02:46
0

Baru baru ini dilaporkan dan ramai jadi perbincangan di internet tentang peristiwa perampokan yang menewaskan 6 orang berikut beritanya, seperti kami lansir dari tempo.co,

korban perampokan, dodi triyono, orang terkaya di jakarta Timur


Dodi Triyono, korban sekaligus pemilik rumah yang menjadi korban perampokan sadis di Jalan Pulomas Utara, Pulogadung, Jakarta Timur, adalah Ketua RT 12 RW 16 di lingkungan rumahnya. Dodi adalah satu dari enam korban tewas yang diduga akibat aksi perampok.

Ketua RW 12, H. Gani, mengatakan pria yang berprofesi sebagai arsitek itu sehari-hari berperilaku baik, ramah, serta selalu terbuka bagi warga. Ia pun meyakini, Dodi merupakan Ketua RT paling kaya se-Jakarta Timur. "Dia RT paling kaya se-Jakarta Timur. Punya Lamborghini tiga," kata Gani di lokasi, Selasa, 27 Desember 2016. Gani menuturkan, Dodi menempati rumahnya yang menjadi lokasi pembunuhan hanya sementara sebab rumah di Pulomas Residence tengah direnovasi. Lokasi kejahatan itu di Jalan Pulomas Utara Nomor 7A, Kayu Putih, Pulogadung, Jakarta Timur. Sedangkan pemugaran rumah sudah mencapai tahap 80 persen. "Ini rumah baru dan lumayan lama (ditempati)."

Sebelumnya, pelaku memasukkan sebelas korban di satu kamar mandi ukuran 1,5 x 1,5 meter. Enam korban yang tewas adalah Dodi Triyono, 59 tahun; Diona Arika Andra (16); Dianita Gemma Dzalfayla (9); Amel, teman anak Dodi; serta Yanto dan Tasrok, sopir korban. Diduga para korban tewas akibat kehabisan oksigen untuk bernapas. Lima korban kejahatan yang masih hidup kini dalam kondisi kritis di bawah perawatan Rumah Sakit Kartika, Cempaka Putih.

6 Korban Tewas Kehabisan Oksigen saat disekap 




 
Enam orang ditemukan tewas di sebuah rumah di Jalan Pulomas Utara Nomor 7A, Pulogadung, Jakarta Timur, Selasa, 27 Desember 2016. Mereka diduga satu keluarga yang menjadi korban perampokan.

Kepala Satuan Reserse Kriminal Kepolisian Resor Jakarta Timur Ajun Komisaris Besar Sapta Maulana mengatakan, selain enam korban tewas, ada lima korban yang ditemukan masih hidup. "Benar, ada enam korban yang tewas," ucap Sapta saat dikonfirmasi, Selasa. Enam korban tewas tersebut adalah Dodi Triyono, 59 tahun; Diona Arika Andra (16); Dianita Gemma Dzalfayla (9); Amel, teman anak korban; serta Yanto dan Tasrok, sopir korban. Diduga, keenam korban tewas akibat kehabisan oksigen. Sebab, saat ditemukan, korban ditempatkan di satu kamar mandi berukuran 1,5 x 1,5 meter. "Diduga, korban kehabisan napas," ujarnya. Sedangkan lima korban yang masih hidup adalah Emi, Zanette Kalila, Santu, serta dua asisten rumah tangga: Fitriani dan Windy. Peristiwa keji itu terungkap saat saksi bernama Sheila Putri mendatangi pos polisi Kayuputih dan melaporkan perampokan yang terjadi di tempat kejadian perkara. Dari informasi itu, petugas piket langsung menuju lokasi dan menemukan semua korban di kamar mandi dalam keadaan terkunci dari luar. "Lima orang yang masih hidup saat ini dirawat di rumah sakit," tuturnya. Saat ini, polisi masih memeriksa saksi-saksi terkait dengan kejadian ini serta melakukan olah tempat kejadian perkara. Adapun untuk korban tewas dilakukan visum dan autopsi.

 
 Keenam korban tewas yakni:

1. Ir Dodi Triono (59)
2. Diona Arika Andra Putri (16), putri Dodi
3. Dianita Gemma Dzakfayla (8), anak ketiga Dodi
4. Amel, teman anak korban
5. Yanti, sopir Dodi
6. Tarso (40)

Sementara lima korban yang masih hidup yakni:

1. Emi (41)
2. Zanette Kslila Azarua (13), anak kedua Dodi
3. Santi (22)
4. Fitriani (23), pembantu di rumah korban
5. Windy (23), pembantu di rumah korban.

Penangkapan Pelaku
 
Polisi menangkap pelaku pembunuhan sadis di Pulomas, Jakarta Timur. Dalam penangkapan tersebut, polisi menangkap 2 orang pelaku.Dalam foto yang diterima detikcom, Rabu (28/12/2016), salah satu pelaku yang ditangkap menggunakan celana panjang hitam. Pelaku tersebut harus dijatuhkan karena memberikan perlawanan saat mau ditangkap oleh polisi. Pelaku itu juga diikat tangannya.Selain pelaku tersebut, polisi juga terpaksa melumpuhkan salah satu pelaku dengan timah panas. Kondisi pelaku yang ditembak masih hidup dan sudah dilarikan ke rumah sakit.Pembunuhan ini terjadi di rumah Dodi yang berada di Jl Pulomas Utara No 7A Pulogadung, Jakarta Timur. Mayat korban pembunuhan ini ditemukan oleh teman anak korban pada Selasa (27/12/16) pagi.

"Dari empat orang pelakunya ada dua yang sudah tertangkap. Dari dua itu satu terpaksa ditembak karena melawan dan akhirnya meninggal dunia karena kehabisan darah. Dua orang itu adalah Ramlan Butar-Butar dan Erwin Sitomurang," kata Kapolri Jenderal Tito Karnavian dalam rilis akhir tahun di Mabes Polri Rabu (28/12).

berita lainnya, Polisi menangkap dua orang dari empat pelaku perampokan yang menewaskan 6 orang di rumah milik Ir Dodi Triono, di Jl Pulomas Utara No 7A Pulogadung, Jakarta Timur. Salah satu pelaku, Ramlan Butarbutar merupakan kapten perampokan yang tewas ditembak.Ramlan tercatat sebagai residivis kasus spesialis perampokan di rumah mewah. Dia pernah ditangkap Polres Depok.Kapolresta Depok AKBP Herry Heryawan, saat dikonfirmasi membenarkan soal catatan kriminal Ramlan ini. "Iya dulu pernah ditangkap Polres Depok tahun 2015 lalu," ujar Herry kepada detikcom, Rabu (28/12/2016).Berdasarkan catatan Polres Depok, Ramlan pernah melakukan perampokan di rumah seorang WN Korea di Cibubur. Dia juga pernah merampok di rumah seorang warga di Perumahan Griya Telaga Permai, Kelurahan Cilangkap, Kecamatan Tapos yang terjadi pada Selasa (11/8/2015) lalu.

Ramlan merupakan spesialis perampokan di rumah mewah, kelompok batak. Ia melakukan aksinya bersama sejumlah temannya dan sering berganti personel.Ramlan ditangkap bersama Erwin Situmorang di tempat persembunyinnya di Tambun, Bekasi, siang tadi. Keduanya ditangkap tim gabungan dari Sundit Jatanras Ditreskrimum Polda Metro Jaya yang dipimpin AKBP Hendy F Kurniawan, Polres Depok yang dipimpin AKBP Herry Heryawan dan Polres Jaktim.Keduanya ditembak karena melakukan perlawanan. Erwin ditembak di bagian kaki, sementara Ramlan tertembak di bagian dada hingga tewas.







Motif Pelaku

Menurut kami ini bukan murni perampokan ada motif lain yang masih jadi misteri, Dugaan tersebut diperoleh berdasarkan pantauan di Tempat Kejadian Perkara (TKP) dan berbincang dengan korban selamat. "Dendam dalam arti kata, pasti polisi akan membongkar tabir ini. Saya sebagai perempuan, ketika melihat TKP, tak ada satu pun benda yang hilang dan kondisi 11 orang dimasukan ke dalam ruangan sempit, untuk apa? Sehingga kami serahkan kepada pihak kepolisian,".

Pengacara korban pembunuhan di Pulomas, Jakarta Timur, Dodi Triono pun menduga motif pelaku bukan perampokan. Sebab dari keterangan polisi, tak ada barang yang hilang dari rumah mewah konsultan arsitektur tersebut. "Pasti ada sesuatu yang tak beres ini. Tak mungkin orang seperti Pak Dodi begitu mudahnya dihabisin. Okelah kalau Pak Dodi ya kan, tapi kalau anak-anaknya kan kasihan dan ada teman anaknya itu. Kasihan itu," tutur pengacara Dodi, John Siregar di Jakarta, Rabu (28/12), sebagaimana diwartakan 

Menurut kabar lain yang beredar di internet adalah persaingan proyek antar bos besar, sehingga pelaku utama menyewa preman bayaran. entahlah apapun motifnya hal seperti ini benar-benar perbuatan kriminal yang harus dibasmi.


Firasat Ibu Korban Mantan Suami Dodi sebelum kejadian

dari beritasatu.com, Dua korban meninggal dunia dari enam merupakan anak pasangan Dodi Triono (korban meninggal) dan Almyanda Saphira (mantan istri) dalam kasus perampokan disertai pembunuhan di Jalan Pulomas Utara Nomor 7A RT. 002 RW. 014s, Jakarta Timur, Selasa (27/12). Almyanda Saphira, ibu korban mendapatkan kabar pembunuhan tersebut dari warga di Pulomas. Phira langsung mendatangi Rumah Sakit (RS) Kartika Pulomas.Sebelum kejadian ini, anaknya mengatakan, "Mama I love you, aku kangen, aku sudah belajar salat," tutur Almyanda Saphira (27/12/16).Phira berharap kedua anaknya, Diona Arika Andra Putri (16) dan Denianita Gemma Dzalfayla (9) mendapatkan tempat terbaik di sisi Allah SWT. Phira mengatakan, "Semoga pihak polisi segera bisa menangkap pelakunya, kejam banget." Dodi Triono dan Almyanda Saphira telah bercerai, ketiga anaknya tinggal bersama Dodi di Pulomas. Zanette (13), anak korban masih mendapatkan perawatan intensif di RS Kartika Pulomas.




0 komentar:

Post a Comment