05:48
0

Masih ingatkah kita tentang peristiwa bus yang tiba tiba masuk kehutan belantara dibrebres, padahal disitu tidak ada ruang akses jalan yang memadai apalagi sebesar bus, itu ada kaitannya dengan dimensi lain, terpisah ruang dan waktu, Ruang dan waktu tak selamanya teratur seimbang kadang timbul ketidak teraturan atau distorsi yang menyebabkan sejumlah peristiwa tak masuk akal,seperti sebagaimana dilansir dari erabaru.net 
Pada ruang yang kita kenal terdapat banyak lorong waktu yang tidak terlihat dengan mata manusia tapi eksis secara objektif.Manusia, kapal, dan pesawat yang menghilang secara misterius sepanjang sejarah, sebenarnya memasuki lorong waktu yang misterius ini.

Lorong waktu tidak berada dalam sistem waktu yang sama dengan dunia manusia.apabila masuk ke dalam sistem waktu yang lain mungkin akan membawa kita kembali ke masa lalu atau pergi ke masa depan karena di dalam lorong waktu, waktu bersifat terarah dan bisa dibalikkan.waktu bisa berputar searah dan juga berlawanan arah, juga bisa diam secara relatif.


Dunia substansi bumi jika memasuki lorong waktu, seolah menghilang secara misterius.Jika keluar dari lorong waktu itu, seolah muncul secara misterius pula.Berbagai pokok pembahasan tentang dimensi ruang dan waktu sangat aneh dan misterius serta membuat orang penasaran dan ingin menelaah lebih lanjut.Berikut ini dipaparkan sebagian fenomena misterius yang mengejutkan yang terjadi di berbagai pelosok dunia.

Peristiwa Menghilang Massal dalam Perang Tiongkok dan Inggris

Di medan pertempuran pernah terjadi peristiwa menghilang massal yang misterius.Berikutnya adalah kejadian menghilang di medan perang yang sulit dijelaskan, masing-masing di Tiongkok dan di Inggris.Pada masa awal perang mempertahankan Nanjing, satuan prajurit Kuo Min Tang (Partai Nasionalis yang berkuasa di Tiongkok saat itu) sebanyak 2.000 orang, ketika dikepung oleh tentara Jepang di wilayah pegunungan Qinglong sekitar 30 mil lebih sebelah tenggara Nanjing, menghilang secara misterius.

Walaupun pasukan ini gagah berani, namun persenjataan mereka tidak memadai, sementara pasukan Jepang yang mengejar di belakang dilengkapi persenjataan lengkap.Komandan pasukan bernama Wu Xinhua memimpin seluruh pasukan mundur dengan cepat ke arah tenggara Nanjing.Di depan ada blokade, di belakang tentara musuh mengejar, pasukan itu menghadapi situasi genting.

Tapi anehnya, pasukan Jepang lainnya yang berdiam di luar Gunung Qinglong sama sekali tidak bertemu pasukan tersebut.Dengan kata lain, pasukan Kuo Min Tang sebanyak 2.000 orang itu sama sekali tidak menerjang keluar dari Gunung Qinglong.Setelah pertempuran berakhir, Komandan Jepang yang menyerang Nanjing ketika mendata hasil perang, mendapati bahwa pasukan tersebut lenyap tak berbekas.

Pada 1970, di beberapa gua di Gunung Qinglong warga menemukan sejumlah helm militer yang telah berkarat, senapan dan sejumlah tulang belulang.Tapi pasukan sebanyak 2.000 orang itu tidak pernah ditemukan lagi. Mereka tidak hanya lenyap dari kepungan di ajang perang, juga menghilang selamanya dari dunia fana.
Di Inggris juga pernah terjadi menghilang massal yang sangat terkenal.

Pada 1915, saat PD-I sedang berkobar sengit, pasukan Turki dan Inggis terlibat perang sengit di dalam wilayah Turki.Resimen Norfolk Inggris barisan ke-5 bermarkas di Dataran Tinggi 60 yang terletak di Semenanjung Balkan, selatan Eropa, dan sedang bersiap menyerang lokasi strategis di Selat Dardanell, Turki, yakni Kepulauan Gallipoli.
Hari itu adalah 21 Agustus, cuaca cerah, sebanyak lebih 300 orang prajurit Resimen Norfolk sedang menjalankan perintah bergerak ke sebuah bukit yang disebut "St. Bell".

Waktu itu segumpal awan yang aneh melayang ke arah St. Bell hill dan menyelimuti puncak bukit tersebut.Gumpalan awan itu memiliki panjang sekitar 200 meter dan tebal 60 meter, cukup untuk memantulkan kembali sinar matahari, sehingga menimbulkan kesan aneh.Namun demikian pasukan Norfolk sepertinya tidak merasakan apa-apa, tetap maju ke arah awan tebal itu dengan teratur, tak lama kemudian perlahan lenyap di tengah awan.

Sebanyak 22 orang pasukan sekutu Newfoundland yang bermarkas di sebuah puncak lainnya di dekat St. Bell, dengan penuh perhatian melihat proses pasukan Inggris menaiki gunung itu.Tak lama kemudian awan itu melayang perlahan naik lagi ke langit dan berkumpul dengan 6-7 gumpalan awan berbentuk roti lainnya, lalu melayang pergi ke arah utara.Setelah awan itu melayang pergi, di depan mata hanya terlihat bukit yang gundul, prajurit yang mendaki bukit itu lenyap tak berbekas, dan ke-22 orang prajurit yang menyaksikannya pun tercengang.

Pasukan Newfoundland segera melaporkan kejadian tersebut kepada pihak Inggris.
Komandan Inggris segera mengirimkan pasukan Inggris dalam jumlah besar tiba di lokasi kejadian dan melakukan pencarian secara detil, hasilnya nihil.Terhadap peristiwa menghilangnya barisan ke-5 pasukan Norfolk itu, pemerintah Inggris mengajukan protes keras, namun pihak Turki menyatakan tidak tahu menahu soal itu.
Sampai setelah PD-I berakhir, pihak Inggris menuntut Turki yang kalah perang agar mengembalikan pasukan Norfolk tersebut, serta sempat memeriksa semua arsip perang Turki.
Hasilnya, pasukan Turki belum pernah berperang di bukit dekat St. Bell itu, dan tentu saja, tidak pernah menangkap satu pun pasukan Inggris di sana.

Komandan Inggris yang tak berdaya hanya bisa mencatat sebagai berikut: "Sebanyak 341 perwira dan prajurit dari Resimen Norfolk saat melewati bukit St. Bell menghilang seluruhnya, hingga saat ini nasib mereka tidak diketahui."Catatan ini masih tersimpan di dalam arsip militer Inggris, dan di belakangnya terdapat kesaksian dan tanda tangan 22 orang prajurit Newfoundland yang menyaksikannya.Hingga 1967, arsip rahasia yang telah ditutup selama 50 tahun itu, baru dibuka kembali pada publik dan menarik perhatian dunia. 

Lalu kemanakah hilangnya ribuan prajurit ini bisa lenyap tak berbekas? Kalau boleh berspekulasi kemungkinan ditelan dimensi lain, seperti kita ketahui alam semesta bersifat pararel masing masing terpisah ruang dan waktu. Seperti 2 rel kereta sejajar masing2 tidak akan bertubrukan karena pada jalurnya masing2, akan tetapi kadang ketidak seimbangan itu kadang bisa menimbulkan penculikan antar dimensi seperti peristiwa diatas, bagaimana nasib prajurit2 itu? Mungkin saja mereka hidup bahagia didimensi lain itu dan menikah atau bahkan disandra mahluk dimensi lain, entahlah.

0 komentar:

Post a Comment