ilustrasi |
Kronologi kejadian bermula ketika Endang yang tengah
dibonceng sang anak, Ira Nurista pulang dari ATM untuk melihat
pensiunannya di ATM Bank Niaga. Saat perjalanan pulang, Ira sebagai
pengemudi sepeda motor mengerem mendadak di jalanan berpasir. Namun
sepeda motor itu terpeleset, dan dari arah berlawanan ada truk amprol
milik Dinas Kebersihan dan Pertamanan (DKP) Kota Malang. Sepeda motor
itupun menabrak bagian belakang truk yang dikemudikan oleh Saimin (46).Saimin yang ditemani oleh kernetnya, Anggi Yunida,
melihat bahwa Endang terjatuh ke arah tengah-tengah jalan. Sedangkan Ira
jatuh ke arah berlawanan. Melihat kejadian itu, dirinya segera membawa
korban ke UGD RSSA.
“Bu Endang ini sempat di rawat di UGD beberapa jam.
Tetapi meninggal sekitar pukul 11.45 setelah mendapatkan perawatan di
UGD. Sementara saya waktu itu mau ke TPA Supit Urang setelah mengambil
dari Araya,” tutur Saimin saat ditemui di Kamar Jenazah RSSA beberapa
menit lalu.
Sementara itu, Ira sedang dalam kondisi hamil 5 bulan
hanya mengalami luka ringan saja. Hal ini dibenarkan oleh suami Endang,
Aris yang menjemput Endang di Kamar Jenazah RSSA.
“Hanya luka bengkak saja di kaki. Kandungannya tidak apa-apa. Hanya shock saja tadi,” tutur dia.
Aris mengatakan, keseharian Endang sebagai seorang
penjahit pensiunan dari Pabrik Sampoerna. Sewaktu menemani istrinya di
UGD, Aris sempat mendengar keluhan dari Endang yang mengeluh tak bisa
bernafas. Namun tak beberapa lama kemudian Endang dinyatakan meninggal
dunia.
Sementara itu, Kasi Angkutan DKP Kota Malang, Sapto,
menambahkan, kejadian ini murni kecelakaan. Pihaknya menyatakan, ada
atau tidak adanya santunan kepada keluarga korban, itu keputusan dari
Kepala DKP Kota Malang. Pihaknya juga mengatakan hal seperti ini baru
terjadi sekali.“Ini pertama kali ada kejadian sampai meninggal dunia, dan ini murni kecelakaan,” pungkas dia. (malangtoday)
0 komentar:
Post a Comment