01:12
0
Seorang pakar genetika bernama Robert Guilhem memutuskan masuk Islam
setelah membuktikan bahwa rekam seorang laki-laki pada perempuan akan
hilang setelah 3 bulan. Hal ini sesuai syariat masa idah yang ada di
ajaran agama Islam.

Masa idah berasal dari bahasa Arab yang artinya 'masa menunggu setelah
dicerai mati atau hidup atau menahan diri'. Guilgem membuktikan bahwa
syariat menjadi bukti bahwa Islam menjaga dan menghormati perempuan.
Pada penelitian awal, ahli toksikologi di University of California dan
Direktur Laboratorium Penelitian Hidup di Amerika Serikat, Dr Jamal
Eddin Ibrahim, menjelaskan bahwa perempuan memiliki sistem imun yang
khusus dan mampu mengingat objek asing yang masuk ke tubuhnya.
Masuknya benda asing berbeda sebelum 120 hari terbukti membuat sistem
kekebalan tubuh perempuan menurun dan secara alamiah meningkatkan
potensi kanker rahim serta payudara.
Penelitian tersebut dilakukan tujuh ahli dari Amerika Serikat dan
disampaikan di Konferensi Internasional tentang Mukjizat Ilmiah dalam
Alquran dan Syariat yang dihelat di Turki.
Di tempat lain, Guilhem dari Albert Einstain College masuk Islam usai
menemukan hakikat empiris ilmiah dan kemukjizatan Alquran tentang
penyebab penentuan masa idah perempuan. Penelitian yang dia lakukan
membuktikan bahwa laki-laki meninggalkan jejak pada perempuan dan baru
akan hilang dalam 3 bulan.
Rekam jejak hilang secara bertahap. Dalam penelitiannya di sebuah
permukiman Muslim di Afrika, Guilhem menemukan bahwa kebanyakan
perempuan di sana hanya memiliki satu rekam jejak lelaki karena mereka
berhubungan dengan suami sahnya saja. Sementara perempuan di kampung
non-Muslim memiliki lebih dari satu rekam jejak.
Hal yang mengejutkan, Guilhem kemudian tahu bahwa istrinya memiliki
tiga rekam jejak laki-laki. Hanya satu dari tiga anaknya yang berasal
dari dirinya. (okezone)

--
ttd.


M. Alie Marzen

0 komentar:

Post a Comment