22:16
0
seperti dikatakan detik.com, Yamaha R15 terbaru 2017 telah menggunakan
suspensi depan terbalik (upside down/USD). Suspensi itu mirip seperti
yang ada pada Yamaha Xabre. "Upside down sama dengan Xabre, cuma beda oil volume-nya. Diameter sama 37 mm di inner," kata Ridwan Arifin dari Service Department -
Aftersales Division Yamaha Indonesia Motor Manufacturing (YIMM) di
Sentul. Kab. Bogor, Jawa Barat. Apa kelebihan perangkat suspensi depan itu? Service Education Yamaha indonesia Motor Manufacturing Ferry menjelaskan, dengan menggunakan suspensi depan terbalik ini, Yamaha R15 tampil dengan karakter motor
super sport.

"Kenapa R15 pakai upside down suspensi, pertama kita pengin karakter
super sport lebih dapat dibanding sebelumnya. Kalau dari faktor
appearance , tampilan lebih bagus," kata Ferry kepada detikOto di
Sentul, Bogor, Jawa Barat. Dari sisi kinerja, suspensi jenis ini lebih rigid. "Dan dampaknya
lebih stabil," ujar Ferry. Selain itu, Yamaha juga memikirkan
distribusi keseimbangan bobot motor (weight balance distribution )
ini. Bobot R15 bertambah 1 kg dari sebelumnya menjadi 137 kg, untuk
itu Yamaha memikirkan kembali distribusi keseimbangan bobot motor ini
menggunakan suspensi depan terbalik. Karena menurut Ferry, biasanya
suspensi depan terbalik itu akan lebih berat ketimbang pakai suspensi
teleskopik biasa.Distribusi weight balance harus 50:50. Jadi distribusi weight balance
kan kita tentukan center gravity. Jadi antara berat depan dan
belakang, semakin sama, semakin seimbang, jadi semakin baik.


Pasti kestabilan juga akan berpengaruh. Pakai upside down itu otomatis pasti
akan lebih berat," ujar Ferry. Terus karena upside down itu kan di dalamnya ada seperti piston, jadi gerak pistonnya itu akan lebih panjang dibandingkan dengan yang
standar. Otomatis dia untuk mencegah efek 'ngejedug ', itu lebih
bagus. Kalau misalnya (suspensi) standar kemungkinan terjadi efek
ngejedug itu pasti lebih besar dibanding upside down. Kalau kenyamanan
tetap nyaman. Yang pertama faktor stroke piston lebih panjang,
otomatis dia dampernya berbeda. Kemudian dengan dibaliknya, berarti
kan si outer di atas, inner di bawah, kalau outer di atas, dia lebih
besar di atas. otomatis tingkat kekakuannya lebih besar, tapi dia di
tingkat peredaman ada di bawah, jadi lebih stabil," jelas Ferry.
(detikoto)

--
ttd.


M. Alie Marzen

0 komentar:

Post a Comment