlanjut sudah beli PE 28 KW, tak usah repot. Toh, bisa pakai karbu kit TDR ini. Mirip Tapi tak Sama, Keberadaan karbu Keihin yang 'lokal' dengan karbu asli memang kadang membuat brother bingung. Karena jika dilihat dengan mata telanjang, bentuknya memang terlihat sama. Tidak terlihat perbedaan yang signifikan. Tapi, jika dilihat dengan seksama, ada perbedaan. Yaitu dari jumlah ulir per skep. Jika yang lokal jumlah ulir per skepnya 15, sedangkan yang aslinya berjumlah 14. Satu lagi yang bikin rugi setelah beli karbu imitasi, meski murah namun skepnya cenderung gampang tergores. Baru dites saja, skep sudah baret dalam. Bagimana kalau dipakai lama

Karburator Keihin PE28 enggak selamanya bisa dipakai. Apalagi, karbu yang dipakai setiap minggu untuk balapan lurus, pasti ada bagian yang haus. Karena itu, repair kitnya mesti dipersiapkan. Seperti yang disediakan pihak TDR. Harganya Rp 125 ribu.

Disebut repair kit karena satu kemasan tersedia beberapa komponen penting. Seperti nosel, pilot-jet, main-jet, sil mangkuk karbu, jarum skep, sampai jarum pelampung.

“Semuanya standar. Sesuai ukuran kit yang ada di PE28. Yang berbeda hanya jarum skepnya,” beber Benny Rachmawan, Product Development PT Mitra Lestari Motorindo (MLM), produsen TDR. kalau bawaan karbu pe standar tidak bisa diseting sedangkan kit TDR bisa disetting.

Hitungannya enggak rugi menggunakan repair kit PE28 berlabel TDR. Meski hitungan part di dalam kemasannya sama seperti aslinya PE28, tapi jarum skepnya yang jauh berbeda. Berarti pengguna PE28 yang baru pun bisa memakainya. Model jarum aslinya PE28 enggak ada klipnya. Kalau yang bawaan kit PE28 ada klipnya,” jelas Benny yang berkantor di kawasan Lodan, Jakarta Utara.

 Jarum skep TDR pakai klip Model jarum PE28 standar enggak bisa disetel. Semprotan gas bakar campuran bensin kaya atau miskin dipatok mati. Lagian, model jarum standarnya kurang responsip kalau yang mau buka tutup-gas cepat. Jarum skep yang memilik klip seperti di dalam kemasan repair kit TDR, semburan bensinnya bisa disetel. Jarum skep sangat pengaruh terhadap putaran menengah. “Jarum dengan klip ini bisa atur semprotan bensinnya,” urai Benny.

kesimpulane piye kangbro?

pengen motornya banter tapi kepentok dompet tipis, nah ini dia solusinya masbro, beli karbu pe 28 kw sama repair kit TDR dijamin joz pas untuk harian, etung etung kalau asli harganya diatas 1.400.000 mahal bro. bisanya merknya sudco, uang segitu mending buat beli bakso kenyang ente wkwkw. klo anda beli karbu kw seharga 250 ribu + karbu kit racing TDR yang 125 ribu maka anda cuman ngeluarin uang 375 ribu, klo gak bisa rakit sendiri,minta tolong bengkel nambah ongkos 10 ribu, jadinya 385 ribu. murah bro, sisa satu jutaan buat beli mie ayam buat satu RT wkwkwk.etung etung sodakoh, daripada beli yang asli gak jauh beda kualitasnya malah lebih bagus yang kw dioplos jeroan TDR juozz.. murah meriah tapi banter.


sumber refrensi (motorplus-online)

0 komentar:

Post a Comment