ADAKAH MAKHLUK LAIN DARI ANGKASA LUAR?
Erich von Däniken
KATA PENGANTAR
Untuk menulis buku ini diperlukan keberanian;
demikian pula untuk membacanya. Mengapa? Karena teori-teorinya serta pembuktian
dari teori-teori itu tidak cocok dengan mosaik arkeologi tradisionil yang telah
dengan susah payah disemen dengan tangguhnya. Para sarjana akan menyebutnya
omong kosong dan akan memasukkannya ke dalam buku daftar kata-kata yang
sebaiknya tak usah disebut di sini. Orang awam akan menyembunyikan dirinya bila
mereka dihadapkan kepada kemungkinan untuk menyelidiki masa lampau. Bahkan
penyelidikan tentang masa depan pun akan dianggapnya lebih misterius dan lebih
bertualang lagi.
Namun demikian, ada satu hal yang sudah pasti
yakni sesuatu yang tidak konsisten, tentang masa lampau kita itu; tentang masa
lampau ribuan juta tahun yang telah silam. Masa lampau yang penuh dengan dewa
yang pernah mengunjungi bumi ini dengan mengendarai kapal ruang angkasa.
Kemajuan tehnik tak terbilang pesatnya di masa yang telah silam itu. Banyak
sekali pengetahuan masa lampau itu yang sekarang baru sebagian saja yang dapat
kita temukan kembali. Ada sesuatu yang tidak tetap teratur. Pula mengenai
arkeologi kita, mengapa? Karena manusia telah menemukan atau mengetahui batere
sumber listrik; ribuan tahun yang lalu. Karena kita telah menemukan makhluk
aneh berpakaian ruang angkasa yang sempurna dengan kancing-kancing plating.
Karena kita telah menemukan bilangan berbaris
lima belas, suatu basis bilangan yang belum pernah digunakan orang dalam
komputer jenis manapun. Tetapi bagaimana manusia pertama ini bisa mendapat
kemampuan untuk menciptakan kesemuanya ?
Terdapat pula inkonsistensi, ketidakteraturan
secara tetap mengenai agama kita. Ciri dari setiap agama ialah bahwa agama itu
menjanjikan bantuan dan keselamatan kepada manusia. Dewa-dewa primitip pun
memberikan janji-janji demikian. Mengapa para dewa primitip itu tidak menepati
janji-janjinya ? Mengapa mereka telah menggunakan senjata ultra modern terhadap
manusia primitip? Mengapa para dewa itu merencanakan pemusnahan manusia
primitip ? Mari kita membiasakan diri berpikir bahwa alam khayalan yang telah
tumbuh dalam ribuan tahun ini suatu waktu akan ambruk.
Penelitian yang tepat selama beberapa tahun
saja telah meruntuhkan bangunan mental kita yang kokoh itu. Ilmu pengetahuan
yang tersembunyi dalam perpustakaan masyarakat yang serba rahasia itu sekarang
telah banyak yang ditemukan. Abad penjelajahan angkasa luar sudah bukan lagi
abad serba rahasia. Kita sekarang telah dapat mendaratkan manusia di bulan.
Dengan penjelajahan mengangkasa, kita mencita-citakan untuk mencapai matahari
dan bintang-bintang. Dengan itu pula kita menduga atau mengukur kedalaman
"Jurang-jurang" masa lampau kita.
Para dewa, para pendeta, raja-raja serta
pahlawan-pahlawan bermunculan dari kegelapan. Kita harus menentang supaya
mereka membuka tabir rahasia mereka, kalau kita mau mempunyai cara untuk
mengungkap masa lampau kita tanpa meninggalkan jurang pemisah. Laboratorium
modern harus mengambil alih tugas penelitian arkeologi kita. Para akhli arkeologi
harus mengunjungi tempat-tempat bersejarah yang telah rusak dan hancur dengan
membawa alat-alat pengukur yang sangat peka. Para pendeta yang mencari
kebenaran harus mulai lagi meragukan kebenaran-kebenaran yang telah ditetapkan
pasti benarnya.
Para dewa dari masa silam yang kelam suram
itu telah meninggalkan bekas serta jejak yang tak terhitung banyaknya, yang
baru sekarang untuk pertama kalinya dapat kita baca dan terjemahkan karena bagi
manusia di masa ribuan tahun yang lalu, persoalan penjelajahan angkasa bukanlah
masalah melainkan suatu pernyataan saja. Saya berani mengatakan bahwa nenek
moyang saya di masa yang baru silam, pernah mendapat kunjungan tamu dari alam
semesta; sekalipun saya sendiri belum dapat mengetahui siapakah cendekiawan
bumi luar ini dan dari planet mana datangnya. Namun demikian saya menyatakan
bahwa "orang-orang asing" ini telah menghancurkan sebagian dari
kemanusiaan yang ada pada waktu itu dan menciptakan yang baru, yakni homo
sapiens alias makhluk berakal, yang mungkin sekali untuk pertama kali.
Pernyataan yang tegas ini, adalah
revolusioner. Pernyataan ini menghancurkan landasan "bangunan mental"
yang seolah-olah telah dibangun secara sempurna itu. Adalah tujuan saya untuk
menyiapkan bukti dari pernyataan ini. Buku saya ini tak akan pernah ditulis
jika tidak ada dorongan dari dan kerja sama dengan banyak pihak. Saya sangat
berterimakasih kepada isteri saya yang selama beberapa tahun terakhir ini
jarang sekali menjumpai saya di rumah, atas segala pengertiannya. Juga saya
ucapkan terimakasih kepada teman
seperjalanan saya Hans Neuner yang telah
turut meng adakan perjalanan bersama saya beribu-ribu mil jauhnya atas segala
bantuannya yang sangat berharga dan tak henti-hentinya. Saya berterimakasih
pula kepada Dr. Stehlin dan Louis Emrich atas ban tuan mereka yang walaupun tak
terusmenerus. Terimakasih saya sampaikan pula kepada segenap pegawai NASA di
Houston, Cape Kennedy dan Hunt sville yang telah mengizinkan saya mengadakan
pengamatan di pusat-pusat tehnik penelitian ilmiah mereka yang hebat itu. Saya
menyatakan terima kasih pula kepada Wernher Oon Braun, Willy Ley dan Bert
Slattery. Saya ucapkan pula banyak teri makasih kepada pria dan wanita yang tak
terhitung banyaknya di muka bumi ini, atas bantuan mereka yang praktis, atas
dorongan mereka dan percakapan-percakapan dengan mereka yang memungkinkan
penulisan buku ini.
Erich von Däniken
ADAKAH MAKHLUK CERDAS Dl KOSMOS?
Apakah masuk akal kalau dikatakan bahwa kita
penduduk dunia pada abad ke duapuluh ini bukanlah satu-satunya makhluk hidup
jenis manusia yang ada di alam semesta ini ? Oleh karena tidak ada musium yang
dapat kita kunjungi, yang memamerkan manusia kerdil dari planet lain, maka
jawaban atas pertanyaan itu: "Dunia kita ini adalah satu-satunya planet
yang dihuni manusia" agaknya masih merupakan jawaban yang resmi dan
meyakinkan. Tetapi setelah kita menyelidiki hasil penemuan dan penelitian
terakhir, maka perta nyaan seperti itu akan semakin banyak jumlah dan ragamnya.
"Di malam hari yang cerah dengan mata
telanjang, orang akan dapat melihat kira-kira 4.500 bintang", demikian
dikatakan para astronom. Tetapi dengan menggunakan teleskop dari observatorium
terkecil akan tampak hampir 2.000.000 bintang, sedangkan teleskop pantul yang
modern dapat menampakkan cahaya dari ribuan juta
bin tang lebih kepada pengamat, yang berupa
bintik-bintik cahaya dari bimasakti. Tetapi kalau dibandingkan dengan besarnya
dimensi alam semesta ini, susunan bintang-bintang yang kita lihat itu hanya
merupakan bagian terkecil dari susunan bintang-bintang lainnya yang luasnya tak
terbandingkan lagi. Jadi dapat dikatakan bahwa bima sakti kita itu hanya
merupakan suatu kelompok kecil dari bima sakti yang terdiri dari kira-kira dua
pu luh galaksi atau lebih, yang tersebar dalam radius 1.500.000 tahun cahaya.
(1 tahun cahaya = jarak yang di tempuh cahaya dalam waktu satu tahun yakni: 60
x 60 x 24 x 365,25 x 300000 Km). Kelom pok bintang yang besar inipun akan kecil
pula adanya kalau dibandingkan dengan ribuan nebula, yaitu sekelompok bintang
yang nampak dengan mata telanjang seperti kabut bercahaya; yang berbentuk
spiral, seperti yang dapat dilihat dengan teleskop elektronik. Saya ingin
menegaskan di sini, bahwa kalau pun dikemukakan pada zaman sekarang, penelitian
semacam ini barulah merupakan permulaan semata.
Menurut taksiran astronom Harlow Shapley,
dalam daya jangkau fokus teleskop kita terdapat sekitar sepuluh pangkat dua
puluh bintang. Kalau Shapley menghubungkan suatu susunan planet hanya dengan
satu dalam seribu bintang, maka kita dapat menganggap taksiran itu sebagai
suatu taksiran yang dibuat dengan sangat hati-hati. Kalau kita teruskan
spekulasi kita atas dasar taksiran ini, dan mencurigai bahwa kondisi yang tidak
memenuhi syarat untuk adanya kehidupan hanya pada sebuah bintang dalam tiap
seribu bintang,
maka perhitungan itu masih akan memberikan
bilangan sepuluh pangkat empat belas. Shapley bertanya: "Berapa banyaknya
bintang dari bilangan ' Astronomis" ini yang mempunyai udara memenuhi
syarat bagi kehidupan ? Satu dalam seribu?" Tokh masih luar biasa yakni
sepuluh pangkat sebelas bintang mempunyai persyaratan untuk kehidupan. Bahkan
kalau misalnya saja hanya pada tiap planet yang keseribu dari jumlah itu terdapat
kehidupan, masih akan terdapat 100.000.000 planet di mana kita masih
mengspekulasikan akan adanya kehidupan. Perhitungan ini dibuat berdasarkan
pengamatan dengan penggunaan teleskop yang menggunakan tehnik mutakhir. Tetapi
kita jangan lupa, bahwa teleskop-teleskop itu terus-menerus diperbaiki.
Jika kita ikuti hipotesa biokimiawan Dr.
Stanley Miller, maka dapat disimpulkan bahwa kehidupan dan syarat-syaratnya
yang diperlukan; di mana pada sebagian dari sejumlah planet itu, te lah dapat
berkembang lebih pesat dari pada di atas bumi kita ini. Jika kita terima asumsi
yang amat berani ini, maka dapat disimpulkan bahwa peradaban pada 100.000
planet adalah jauh lebih maju dari pada di atas bumi kita ini.
Mendiang Willy Ley penulis ilmiah yang
terkenal itu, dan teman dari Wernher Von Braun mengatakan kepada saya di New
York: "Banyaknya bintang di bima sakti kita saja di taksir ada 30 milyar
buah. Assumsi bahwa bima saksi kita berisi 16 milyar susunan planet masih
dianggap dapat diterima oleh para astronom masa kini. Kalau kita sekarang
mencoba mengurangi jumlah itu sebanyak mungkin dan memisalkan jarak antara
susunan-susunan planet itu diatur sedemikian rupa sehingga di antara seratus,
hanya satu planet yang mengorbit di sekitar mataharinya masing-masing, maka
masih akan terdapat 180 juta planet yang mampu mendukung kehidupan. Kalau kita
misalkan lagi bahwa hanya satu planet di antara seratus yang memungkinkan
adanya kehidupan itu benar-benar ada kehidupan di sana, maka masih akan
terdapat 1,8 juta planet di mana terdapat
kehidupan. Selanjutnya kita
misalkan bahwa dari tiap seratus planet di mana terdapat kehidupan itu hanya
pada satu planet saja terdapat makhluk hidup yang tingkat kecerdasannya sama
dengan "homo sapiens", maka bima sakti kita masih mempunyai sejumlah
18.000 planet yang dihuni makhluk hidup seperti kita.
Oleh karena menurut perhitungan terakhir,
dalam bima saksi kita terdapat 100 ribu juta bintang yang tetap tempatnya, maka
angka yang di sebut Dr. Ley dengan hati-hati itu jauh di bawah kenyataan
sekarang. Tanpa menyebut bilangan-bilangan fantastis atau memperhitungkan
galaksi-galaksi yang belum dikenal, kita masih dapat menduga bahwa ada 18.000
planet yang terhitung dekat pada bumi kita di mana terdapat keadaan yang
memenuhi persyaratan kehidupan seperti pada planet yang kita huni ini. Namun
demikian kita masih dapat berspekulasi lebih lanjut, bila hanya satu persen
saja dari 18.000 planet itu yang benar-benar dihuni oleh makhluk hidup, maka
masih akan terdapat 180 buah planet yang bermakhluk hidup.
Tiada keraguan tentang adanya planet-planet
yang serupa dengan bumi kita dan mempunyai campuran gas-gas atmosfir,
gravitasi, tetumbuhan bahkan mungkin margasatwa yang semuanya serupa dengan
yang ada di bumi kita ini. Tetapi apakah perlu bagi planet-planet yang
memungkinkan adanya kehidupan itu mempunyai persyaratan hidup yang
segala-galanya sama seperti yang ada di bumi ini? Anggapan bahwa kehidupan
hanya dapat tumbuh subur dalam keadaan seperti di bumi ini seka rang dengan
adanya penelitian telah ketinggalan zaman. Salah sekali jika orang menduga
bahwa ke hidupan tak mungkin tanpa air dan oksigen, sebab di bumi kita pun
terdapat bentuk kehidupan yang tidak memerlukan oksigen, yakni yang di sebut
bakteri-bakteri anaerobik. Oksigen dalam jumlah tertentu dapat meracuni
bakteri-bakteri semacam ini. Mengapa tidak mungkin ada kehidupan yang lebih
tinggi tingkatnya, yang tidak memerlukan oksigen?
Dengan adanya dorongan dari ilmu pengetahuan
baru yang dicapai tiap hari, kita harus berusaha supaya alam pikiran kita tetap
uptodate. Penyelidikan-penyelidikan yang paling mutakhir menunjukkan bahwa bumi
kita ini adalah yang paing ideal, karena tidak terlalu panas dan tidak terlalu
dingin, airnya berlimpah-limpah; persediaan oksigennya tak terbatas, alamnya
senantiasa di remajakan kembali oleh proses-proses organis.
Assumsi bahwa kehidupan hanya dapat ada dan
berkembang di atas planet seperti bumi ini, sudah tak dapat dipertahankan lagi.
Menurut tafsiran, di bumi kita ini terdapat 2.000.000 jenis makhluk hidup. Dari
jumlah ini, ditaksir (lagi-lagi ditaksir) hanya 1.200.000 yang telah dikenal
secara ilmiah. Dari jumlah yang telah dikenal ini terdapat beberapa ribu yang
menurut alam pikiran sekarang, seharusnya tidak mampu untuk hidup. Dasar
pemikiran tentang kehidupan perlu dipertimbangkan kembali dan diuji lagi
kebenarannya. Sebagai contoh misalnya orang menduga bahwa air yang diradioaktif
akan bebas hama. Tetapi kenyataan membuktikan bahwa ada beberapa jenis kuman
yang dapat menyesuaikan diri pada air maut yang ada di sekeliling reaktor
nuklir. Eksperimen yang dibuat oleh Dr. Sandford Siegel kedengarannya
mengerikan. Di dalam laboratoriumnya dia menciptakan keadaan atmosfir tiruan
dari atmosfir sekitar planet Jupiter, dan membiarkan bakteri dan tungau di dalamnya
di mana sama sekali terasing dari segala syarat "kehidupan" yang
sampai sekarang masih menjadi pegangan. Amoniak, methan dan hidrogen tak dapat
mematikan bakteri dan tungau ini.
Eksperimen-eksperimen yang dibuat oleh Dr.
Howard Hinton dan Dr. Blum dari Bristol University sama-sama memberikan hasil
yang mengejutkan. Kedua sarjana ini telah mengeringkan sejenis unggas beberapa
jam lamanya dalam suhu 100 C, yang segera setelah itu dicelupkan ke dalam
helium cair, yang sebagaimana kita ketahui dingin sekali sedingin ruang
angkasa. Setelah diradiasi dengan kuat sekali, kemudian dikembalikan lagi
kepada keadaan kehidupan yang normal; serangga itu ternyata dapat meneruskan
fungsi biologis vitalnya dan sehat.
Kita juga pernah mendengar tentang adanya
bakteri-bakteri yang hidup di dalam gunung berapi, bakteri yang memakan
batu-batuan, dan bakteri yang menghasilkan besi. Maka bertambah pulalah
pertanyaan yang menunggu jawaban.
Eksperimen masih terus diadakan di
pusat-pusat penelitian. Bukti-bukti baru yang menunjukkan bahwa kehidupan itu
sama sekali tidak terikat ketat kepada persyaratan kehidupan yang ada di planet
kita ini terus-menerus bertambah. Berabad-abad sudah dunia kita ini berputar di
sekitar hukum dan kondisi yang mengatur kehidupan di permukaan bumi. Keyakinan
ini mengubah dan mengaburkan cara kita melihat keadaan. Keyakinan ini
menghalangi penglihatan para penyelidik ilmiah yang tanpa ragu-ragu telah
menerima cara dan standar cara berpikir dalam memandang alam semesta ini.
Teilhard de Chardin akhli pikir yang membuka
zaman baru itu berpendapat bahwa hanya yang fantastis saja yang dapat menjadi
kenyataan di dalam kosmos. Kalau jalan pikiran kita berjalan lain dari pada
yang biasa, ini berarti bahwa intelegensi di planet lain menggunakan kondisi kehidupan
mereka sebagai patokan, dan sebagai norma. Kalau mereka hidup pada suhu 150-200
C, mereka akan mengira bahwa suhu di bawah 0 yang bagi kita dapat merusak
kehidupan itu di planet lain malah disyaratkan untuk dapat hidup. Dan ini
justru akan cocok dengan logika yang kita gunakan untuk membuat kegelapan masa
lampau kita menjadi terang. Logika itu semata-mata berkat rasa harga diri kita
dan berkat sifat kita yang serba rasionil dan serba obyektif.
Pada suatu waktu setiap teorl yang mengandung
keberanian kadang-kadang dianggap khayalan ataupun suatu utopi. Betapa banyak
khayalan yang sekarang sudah menjadi kenyataan sehari-hari.
Memang contoh-contoh yang dikemukakan di sini
dimaksudkan untuk menunjukkan kemungkinan-kemungkinan yang masuk akal. Namun
demikian, sekali kemungkinan yang sebelumnya tak masuk akal itu terbukti nyata,
dan memang akan menjadi kenyataan, maka segala rintangan akan roboh; dan kita
akan sampai kepada suatu keadaan di mana tabir ketidak mungkinan itu oleh
kosmos akan menjadi kenyataan, maka segala rintangan akan roboh; dan kita akan
sampai kepada suatu keadaan di mana tabir ketidak mungkinan itu oleh kosmos
akan dibuka lebar-lebar. Generasi mendatang akan menemukan segala jenis
kehidupan yang sebelumnya tak pernah terimpikan dalam alam semesta ini.
Sekalipun kita tidak akan mengalami semua itu, mereka harus menerima kenyataan
bahwa mereka bukanlah satu-satunya intelegensi dan sudah tentu bukan
intelegensi tertua dalam kosmos.
Alam semesta ini ditaksir telah berusia dua
belas ribu juta tahun. Di bawah mikroskop, batu-batu meteor membuktikan adanya
bekas zat organik di dalamnya. Bakteri yang telah berusia jutaan tahun bangun
dan menunjukkan kehidupan baru. Spora-spora yang melayang-layang di ruang
angkasa melintasi alam semesta dan kadang-kadang tertangkap oleh lapangan
gravitasi dari sesuatu planet. Kehidupan baru telah berjalan dan berkembang
dalam siklus abadi dari penciptaan selama berjuta-juta tahun.
Sekian banyak penelitian yang berhati-hati
atas jenis batu-batuan dari segenap penjuru dunia, membuktikan bahwa kerak bumi
ini telah terbentuk empat ribu juta tahun yang lalu. Dan dari segala apa yang
diungkapkan oleh ilmu pengetahuan itu di antaranya diketahui bahwa sesuatu
makhluk hidup yang menyerupai manusia telah ada sejak 1.000.000 tahun yang
lalu. Dari masa satu juta tahun itu hanya 7.000 tahun saja yang dikenal sebagai
sejarah hidup manusia. Itupun dicapai dengan banyak mengorbankan tenaga,
petualangan dan sebagian besar karena kepenasaran. Tetapi apa artinya 7.000
tahun sejarah hidup menusia jika dibandingkan dengan ribuan juta tahun sejarah
alam semesta ?
Kita telah membutuhkan waktu 400.000 tahun
untuk mencapai kemajuan keadaan sekarang ini. Adakah orang yang dapat
membuktikan secara kongkrit mengapa planet lain tidak dapat memberikan keadaan
yang lebih menguntungkan bagi perkembangan intelegensi yang lain dari pada yang
ada di muka bumi kita. Adakah alasan bahwa kita tidak mungkin mempunyai saingan
di planet lain yang dapat menyamai atau melebihi kita? Berhakkah kita untuk
meniadakan kemungkinan ini? Yakni kemungkinan adanya saingan? Padahal sampai
sekarang kita telah berbuat atau beranggapan demikian. Sampai sekarang kita
telah beranggapan bahwa di planet lain tidak ada "saingan" kita.
Beberapa kali sudah sokoguru kearifan kita ambruk remuk menjadi debu ?
Beratus-ratus generasi menduga bahwa dunia
ini dulunya pipih. Hukum yang menetapkan bahwa matahari beredar mengitari bumi,
tetap tak boleh dibantah selama ribuan tahun yang lalu. Kita masih tetap yakin
bahwa dunia kita ini adalah pusat dari segala-galanya, walaupun telah
dibuktikan bahwa dunia ini hanyalah suatu bintang biasa semata yang besarnya
tak berarti dan yang letaknya sejauh 30.000 tahun cahaya dari titik pusat bima
sakti.
Telah tiba waktunya bagi kita untuk
mengetahui kesepelean kita dengan jalan membuat penemuan-penemuan dalam kosmos
yang belum terselidiki dan tak terbatas luasnya. Hanya dengan cara itulah nanti
kita akan sadar bahwa kita ini bukan apa-apa melainkan hanya merupakan
semut-semut dalam alam semesta yang amat luas ini. Namun demikian masa depan
dan kesempatan-kesempatan kita terletak di dalam alam semesta itu di mana para
dewa telah menjanjikannya. Jauh sebelum kita sempat melihat masa depan kita,
kita harus sudah cukup kuat dan cukup berani untuk menyelidiki masa lalu kita
dengan jujur dan adil.
KETIKA KAPAL RUANG ANGKASA KITA MENDARAT Dl
BUMI
Julius Verne kakek dari semua penulis novel
khayalan ilmiah itu telah menjadi penulis yang di terima oleh umum.
Fantasi-fantasinya sudah bukan lagi khayalan ilmiah. Para astronot sekarang
berkeliling dunia bukan dalam tempo 80 hari melainkan dalam 86 menit.
Kita sekarang akan menguraikan apa yang
mungkin akan terjadi pada suatu penerbangan imajiner dengan kapal ruang
angkasa; namun penerbangan khayalan ini kemungkinannya untuk diadakan akan
lebih pendek waktunya dari pada waktu yang diperlukan untuk menyingkat waktu
perjalanan keliling dunia gagasan Julius Verne, dari 80 hari menjadi perjalanan
kilat 86 menit. Tetapi sebaliknya kita tidak menggunakan ukuran waktu yang
sesingkat itu. Lebih baik kalau kita misalkan bahwa kapal ruang angkasa kita
akan berangkat menuju ke suatu matahari yang belum dikenal, yang jauhnya
membutuhkan waktu penerbangan 150 tahun. Kapal ruang angkasa itu ukurannya
sebesar kapal Samudra zaman sekarang dan karenanya berat luncurnya akan seberat
100.000 ton dengan membawa bahan bakar seberat 99.800 ton. jadi berat
perlengkapannya 200 ton. Tidak mungkin ?.
Kita telah mampu merakit kapal ruang angkasa
sesuku demi sesuku sambil mengorbitkannya mengitari suatu planit. Namun dalam
waktu kurang dari dua puluh tahun, hasil rakitan ini sudah tidak diperlukan
lagi, karena ada kemungkinan bagi kita untuk menyiapkan sebuah kapal ruang
angkasa raksasa yang akan diluncurkan ke bulan. Di samping itu, penelitian
untuk membuat roket pendorong sedang berjalan dengan giatnya, mesin-mesin roket
mendatang akan digerakkan oleh tenaga nuklir dan akan bergerak dengan kecepatan
yang hampir mendekati kecepatan cahaya.
Suatu metode baru yang hebat dalam peroketan
yakni "roket photon" yang akan dicoba. Kemungkinan pelaksanaannya
telah dibuktikan dengan mengadakan experimen uji fisik partikel-partikel
utamanya satu demi satu. Bahan bakar yang dibawa oleh roket photon akan
memungkinkan kecepatan roket mendekati kecepatan cahaya sedemikian rupa,
sehingga efek dari relativitas, terutama variasi waktu antara tempat peluncuran
dan kapal ruang angkasa dapat bekerja sepenuhnya. Penembakan bahan bakar akan
ditransformasikan menjadi radiasi elektromagnit dan di pancarkan dalam bentuk
pancaran daya dorong yang berkelompok-kelompok dengan kecepatan cahaya. Secara
teori kapal ruang angkasa yang diperlengkapi dengan daya dorong photon dapat
mencapai kecepatan 99 persen dari kecepatan cahaya. Dengan kecepatan ini batas-batas
pinggiran tata surya kita akan dapat didobrak.
Suatu khayalan yang benar-benar dapat membuat
cita-cita menjadi kenyataan. Tetapi kita yang sekarang sedang ada di ambang
abad baru hendaknya tidak lupa bahwa langkah-langkah kemajuan teknologi yang
dialami kakek nenek kita seperti: "Kereta api, listrik, telegrap, mobil
pertama, kapal udara pertama; cukup mengejutkan mereka pada waktu itu. Kita
sendiri beberapa tahun atau beberapa puluh tahun yang lalu, baru untuk pertama
kalinya mendengar musik lewat radio, melihat TV, berwarna, melihat peluncuran
pesawat ruang angkasa, dan melihat para astronot Amerika benar-benar
berjalan-jalan di permukaan bulan dan menerima berita serta foto-foto dari
satelit yang sedang mengorbit mengitari bumi. Cucu dan cicit kita akan
mengadakan wisata antar bintang dan mengadakan penyelidikan kosmos di
Perguruan-perguruan Tinggi.
Mari kita ikuti penerbangan kapal ruang
angkasa imajiner kita yang sedang menuju ke bintang yang tetap tempatnya dan
jauh. Barangkali akan lucu pula kalau kita mencoba membayangkan apa yang
dilakukan awak kapal itu untuk menghilangkan waktu lama dalam penerbangan.
Mengapa? Karena betapa pun jauhnya jarak yang mereka tempuh dan betapa lambat
pun waktu merayap bagi mereka yang tertinggal di bumi, teori relativitas dari
Einstein masih tetap berlaku. Mungkin kedengarannya aneh dan tidak masuk akal
tapi benar bahwa waktu itu merayap lambat sekali dalam pesawat ruang angkasa
yang terbang dengan kecepatan di bawah kecepatan cahaya, bahkan lebih lambat
dari pada di bumi. Sebagai contoh, waktu 108 tahun bagi orang di bumi, bagi
awak kapal dalam penerbangan alam semesta hanya 10 tahun. Perbedaan waktu
antara wisatawan ruang angkasa dan orang di bumi dapat dihitung dengan
persamaan dasar roket yang diuraikan oleh Profesor Acheret
VW 1-1(1-t)2 w/c
WC 11+(1-t) 2 w/c 1
di mana V = kecepatan; W = kecepatan jet; C =
kecepatan cahaya; t = berat bahan bakar pada waktu lepas landas.
Pada saat kapal ruang angkasa kita itu
mendekati bintang tujuannya, para awak kapal akan mengamati planet-planet;
membetulkan posisi mereka, melakukan analisa spektrum, mengukur gravitasi dan
menghitung beberapa orbit. Dan akhirnya mereka akan menemukan planet tempat
pendaratan yang keadaannya paling menyerupai keadaan di bumi.
Kalau kapal ruang angkasa kita itu hanya
terdiri dari alat-alat perlengkapan saja, maka setelah penerbangan sejauh
katakanlah 80 tahun cahaya karena semua energi telah habis terpakai, para
awaknya harus mengisi kembali tangki bahan bakarnya dengan bahan-bahan yang
dapat diuraikan secara kimiawi. Kemudian misalnya saja planet yang dipilih
sebagai tempat pendaratan itu segala-galanya sama dengan di bumi kita. Seperti
telah saya katakan permisalan ini sama sekali bukanlah tidak mungkin. Kemudian
kita memberanikan diri pula untuk memisalkan bahwa peradaban di planet yang
dikunjungi ini perkembangannya sudah setaraf dengan keadaan bumi kita 8.000
tahun yang lalu. Keadaan ini sudah tentu ditetapkan dengan menggunakan
instrumen-instrumen dalam kapal ruang angkasa sebelum mendarat. Para wisatawan
ruang angkasa ini sudah tentu dalam penerbangannya pernah singgah di tempat
yang dekat sekali kepada persediaan bahan-bahan yang dapat diuraikan secara
kimiawi untuk mengisi energi instrumen-instrumen mereka dengan cepat, dan dengan
tepat menunjukkan di pegunungan mana bisa didapat uranium.
Pendaratan dilakukan sesuai dengan rencana.
Parawisatawan angkasa itu melihat makhluk hidup sedang membuat alat-alat dari
batu; dilihatnya pula mereka sedang memburu dan membunuh marga satwa dengan
menggunakan tombak; biri-biri dan kambing kelihatan bergerombol sedang merumput
di padang rumput; para perajin kelihatan sedang membuat alat-alat sederhana
untuk keperluan rumah tangga. Wajah aneh menyambut kedatangan para astronot
kita. Tetapi apa yang dipikirkan oleh makhluk primitif dari planet itu
tentang benda aneh yang baru saja mendarat di
sana, dan sosok-sosok tubuh yang ke luar dari benda aneh itu dianggapnya apa ?
Hendaknya kita tidak lupa bahwa kita pun 8.000
tahun yang lalu pernah menjadi makhluk setengah biadab. Oleh karena itu
tidaklah mengejutkan kalau makhluk setengah biadab yang mengalami peristiwa ini
menyembunyikan mukanya ke tanah dan tak berani memandang para astronot itu.
Sampai sekarang mereka itu masih menyembah matahari dan bulan. Dan sekarang
terjadilah goncangan bumi, para dewa turun dari langit; demikian pikir
makhluk-makhluk primitif di planet itu.
Penghuni planet itu sambil sembunyi di tempat
mau mengamati para wisatawan ruang angkasa kita, yang memakai topi aneh, topi
bertanduk sebatang logam, helm berantena; mereka keheran-heranan ketika malam
gelap gulita menjadi terang benderang seperti siang oleh lampu-lampu
sorot/pencari; mereka ngeri melihat orang asing itu di mana dapat dengan mudahnya
membumbung ke atas dengan sabuk roket, mereka menyembunyikan lagi kepalanya ke
dalam tanah ketika helikopter menderu, mendengus dan mendengung, membumbung
tinggi ke atas; dan akhirnya mereka lari menuju tempat pengungsian dalam
gua-gua ketika terdengar suara menggelegar dan menakutkan dari gunung-gunung
karena ledakan percobaan. Tak ayal lagi para astronot kita itu pasti dianggap
dewa yang sakti oleh manusia primitif ini!
Sehari-harian para wisatawan ruang angkasa
kita ini melakukan pekerjaan mereka yang sulit rumit itu, dan setelah lewat
beberapa waktu, barangkali datanglah delegasi yang terdiri dari para pendeta
dan dukun-dukun mendekati para astronot itu dengan maksud mengadakan hubungan
langsung dengan para dewa. Mereka membawa sesajen-sesajen untuk menghormati
atau menyembah para tamu mereka. Masuk akal kiranya kalau angkasawan kita itu
akan dengan cepat mempelajari bahasa penduduk setempat dengan menggunakan
komputer, sehingga mereka dapat mengucapkan terimakasih atas keramahan tuan
rumah.
Namun walaupun diterangkan kepada manusia
setengah beradab ini dalam bahasa mereka, bah wa sebenarnya tidak ada dewa yang
datang mendarat, bahwa tidak ada makhluk dari yang datang berkunjung ke sana
yang lebih tinggi derajatnya dan patut dikagumi; tetap tidak berhasil.
Teman-teman primitip kita itu tetap tidak percaya.
Para wisatawan ruang angkasa itu datang dari
bintang-bintang lain, mereka nyata sekali mempunyai kekuatan yang dahsyat dan
mampu untuk memperlihatkan kekuatan-kekuatan gaib. Mereka itu pasti para dewa,
demikian anggapan penduduk planet itu. Dalam usaha para angkasawan itu untuk
menjelaskan segala sesuatunya tak berhasil mencapai titik temu pembicaraan
untuk dapat menawarkan bantuan apa saja kepada penduduk itu. Pokok pembicaraan
semacam itu sama sekali tak terpikirkan oleh penduduk yang telah dikejutkan
oleh kedatangan para wisatawan ruang angkasa itu.
Sekalipun tak mungkin untuk membayangkan
semua hal yang bakal terjadi, tetapi sejak hari pendaratan hal berikut ini
kiranya dapat memberikan gambaran tentang rencana yang telah dipikirkan
sebelumnya. Sebagian dari penduduk dapat dibujuk dan dilatih untuk membantu
dalam penelitian sebuah kawah yang terjadi karena ledakan untuk mendapatkan
bahan-bahan yang dapat diuraikan secara kimiawi, sehingga dapat digunakan,
sebagai bahan bakar untuk pulang ke bumi. Orang yang paling cerdas di antara
penduduk mungkin dipilih menjadi "Raja". Sebagai ciri yang dilihat
tentang kemampuannya, mungkin ia diberi sebuah pesawat radio sebagai alat untuk
berkomunikasi dengan para dewa itu. Para astronot kita itu mungkin mencoba
mengajarkan bentuk-bentuk peradaban sederhana dan konsep-konsep moral kepada
mereka, untuk memudahkan perkembangan tatasosial. Beberapa wanita pilihan
mungkin dinikahi oleh para astronot. Jadi mungkin timbul suatu ras baru yang
melompati suatu fase atau tahap dalam evolusi bangsa secara alamiah.
Dari perkembangan kita sendiri dapat kita
ketahui berapa lamanya waktu yang diperlukan untuk mendidik ras ini menjadi
akhli ruang angkasa. Karena itu sebelum para astronot kita terbang kembali ke
bumi, mungkin mereka meninggalkan suatu tanda yang dapat dilihat dengan jelas
dan yang hanya dapat dipahami jauh di masa mendatang oleh masyarakat yang taraf
pengetahuannya di bidang tehnik dan matematika sudah tinggi. Tiap usaha untuk
mengingatkan anak didik kita itu akan bahaya yang terkandung di dalamnya
sedikit sekali kemungkinannya untuk berhasil. Sekalipun kita perlihatkan kepada
mereka film-film yang mengerikan tentang peperangan antara planet dan ledakan ledakan
atom, usaha itu tak akan dapat mencegah makhluk-makhluk yang hidup di planet
ini berbuat ketololan yang sama: seperti terus-menerus bermain dengan nyala api
peperangan yang dapat membakar itu.
Sementara kapal ruang angkasa kita menghilang
ke dalam kabut alam semesta, teman kita di planet itu akan berceritera tentang
keajaiban yang baru terjadi; "Para dewa itu pernah ada di sini".
Mereka akan menterjemahkan keajaiban itu ke dalam bahasa mereka yang sederhana
dan menjadikannya sebagai suatu hikayat yang akan diwariskan turun-temurun
kepada anak cucu mereka; akan menjadi tanda kenang-kenangan, dan segala apa
yang ditinggalkan para wisatawan ruang angkasa itu akan mereka jadikan sebagai
benda pusaka yang keramat.
Andaikata teman kita itu pandai menulis,
mungkin mereka akan membuat catatan tentang apa yang telah terjadi: "Gaib,
mengerikan, menakjubkan". Tulisan mereka akan menceritakan dan
menggambarkan bahwa para dewa yang berpakaian emas pernah ada di sana dalam
kapal terbang yang mendarat dengan gaduh yang dahsyat. Mereka akan menulis
ceritera tentang kendaraan perang yang di kendarai para dewa di darat dan di
laut, dan tentang senjata-senjata yang mengerikan menyerupai petir, dan akan
menceritakan bahwa para dewa itu berjanji akan datang kembali. Apa yang telah
mereka lihat itu akan mereka abadikan pada batu-batu atau karang dengan Dahat
dan Dalu; seperti raksasa tanpa bentuk, berhelm dan bertanduk sebatang logam,
dan memakai kotak pada dadanya. Bola-bola yang dikendarai di udara oleh
makhluk-makhluk yang tak dapat dilukiskan; batangan-batangan yang dapat
menembakkan sinar bagaikan matahari; bentuk-bentuk aneh menyerupai serangga
raksasa yang sebenarnya tak lain dari pada sejenis kendaraan.
Fantasi dari lukisan
tentang kunjungan kapal ruang angkasa kita itu tak terbatas banyaknya. Nanti
akan kita lihat bekas apa saja yang diukir atau di pahat para dewa yang telah
mengunjungi bumi di zaman purbakala yang telah silam, pada batu-batu
bertuliskan sejarah masa lampau.
Sangatlah mudah untuk membuat sketsa tentang
perkembangan berikutnya dari planet yang dikunjungi kapal ruang angkasa kita.
Penduduknya telah banyak belajar dengan jalan mengintip para dewa; tempat di
mana kapal ruang angkasa pernah berdiri, akan dijadikan tanah suci, suatu
tempat orang berziarah; perbuatan-perbuatan heroik dari para dewa akan
disanjung dalam nyanyian. Di atas tanah itu akan didirikan piramida dan kuil
yang sudah tentu sesuai dengan hukum-hukum astronomis.
Penduduk bertambah, peperangan menghancurkan
tempat para dewa. Kemudian muncul generasi baru yang menemukan kembali dan
menggali tempat-tempat suci itu, dan mencoba menginterpretasikan tanda-tanda
yang ditinggalkan para astronot kita.
Inilah tingkat yang kita capai sampai
sekarang. Sekarang setelah kita mendaratkan manusia di permukaan bulan, alam
pikiran kita terbuka bagi wisatawan ruang angkasa. Kita mengetahui efek dari
kedatangan kapal samudra yang mendadak kepada rakyat primitif misalnya di
Kepulauan South Sea. Kita mengetahui efek yang merusak datang dari peradaban
lain, seperti Corfes pada Amerika Selatan. Maka dengan demikian kita dapat
mengerti sekalipun samar-samar tentang pengaruh yang kuat dan fantastis dari
kedatangan pesawat ruang angkasa di zaman pra sejarah.
Kita harus melihat sekali lagi pada deretan
pertanyaan-pertanyaan itu yakni pada serentetan misteri atau kegaiban yang tak
terjelaskan itu.
Dapatkah semua itu kita mengerti, seperti
halnya dengan sisa-sisa peninggalan dari para wisatawan ruang angkasa dari
zaman pra sejarah? Apakah semua itu dapat membawa kita ke masa silam tetapi
tetap ada kaitannya dengan rencana-rencana kita untuk masa depan?
ALAM MUSTAHIL YANG TIDAK DIJELASKAN
Keterangan tentang masa lampau kita yang
bersejarah itu kita kumpulkan dari pengetahuan tidak langsung. Kita telah
menggunakan hasil-hasil penggalian, naskah-naskah kuno. Iukisan-lukisan dalam
gua, legenda-legenda dan lain sebagainya untuk menyusun suatu hipotesa kerja.
Dari semua bahan itu telah dibuat mosaik yang mengesankan dan menarik, Tetapi mosaik
itu merupakan produk da ri pola pemikiran yang telah dipertimbangkan terlebih
dahulu. Bagian-bagiannya selalu dapat kita pasang ke dalam pola itu sekalipun
sering sekali harus menggunakan perekat yang terlalu jelas terlihat.
Suatu peristiwa pasti telah terjadi dengan
sesuatu cara tertentu. Dan hanya dengan cara tertentu itu sajalah, tidak dengan
cara lain. Lihatlah kalau memang itu yang dikehendaki oleh para sarjana memang
dengan cara itulah terjadinya peris tiwa tersebut. Kita memang berhak untuk meragukan
setiap pola pemikiran yang diterima atau suatu hipotesa kerja, karena jika
sesuatu gagasan tidak dipertanyakan, berarti penelitian telah selesai. Karena
itu kebenaran dari masa lampau kita yang bersejarah itu, hanyalah relatif
sifatnya. Bila dari masa lampau muncul aspek baru maka betapa pun populernya,
hipotesa kerja itu harus diganti dengan yang baru. Kiranya sekarang telah tiba
saatnya untuk memperkenalkan suatu hipotesa kerja baru yang akan kita tempatkan
di pusat penelitian tentang masa lampau kita.
Pengetahuan baru tentang tatasurya dan alam
semesta, tentang makro kosmos dan mikro kosmos, kemajuan-kemajuan hebat dalam
teknologi dan pengobatan, dalam biologi dan geologi, awal wisata ruang angkasa
dan hal-hal lain; kesemuanya ini sama sekali mengubah gambaran dunia kita hanya
dalam waktu kurang dari lima puluh tahun.
Sekarang kita mengetahui bahwa ada
kemungkinan untuk membuat pakaian ruang angkasa yang dapat menahan perbedaan
walau besar se kali antara panas dan dingin. Sekarang kita mengetahui, bahwa
wisata ruang angkasa bukan lagi merupakan gagasan utopis. Kita telah mengenal
keajaiban televisi berwarna seperti
pengetahuan kita tentang bagaimana mengukur kecepatan
cahaya dan menghitung konsekwensi dari teori relativitas.
Gambaran dunia kita yang sudah membeku itu
sekarang mencair kembali. Hipotesa-hipotesa kerja baru memerlukan norma,
memerlukan patokan. Misalnya, di kemudian hari arkeologi kita tidak lagi hanya
persoalan penggalinya. Pengumpulan dan penggolongan penemuan-penemuan
arkeologis semata, tidak akan memadai. Kalau ingin mendapatkan gambaran yang
dapat dipercaya tentang masa silam kita dari arkeologi itu, cabang ilmu
pengetahuan lain harus diikut sertakan dalam penelitian.
Mari kita masuki alam mustahil itu dengan
pikiran terbuka dan penuh dengan rasa ingin tahu. Mari kita coba untuk
mengambil dan menguasai harta peninggalan yang diwariskan oleh para dewa itu.
Pada awal abad ke delapan belas, di istana
Topkapi Turki, ditemukan peta-peta kuno. Peta itu adalah milik seorang perwira
tinggi Angkatan Laut Turki Laksamana Piri Reis. Dua buah atlas yang disimpan di
perpustakaan negara di Berlin yang memuat gambar tang tepat dari laut Tengah
dan daerah sekitar laut Mati, juga berasal dari Laksamana Piri Reis ini.
Semua peta ini telah diserahkan kepada
Arlington H. Mallerey seorang Kartograf Amerika untuk diteliti. Mallerey
memperkuat fakta yang luar biasa bahwa semua data geografi terdapat pada peta-peta
itu, tetapi tidak digambar pada tempat yang semestinya. Ia minta bantuan dari
Walters seorang kartograf dari Biro Hidrografi Angkatan Laut Amerika Serikat.
Mallerey dan Walters bersama-sama menyusun suatu skala dan mentransformasikan
peta itu menjadi bola dunia. Mereka membuat penemuan yang menggemparkan.
Petanya memang cermat, bukan hanya mengenai Laut Tengah dan Laut Mati saja
melainkan pantai-pantai Amerika Utara dan Selatan bahkan garis-garis tinggi
Permukaan Samudra Antartika pun dilukiskan dengan persis sekali pada peta Piri
Reis itu. Peta itu bukan hanya memproduksikan garis besarnya benua-benua
melainkan juga topografi dari daerah-daerah pedalaman. Pegunungan, puncak
gunung, pulau, sungai dan dataran tinggi; semuanya digambarkan de ngan ketepatan
yang luar biasa.
Dalam tahun 1957 Tahun Geografis, peta-peta
itu diserahkan kepada Bapak Jesnit Lineham, yang menjabat direktur dari Weston
Observatory merangkap juru potret pada Angkatan Laut Amerika Serikat. Setelah
memeriksanya dengan cermat, Bapak Lineham pun hanya dapat memperkuat
ketepatannya yang fantastis itu bahkan sampai mengenai daerah daerah yang di
masa sekarang jarang se kali dipelajari. Yang paling menonjol ialah bahwa
pegunungan di Antartika yang baru ditemukan pada tahun 1952, dalam peta Reis
telah terdapat. Pegunungan itu telah tertutup oleh es beratus-ratus tahun
lamanya . Peta kita sekarang dibuat berdasar kan hasil pemetaan dengan
menggunakan alat-alat gema suara.
Penyelidikan terakhir yang dilakukan oleh
Profesor Charles. H. Hapgood dan akhli matematika Richard W. Strachan telah
memberikan informasi yang lebih mengherankan lagi. Setelah diadakan
perbandingan dengan hasil pemotretan bulatan dunia kita yang di lakukan secara
modern dari satelit, perbandingan itu menunjukkan bahwa peta aslinya dari Piri
Reis itu pasti telah dibuat berdasarkan hasil pemotretan dari udara dengan
keting gian yang jauh sekali, Nah ! Bagaimana menjelaskan hal demikian itu?
Sebuah kapal ruang angkasa terbang diam di
atas Kairo dan membidikkan kameranya lurus ke bawah. Setelah filmnya dicuci
maka akan terdapat gambaran ini; segala sesuatu yang ada dalam radius kira-kira
5.000 mil dari Kairo akan direproduksikan secara tepat, karena semuanya ada di
bawah lensa. Tetapi negara-negara dan benua-benua di luar radius itu akan
berubah reproduksinya dari keadaan sebenarnya. Semakin jauh pandangan kita dari
titik pusat gambar, semakin banyak penyimpangan atau perubahan gambarnya.
Mengapa ini semua? karena bumi ini berbentuk bulatan, benua-benua yang jauh
dari titik pusat "tenggelam ke bawah". Amerika Selatan misalnya,
tampaknya berubah dengan janggal sekali pada ukuran memanjangnya, persis
seperti perubahan pada peta Piri Reis ! Dan juga persis seperti hasil-hasil
pemotretan yang dilakukan satelit bukan dari Amerika.
Ada satu atau dua pertanyaan yang dapat
dijawab dengan cepat. Tak dapat disangsikan, bahwa nenek moyang kita tak pernah
membuat peta-peta itu. Namun demikian tak dapat disangsikan pula,bahwa
peta-peta itu telah dibuat dengan menggunakan bantuan teknik modern yakni dari
udara.
Harus bagaimana kita menerangkan itu?
Haruskah kita merasa puas dengan legenda yang di ceritakan oleh seorang dewa
kepada seorang pendeta tinggi? Atau tak usah kita perdulikan semua itu dan tak
usah mengindahkan keajaiban karena peta-peta itu cocok dengan gambaran dunia
mental kita? Atau kita harus berani mengusik sarang tawon dan menyatakan bahwa
kartografi dari bola dunia kita itu dibuat dari pesawat udara yang terbang
tinggi atau dari suatu kapal ruang angkasa? Diakui bahwa peta milik Laksamana
Turki itu tidak originil. Peta itu entah merupakan salinan keberapa kalinya.
Namun demikian sekalipun misalnya peta itu telah ada sejak abad ke delapan
belas, jadi ketika ditemukan baru saja selesai dibuat, kenyataan-kenyataan ini
semua sama saja, tidak dapat dijelaskan. Siapapun yang telah membuatnya, orang
itu pasti telah pernah mampu mengudara dan mampu memotret dari udara.
Tidak jauh dari laut, pada punggung gunung
Peruvia di Andes, terletak suatu kota kuno Nazca. Di lembah Palpa terdapat
sebidang tanah datar yang panjangnya 37 mil, lebar 1 mil bertaburkan batu-batu
kecil yang menyerupai besi berkarat. Penduduk setempat menyebut daerah ini
"pampa" (=daerah tak berpohon-pohonan), walau tetumbuhan apapun tak
mungkin hidup di sana. Jika anda terbang di atas wilayah ini yakni dataran
Nazca anda akan dapat melihat garis besar-besar, yang dirancang secara
geometris; beberapa diantaranya sejajar sedangkan yang lainnya saling
berpotongan atau dikelilingi oleh bidang-bidang trapesoidal. Para arkeologis
menyebut garis-garis ini "Jalan Inca"
Gagasan tak masuk akal !
Apa manfaatnya bagi orang Inca jalan yang satu sama lainnya se jajar ini? Apa
lagi yang saling berpotongan? Semuanya dirancang di atas tanah datar lalu
tiba-ti ba buntu? Tentu saja tembikar dan barang-barang keramik lainnya
ditemukan juga di sini.
Tetapi menghubung-hubungkan garis yang di
susun secara geometris itu dengan kebudayaan Nazca, hanya karena alasan itu
saja, sudah tentu merupakan penyederhanaan sesuatu secara berlebih-lebihan.
Sampai tahun 1952 tidak ada penggalian yang
serius di daerah ini. Tidak ada urutan waktu yang nyata tentang
penemuan-penemuan itu. Baru sekarang garis-garis dan bentuk-bentuk geometris
itu telah diukur. Hasilnya menetapkan bahwa garis-garis itu telah dirancang
sesuai dengan rencana astronomis. Profesor Alden Mason seorang akhli dalam
kepurbakalaan Peruvia, menduga bahwa dalam jajaran garis itu terdapat
tanda-tanda semacam agama dan juga semacam kalender.
Dilihat dari udara, dataran Nazca yang 37 mil
panjangnya itu, kesan saya jelas sekali bagaikan sebuah lapangan terbang.
Bagian yang manakah tentang gagasan ini yang
tak masuk akal atau yang dibuat-buat? Penelitian tidak mungkin terwujud sebelum
obyek yang harus diteliti ditemukan ! Sekali ditemukan, maka barang itu
digosok, dipotong dan diratakan pinggir-pinggirnya sampai menjadi batu yang
cukup ajaib, cocok dan sesuai dengan mosaik yang telah ada. Arkeologi klasik
tidak membenarkan bahwa rakyat pra-Inca pernah mempunyai teknik peng ukuran
tanah yang sempurna.Dan teori yang mengatakan bahwa di zaman purbakala pernah
ada pesawat udara adalah omong kosong belaka. Lalu dalam hal itu, apa gunanya
garis-garis di Nazca itu?
Dugaan saya, garis-garis itu mungkin dirancang
secara besar-besaran menurut sesuatu model, dan menggunakan suatu sistem
koordinator, atau mungkin juga dirancang menurut instruksi yang datang dari
sebuah pesawat udara. Untuk mengatakan dengan pasti, bahwa apakah dataran
rendah di Nazca itu dulunya adalah sebuah lapangan terbang, juga belum
memungkinkan. Jika besi pernah dipergunakan, tentu sudah tak akan ditemukan
lagi di sana, karena besi pra sejarah tak dikenal orang. Logam akan berkarat
dalam beberapa tahun saja; sedangkan batu tak pernah berkarat. Apakah salah
tentang gagasan bahwa garis-garis itu dirancang untuk seolah-olah mengatakan
kepada para dewa: "Mendaratlah di sini. Segala sesuatunya telah kami buat
sesuai dengan perintahmu?".
Para pembuat garis berbentuk geometris
mungkin tak pernah memahami apa yang mereka lakukan. Tetapi barangkali mereka
tahu benar apa yang para dewa butuhkan untuk mendarat.
Gambar-gambar besar yang tak dapat
disangsikan bahwa semuanya telah dibuat sebagai isyarat bagi makhluk yang
melayang-layang di udara, banyak ditemukan di lereng-lereng pegunungan di Peru.
Adakah guna lain dari kesemuanya itu? Satu di antara gambar-gambar yang paling
aneh ialah yang diukir pada dinding tinggi dari batu karang terjal berwarna
merah di Teluk Pisco. Jika anda datang ke tempat itu dengan kapal laut, dari
jarak 12 mil lebih anda akan dapat melihat suatu bentuk yang tingginya hampir
820 kaki, dan jika secara main-main anda berkata: "Itu seperti
......." maka reaksi anda ialah bahwa karya pemahat patung ini seperti suatu
tangkai kail raksasa atau seperti sebatang tempat lilin raksasa. Seutas tambang
yang panjang ditemukan pula pada pilar tengah dari batu ini. Apakah ini dulu
digunakan sebagai pendulum?
Secara jujur harus kita akui bahwa bagaikan
meraba-raba di dalam kegelapan apa bila kita mencoba menjelaskannnya. Hal ini
tak dapat pula dimasukkan ke dalam dogma-dogma yang telah ada. Ini bukan
berarti bahwa tidak mungkin ada suatu muslihat yang diperoleh dari cara
berpikir arkeologis yang dapat diterima, untuk digunakan oleh para sarjana
menyusun phenomena ini ke da lam mosaik besar. Tetapi apa yang mungkin telah
mendorong rakyat pra Inca untuk membuat garis-garis fantastis atau
landasan-landasan pendaratan itu di Nazca? Otak miring apa yang mendorong
mereka untuk menciptakan tanda dari batu setinggi 820 kaki itu pada dinding
batu karang merah di Lima Selatan?
Tugas untuk membuat kesemuanya itu akan
memakan waktu berpuluh-puluh tahun apabila dilaksanakan tanpa mesin dan
peralatan modern. Seluruh kegiatan mereka tidak akan berguna jika hasil dari
segala upayanya bukan dimaksudkan sebagai isyarat kepada makhluk yang datang
dari langit. Pertanyaan yang masih harus dijawab ialah; Mengapa mereka berbuat
demikian, kalau bukan karena mereka mengetahui bahwa makhluk terbang itu
benar-benar ada?.
Pengenalan hasil penemuan tidak lagi hanya
masalah arkeologi. Suatu dewan yang terdiri dari sarjana-sarjana dari berbagai
bidang penelitian pasti dapat membawa kita pada pendekatan pemecahan teka-teki
itu. Pertukaran pendapat menghasilkan wawasan yang terang. Oleh karena para
sarjana tidak menanggapi persoalan demikian secara serius, maka terdapat bahaya
bahwa penelitian tidak menghasilkan kesimpulan yang pasti.
Adakah wisatawan ruang angkasa dalam kabut
kelabu? Suatu pertanyaan yang tidak dapat diterima bagi para akademisi. Setiap
orang yang bertanya demikian perlu minta pertolongan doktor penyakit jiwa.
Tetapi pertanyaan tetap pertanyaan dan tetap mengiang di telinga sampai
terjawab. Dan pertanyaan yang tak dapat diterima seperti itu masih banyak.
Sebagai contoh, apa kiranya yang akan dikatakan orang, kalau ada kalender yang
menunjukkan hari atau tanggal di mana siang dan malam sama panjang, menunjuk
kan musim-musim astronomis, posisi bulan tiap jam dan juga peredaran bulan,
bahkan sampai memperhitungkan rotasi bumi?
Pertanyaan itu tidak hanya hipotetis.
Kalender semacam ini ada. Kalender ini telah ditemukan dalam lumpur kering di
Tiahuanaco. Suatu penemuan yang membingungkan. Penemuan yang mengandung fakta yang
tak dapat dibantah, dan membuktikan bahwa makhluk hidup yang membuat, yang
menemukan (menciptakan) dan menggu nakan kalender itu mempunyai kebudayaan yang
lebih tinggi dari pada kita.
Penemuan lain yang fantastis sekali ialah
"Berhala Besar", terbuat dari satu balok tunggal batu pasir yang
panjangnya lebih dari 24 kaki, seberat 20 ton. Berhala itu ditemukan di dalam
Kuil Tua. Di sinipun dijumpai lagi suatu kontradiksi antara mutu tinggi serta
presisi beratus-ratus simbol yang terdapat pada seluruh tubuh berhala itu
dengan teknik primitif pembuatan bangunan di mana berhala itu ditempatkan.
Memang nama Kuil Tua itu cocok karena teknik pembuatannya yang primitif itu.
H.S. Bellamy dan P. Allan dalam bukunya yang
berjudul "The Great Idol Tiahuanaco" telah membuat suatu interpretasi
yang cukup beralasan tentang simbol-simbol itu. Mereka berkesimpulan bahwa
simbol-simbol itu merupakan catatan kumpulan yang sangat banyak tentang
pengetahuan astronomis, yang sebetulnya didasarkan ke pada bentuk bumi yang bulat
ini. Selanjutnya mereka simpulkan bahwa cacatan itu cocok sekali dengan Teori
tentang satelit, karya Hoerbiger yang di terbitkan tahun 1927, lima tahun
sebelum patung berhala itu ditemukan. Teori ini mendalilkan bahwa sebuah
satelit pernah tertangkap oleh bumi. Karena satelit itu ditarik mendekat ke
bumi, maka satelit itu memperlambat perputaran bumi pada sumbunya. Akhirnya
satelit itu hancur dan diganti oleh bulan.
Simbol-simbol pada badan berhala itu mencatat
dengan tepat phenomena yang dapat sejalan dengan teori ini pada waktu satelit
itu sedang mengorbit mengitari bumi sebanyak 425 kali putaran dalam satu tahun
yang berumur 288 hari. Mereka terpaksa berkesimpulan bahwa berhala itu mencatat
keadaan benda-benda langit pada 27.000 tahun yang lalu. Mereka menulis:
"Pada umumnya prasasti pada patung berhala itu memberikan kesan bahwa
prasasti itu diciptakan juga sebagai catatan untuk generasi-generasi mendatang.
Memang di sini terdapat suatu benda purbakala yang perlu diterangkan lebih
jelas dari pada hanya disebut "Seorang Dewa Kuno". Jika interpretasi
tentang simbol-simbol ini dapat diperkuat, bila pertanyaan: "Apakah
pengetahun tentang astronomi ini benar-benar dikumpulkan oleh rakyat yang masih
harus lebih banyak belajar tentang bangunan, ataukah datang dari sumber yang
ada di luar bumi ini?". Bilamana salah satu saja dari ke dua hal itu
tergali adanya kumpulan pengetahuan yang cerdik dan jlimet pada 27.000 tahun
yang lalu itu (yang ditunjukkan baik oleh patung berhala maupun oleh kalender),
adalah suatu gagasan yang mengagetkan.
Kota Tiahuanaco itu penuh dengan rahasia.
Kota itu terletak pada ketinggian lebih dari 13.000 kaki dan bermil-mil jauhnya
dari kota-kota lain. Jika anda berangkat dari Cuzco, Peru, anda akan mencapai
kota dan tempat-tempat penggalian itu setelah mengadakan perjalanan beberapa
hari dengan kereta api dan kapal laut Dataran tingginya mirip dengan suatu
pemandangan di planet yang belum dikenal. Kerja tangan adalah siksaan Wagi
siapa saja yang bukan penduduk asli di sana. Tekanan udaranya kira-kira
setengah dari tekanan udara di atas permukaan laut dan sehubungan dengan itu
kandungan oksigen dalam udaranya sudah tentu sedikit sekali. Namun demikian di
atas dataran tinggi ini berdiri suatu kota yang besar sekali.
Tidak ada tradisi otentik mengenai Tiahuanaco
ini. Dalam hal ini barang kali kita harus merasa gembira bahwa jawaban-jawaban
yang dapat diterima tidak dapat dicapai dengan bersandar kepada cara belajar
kuno yang turun-temurun itu. Di atas reruntuhan yang sangat tua itu (kita tidak
tahu berapa ribu tahun tuanya), mengapunglah kabut masa lampau, kedunguan dari
misteri atau kegaiban. Balok-balok batu pasir seberat 100 ton yang ditumpungi
dengan balok-balok lain seberat 60 ton dijadikan dinding. Bidang-bidang lain
yang bertepi dan bersudut tepat pada persambungan dengan batu-batu persegi
lainnya, yang disatukan oleh jepitan yang terbuat dari tembaga. Di samping itu,
semua susunan batu itu telah dikerjakan secara rapi sekali. Lubang-lubang
sedalam 8 kaki yang sampai sekarang belum dijelaskan untuk apa terdapat dalam
balok batu yang beratnya 10 ton. Batu ubin yang sudah aus, yang panjangnya 16 ½
kaki dan merupakan satu potong batu tanpa sambungan juga tidak membantu
memecahkan teka-teki yang terdapat di Tiahuanaco itu. Saluran air yang terbuat
dari batu sepanjang 6 kaki dan lebar 1 ½ kaki, terdapat bertebaran di atas
lantai bagaikan mainan.
Tebaran benda-benda itu pasti disebabkan oleh
bencana alam yang dahsyat. Penemuan ini telah mengejutkan kita karena hasil
karyanya yang begitu cermat. Apakah nenek moyang kita di Tiahuanaco tidak dapat
berbuat sesuatu yang lebih baik dari pada menghabiskan waktu bertahun tahun
membuat saluran seperti itu tanpa peralatan sedemikian cermatnya, sehingga
kalau dibanding kan maka saluran air kita yang modern dan terbuat dari beton
itu seolah-olah hanyalah hasil pekerjaan yang ceroboh belaka?
Di halaman kuil yang sekarang telah dipugar,
terdapat sekumpulan patung kepala campur aduk, yang kalau diperhatikan dari
dekat adalah merupakan kumpulan dari berbagai ras; karena sebagian mukanya ada
yang berbibir tipis, ada yang berbibir tebal; sebagian ada yang berhidung
panjang, ada yang berhidung lengkung; sebagian ada yang berkuping tipis bagus,
ada yang berkuping tebal; sebagian berwajah lembut, ada yang wajahnya ber
sudut-sudut. Dan sebagian dari kepala-kepala itu berhelm aneh. Apakah
bentuk-bentuk wajah yang tak dikenal ini dimaksudkan untuk mencoba menyampaikan
pesan kepada kita bahwa kita tidak dapat dan tidak akan mengerti karena dicegah
oleh sikap kita yang keras kepala dan berprasangka?.
Salah satu keajaiban arkeologi dari Amerika
Selatan ialah Gerbang Monolitas Matahari di Tia huanaco yakni suatu patung
raksasa yang tingginya hampir 10 kaki, lebarnya 16 ½ kaki, dipahat dari satu
balok batu tunggal. Beratnya ditaksir lebih dari 10 ton. Empatpuluh delapan
buah bujursangkar yang disusun dalam tiga deretan, mengapit patung yang
menggambarkan dewa terbang. Apakah yang diceritakan legenda tentang kota
Tiahuanaco yang misterius itu?
Alkisah, dikatakan orang bahwa sebuah kapal
ruang angkasa terbuat dari emas pernah datang dari bintang; di dalamnya
terdapat seorang wanita yang bernama Oryana, yang akan melaksanakan tugas di
bumi ini yakni menjadi Ibu Agung. Oryana hanya mempunyai empat jari yang di
sela-selanya berselaput seperti jari-jari kaki bebek. Ibu Agung Oryana
melahirkan 70 orang anak bumi, setelah itu ia kembali ke bintang tempat
asalnya.
Memang di Tiahuanaco ditemukan
pahatan-pahatan batu karang yang menggambarkan makhluk hidup yang berjari
empat. Abadnya tak dapat di tentukan. Tiada seorang pun dan dari abad mana pun
yang telah kita ketahui pernah melihat Tiahuanaco dalam keadaan utuh.
Rahasia apakah yang disembunyikan kota ini?
Pesan apakah yang dikirim dari dunia lain, yang menanti pemecahannya pada
dataran tinggi di Bolivia itu? Tidak ada penjelasan yang masuk akal mengenai
awal dan akhir kebudayaan ini. Hal ini sudah tentu tidak akan menghentikan
beberapa arkeologis membuat ketentuan yang berani dan berkeyakinan pribadi
menetapkan bahwa tempat re runtuhan itu telah berumur 3.000 tahun. Mereka
menentukan zaman ini berdasarkan beberapa patung yang menggelikan terbuat dari
tanah dan yang tak mungkin mempunyai sangkut paut dengan zaman monilit. Para
sarjana mempermudah sesuatunya demi kepentingan mereka. Mereka persatukan
sejumlah pecahan-pecahan tembikar, men cari dan meneliti kebudayaan dari satu
atau dua zaman yang berdekatan, Kemudian label dipasang pada penemuan yang
telah dipersatukan tadi, dan dengan demikian cocoklah segala sesuatunya pada
pola pemikiran yang telah disetujui. Cara ini nyata sekali lebih mudah dari
pada mencoba gagasan tentang adanya suatu keterampilan tehnik yang diperlukan
di suatu zaman,atau gagasan tentang adanya wisatawan ruang angkasa dari zaman
yang telah lama silam. Percobaan gagasan demikian dianggap hanya akan
mempersulit persoalan, tanpa guna.
Kita juga jangan melupakan Sacsahuaman! Di
sini saya tidak mengingatkan anda kembali kepada sistem pertahanan Inca yang
fantastis, yang terletak beberapa kaki di atas Cuzco sekarang; juga tidak
kepada balok-balok monolit yang berat semuanya lebih dari 100 ton; juga tidak
kepada dinding-dinding teras yang panjangnya lebih dari 1.500 kaki, dan
lebarnya 54 kaki, yang di depannya sekarang para wisatawan suka membuat foto
untuk suvenir. Saya menunjukkan Sacsahuaman yang tidak dikenal, yang terletak
hanya setengah mil atau lebih dari benteng Inca yang terkenal itu.
Khayalan kita tak mampu memahami sumber
tehnik apa yang telah digunakan nenek moyang kita untuk menambang karang-karang
monolit seberat 100 ton lebih sebuah, kemudian mengangkutnya dan mengolahnya di
tempat yang jauh dari tambang.
Tetapi jika kita dihadapkan kepada suatu
balok yang beratnya ditaksir 20.000 ton, maka khayalan kita yang sudah dibuat
agak jemu oleh kemajuan teknik zaman sekarang, mendapat kejutan yang paling
dahsyat. Pada perjalanan pulang dari pertahanan Sacsahuaman, di dalam suatu
kawah gunung, beberapa ratus yard jauhnya dari benteng, pengunjung dapat
melihat sesuatu yang bentuknya aneh. Itu adalah suatu balok batu tunggal
sebesar rumah bertingkat empat. Balok itu telah dihias sempurna sekali dengan
seni yang paling tinggi; mempunyai anak-anak tangga dan jalan-jalan melandai,
serta di hiasi dengan spiral-spiral dan lubang-lubang.
Pembentukan balok batu yang belum pernah
terjadi sebelumnya sudah tentu tidak hanya sekelumit kegiatan di waktu santai
belaka bagi sekelumit orang-orang Inca, bukan?
Adakah kemungkinan bahwa
kegiatan itu untuk maksud yang belum dapat dijelaskan? Pemecahan teka-teki itu
dipersulit lagi oleh kenyataan bahwa balok itu berdiri hanya terbalik alias ter
jungkir. Jadi anak-anak tangga itu menurun dari atap; lubang-lubangnya
menghadap kejurusan yang berlainan. Bagaikan lekukan-lekukan
pada granat. Cekungan-cekungan yang aneh,
yang dibentuk seperti kursi kelihatan seperti melayang di udara. Siapa yang
dapat membayangkan bahwa tangan manusia, usaha menusialah yang menggali,
mengangkut, lalu membentuk balok batu ini? Kekuatan apakah yang telah menjungkirbalikkannya?
Kekuatan raksasa semacam apakah yang dipekerjakan di sini? Dan untuk maksud
apa?
Masih dalam keadaan keheran-heranan karena
batu yang aneh bentuknya itu, hanya 900 Yard dari sana, pengunjung akan
menemukan vitrifikasi karang, yakni perubahan karang menjadi semacam kaca yang
hanya mungkin dapat terjadi dengan jalan melabur batu pada suhu yang sangat
tinggi. Para pengunjung diberi tahu dengan tepat bahwa batu karang itu
diturunkan ke bawah oleh gletsiergletsier. Keterangan ini menggelikan. Gletsier
seperti halnya dapat mengalir, akan mengalir ke bawah hanya ke satu sisi saja.
Sifat zat ini hampir tidak mungkin berubah justru pada saat terjadinya
vitrifikasi. Bagaimanapun, tak dapat diterima akal, bahwa gletsier mengalir
turun ke enam arah yang berbeda-beda di atas areal sekitar 18.000 yard persegi.
Sacsahuaman dan Tiahuanaco menyembunyikan
banyak sekali misteri pra sejarah. Keterangan-keterangan yang beredar mengenai
misteri itu sangat dangkal dan tidak meyakinkan. Selain itu vitrifikasi pasir
terdapat pula di gurun Gobi di sekitar tempat arkeologis tua di Irak. Siapakah
yang dapat menjelaskan mengapa vitrifikasi pasir ini sama benar dengan
vitrifikasi yang terjadi di Gurun Nevada yang disebabkan oleh ledakan atom?
Bilakah akan dikerjakan sesuatu yang menentukan untuk memberikan jawaban yang
meyakinkan kepada teka-teki prasejarah itu? Di Tiahuanaco terdapat bukit-bukit
buatan yang penuh tetumbuhan, yang permukaannya rata benar, seluas 4.748 yard
persegi. Agaknya sangat mungkin bahwa di bawahnya tersembunyi
bangunan-bangunan. Selama belum digali orang parit sepanjang deretan
bukit-bukit itu, misteri itu tidak akan terpecahkan. Tak dapat di sangkal bahwa
uang adalah kurang. Namun demikian para wisatawan sering melihat prajurit-prajurit
dan para perwira yang nyata-nyata tidak mengerti pekerjaan apa yang berguna dan
harus dikerjakan. Apa salahnya kalau penggalian dilakukan oleh satu kompi
tentara di bawah pengawasan seorang akhli?
Uang tersedia untuk sekian banyak hal lain di
dunia. Penelitian sangatlah penting bagi masa depan. Selama masa silam kita
belum terungkap maka buku catatan untuk masa depan tetap kosong. Tak dapatkah
masa silam menolong kita mencapai pemecahan teknis, di mana untuk pertama
kalinya pemecahan itu telah ada di zaman purbakala?
Jika dorongan untuk menemukan masa silam kita
tidak cukup merangsang untuk menggerakkan pekerjaan penelitian modern yang
mendalam, barangkali mistar hitung dapat digunakan. Sebegitu jauh, pada segala
peristiwa belum ada seorang sarjanapun yang pernah diminta supaya menggunakan
pesawat terbang modern untuk menyelidiki radiasi di Tiahuanaco, di Sacsahuaman,
Sodom yang ada dalam dongeng, atau di Gurun Gobi. Naskah-naskah dongeng, atau
yang bertulisan kuno dan lembaran sejarah dari buku tertua tentang manusia;
menceriterakan tanpa kecuali tentang para dewa yang mengendarai kapal sorga,
para dewa yang datang dari bintang, yang mempunyai senjata yang mengerikan, dan
kembali lagi ke bintang asalnya. Mengapa kita tidak mencari "dewa"
tua itu? Para astronom radio kita mengirim isyarat-isyarat ke alam semesta
untuk mengadakan kontak dengan cendekiawan-cendekiawan yang belum dikenal.
Mengapa kita tidak lebih dulu mencari atau tidak sekaligus jejak-jejak dari
para cendekiawan yang belum dikenal di bumi kita yang lebih dekat? Bila kita
tidak meraba-raba dengan membabi buta dalam kegelapan, jejak-jejak itu dapat
dilihat oleh semua orang.
Kira-kira 2.000 tahun sebelum zaman kita,
orang-orang Sumeria telah mulai mencatat masa lampau rakyatnya yang gemilang.
Sampai sekarang kita masih belum mengetahui dari mana orang ini berasal. Tapi
kita mengetahui bahwa orang Sumeria ini membawa kebudayaan yang sudah maju dan
tinggi, yang mereka paksakan kepada rakyat Semit yang masih setengah biadab.
Kita juga tahu bahwa mereka selalu mencari dewa mereka di puncak-puncak gunung,
dan jika tidak ada puncak gunung di daerah itu, mereka menduduki dan mendirikan
gunung-gunung buatan pada dataran-dataran rendah. Astronomi mereka telah
berkembang luar biasa. Observatorium mereka telah mencapai perkiraan rotasi
bulan yang hanya berbeda 0,4 detik dari perkiraan masa sekarang.
Di samping syair kepahlawanan yang
menakjubkan dari Gilgamesh, mereka telah meninggalkan sesuatu yang sensasionil
sekali. Tentang syair kepahlawanan itu nanti akan saya ceritakan lebih banyak
lagi. Di atas bukit Kuyunjik (dahulu Ni niveh) terdapat suatu perhitungan
dengan hasil akhirnya yang dalam notasi kita ialah: 195.995.200.000.000. Suatu
bilangan terdiri dari lima be las angka. Keturunan dari kebudayaan Barat kita;
Junani, yang sering disebut sebagai telah belajar secara intensif, tak pernah
meningkat di atas 10.000 selama masa jayanya peradaban mereka. Segala yang di
luar itu dengan se derhana dilukiskan sebagai "tak terbatas".
Tulisan-tulisan kuno memberikan kehormatan
secara harafiah dengan jenjang kehidupan yang fantastis kepada orang Sumeria.
Jadi, kesepuluh raja permulaan seluruhnya memerintah selama 456.000 tahun,
sedangkan kedua puluh raja yang mendapat tugas sulit untuk membangun negara
kembali setelah banjir, masih tetap dapat mempertahankan tampuk pimpinan
pemerintahan seluruhnya selama 24.510 tahun 3 bulan 3 ½ hari.
Ada masa beberapa tahun yang tak dapat di
mengerti oleh cara berpikir kita sekalipun nama-nama dari semua penguasa tercantum
pada daftar panjang, dan secara rapi diabadikan pada materai dan mata uang.
Apakah yang akan terjadi bila di sini pun kita memberanikan diri membuka tutup
mata kita dan melihat pada hal yang tua dengan mata yang segar masa kini?
Mari kita misalkan bahwa astronot-astronot
asing telah mengunjungi wilayah orang Sumeria ribuan tahun yang lalu. Misalnya
lagi bahwa mereka telah meletakkan dasar-dasar peradaban dan kebudayaan rakyat.
Dan kemudian mereka kembali ke planet asal mereka setelah memberikan stimulan
untuk perkembangan ini.
Selanjutnya mari kita membuat dalil bahwa
kepenasaran mendorong mereka kembali kepada pemandangan pekerjaan yang mereka
rintis setiap seratus tahun bumi sekali untuk mencek hasil dari eksperimen
mereka. Menurut patokan harapan ke kehidupan kita masa sekarang, para astronot
itu dengan mudah sekali dapat lolos dari kepunahan selama 500 tahun bumi lagi.
Menurut teori relativitas, para astronot itu selama penerbangan pulang pergi
dalam pesawat ruang angkasa yang terbang dengan kecepatan cahaya, hanya mungkin
dapat hidup selama empat puluh tahun. Selama abad itu orang-orang Sumeria
mungkin telah membangun menara, piramida-piramida, dan rumahrumah dengan segala
kelengkapannya; mungkin telah berkorban kepada para dewa mereka dan menantikan
kedatangannya kembali. Dan setelah beratus-ratus tahun bumi, para dewa itu
betul-betul datang kembali. "Dan kemudian datanglah banjir, dan setelah
banjir maka datanglah kapal dewa turun dari langit sekali lagi", demikian
ditulis dalam tulisan kuno bangsa Sumeria.
Dalam bentuk apakah bangsa Sumeria itu
mengkhayalkan dan menggambarkan dewa mereka Mitologi bangsa Sumeria dan
beberapa lembaran sejarah serta gambaran bangsa Akadia memberikan keterangan
tentang ini. "dewa" bangsa Sumeria tidak Antrophormophis dan tiap
simbol dari seorang dewa juga ada hubungannya dengan sebuah bintang.
Dalam lembaran sejarah bergambar bangsa
Akadia, bintang-bintang dilukiskan seperti yang mungkin akan digambarkan oleh
manusia sekarang. Satu-satunya hal yang luar biasa ialah bahwa bintang-bintang
ini dikelilingi oleh planet-planet dari berbagai ukuran. Bagaimana bangsa
Sumeria yang tidak mempunyai teknik pengamatan langit seperti yang kita miliki
sekarang mengetahui bahwa sebuah bintang yang tak berubah tempatnya mempunyai
sejumlah planet? Banyak terdapat corat-coret yang menggambarkan orang dengan
bintang di kepalanya, sedangkan yang lainnya meng gambarkan orang sedang
mengendarai bola bersayap. Ada pula suatu gambar yang seketika akan
mengingatkan orang pada suatu model dari atom yakni suatu lingkaran terdiri
dari bola-bola yang disusun berdekatan dengan yang lain yang memancar, tetapi
tidak dikitari oleh sinar.
Jika kita melihat pusaka dari bangsa Sumeria
dengan "mata ruang angkasa", pusaka itu penuh dengan pernyataan dan
teka-teki; di samping itu, bagian-bagian yang dalam dan yang aneh-aneh dari
langit semakin berkurang artinya.
Berikut ini adalah sebagian dari yang
aneh-aneh pada bidang geografi yang sama.
1.
Gambar-gambar Spiral dari 6.000 tahun yang lalu di Geoy Tepe, suatu hal yang
jarang terjadi.
2.
Suatu industri batu api, yang dipercaya telah berumur 40.000 tahun di Gar
Kobeh.
3.
Penemuan-penemuan serupa di Baradostian ditaksir sudah berumur 30.000 tahun.
4.
Benda-benda dari batu, pusara-pusara dan perlengkapan-perlengkapan dari batu di
Tepe Asiab dari 13.000 tahun yang lalu.
5.
Kotoran yang telah membatu. mungkin bukan kotoran manusia, ditemukan di tempat
yang sama.
6. Alat-alat
dan pengukir-pengukir batu ditemukan di Karim, Shahir. Senjatasenjata, geretan
dan alat lain ditemukan dari galian diBarda Balka. Kerangka-kerangka orang
dewasa dan kanak-kanak ditemukan dalam gua di Shandiar. Kerangka-kerangka ini
ditetapkan dengan metoda (-14) berasal kira-kira dari 45.000 sebelum masehi.
Daftar itu dapat diperluas lagi, dan tiap
fakta mungkin memperkuat penentuan bahwa di wilayah geografis Tumer kira-kira
40.000 tahun yang lalu pernah hidup suatu campuran orang-orang primitif. Tetapi
tiba-tiba dengan alasan yang sampai saat ini tak dapat dijelaskan, bangsa
Sumeria muncul di sana dengan astronominya, dengan kebudayaannya dan
teknologinya.
Kesimpulan yang dapat
ditarik dari kehadiran para pengunjung yang tidak dikenal sebelumnya, yang
datang dari langit masih bersifat spekulatif. Kita dapat mengkhayalkan bahwa
para "dewa ini mengumpulkan orang-orang yang setengah biadab di Tumer itu,
di sekitar para dewa, dan memindahkan pengetahuannya kepada mereka.
Patung kecil maupun besar di musium
menunjukkan adanya campuran ras, ada yang bermata terbelalak, ada yang dahinya
menonjol, ada yang bibirnya tipis, ada yang hidungnya panjang dan lurus. Suatu
gambaran yang sukar sekali untuk di cocokkan ke dalam sistem pemikiran yang
skematis, dan konsepsinya tentang orang-orang primitif. Para pengunjung dari
langit di zaman pur bakala yang baru saja silam?
Di Libanon terdapat batu karang yang mirip
kaca, yang disebut tekstite, di mana telah ditemukan isotop alumunium yang
radioaktif.
Di Mesir dan Irak ditemukan lensa-lensa kristal
yang telah dipotong, yang kalau sekarang hanya mungkin dilakukan dengan
menggunakan oksida sesium; dengan perkataan lain suatu oksida yang harus dibuat
dengan proses kimia elektrolitis.
Di Helwan terdapat sehelai kain, suatu tenunan
yang sedemikian halusnya sehingga kalau sekarang hanya mungkin bisa ditenun
oleh suatu pabrik tekstil yang mempunyai kecakapan teknis dan pengalaman.
Batere-batere kering, yang bekerja
berdasarkan prinsip-prinsip galiano dipamerkan di Museum Baghdad. Di tempat itu
juga pengunjung dapat melihat elemen-elemen listrik dengan elektroda-elektroda
dan elektrolit yang tak dikenal.
Di daerah pegunungan Kohistan di Asia, suatu
lukisan dalam gua, menggambarkan posisi bintang bintang yang tepat, seperti keadaannya
pada 1.000 tahun yang lalu. Venus dan bumi dihubung kan dengan beberapa garis.
Perhiasan-perhiasan terbuat dari platina yang
dilebur ditemukan di dataran tinggi Peruvia.
Bagian-bagian dari sabuk yang dibuat dari
alumunium terdapat di sebuah makam di Fung Yen Cina.
Di Delhi terdapat pilar kuno terbuat dari
besi, tetapi tidak rusak oleh phosphat, belerang, atau oleh efek cuaca.
Urutan-urutan aneh dari "kemustahilan
"ini seharusnya membuat kita menjadi penasaran dan gelisah. Dengan alat
dan intuisi apa penghuni gua yang masih primitif itu dapat menggambarkan
bintang-bintang dalam posisinya yang tepat itu? Di bengkel presisi manakah
lensa itu di potong? Bagaimana orang pada waktu itu dapat melebur dan mencetak
platina, yang bertitik lebur 1.800º C itu? Dan bagaimana orang-orang Cina kuno
dapat membuat alumunium, sejenis logam yang harus diekstraksikan dari bauxite
dengan tek nik kimiawi yang sangat rumit. Pertanyaan-pertanyaan yang mustahil,
tetapi apakah ini berarti bahwa kita tidak perlu menanyakannya?
Oleh karena kita tidak bersedia untuk
menerima atau membenarkan bahwa sebelum teknologi dan kebudayaan kita sendiri
pernah ada teknologi dan kebudayaan yang lebih tinggi dan lebih sempurna, maka
yang tertinggal hanyalah tentang kunjungan dari angkasa luar. Selama arkeologi
disalurkan seperti yang telah dijalankan sampai sekarang, kita tidak akan
pernah mendapat kesempatan untuk menemukan apakah masa lampau kita yang
samar-samar itu benar-benar samar ataukah cerah sekali.
Suatu tahun arkeologi utopi telah tiba
saatnya di mana para arkeologis, para akhli fisika, para kimiawan, para
geologis, para akhli metalurgi; para akhli dari segala cabang ilmu pengetahuan
ini harus memusatkan daya upaya kepada satu-satunya pertanyaan : "Benarkah
nenek moyang kita pernah menerima kunjungan dari angkasa luar?". Sebagai
contoh misalnya, seorang akhli metalurgi mungkin dapat menerangkan dengan cepat
dan singkat betapa rumitnya memproduksikan alumunium. Apakah tidak masuk di
akal bahwa seorang akhli fisika dapat segera mengenali suatu rumus dalam suatu
lukisan pada batu karang? Seorang kimiawan dengan perkakas-perkakasnya yang
sangat sempurna mungkin dapat memperkuat asumsi bahwa tugu dibuat dari batu
karang dengan jalan membasahi seratan-seratan kayu atau menggunakan asam-asam
yang tak dikenal. Para geologis harus menjawab sederetan pertanyaan-pertanyaan
tentang hal apa yang penting dari endapan-endapan pada Abad Es. Team bagi tahun
arkeologis utopia, selayaknya pula meliputi sekelompok penyelam yang akan
menyelidiki Laut Mati, apakah di dasarnya terdapat bekas-bekas ledakan atom
yang radioaktif di atas Sodom dan Gommorah.
Mengapa perpustakaan tertua itu malah adanya
dalam perpustakaan rahasia dunia? Apakah sebenarnya yang ditakuti orang? Apakah
mereka cemas akan kebenaran yang sampai sekarang masih dilindungi dan ditutupi
selama beribu-ribu tahun akhirnya terungkap?
Penelitian dan kemajuan tak akan dapat di
tarik mundur. Selama 4.000 tahun orang Mesir menganggap dewa mereka sebagai
makhluk hidup yang sebenarnya. Dalam Abad pertengahan, kita telah memberantas
"Sihir" dari semangat ideologi kita yang menyala-nyala. Kepercayaan
orang Yunani bahwa mereka dapat meramalkan masa depan dari isi perut angsa,
sekarang sudah sama kunonya dengan keyakinan dari orang yang ultrakonservatif
bahwa nasionalisme masih mempunyai arti yang paling penting.
Kita harus memperbaiki seribu satu macam
kesalahan tentang masa lampau. Keyakinan diri sendiri yang sudah usang itu,
sebenarnya hanyalah suatu penyakit kepala batu yang sudah parah sekali. Di meja
konferensi,para sarjana ortodoks masih diliputi oleh khayalan bahwa sesuatu
harus dibuktikan sebelum orang yang serius dapat atau boleh memperhatikannya.
Di masa lampau siapa saja yang mengajukan
suatu pendapat baru yang orisinil pasti menerima hinaan dan siksaan batin dari
gereja dan rekan-rekannya. Orang mengira bahwa sesuatu akan menjadi mudah
dengan
sendirinya. Sekarang sudah tidak ada lagi
kutukan, dan api pada tiang penyiksa sudah tidak dijalankan. Yang menjadi halangan
sekarang hanyalah tinggal caranya, yakni cara yang tidak spektakuler, sekalipun
hampir tidak begitu menghalangi kemampuan. Sekarang segala sesuatunya sudah
agak "beradab" tidak "cerewet" seperti dulu-dulu.
Teori-teori yang terlalu berani dan gagasan yang tak dapat ditolelir, segera
dibungkam atau diberangus oleh ungkapan-ungkapan seperti:
1.
Bertentangan dengan peraturan ! (selalu yang baik).
2.
Kurang klasik (harus berkesan).
3.
Terlalu revolusioner !(tidak ada duanya dalam efek menghambatnya).
4.
Universitas-Universitas tak akan sependapat! (bersifat menghukum).
5.
Orang lain sudah pernah mencobanya !(tetapi apakah berhasil).
6.
Kita dapat melihat manfaatnya ! (justru itulah adanya).
7.
Itu belum pernah dibuktikan !(itulah yang justru harus dibuktikan).
Lima ratus tahun yang lalu seorang sarjana
berteriak di dalam sidang peradilan: "Hanya orang gila yang mengatakan
bahwa dunia itu mungkin bentuknya bulat. Sebab kalau demikian segala apa yang
ada di belahan bawahnya akan berjatuhan ke dalam ruang kekosongan,
kehampaan!". Sedangkan yang lain memperkuatnya dengan mengatakan:
"Tidak ada disebut dalam Injil, bahwa bumi berputar mengelilingi matahari!
Karena itu setiap ketetapan demikian, pasti perbuatan setan!".
Agaknya sudah merupakan ciri khas zaman itu,
bahwa setiap gagasan baru dihadapi dengan kepicikan. Tetapi di ambang abad ke
duapuluh satu mendatang ini pekerja penelitian harus sudah siap dengan
kenyataan, dengan realitas. Ia harus berkeinginan kuat untuk mengubah hukum dan
pengetahuan yang sudah berabadabad lamanya dianggap sangat keramat. Tetapi oleh
pengetahuan baru disangsikan kebenarannya sekalipun ada sepasukan tentara yang
berusaha menggagalkannya.Dunia baru harus ditundukkan demi kebenaran dan realitas.
Dua puluh tahun yang lalu setiap orang dari
kalangan ilmiawan membicarakan satelit, kelihatannya bagaikan sedang melakukan
bunuh diri dalam arti akademis. Sekarang sudah tidak terhitung ba nyaknya
satelit buatan manusia yang mengitari planet-planet lain, mengitari matahari
bersama-sama planet alamiah, mendarat di bulan; memotret planet venus, mars;
dan dengan radio mengirimkan potret-potret yang prima ke bumi, tentang
pemandangan yang belum pernah kita lihat sebelumnya. Ketika potret-potret itu
dikirim ke bumi dalam tahun 1958, tenaga yang dibuttchkan untuk itu hanyalah
0,000,000,000,000,000,01watt Suatu jumlah yang tak terkatakan lagi kecilnya.
Sekarang semua itu sudah tidak dianggap luar
biasa. Kata "mustahil" sekarang harus secara harafiah mustahil ada,
dengan perkataan lain para sarjana harus tidak mengenal "mustahil".
Setiap orang yang sekarang tidak mau menerima kenyataan ini besok akan tergilas
oleh kenyataan itu sendiri. Oleh karena itu mari kita berpegang teguh kepada
teori yang menetapkan bahwa beribu-ribu tahun yang lalu, bumi kita pernah
dikunjungi oleh astronot-astronot dari planet lain yang jauh sekali.
Kita mengetahui bahwa nenek moyang kita yang
dungu dan primitif itu tidak mengetahui apa yang harus mereka lakukan dengan
teknologi yang hebat yang dibawa oleh para astronot itu.Para astronot itu
dianggap "dewa" yang datang dari bintang-bintang lain dan
disembahnya. Para astronot itu tak dapat berbuat lain, kecuali menerima saja
dengan sabar pendewaan itu. Para astronot itu di planetnya sendiri barangkali
sekali-sekali mau menerima penghormatan yang berupa sanjungan itu.
Sebagian bumi kita masih
dihuni oleh orang-orang yang masih primitif yang masih menganggap senapan mesin
sebagai senjata setan. Sedangkan pesawat udara jet sebaliknya. Mungkin mereka
anggap sebagai kendaraan malaikat. Suara yang ke luar dari pesawat penerima
radio mungkin dianggapnya suara dewa.
Orang-orang primitif terakhir ini pun akan
mewariskan kesan-kesan mereka secara turun-temurun dalam hikayatnya, tentang
kemajuan teknik yang kita sendiri mengganggapnya sebagai sesuatu yang sudah
seharusnya demikian. Mereka masih menggambarkan dewa mereka dan kapal-kapal
ajaib yang datang dari langit dengan corat coret pada batu karang di dinding
gua. Dengan cara ini mereka telah menyimpan apa yang kita capai sekarang.
Gambar-gambar dalam gua di Kohistan Perancis, di Sahara dan Peru, di Amerika
Utara, dan Rhodesia Selatan maupun yang di Chili; semuanya membenarkan teori
kita.
Henry Lhote seorang sarjana Perancis,
menemukan beberapa ribu lukisan dinding dengan cat di Tassili-Zahara, yaitu
mengenai bintang dan orang yang diantaranya ada orang berpakaian indah tetapi
pendek. Orang itu dilukis membawa tongkat yang diujungnya terdapat kotak yang
sukar dijelaskan. Berdekatan dengan gambar bintang-bintang terdapat makhluk
yang memakai semacam pakaian menyelam. Makhluk ini yang oleh Lhote di sebut
dewa Mars, tingginya 18 kaki. Kalau semua gambar-gambar itu harus cocok dengan
pola pemikiran kuno, maka orang-orang yang mewariskan gambar-gambar itu kepada
kita tidak mungkin keadaannya seprimitif yang kita duga. Tetapi bagaimana pun
juga, untuk membuat gambar setinggi 18 kaki itu
orang pasti telah menggunakan peran cah,
sebab tanah di dalam gua itu dalam jutaan tahun terakhir ini tidak ada
tanda-tanda pernah di garuk atau digali.
Tanpa melebih-lebihi khayalan, saya mendapat
kesan bahwa dewa Mars itu telah dibuat dengan menggunakan pakaian menyelam
(jadi waktu itu gua dan sekitarnya masih terendam dalam air) atau dengan
menggunakan pakaian terbang. Di pundaknya, dewa Mars itu memikul semacam helm
yang dihubungkan dengan batang tubuhnya oleh semacam penyambung. Pada helm itu
terdapat banyak lubang atau celah seperti lubang hidung atau lubang mulut.
Gambar ini memang unik tetapi gambar-gambar yang aneh seperti ini banyak pula
terdapat di Tassili.
Di tempat-tempat lain seperti Amerika
Serikat, di Tulare suatu daerah di California, terdapat pula gambar-gambar
serupa. Saya juga ingin percaya bahwa seniman-seniman primitif itu tidak teram
pil dan bahwa hanya cara itulah yang dapat mereka lakukan dalam menggambarkan
makhluk-makhluk atau benda-benda. Tetapi dalam hal dewa Mars itu bagaimana
mungkin bagi penghuni gua yang masih setengah beradab itu untuk menggambarkan
manusia sesempurna itu. Jadi mungkin gambar itu telah dibuat oleh
seniman-seniman yang cukup cakap untuk melukiskan apa yang benar-benar telah
mereka lihat, bukan khayalan. Di propinsi Inyo di California, terdapat gambar
suatu bentuk geometris yang menyerupai mistar hitung berangka ganda. Para
arkeologis berpendapat bahwa gambar itu melukiskan angka-angka dari para dewa.
Di Siyak, Perancis, pada jambangan tembikar terdapat gambar binatang yang tak
diketahui orang dari jenis apa yang mempunyai tanduk tegak lurus dan besar
sekali. Betapa tidak aneh binatang itu? Ke dua tanduknya mempunyai
spiral-spiral yang menuju ke kiri dan kanan. Kalau anda ingin mengetahui
bagaimana gambar itu rupanya, bayangkan saja dua batang logam yang dibungkus
dengan isolasi pos lain seperti yang sering kita lihat di gardu-gardu PLN.
Apakah yang dikatakan para arkeologis tentang itu? Dengan mudahnya mereka
mengatakan bahwa gambar itu adalah simbol dari pada dewa.
Dewa-dewa itu tinggi nilainya. Orang lain
menerangkan bahwa sebagian besar mungkin segala yang tidak diketahuinya
benar-benar dilakukan dengan cara menghubungkannya dengan yang gaib-gaib saja.
Di alam yang serba gaib ini orang mendapatkan ketentraman batin dan dapat hidup
damai. Setiap patung kecil, setiap benda hasil budaya yang terkumpulkan, setiap
benda hasil penyatuan pecahan-pecahan barang purbakala, selalu mereka
hubungkan-hubungkan dengan sesuatu kepercayaan atau sebangsanya. Tetapi kalau
ada sesuatu benda yang tidak cocok dengan ketentuan agama yang ada, sekalipun
dengan paksa dicocok-cocokkan, maka disulaplah suatu cara pemujaan orang
sinting, seperti halnya tukang sulap menyulap kelinci dari dalam kayu. Maka
terpecahlah persoalannya.
Tetapi bagaimana kalau gambar-gambar dinding
di Tassili, atau di Amerika Serikat atau di Perancis benar-benar
mereproduksikan apa yang pernah dilihat orang-orang primitif? Apa yang harus
kita ka takan, jika spiral pada tanduk dewa Mars itu benar-benar menggambarkan
antena, tepat seperti apa yang dilihat orang-orang primitif pada dewa yang
tidak dikenalnya? Apakah tidak mungkin bahwa apa yang seharusnya tidak ada,
kenyataannya memang pernah ada?
Jadi, seorang semi beradab yang namun cukup
terampil untuk membuat lukisan-lukisan dinding, sebenarnya tak mungkin setengah
beradab.
Gambar dinding yang melukiskan wanita putih
di Brandenberg, Afrika Selatan,mungkin gambar dari abad ke duapuluh ini. Wanita
itu bercelana ketat, memakai sarung tangan tali, kaos kaki dan selop. Wanita
itu tidak sendirian, di belakangnya ada seorang lelaki kurus membawa tongkat
berduri, ia memakai helm yang berkelap menadah sinar matahari. Dengan mudah
gambar ini dianggap gambar modern, tetapi yang menjadi persoalan ialah bahwa
gambar itu terdapat dalam gua. Semua dewa yang digambarkan pada lukisan dalam
gua di Swedia dan Norwegia berkepala sama dan aneh. Para arkeologis menyebutnva
kepala binatang. Tetapi apakah tidak menggelikan kalau ada umat yang menyembah
kepala binatang. Dan apakah tidak menggelikan kalau ada umat yang me nyembah
makhluk yang juga mereka sembelih untuk dimakan? Kita sering melihat kapal
terbang dan lebih sering lagi yang berantena khas.
Patung-patung berpakaian berat terdapat lagi
di Val Camonica, Brescia Itali. Patung-patung itu juga bertanduk. Saya bukan
hendak bersikeras menyatakan bahwa para penghuni gua Itali itu bepergian pulang
pergi antara Itali dan Amerika Utara atau Swedia, atau antara Sahara dan
Spanyol untuk mengajarkan pembawaan dan daya cipta mereka. Namun demikian
pertanyaan tetap mengiang di telinga : "Mengapa manusia primitif di
berbagai tempat yang berjauhan satu sama lain dan masing-masing bebas dari satu
sama lain, membuat patung-patung yang serupa ; yakni makhluk berpakaian berat
dan berantena di kepalanya. Kalau patung-patung demikian itu hanya terdapat di
suatu tempat, saya tidak akan membuang-buang waktu untuk mempersoalkannya.
Tetapi, seperti dikatakan di atas, benda-benda ganjil dan aneh itu terdapat
hampir dimana-mana.
Setelah kita melihat jauh ke belakang ke masa
silam kita dengan pandangan zaman sekarang dan menggunakan fantasi zaman
teknologi sekarang untuk mengisi jurang pemisah antara kedua zaman itu, maka
kerudung yang menyelubungi kegelapan mulailah tersingkap.
Kira-kira pada awal abad ini terjadi suatu
penemuan yang menggemparkan, yakni penemuan lembaran-lembaran hikayat terbuat
dari tanah liat, yang memuat sanjak kepahlawanan yang sangat ekspresif. Benda-benda
itu milik perpustakaan Raja Asria, Ashurbanipal. Sanjak itu ditulis dalam
bahasa Akadia. Setelah itu ditemukan lagi salinan keduanya yang berasal dari
raja Murabi.
Telah terbukti dengan nyata bahwa versi asli
dari sanjak kepahlawanan Gilgamesh itu berasal dari bangsa Sumeria, suatu
bangsa yang asal-usulnya tidak dikenal, tetapi pernah meninggalkan bilangan
yang terdiri dari lima belas angka itu dan astronomi yang sudah maju. Jelas
juga kiranya bahwa garis besar dari sanjak kepahlawanan Gilgamesh itu sejajar
dengan kitab Injil tentang Kejadian. Lembaran hikayat pertama yang ditemukan di
Kuyunjik ada hubungannya dengan pembangunan tembok sekeliling Uruk oleh
pahlawan Gilgamesh. Lembaran hikayat itu dapat dibaca bahwa "Dewa dari
Sorga" hidup dalam istana negara yang mempunyai banyak lumbung dan bahwa
pengawal istana berjaga-jaga di atas tembok itu. Dari hikayat itu dapat
diketahui pula bahwa Gilgamesh adalah balatentara yang tubuhnya dua pertiga
dewa dan sepertiga manusia. Para pengarak yang datang ke Uruk dan menatap pada
Gilga mesh, menggigil ketakutan karena wajahnya jauh dari tampan dan gagah.
Dengan perkataan lain, keterangan pertama dari hikayat itu sekali lagi
mengandung gagasan tentang keturunan campuran antara "dewa" dan
manusia.
Lembaran ke dua dari hikayat itu
menceriterakan bahwa seorang tokoh lain, yakni Enkidu telah diciptakan oleh
seorang "dewi "dari sorga bernama Auru. Enkidu diterangkan terperinci
sekali dalam hikayat itu. Badannya berbulu lebat, bajunya dari kulit binatang,
makanannya rumput dan minumannya air dari tempat minum ternak. Ia suka
bersenang-senang di bawah air terjun yang deras. Ketika Gigamesh, raja dari
Uruk mendengar tingkahlaku Enkidu yang aneh ini, ia menyarankan supaya Enkidu
dikasih wanita cantik agar dia ke luar dari lingkungan ternak. Enkidu yang tak
berdosa itu telah terjebak oleh muslihat raja, dan hidup bersama dengan wanita
setengah dewi yang cantik jelita selama enam hari enam malam. Sekelumit
peristiwa mesum dalam istana ini, menyebabkan kita menduga bahwa perkawinan
silang antara makhluk setengah dewa dan makhluk setengah binatang tidaklah
menjadi persoalan su sila dalam dunia yang biadab ini.
Lembaran ke tiga dari hikayat itu,
mengkhabarkan kepada kita tentang adanya awan debu yang datang dari jauh. Sorga
meraung -raung, bumi goncang dan akhirnya "dewa matahari" datang dan
menyergap Enkidu dengan sayapnya, dan badan Enkidu yang menjadi amat berat itu
menggeletak bagaikan batu besar.Demikian yang dapat kita baca.
Sekalipun kita anggap ceritera itu hanya khayalan
belaka dari pengarangnya namun hal-hal yang mengherankan masih tetap ada.
Bagaimana para pengkisah lama itu mengetahui bahwa Enkidu itu dengan mendadak
menjadi berat bagaikan timah?
Sekarang kita mengetahui gaya tarik bumi dan
gaya akselerasi kecepatan benda yang jatuh bebas dari atas. Beberapa besar gaya
tarik bumi yang menekan badan astronot kepada kursinya pada waktu lepas landas
dapat diperhitungkan sebelumnya. Tetapi, bagaimana gagasan ini timbul pada para
pengkisah hikayat purbakala?
Lembaran ke lima dari hikayat itu menerangkan
bagaimana Gilgamesh dan Enkidu berangkat bersama-sama berkunjung ke tempat
bersemayam "para dewa". Menara tempat kedudukan dewi Irninis dari
jauh dapat dilihat bersinar. Anak panah dan peluru yang menghujani Gilgamesh
dan Enkidu yang sangat berhati-hati dalam perjalanannya itu, semua tak ada yang
membahayakan, semuanya mental. Dan ketika mereka sampai di wilayah "para
dewa" terdengar suara menggema: "Kembali ke tempatmu ! Tak seorang
manusia pun diperkenankan datang ke gunung suci tempat tinggal para dewa,
barangsiapa menatap wajah para dewa pasti mati". Pun dalam Exodus dapat
kita baca
"Engkau tidak akan melihat wajahku
karena tiada seorang manusia melihat daku dan hidup".
Lembaran ketujuh melaporkan pengalaman penerbangan
Enkidu ke ruang angkasa. Ia dibawa terbang oleh seekor garuda selama empat jam.
Ia dibawa terbang dalam cakar garuda. Ia melaporkannya secara harafiah sebagai
berikut "Garuda itu berkata kepadaku: 'Lihatlah ke bawah, ke tanah !
Seperti apa rupanya? Lihatlah ke laut ! Kelihatannya seperti apa?' Dan tanah
bagaikan sebuah gunung dan laut bagaikan sebuah danau. Dan dia terbang lagi
selama empat jam dan berkata kepadaku: 'Lihatlah ke bawah, ke tanah ! Seperti
apa rupanya? Lihatlah ke laut. Kelihatannya seperti apa?'Dan bumi seperti kebun
dan laut seperti saluran air dari tukang kebun. Dan ia terbang lebih tinggi
selama empat jam lagi dan berkata 'Lihatlah ke bawah, ke tanah. Seperti apa
rupa nya? Lihatlah ke laut. Kelihatannya seperti apa?' Dan tanah kelihatannya
seperti bubur dan laut seperti air minum ternak"
Berdasarkan laporan ini pasti ada beberapa
makhluk hidup yang pernah melihat bumi dari angkasa, dari ketinggian yang
tinggi sekali. Laporan ini, karena begitu tepat, sukar untuk disebut kha yalan.
Bagaimana orang dapat melaporkan bahwa tanah bagaikan bubur dan laut bagaikan
bak air minum ternak, kalau tidak pernah ada gambaran tentang bola dunia
dilihat dari ketinggian.
Apabila lembaran hikayat itu juga menceri
terakan tentang pintu yang dapat berbicara bagaikan manusia hidup, kita segera
akan menyebutnya pengeras suara. Sedangkan pada lembaran, kedelapan, Enkidu
yang telah melihat bumi dari ruang angkasa itu, dilaporkan meninggal dunia
secara misterius; sedemikian misteriusnya sehing ga Gilgamesh menduga bahwa
Enkidu telah dihantam oleh hembusan beracun binatang buas dari sorga. Tetapi
dari mana Gilgamesh tahu bahwa hembusan beracun dari binatang buas sorga itu
dapat menyebabkan penyakit yang fatal dan tak tersembuhkan?
Lembaran ke sembilan dari hikayat itu
melukiskan duka cita Gilgamesh. Ia berniat mengadakan perjalanan jauh untuk
menemui para dewa, karena ia selalu digoda oleh pikiran bahwa ia pun mungkin
akan mati karena penyakit yang sama, seperti yang diderita oleh Enkidu. Lukisan
itu menjelaskan bahwa Gilgamesh mendatangi dua buah gunung yang menopang sorga
dan merupakan ger bang ke matahari. Di pintu gerbang ini ia bertemu dengan dua
raksasa, dan setelah lama berunding dengan mereka, ia diizinkan masuk; karena
ia sendiri sebenarnya dua pertiga dewa. Akhirnya Gilgamesh dapat menemukan
taman para dewa, yang dikelilingi oleh lautan luas tanpa batas.
Ketika Gilgamesh masih dalam perjalanan, para
dewa memperingatkannya dua kali: "Gilgamesh, hendak ke mana engkau
bergegas? Engkau tidak akan menemukan kehidupan yang kau cari. Ketika para dewa
menciptakan manusia, mereka sudah menentukan kematiannya. Tetapi nyawa yang ia
miliki ada dalam pemeliharaan para dewa". Tetapi Gilgamesh tidak mau
diperingatkan, ia ingin bertemu dengan Utnapishtin bapak dari segenap manusia,
tak perduli apapun bahaya yang akan mengancam. Namun Utnapishtin hidup di
seberang laut luas tanpa batas; tak ada jalan menuju ke sana, tak ada kapal
yang terbang melintasi laut itu, kecuali kapal milik dewa matahari. Gilgamesh
memberanikan diri menantang segala bahaya dan menyeberangi lautan luas itu.
Maka bertemulah ia dengan Utnapishtin. Pertemuan itu diuraikan dalam lembaran
ke sebelas.
Gilgamesh berpendapat bahwa bapak segenap
manusia itu tubuhnya sama besar dan sama tinggi dengan tubuhnya sendiri. Ia
mengatakan bahwa ia dengan Utnapishtin bagaikan ayah dan anak kandung. Kemudian
Utnapishtin menceriterakan riwayat hidupnya sendiri. Sungguh aneh, ia
menceriterakannya kepada manusia pertama. Lebih mengherankan lagi ialah uraian
yang mendetail tentang banjir besar itu: Utnapisthin menceriterakan kembali
bahwa "para dewa" telah memperingatkannya akan adanya air bah besar
itu, dan memerintahkan nya untuk membuat kapal bahtera, untuk menye lamatkan
wanita dan anak-anak, keluarganya sendiri, dan para pengrajin dari segala
bidang. Uraiannya tentang badai yang dahsyat, tentang kegelapan, tentang air
bah yang terus-menerus meningkat dan tentang kesedihan orang-orang yang tidak
dapat diselamatkannya.
Kita juga mendengar dari
hikayat ini seperti halnya dalam injil tentang nabi Nuh, tentang burung gagak
dan burung merpati yang dilepaskan, dan tentang bagaimana akhirnya setelah air
surut; kapal itu kandas di atas sebuah gunung.
Kesesuaian antara ceritera tentang banjir
besar dalam sanjak kepahlawanan Gilgamesh dan yang diuraikan dalam Injil, tak
dapat diragukan, sehingga tak ada seorang sarjanapun yang membuat keterangan
tandingan terhadap itu. Yang menarik dari kesesuaian ini ialah bahwa dalam hal ini
kita berurusan dengan pertanda atau alamat, dan "Tuhan" atau
"dewa" yang berlainan sama sekali. Andaikata keterangan tentang
banjir besar itu dalam Injil tidak orisinil, maka keterangan yang diuraikan
oleh Utnapishtin itu merupakan keterangan dari orang pertama yang selamat dan
yang telah mengalami dan melihatnya dengan mata kepalanya sendiri.
Telah dibuktikan dengan jelas sekali bahwa
malapetaka banjir besar itu telah terjadi di Timur kuno beberapa ribu tahun
yang lalu. Tulisan-tulisan kuno di Babilonia kuno menunjukkan dengan tepat
sekali tempat di mana sisa-sisa kapal itu akan dapat ditemukan. Dan ternyata di
sebelah Selatan puncak gunung Arafat, para penyelidik telah menemukan tiga
potong kayu yang diduga keras dapat menunjukkan tempat di mana kapal bahtera
itu dahulu kandas. Amat kebetulan sekali bahwa tempat di mana ditemukan
bekas-bekas kapal kayu yang lolos dari amukan air bah lebih 6000 tahun yang
lalu itu amat dekat dari tempat yang ditunjuk itu.
Selain dari merupakan laporan tangan pertama,
sanjak kepahlawanan Gilgamesh itu memuat uraian tentang hal-hal luar biasa yang
tidak mungkin lagi dikarang oleh para cendekiawan dari zaman penulisan sanjak
itu, selain yang diciptakan oleh para penterjemah dan para penjiplak yang
merusak sanjak itu selama berabad-abad. Ini terbukti dari adanya fakta-fakta
terpendam di antara uraian-uraian yang seharusnya diketahui oleh para penulis
sanjak kepahlawanan Gilgamesh dan yang hanya mungkin dapat kita temukan
sekarang me lihat kecerahan ilmu pengetahun masa sekarang.
Barangkali beberapa pertanyaan baru berikut
akan menyinari sedikit kegelapan itu. Apakah mungkin bahwa sanjak kepahlawanan
Gilgamesh itu sama sekali bukan berasal dari Timur kuno, melainkan dari daerah
Tiahuanaco? Masuk akalkah kalau dikatakan bahwa anak cucu keturunan Gilgamesh
berasal dari Amerika Selatan, dan yang membawa pindah sanjak kepahlawanan itu
ke Timur kuno? jawaban atas pertanyaan itu paling-paling hanya akan menjelaskan
sebutan tentang Gerbang Matahari, tentang penyeberangan laut luas oleh
Gilgamesh dan tentang sekonyong-konyong munculnya bangsa Sumeria. pada waktu
yang bersamaan dengan adanya Gerbang Matahari itu dan lain sebagainya.
Kita telah sama-sama mengetahui bahwa segala
karya cipta dari Babilon yang terjadi kemudian, telah terjadi di zaman bangsa
Sumeria itu. Tak dapat diragukan lagi bahwa kebudayaan Mesir yang telah maju
dari zaman Fir'aun itu memiliki perpustakaan di mana rahasia-rahasia purbakala
itu di pelihara, diajarkan, dipelajari dan dikutip.
Sebagaimana telah disebut di Injil, Nabi Musa
dibesarkan dalam istana di Mesir. Ia pasti dapat memasuki ruang perpustakaan
yang dimuliakan itu. Nabi Musa adalah orang terpelajar dan terbuka bagi gagasan
baru. Dan Memang ia diduga telah menulis lima buku tentang dirinya walaupun
sampai sekarang masih merupakan teka - teki yang tak terpecahkan dalam bahasa
apakah ia telah menulis buku-buku itu.
Jika karya tentang hipotesa bahwa sanjak ke
pahlawanan didatangkan ke Mesir oleh bangsa Sumeria melalui bangsa Assyiria dan
bangsa Babilonia; bahwa Nabi Musa itu menemukan di sana, dan kemudian
menyadurnya untuk kepentingannya sendiri; maka ceritera tentang banjir besar
itu yang dari Sumerialah yang orisinil, bukan yang ada dalam Injil. Tidak
patutkah kita mempertanyakan masalah itu?
Metode klasik tentang penyelidikan
kepurbakalaan telah macet, dan karena itu tidak dapat sampai kepada kesimpulan
yang tak dapat dibantah. Metode itu terlalu terikat kepada pola pemi kiran yang
stereo type dan tidak memberikan peluang untuk gagasan-gagasan imajinatif dan
spekulatif. Padahal hanya gagasan-gagasan dan spekulasi inilah yang dapat
menghasilkan gerak yang kreatif. Kebanyakan kesempatan untuk menyelidiki Timur
kuno telah tenggelam ke dalam kedudukan Injil yang tak dapat diganggugugat itu.
Orang dahulu kala tidak ada yang berani mengajukan pertanyaan-pertanyaan
tentang ini, dan mengatakan keraguannya di depan larangan untuk bertanya itu.
Bahkan para cendekiawan dari abad ke sembilanbelas dan kedua puluh yang
kelihatannya pura-pura mengetahui kebenaran, pun masih tercekam oleh
belenggu-belenggu mental yang telah menyelimuti kesalahan-kesalahan dalam
beribu-ribu tahun lamanya ini. Tetapi karena pengusutan kembali timbul, mau
tidak mau tentu akan mengundang pertanyaan tentang bagian-bagian dari ceritera
dalam Injil. Tetapi orang Kristen yang paling alim pun pasti telah menyadari
bahwa banyak hal-hal yang diuraikan dalam Perjanjian Lama sebenarnya tidak
cocok dengan sifat-sifat keagungan, kebesaran dan kehadiran Tuhan di mana-mana.
Orang yang memelihara keutuhan dogma-dogma
dari Injil harus mempunyai minat untuk menjelaskan siapakah sebenarnya yang
mendidik manusia di zaman purbakala, siapa yang mengajarkan norma-norma pertama
tentang kehidupan sosial kepada mereka, siapa yang mewariskan undang-undang
pertama tentang keberhasilan, siapa yang membinasakan keturunan manusia yang
durhaka. Kalau kita berpikir demikian dan mengajukan pertanyaan semacam ini,
tidak berarti bahwa kita tidak beragama. Saya sendiri yakin sekali bahwa kalau
pertanyaan terakhir di atas telah terjawab dengan sungguh-sungguh dan
meyakinkan, maka ayat yang saya sebut, Tuhan itu kekal dan abadi sifatnya.
Tetapi hipotesa yang menyatakan bahwa Tuhan yang tak dapat dibayang kan
bagaimana bentuk dan rupanya itu, memerlukan kendaraan beroda dan bersayap
untuk bergerak ke sana ke mari, bersahabat dengan manusia primitif, dan tidak
mau melepaskan topengnya; akan tetap merupakan suatu anggapan yang menghina
selama hipotesa itu tidak didukung oleh bukti-bukti. Jawaban dari para akhli
teologi bahwa Tuhan itu arif dan bijaksana, dan bahwa kita tidak akan dapat
membayangkan dengan cara bagaimana ia memperlihatkan dirinya dan bagaimana ia
membuat manusia rendah hati; hanyalah mengelak terhadap pertanyaan kita, dan
karenanya tidak memuaskan.
Orang juga ingin menutup mata terhadap
kenyataan baru. Tetapi hari depan kita dari hari ke hari selalu menggerogoti
masa silam kita. Di masa mendatang yang tidak akan begitu lama lagi, untuk
pertamakali manusia akan mendarat di planet Mars. Jika di sana ditemukan
bangunan kuno yang telah lama ditinggalkan walau sebuah saja, atau benda yang
menunjukkan adanya kecendekiawan di masa lampau, atau satu lukisan pada batu
karang yang masih dapat dikenal; maka penemuan ini akan menggoyahkan landasan-landasan
agama kita, dan akan membuat masa lampau kita menjadi membingungkan. Satu saja
yang ditemukan semacam itu akan menyebabkan revolusi dan reformasi yang paling
besar dalam sejarah umat manusia.
Mengingat masa depan yang mau tidak mau harus
kita hadapi, apakah tidak lebih baik kalau kita menggunakan gagasan-gagasan
baru yang imajinatif dalam menyulap masa silam kita? Tanpa mengurangi
kepercayaan kita, kita tidak dapat lebih lama lagi mudah puas. Setiap agama
punya konsepsi sendiri-sendiri tentang ketuhanannya;
orang terpaksa harus berpikir dan percaya
dalam rangka konsepsi agamanya. Sementara itu bersamaan dengan zaman ruang
angkasa, hari kiamat kecendikiaan semakin mendekat. Awan teologi akan menguap
bercerai-berai bagaikan gumpalan kabut. Dengan langkah yang menentukan ke dalam
alam semesta, kita akan harus mengakui hanya satu Tuhan, satu agama dan satu
mashab saja; tidak lagi 2.000.000 dewa, 20.000 mashab, 10 agama-agama besar;
tetapi mari kita teruskan pembentukan hipotesa dari masa silam umat manusia
yang utopis itu. Inilah gambarannya.
Samar-samar, kira-kira entah berapa abad yang
lalu, sebuah kapal ruang angkasa tak dikenal telah menemukan planet kita. Para
awak kapal itu segera mengatakan," Kami ini memiliki persyaratan bagi
kehidupan inteligensi yang dapat dikembangkan."
Nyata sekali,bahwa orang di zaman itu
bukanlah homo sapiens, melainkan sesuatu yang agak berbeda. Awak kapal itu
mengadakan insiminasi buatan terhadap beberapa anggota betina dari jenis "orang"
itu, dibuatnya supaya tidur nyenyak, kemudian ditinggalnya. Demikian menurut
dongeng-dongeng kuno.
Beribu-ribu tahun kemudian para wisatawan
ruang angkasa datang kembali dan mendapati contoh-contoh dari homo sapiens
induk terpencar di sana-sini. Mereka mengulangi experimen pembiakannya beberapa
kali lagi sampai akhirnya di hasilkan suatu makhluk hidup yang cukup cerdas
untuk menerima norma-norma hidup bermasyarakat. Manusia pada zaman itu masih
biadab. Oleh karena ada bahaya bahwa manusia ini akan mundur kemanusiaannya dan
lalu bergaul kembali dengan binatang, para wisatawan ruang angkasa itu memus
nahkan umat yang gagal atau membawa mereka untuk ditempatkan di benua lain.
Maka sekarang timbullah masyarakat pertama
dan ketrampilan-ketrampilan pertama. Permukaan-permukaan batu karang dan
dinding-dinding gua digambari, cara pembuatan tembikar ditemukan, dan
percobaan-percobaan arsitektur pertama di buat. Manusia pertama ini mempunyai
respek yang besar terhadap para wisatawan ruang angkasa. Oleh karena para
wisatawan ini datang dari tempat yang tak dikenal, mereka dijadikan dewa.
Dengan alasan yang misterius para dewa ini sekarang senang sekali mengajarkan
inteligensinya kepada penduduk pribumi. Para dewa ini memelihara keturunannya
baik-baik. Mereka ingin me lindunginya agar terhindar dari korupsi dan
kejahatan-kejahatan lainnya. Mereka ingin supaya masyarakat itu berkembang
secara konstruktif. Yang sinting-sinting dimusnahkan sedangkan sisanya di
usahakan supaya mendapat persyaratan pokok bagi kemasyarakatan yang akan mampu
berkembang.
Tak dapat disangkal, bahwa spekulasi ini
masih mempunyai banyak kekurangan-kekurangan. Harus diakui bahwa pembuktiannya
tak terdapat sama sekali. Masa depanlah yang akan memperlihatkan bagaimana
kekurangan-kekurangan itu dapat dipenuhi. Buku ini menyajikan hipotesa yang
terdiri dari spekulasi-spekulasi. Oleh karena itu hipotesa ini pasti tidak
"benar". Namun demikian kalau saya bandingkan hipotesa ini dengan
teori-teori yang memungkinkan banyak agama untuk hidup tanpa diganggu-gugat
dalam persembunyiannya di balik larangan-larangan, saya ingin sekali memberikan
suatu persentasi kemungkinan kebenarannya kepada hipotesa saya ini.
Barangkali ada baiknya kalau diucapkan
sepatah dua patah kata tentang kebenaran itu. Setiap orang yang percaya akan
agama dan tak pernah mendapat sanggahan dari pihak manapun, akan yakin pada
kebenarannya. Hal ini tidak hanya berlaku bagi kaum Nasrani, melainkan berlaku
pula bagi penganut-penganut agama lain, baik kecil maupun besar. Para teosophis,
teologis, filsuf, semuanya telah mencerminkan ajarannya masing-masing; mereka
semuanya yakin bahwa mereka telah menemukan kebenaran.
Tentu saja tiap agama mempunyai sejarah dan
janji-janjinya sendiri dari Tuhan. perjanjian-perjanjian sendiri dengan Tuhan.
Rasul-rasulnya sendiri dan ulama-ulamanya sendiri yang pernah mengatakan
Pembuktian "Kebenaran" selalu dimulai dari tengah agama seseorang dan
bekerja ke luar. Hasilnya ialah cara berpikir dengan prasangka, suatu cara yang
harus kita terima sejak masa kanak-kanak. Namun demikian generasi penerus terus
ada dengan keyakinan bahwa mereka mempunyai kebenaran. Dengan segala kerendahan
hati, saya nyatakan bahwa kita tak dapat memiliki "kebenaran
".Paling-paling kita hanya percaya akan adanya "kebenaran" Siapa
saja yang benar-benar mencari kebenaran tak akan dapat dan selayaknya tidak
mencarinya di bawah perlindungan dan dalam batas-batas agamanya sendiri. Apakah
tujuan hidup itu sebenarnya? Untuk mempercayai "kebenaran" atau untuk
mencarinya?
Sekalipun misalnya fakta-fakta yang terdapat
dalam Perjanjian lama dapat dibuktikan secara arkeologis di Mesopotamia, tetapi
fakta-fakta yang telah diperiksa itu belumlah menjadi bukti dari agama yang
bersangkutan. Jika dengan penggalian-penggalian ditemukan kota-kota kuno,
perkampungan-perkampungan kuno, sumur-sumur bekas, tulisan-tulisan kuno, di
daerah tertentu; maka hal itu menunjukkan bahwa rakyat yang pernah hidup di
daerah itu adalah suatu fakta nyata. Tetapi penemuan-penemuan itu tidak
membuktikan bahwa Tuhan dari rakyat itu adalah satu-satunya Tuhan, dan bukan
wisatawan ruang angkasa.
Sekarang penggalian-penggalian di seluruh
dunia menunjukkan bahwa tradisi-tradisi cocok dengan fakta-faktanya.Tetapi
apakah mungkin terjadi bahwa seorang Kristen mengakui Tuhan dari kebudayaan
praInca sebagai Tuhan asli yang dihasilkan oleh penggalian di Peru? Yang saya
maksud adalah sederhana; yaitu bahwa segala sesuatu baik ceritera isapan jempol
maupun pengalaman, dapat membentuk sejarah sesuatu bangsa. Tak kurang, tak lebih.
Dengan demikian siapa saja yang mencari kebenaran tak dapat mengabaikan
pandangan-pandangan baru dan berani, tetapi belum dibuktikan ha nya karena
tidak cocok dengan pola pemikirannya atau kepercayaannya. Oleh karena seratus
tahun yang lalu tak ada persoalan perjalanan ke ruang angkasa,para ayah dan
kakek kita tak pernah memikirkan dengan sungguh-sungguh apakah nenek moyang
kita dahulu pernah mendapat kunjungan dari angkasa luar.
Mari kita berspekulasi dengan gagasan,
misalkan peradaban kita sekarang ini suatu waktu dihancurkan oleh suatu
peperangan bom hidrogen. Peperangan ini memang mengerikan tetapi kemungkinan
terjadinya selalu ada. Lima ribu tahun kemudian para arkeologis akan menemukan
pecahan pecahan dari Patung Kemerdekaan di New York. Menurut jalan pikiran kita
sekarang, para arkeologis itu harus menentukan bahwa
mereka menghadapi persoalan
ketuhanan; barangkali dewa api (karena diannya) atau dewa matahari (karena
pancaran sinar di sekeliling kepala patung itu). Mereka tak akan berani mengatakan
bahwa patung itu semata-mata hasil karya manusia belaka yakni patung
kemerdekaan.
Sekarang sudah tidak mungkin lagi untuk
menutup jalan ke masa silam dengan dogma-dogma. Kalau kita ingin menuju
penyelidikan untuk mencari kebenaran, kita harus mempunyai keberanian untuk
meninggalkan garis cara berpikir yang kita ikuti sampai sekarang, dan sebagai
langkah pertamanya kita harus berani meragukan segala apa yang sebelumnya telah
kita anggap benar. Apakah kita masih dapat menutup mata dan telinga karena gagasan-gagasan
baru dianggap bertentangan atau menggelikan? Bagaimanapun juga lima puluh tahun
yang lalu, pendaratan manusia dipermukaan bulan adalah menggelikan.
KHAYALAN DAN DONGENG KUNO ATAU REALITAS?
Sebagaimana telah saya lihat sebelumnya, dalam
kepurbakalaan terdapat hal-hal yang kalau menurut gagasan sekarang tak perlu
ada. Tetapi kegiatan saya untuk mengumpulkannya sama sekali tidak turut habis
bersama-sama dengan habisnya penemuan-penemuan yang telah terkumpulkan.
Mengapa? Karena mitologi orang-orang Ekskimo-pun mengatakan bahwa bangsa
pengembara pertama dibawa ke Utara oleh para "dewa" yang bersayap
kuningan. Hikayat orang-orang Indian menyebut seekor burung guntur
memperkenalkan api dan buah-buahan kepada mereka. Dongeng orang Mayan-Popol
Nuh, menyatakan bahwa para "dewa" mampu mengenali segala macam hal
alam semesta, keempat arah pokok dari kompas,dan bahkan bentuk bulat dari bumi.
Mengapa orang-orang Ekskimo berbicara tentang
burung logam? Mengapa orang-orang Indian menyebut burung guntur? Bagaimana
kiranya para nenek moyang orang Maya mengetahui bahwa bumi itu bulat ? Orang
maya itu cerdas-cerdas dan mempunyai kebudayaan yang sudah maju.
Mereka bukan hanya meninggalkan kalender yang
menakjubkan, melainkan juga teori-teori berhitung yang luar biasa. Mereka
mengetahui hitungan tahun Venus yang berumur 584 hari dan memperkirakan tahun
bumi berumur 365.2420 hari yang menurut perhitungan sebenarnya sekarang: 365
2422 hari. Semua itu mereka tinggalkan, untuk dapat dipergunakan selama 64.000.000.
tahun. Tulisan-tulisan kuno berikutnya menyangkut satuan-satuan yang mungkin
mendekati 400.000.000 tahun. Rumus Venusi yang terkenal itu mungkin telah
dihitung dengan otak elektronik. Bagaimanapun sukar untuk dipercaya bahwa rumus
itu berasal dari orang pedalaman. Rumus Venus dari orang Maya itu jalannya
sebagai berikut: Tahun Tzolkin mempunyai 260 hari, tahun bumi 365 hari,
sedangkan tahun Venus 584 hari. Bilangan-bilangan ini menyembunyikan
kemungkinan pembagian bilangan 365 dapat dibagi habiskan oleh 73 dan hasil
baginya 5. Sedangkan 584 adalah 8 x 73. Maka rumus yang luar biasa itu bentuk
nya sebagai berikut:
(bulan) 20 x 13 = 260 x 2 x 73 = 37.960
(matahari) 8 x 13 = 104 x 5 x 73 = 37.960 (venus) 5 x 13 = 65 x 8 x 73 = 37.960
Dengan perkataan lain semua siklus bertepatan
kembali satu sama lain setelah 37.960 hari. Mitologi orang-orang Maya
menyatakan bahwa pada saat itu para "dewa" akan sampai di tempat
istirahat besar.
Dongeng-dongeng keagamaan dari orang pra Inca
mengatakan bahwa bintang-bintangpun mempunyai penghuni dan bahwa para
"dewa" turun datang kepada mereka dari konstelasi Pleiades. Tulisan
kuno di Sumeria, Assyria, Babilonia, dan Mesir terus-menerus menyajikan
gambaran yang sama; yakni bahwa para dewa datang dari dan pulang ke bintang-bintang,
mereka bepergian menjelajahi langit dengan kendaraan api atau kapal yang
menyerupai senjata mengerikan; menjanjikan kekekalan kepada pria.
Adalah wajar dan alamiah bagi orang-orang
purbakala kalau mereka mencari Tuhan mereka di langit dan dalam melukiskan
kebesaran Tuhan itu mereka mengkhayal secara bebas. Namun kalau semuanya itu
kita terima dengan baik, masih saja ada hal-hal yang aneh; misalnya saja
bagaimana penutur ceritera Mahabarata tahu bahwa ada senjata yang dapat
digunakan untuk menimbulkan kekeringan di suatu negara musuh selama dua belas
tahun? Dan cukup ampuh untuk membunuh bayi yang belum lahir ? Dalam sanjak
kepahlawanan India purbakala, Mahabarata ini lebih luas isinya daripada Injil.
Inti aslinya, Mahabarata itu secara konservatif saja ditaksir sudah berumur
5.000 tahun. Mahabarata ini bermanfaat juga kalau di baca dalam rangka ilmu
pengetahuan masa kini.
Kita tidak akan terlalu terkejut kalau kita
membaca dalam Ramayana bahwa ada vimana, yakni pesawat terbang yang diterbangkan
tinggi sekali dengan bantuan air raksa dan angin buritan yang kencang. Vimana
itu dapat terbang jauh sekali dan dapat terbang maju ke atas dan ke bawah.
Pendeknya suatu kendaraan ruang angkasa yang dapat digunakan dalam
gerakan-gerakan atau manuver militer. Berikut ini sekelumit dari terjemahan
Ramayana oleh N. Dult dalam tahun 1891: "Di bawah komando Rama, kereta
perang yang hebat
itu membumbung ke atas menuju gunung awan
dengan guruh yang dahsyat, "Tak dapat tidak, kita harus mencatat bahwa di
sini bukan hanya ada di sebut benda terbang, melainkan juga disebut guruh yang
dahsyat.
Berikut ini adalah
sekelumit lagi dari Mahabarata. "Bima terbang dengan vimana ini, yang
memancarkan cahaya banyak sekali, menyilaukan seperti cahaya matahari dan
membuat deru yang mengerikan seperti guntur dalam badai".
Khayalan pun tentu harus mempunyai landasan
titik tolak. Bagaimana penutur ceritera Mahabarata membuat lukisan tentang
pesawat itu terbang di atas pancaran cahaya dan menyebabkan deru yang
mengerikan kalau sebelumnya tidak pernah mempunyai bayangan tentang roket ?
Dalam Samsaptakabadha diadakan pembedaan antara kereta perang yang dapat
terbang dan tidak. Jilid pertama dari Mahabarata mengungkapkan dengan mendalam
sekali tentang riwayat gadis Kunti yang bukan hanya mendapat kunjungan dewa
matahari, tetapi juga mendapat seorang putra dari padanya yang diduga sama
cemerlangnya dan menyilaukan seperti matahari itu sendiri. Karena Kunti takut
mendapat malu, bayi itu dimasukkannya ke dalam keranjang kecil dan
meletakkannya dalam sungai. Adhirata seorang kenamaan, mengangkat keranjang
berisi bavi itu dari sungai. kemudian memelihara dan membesarkan bayi itu.
Ceritera itu sebenarnya tak ada gunanya di
ceriterakan lagi andaikata tidak ada kesamaannya dengan ceritera tentang Musa.
Yaitu karena ceritera ini merupakan satu hal lagi di mana manusia dihamili oleh
dewa. Sama halnya dengan Gilgamesh, Arjuna, pahlawan Mahabarata juga mengadakan
perjalanan jauh untuk menemui para dewa untuk minta senjata. Setelah melampaui
berbagai bahaya akhirnya Arjuna berhasil menemui para dewa. Dewa Indera, raja
di Khayangan berkenan menerima Arjuna dengan kebesaran luar biasa. Raja
didampingi permaisuri Sachi. Arjuna yang gagah berani ini tidak diterima di
tempat lain oleh Indera dan Sachi ini melainkan dalam kereta perang sorga.
Bahkan Arjuna diajak mengendarai nya bersama mereka di angkasa.
Beberapa data berupa angka dalam Mahabarata
itu demikian telitinya sehingga orang menduga bahwa penulisnya menulis kisah
itu dengan bahan-bahan dari tangan pertama. Uraiannya tentang senjata yang
dapat membunuh setiap lawan yang memakai perisai terkuat dari logam, membuat
bulu roma kita merinding. Lawan yang telah mengetahui efek dari senjata ini
tepat pada waktunya, segera menanggalkan segala peralatan yang terbuat dari
logam dari badannya lalu menceburkan diri ke dalam sungai dengan mencuci
badannya serta membersihkan segala apa yang pernah menempel di badannya dengan
cermat. Dan pantaslah jika penulis Mahabarata menerangkan bahwa senjata itu
dapat menyebabkan rambut rontok dan kuku tanggal. Setiap mahluk hidup menjadi
pucat dan lemah. Dalam jilid ke delapan kita temui Indera dalam kereta perang
sorganya lagi. Dari segenap umat manusia hanya Yudhistira yang dipilihnya
sebagai satu-satunya yang boleh memasuki khayangan dalam tubuhnya yang fana
itu. Di sini pun kesesuaian dengan ceritera tentang Nuh dan Elia tidak dapat
kita lewati begitu saja.
Dalam buku itu juga dilaporkan bahwa Gurkha
telah melepaskan sebuah proyektil dari dalam vimana diarahkan ke kota besar.
Ini mungkin merupakan laporan pertama dari pelemparan bom hidrogen. Uraian itu
mengingatkan kita kepada laporan pandangan mata tentang ledakan bom hidrogen di
pulau Bikini; asap putih yang sangat panas mengepul membumbung ke atas
bercahaya, dengan kekuatan seribu kali lebih menyilaukan dari sinar matahari,
dan membuat kota menjadi debu. Ketika Gurkha mendapat lagi, kendaraannya
menyerupai balok antimony yang berkilauan.
Demi kepentingan para filsuf perlu saya sebut
di sini bahwa menurut Mahabarata, waktu adalah benih dari alam semesta.
Buku-buku Tantyua dan Kantyua dari Tibet juga
menyebut-nyebut adanya pesawat terbang pra sejarah, yang mereka sebut
"mutiara di angkasa". Kedua buku itu menekankan dengan tegas bahwa
pengetahuan tentang ini adalah rahasia, tidak boleh disiarkan dengan
sembarangan. Dalam Sumarangana dan Sutradhara, beberapa bab penuh semata-mata
disediakan untuk menguraikan kapal udara yang dari ekornya menyemburkan api dan
air raksa.
Kata "api" dalam naskah-naskah kuno
tidak berarti api yang menyala, karena di dalamnya terdapat empat puluh macam
api yang berbeda-beda, yang terutama ada hubungannya dengan phenomena esoteric
dan magnetis. Memang sukar untuk mempercayai laporan bahwa manusia purbakala
mungkin telah mengetahui tentang kemungkinan bisa didapatnya energi dari
logam-logam berat dan bagaimana cara mendapatkannya. Tetapi kita tidak boleh
memperkecil arti naskah sanskrit kuno menjadi ceritera isapan jempol belaka.
Sebagian besar dari ceritera dalam naskah sanskrit itu, mengubah kecurigaan
kita terhadap laporan bahwa manusia menjumpai "dewa" terbang suatu
hal yang pasti telah terjadi.
Kita tidak akan melanjutkan cara pendekatan
yang disesalkan masih melekat kepada para cendikiawan yang masih mengatakan:
"Itu tidak ada, itu kesalahan terjemahan, itu fantasi yang
dibesar-besarkan oleh pengarang atau pengutip ".Kita harus menggunakan
hipotesa kerja yang dikembangkan dari ilmu teknologi zaman sekarang,
untuk menerangi kegelapan yang menyembunyikan
masa lampau kita. Seperti halnya dengan phenomena tentang kapal ruang angkasa
yang dapat dijelaskan, demikian pula halnya dengan senjata-senjata yang
mengerikan yang sering dilukiskan sebagai pernah digunakan sekurang-kurangnya
satu kali oleh para dewa, terdapat penjelasan yang masuk akal.
Berdasarkan suatu bagian dari Mahabarata kita
terpaksa membuat hipotesa sebagai berikut: "Ketika itu hawa bagaikan
dilepas dari kekangan matahari berputar. Dibakar oleh panas yang memijar dari
senjata itu, dunia terhuyung-huyung dan menggigil ketakutan. Gajah-gajah
terbakar oleh panas dan berlarian ke sana ke mari, kacau balau mencari
perlindungan dari bencana yang mengerikan. Air mendidih, binatang-binatang pada
mati, musuh disapu bersih dan arnukan api menyebabkan pohon-pohon terbakar lalu
tumbang dalam deretan deretan bagaikan dalam kebakaran hutan, gajah-gajah
menjerit-jerit ketakutan kemudian roboh mati berserakan di atas daerah luas.
Kuda-kuda dan kereta-kereta perang terbakar. Pemandangan waktu itu bagaikan
aksi dari suatu kebakaran. Beribu-ribu kereta perang habis terbakar. Kemudian
kesunyian merembet ke laut. Angin mulai bertiup dan bumipun segar dan cemerlang
kembali, waktu itu merupakan pemandangan yang mengerikan. Bangkai orang-orang
yang terbakar sudah tidak lagi berupa sosok-sosok tubuh manusia. Sebelumnya,
tak pernah kita melihat atau mendengar tentang senjata yang begitu
mengerikan". Ceritera itu selanjutnya menyebut bahwa orang-orang yang
selamat; membersihkan badannya, perkakasnya, senjatanya dengan air, karena
terhembus oleh tiupan nafas yang mematikan dari para "dewa".
Nah, apa yang dikatakan dalam sanjak kepah
lawanan Gilgamesh ? Apakah nafas beracun dari binatang buas sorga itu
menghantamnya? Alberto Tulli dulu pengurus Museum Nafikan bagian sejarah Mesir.
Pernah menemukan program dari naskah yang berasal dari zaman Thutmose III, yang
pernah hidup kira-kira di tahun 1500 sebelum masehi. Dalam naskah itu disebut
bahwa para penulisnya pernah melihat sebuah bola api turun dari sorga, bola itu
baunya tak sedap, bagaikan bau setan. Thutmose dan prajurit-prajuritnya
memperhatikan bola api itu sampai menghilang ke jurusan Selatan.
Semua naskah-naskah berasal dari jutaan tahun
sebelum zaman kita ini. Para penulisnya bertempat tinggal di berbagai benua dan
berasal dari peradaban serta penganut agama yang berlainan satu sama lain. Pada
waktu itu tidak ada utusan utusan khusus untuk menyebarkan berita, sedangkan
hubungan.antara benua bukanlah kejadian sehari-hari. Sekalipun demikian,
ceritera rakyat dari mulut ke mulut menceriterakan ceritera-ceritera yang
hampir bersamaan satu sama lain yang berasal dari keempat penjuru dunia dan
dari berbagai sumber.
Apakah mereka mempunyai bahan pemikiran yang
sama? Apakah mereka dihantui oleh kejadian yang sama? Apakah tidak mungkin dan
tidak masuk akal kalau para penutur dari: Mahabarata, Injil, sanjak
kepahlawanan Gilgamesh, naskah Ekskimo, India, Amerika, Skandinavia, Tibet dan
lain lain; menceriterakan ceritera yang sama? Yakni ceritera tentang
"dewa-dewa" terbang? Tentang kereta perang dari sorga dan tentang
malapetaka yang diakibatkannya? Apakah kesamaan itu hanya secara kebetulan saja
dan tanpa dasar sama sekali?
Mereka tak mungkin mempunyai gagasan yang
sama di seluruh dunia. Naskahnaskah yang hampir seragam itu hanya dapat
bersumber dari sumber yang sama yakni kejadian-kejadian pra sejarah.
Naskah-naskah itu ada hubungannya dengan apa yang dapat dilihat di masa itu.
Sekalipun andaikata para penuturnya membesar-besarkan dan menambah-nambah serta
memperhalusnya dengan fantasinya sendiri, seperti halnya dengan apa yang sering
terjadi sekarang; namun inti kebenarannya tetap ada, sama seperti halnya dengan
inti kebenaran dari berita-berita dalam koran zaman sekarang. Kejadian-kejadian
itu tak mungkin dikarang begitu saja secara bersamaan dalam abad yang
berbeda-beda.
Mari kita buat satu permisalan: Sebuah
helikopter untuk pertama kalinya mendarat di sebuah padang semak di Afrika.
Sebelumnya tidak seorang pun di antara para penduduk di sana yang pernah
melihat pesawat semacam itu. Helikopter itu mendarat di atas tanah terbuka
dengan suara yang menakutkan. pilotnya yang bertopi baja, berpakaian siap
tempur, bersenjata api, melompat ke luar pesawat. Penduduk yang setengah biadab
yang bercawat itu terpesona dan sama sekali tidak dapat memahami kehadiran
benda yang aneh ini, yang datang dari sorga bersama "dewa"nya. Tak
lama kemudian helikopter itu lepas landas lagi dan menghilang ke dalam awan.
Setelah itu, si penduduk yang setengah beradab itu mulai memikirkan dan
menafsirkan kejadian yang sekonyong-konyong itu. Ia akan menceriterakan kepada
yang lain-lain, tentang apa yang pernah dilihatnya itu; mungkin sebagai burung
raksasa, mungkin sebagai kendaraan dari sorga yang bersuara menderu dan
menakutkan serta berbau busuk, yang ditumpangi makhluk makhluk berkulit putih
dengan senjata yang dapat meludahkan api.
Kunjungan ajaib itu dijadikan suatu ceritera
yang melembaga dan diwariskan turun-temurun sepanjang zaman. Dalam ceriteranya
dari seorang ayah kepada anaknya, burung raksasa dari sorga itu jelas tidak
akan menjadi lebih kecil, bahkan sebaliknya menjadi lebih besar, karena
ceritera itu ditambah-tambah, dibesar-besarkan; demikian juga tentang makhluk
yang ke luar dari dalamnya ceritera ke ceritera menjadi tambah perkasa, tambah
ajaib, tambah mengagumkan. Hiasan dan bumbu-bumbu ini akan terus bertambah dari
ceritera ke ceritera. Tetapi dasar pikirannya ialah pendaratan helikopter yang
benar-benar telah terjadi itu. Helikopter itu
benar-benar telah mendarat di tanah terbuka
dalam hutan, demikian juga pilotnya benar-benar telah ke luar dari dalamnya.
Sejak saat itu kejadian itu diabadikan menjadi mitologi dari suku bangsa yang
telah melihatnya itu.
Ada hal-hal yang tak dapat kita buat-buat.
Saya tidak akan membuat pra sejarah kita menjadi ceritera-ceritera tentang
wisatawan-wisatawan angkasa dan pesawat terbang dari sorga, kalau
kejadian-kejadian itu hanya terdapat dalam beberapa kalangan buku purbakala
saja. Tetapi kalau kenyataaannya hampir semua naskah purbakala dari orang-orang
primitif di seluruh dunia menceriterakan ceritera yang sama, saya kira, saya
harus mencoba menjelaskan mulai dari sejarah yang obyektif yang tersembunyi di
dalamnya. "Putera manusia, engkau penghuni di tengah-tengah rumah
pemberontak, yang mempunyai mata untuk melihat, tetapi tidak melihat, mempunyai
telinga untuk mendengar tetapi tidak mendengar.... (Ezekiel 12: 2).
Kita ketahui bahwa para dewa orang-orang
Sumeria mempunyai partner di beberapa bintang. Diduga bahwa pernah ada patung
Marduk Mars, dewa tertinggi dari segala dewa yang beratnya 800 talen emas
murni. Kalau kita percaya akan Herodotus, patungnya seharga 48.000 pon emas
lebih. Ninurta sirius, adalah hakim alam semesta yang menjatuhkan hukuman
kepada semua manusia yang fana.
Ada beberapa tulisan khusus mengenai Mars,
sirius dan pleiades. Masa dan sekali lagi hymne-hymne Sumeria menyebut-nyebut
adanya senjata hebat, yang bentuk dan akibatnya sama sekali tak ada artinya
bagi rakyat di masa itu. Suatu lukisan pujian terhadap dewa Mars mengatakan
bahwa dewa itu telah menciptakan hujan api dan menyapu semua lawan-lawannya
dengan kilatan-kilatan cahaya petir. Dewi Inanna dilukiskan, ketika ia sedang
menjelajahi ruang angkasa telah menyapu bersih kubu-kubu lautannya dengan jalan
memancarkan cahaya yang menyilaukan dan menakutkan.
Telah ditemukan pula gambar-gambar dan
model-model rumah yang menyerupai bunker atom yang bagian-bagiannya hanya
tinggal pasang saja; berbentuk bundar dan kuat dengan lubang yang berangka
aneh. Pula dari zaman yang sama yakni 3000 tahun sebelum masehi, Para
arkeologis telah menemukan suatu model dari rombongan kereta perang beserta
pengendara-pengendaranya, dan juga beberapa olahragawan pegulat.
Semuanya dikerjakan dengan
keahlian yang murni. orang-orang Sumeria itu memang telah terbukti sangat mahir
dalam seni praktis. Mengapa mereka membuat model dari bunker yang aneh itu,
padahal penggalian-penggalian di Babilon atau Uruk menunjukkan hasil karya yang
lebih halus?
Baru-baru ini telah ditemukan suatu
perpustakaan Sumeria yang lengkap, terdiri dari kira-kira 60.000 lembaran
sejarah dari tanah liat. Perpustakaan itu ditemukan di kota Nippur, 95 mil
sebelah selatan dari Baghdad. Kita sekarang telah memiliki risalah tertua dari
banjir besar itu. Risalah ini diukirkan pada lembaran sejarah terbuat dari
tanah liat dan terdiri dari enam kolom. Pada lembaran sejarah itu disebut lima
buah kota yang sangat tua: yakni, Eridu, Badtibira, Larek, Sitpar dan Shuruppak.
Dua di antara kota-kota ini belum ditemukan. Pada lembaran sejarah ini yang
tertua yang telah diterjemahkan "Nuh," dari orang-orang Sumeria
disebut Ziusudra. Ia diduga telah bertempat tinggal di Shuruppak dan diduga
pula bahwa ia telah membuat kapal bahteranya di sana.
Dengan demikian kita sekarang telah memiliki
uraian yang lebih tua tentang banjir besar itu, bahkan lebih tua dari sanjak
Kepahlawanan Gilgamesh. Tiada seorangpun yang mengatakan apakah penemuan baru
nanti akan menghasilkan risalah risalah yang lebih tua dari itu.
Manusia-manusia dari peradaban kuno itu bagaikan terus-menerus dihantui oleh
pikiran tentang sifat-sifat kebakaan atau kelahiran manusia kembali. Pelayan
dan budak secara sukarela berbaring di samping majikannya dalam pusarannya.
Dalam ruang pusara di Shub-At terdapat ti dak
kurang dari tujuh puluh tulang kerangka ma nusia terbaring berderet secara
teratur sekali, tan pa tandatanda pernah adanya kekerasan sedikit pun. Para
pelayan berpakaian jubah berwarna indah, duduk atau berbaring dengan sabar
menanti kedatangan maut, yang pasti akan datang dengan cepat dan tanpa rasa
sakit,mungkin dengan racun. Dengan penuh keyakinan mereka menginginkan ke
hidupan baru di luar kubur bersamasama majikan nya. Tetapi siapakah yang
menanamkan gagasan tentang kelahiran kembali ini ke dalam benak orang penyembah
berhala ini ?
Kuil di Mesir juga membingungkan. Naskah
naskah purbakala dari rakyat di lembah sungai Nil, berceritera tentang makhluk
makhluk hebat yang menjelajahi cakrawala dengan kapal. Suatu naskah sejarah
kuno tentang dewa matahari berbunyi: "Engkau kawin di bawah bintangbintang
dan bu lan, engkau menghela kapal dari Aten di sorga dan di bumi bagaikan
bintangbintang yang berputar tak jemujemunya, dan bagaikan bintang di Kutub
Utara yang tak pernah terbenam". Suatu prasas ti pada suatu piramida
berbunyi: "Engkau adalah yang mengarahkan kapal matahari selama jutaan
tahun".
Sekalipun misalnya orang-orang Mesir kuno itu
adalah akhli-akhli matematika yang telah maju, masih tetap janggal kedengarannya
kalau mereka berbicara tentang jutaan tahun yang dihubungkan dengan
bintang-bintang dan kapal dari sorga. Apa kah yang dikatakan oleh Mahabarata ?
"Waktu adalah benih dari Alam Semesta".
Di Memphiss dewa Ptah mengajukan kepada raja
dua mode cara merayakan ulang tahun tahta kerajaan dan memerintahkan kepada
raja supaya merayakan ulang tahun itu enam kali dalam seratus ribu tahun.
Ketika dewa Ptah datang untuk menyerahkan model itu, ia datang mengendarai
kereta perang dari sorga yang gemerlapan dan kemudian menghilang ke dalam
cakrawala bersama kendaraannya.
Gambar-gambar tentang matahari bersayap dan
burung elang untuk berburu, yang membawa simbol-simbol keabadian dan kehidupan
abadi, sekarang masih terdapat pada pintupintu dan kuil kuil di Idfu. Di dunia
ini di manapun tak terdapat tempat yang banyak sekali memiliki
garnbaran-gambaran dewa bersayap ini selain di Mesir. Setiap wisatawan
mengetahui Pulau Elephantine dengan Nilometernya yang terkenal itu di Aswan.
Pulau itu disebut pulau Elephantine, karena kelihatannya seperti gajah. Dalam
naskah-naskah tertuapun pulau itu sudah disebut demikian. Naskah itu tepat,
karena pulau itu memang benar menyerupai gajah. Tetapi dari mana orang Mewsir
purbakala itu tahu. Bentuk gajah itu hanya akan dapat jelas dilihat dari kapal
udara yang terbang tinggi sekali, karena di dekat pulau itu tidak terdapat
gunung yang memungkinkan untuk melihat dari atasnya sehingga orang dapat
membandingkan bentuk pulau itu dengan bentuk gajah.
Suatu prasasti pada suatu bangunan di Idfu
mengatakan bahwa bangunan itu berasal dari zaman gaib. Rancangan dasarnya
dibuat oleh IsnHotep, makhluk yang didewakan. IsnHotep ini adalah seorang yang
misterius dan sangat pandai, boleh dikatakan Einstein di zaman itu. Ia adalah
sekaligus pendeta, penulis, tabib, arsitek dan filsuf. Menurut para arkeologis,
di zaman IsnHotep satu-satunya jenis perkakas yang digunakan rakyat ialah
potongan-potongan dari tembaga yang sama sekali tidak mungkin dapat dipakai
untuk memotong dan mengukir balok granit. Namun demikian IsnHotep telah
mendirikan sebuah piramida bertangga bagi rajanya di Sakkara yang disebut Zoser
Bangunan yang tingginya 197 kaki ini telah dibangun dengan arsitektur yang
begitu tinggi sehingga para arsitek Mesir dari zaman berikutnya tak dapat
menyamainya. Konstruksi ini dikelilingi oleh tembok setinggi 33 kaki dan
sepanjang 1.750 kaki, dan disebut Rumah Bake. Yang dibuat oleh InsHotep. Ia
sendiri minta dimakamkan dalam bangunan ini, dengan harapan agar dibangunkan
oleh para dewa bila mereka datang kembali.
Kita ketahui bahwa semua piramida dibangun
pada letak yang disesuaikan dengan posisi bintang tertentu. Apakah hal ini
tidak memalukan, jika diingat bahwa kita tidak pernah banyak menemukan
bukti-bukti tentang kemajuan astronot di Mesir ? Sirius adalah satu di antara
beberapa bintang yang menjadi perhatian mereka. Tetapi perhatian yang bersahaja
inipun agak aneh, karena dilihat dari Memphis, bintang sirius ini hanya dapat
di amati pada dini hari. Pada saat itu sirius tepat berada di atas ufuk di mana
sungai Nil mulai pasang. Yang lebih membingungkan lagi ialah di Mesir terdapat
kalender dari 4221 tahun sebelum tarikh kita. Kalender ini didasarkan kepada
terbitnya bintang sirius itu (tanggal satu Taut = tanggal 19 Juli) dan
memberikan perputaran tahun, lebih dari 32.000 tahun.
Diakui bahwa para astronom kuno dari tahun ke
tahun mempunyai banyak waktu untuk mengamati matahari, bulan, bintang-bintang,
sampai akhirnya mereka menentukan bahwa bintang-bintang itu kembali ke tempat
semula setelah kurang lebih 365 hari. Tetapi memang agak menggelikan
mendasarkan kalender pada bintang sirius, kalau mendasarkannya pada matahari
dan bulan memang lebih mudah, dan dapat memberikan hasil hasil yang lebih
tepat. Mungkin kalender sirius ini adalah suatu sistem tambahan, suatu teori
kemungkinan karena kalender itu tak pernah dapat dipakai untuk meramalkan
terbitnya bintang itu sendiri. Jadi kalau bintang sirius muncul di atas ufuk
pada fajar menyingsing dan bertepatan dengan mulainya pasang sungai Nil, itu
semata-mata kebetulan belaka. Sungai Nil tidak pasang setiap tahun dan tidak
pernah pada hari yang sama. Lalu apa dan untuk apa kalender sirius ? Apakah
mengenai hal ini terdapat pula risalahnya ? Apakah ada naskah atau suatu janji
yang disembunyikan dengan sangat hati-hati oleh kependitaan?.
Kuburan di mana terdapat kalung dan tulang,
kerangka binatang, yang sama sekali tidak dikenal, barangkali milik raja Udimu.
Dari mana asalnya binatang itu? Bagaimana kita dapat menjelaskan fakta bahwa
orang-orang Mesir telah menggunakan bilangan desimal berbaris sepuluh sejak
awal dinasti pertama? Bagaimana munculnya peradaban yang begitu tinggi di zaman
sedini itu ? Di manakah di dunia ini muncul zaman tembaga dan zaman perunggu
sedini seperti munculnya zaman itu di awal peradaban Mesir ? Siapakah yang
memberikan pengetahuan pada mereka tentang matematika dan bacaan-bacaan yang
telah siap untuk dipelajari?.
Sebelum membicarakan bangunan monumen yang
menimbulkan banyak pertanyaan, mari kita mengarahkan pandangan dulu sepintas
lalu kepada naskah lama.
Dari manakah para pembawa ceritera Seribu
Satu Malam mendapatkan gagasan yang mengagetkan itu? Bagaimana orang dapat
mengarang ceritera tentang lampu ajaib itu ? Khayalan apakah yang memberanikan
diri penulis untuk mengarang Ali Baba dan empatpuluh pencuri dengan ceri tera
katakata sandinya: "Sesam bukalah?".
Sekarang, semua itu memang mengherankan lagi
bagi kita, karena dengan memutar saklar pesawat televisi, di layarnya segera
muncul gambar-gambar yang dapat berbicara. Dan karena sekarang sudah banyak
toserba besar-besar yang pintunya dapat terbuka sendiri dengan menggunakan
photocel, maka perkataan "Sesam
bukalah !" sudah bukan lagi suatu
misteri. Namun demikian daya khayal para penutur ceritera zaman dahulu kala itu
begitu luar biasa, sehingga kalau dibandingkan, buku-buku tentang khayalan
ilmiah karangan para penulis kontemporer hanyalah merupakan buah pikiran yang
dangkal belaka. Jika demikian halnya, para penutur ceritera purbakala itu pasti
te lah melihat, mengalami, dan mengetahui banyak hal yang dapat menduduki
khayalan mereka.
Dalam dunia dongengan dan yang menyerupai
hikayat dari kebudayaan yang serba abstrak, yang tidak dapat memberikan
pegangan kita seolah-olah berdiri di atas landasan yang goyah, sehingga segala
sesuatu itu tambah membingungkan. Sebenarnya ceritera-ceritera rakyat di
Polandia dan Norwegia kuno pun ada menyebut-nyebut "dewa" yang
bergerak di udara.
Dewi Frigg mempunyai pembantu perempuan
bernama Gna. Dewi itu mengutus pembantunya ke segala penjuru dunia, dengan
mengendarai kuda yang dapat terbang di atas daratan dan lautan. Kuda itu
dinamai" Pelempar Kuku-kuda". Pada suatu hari, demikian tutur hikayat
itu, Gna bertemu dengan makhluk-makhluk aneh di udara. Dalam Alwislied bumi,
matahari, bulan dan alam semesta, diberi nama yang berbeda-beda; tergantung
kepada yang melihatnya, apakah manusia, "para-dewa" raksasa, atau
manusia kerdil. Bagaimana orang bumi ini di masa silam yang samar-samar itu
sampai kepada persepsi yang berbeda-beda tentang sesuatu yang sama ketika
cakrawala sangat terbatas ?.
Sekalipun sarjana Snarri Sturlison sampai
tahun 1200 setelah Masehi tidak menuliskan dongeng hikayat dan nyanyian Nordic,
dan Jerman kuno, namun semua itu diketahui telah berumur ribuan tahun.Dalam
tulisan-tulisan ini, simbol dunia sering digambarkan sebagai piringan atau
bola, cukup menarik bukan? Sedangkan Thor sebagai pimpinan para dewa, selalu
digambarkan membawa palu perusak. Herbert Kuhn menyokong pendapat bahwa kata
"palu" yang berarti "batu" berasal dari zaman batu, dan
baru diteruskan ke zaman perunggu dan besi. Oleh karena itu Thor dengan simbol
palunya pasti sudah sangat tua dan mungkin ber asal dari zaman batu. Selain
dari itu kata "Thor" dalam dongeng-dongeng India dalam sangkrit, disebut
"Tanayitnu", yang kurang lebih berarti "Guntur"
Thor kaum Nordic, yakni dewanya para dewa;
adalah raja dari Wannen dalam bahasa Jerman, yang membuat langit tidak aman.
Dalam memperdebatkan aspek-aspek baru yang
saya kemukakan untuk menyelidiki masa silam, keberatannya ialah bahwa tidaklah
mungkin mengumpulkan segala sesuatu dari tradisi-tradisi purbakala yang dapat
memberi petunjuk tentang peristiwa-peristiwa khayangan dan menjadikannya
sebagai bukti dari adanya wisata ruang angkasa di zaman purbakala. Tetapi yang
saya lakukan bukanlah itu. Saya hanya menunjukkan bagian-bagian dari
naskah-naskah Purbakala yang tidak mendapat tempat dalam hipotesa kerja yang
dipergunakan sampai sekarang. Saya hanya sekedar membuat lubang pada
tempat-tempat yang diakui sulit, di mana para penulis, para penterjemah, para
penyadur, tidak mempunyai bayangan tentang pengetahuan-pengetahuan dan
produk-produknya. Saya juga bersedia untuk menganggap terjemahan-terjemahan itu
salah dan saduran-sadurannya kurang cermat, kalau tradisitradisi yang palsu dan
telah ditambah-tambah itu secara keseluruhan ti dak diterima setelah tradisi
itu dapat dimasukkan ke dalam rangka sesuatu agama atau hal lainnya.
Tidaklah baik bagi seorang penyelidik ilmiah
untuk mengingkari sesuatu yang bertentangan de ngan hipotesa kerjanya, dan
hanya menerimanya kalau sesuatu itu mendukung teorinya. Bayangkanlah bentuk
dari teori saya itu dari kekuatan yang dicapainya, jika terjemahan-terjemahan
baru yang dibuat dengan "pandangan ke ruang angkasa" itu benar-benar
ada! Untuk memperkokoh rangkaian thesis ini, dapat saya kemukakan di sini bahwa
dekat Laut Mati telah ditemukan fragmen-fragmen dari naskah-naskah pewahyuan
dan peribadatan.
Dalam kitab-kitab apokripa tentang Abraham
dan Musa, sekali lagi kita mendengar tentang kereta perang sorga dengan
roda-rodanya yang memantulkan api, sedangkan dalam buku tentang Henokh di
Etiopia dan di Slavia, hal itu tidak terdapat. Dalam buku tersebut diungkapkan:
"Di belakang makhluk itu saya melihat sebuah kereta perang yang mempunyai
roda-roda dari api dan setiap roda di sekelilingnya penuh dengan mata, dan pada
roda-roda itu ada sebuah mahkota yang tertutup dengan api yang ke luar dari
sekelilingnya"
Menurut penjelasan dari
Gershom Scholem, simbolisme mahkota dan kereta perang dari mistik-mistik Yahudi
pada garis besarnya sesuai dengan simbolisme mistik-mistik Helenistis dan
mistik Kristen terdahulu, manakala mistik-mistik ini berbicara tentang lautan
cahaya yang disebut "pleroma"
Penjelasan itu patut dihargai, tetapi apakah
dapat diterima sebagai telah dibuktikan secara ilmiah ? Bolehkah kita bertanya,
bagaimana halnya kalau ada beberapa orang yang benar-benar telah melihat kereta
perang yang menyala-nyala, yang berulang-ulang dilukiskan itu? Suatu prasasti
rahasia amat sering dipergunakan dalam surat surat Qumran.
Di. antara dokumen-dokumen dalam gua ke
empat, bermacam-macam tanda dan huruf terdapat silih berganti dalam suatu karya
astrologi yang sama. Suatu pengamatan astronomi diberi judul "Kata-kata
dari seseorang yang bijaksana yang di tujukannya kepada segenap putra dari
fajar".
Apakah tidak mungkin bahwa kereta perang yang
dilukiskan dalam naskah-naskah purbakala itu benar-benar pernah ada? Sudah
tentu boleh sekali untuk menentukan bahwa kereta perang tak mungkin pernah ada
di zaman purbakala. Tetapi jawaban demikian sama sekali tidak ada harganya
kalau datangnya dari orang yang saya coba untuk mencari pilihan lain dengan
pertanyaan-pertanyaan saya ltu.
Akhir-akhir ini para sarjana terkemuka
mengatakan, bahwa tak mungkin ada batu meteor jatuh dari langit, karena di sana
tidak ada batu. Bahkan para akhli matematika abad ke sembilan belas pun pernah
berkesimpulan bahwa kereta rel tak mungkin dapat berjalan dengan kecepatan
lebih dari 21 mil per jam karena dengan kecepatan demikian, udara dalam kereta
akan habis tertekan ke luar, sehingga para penumpangnya akan mati lemas. Kurang
dari seratus tahun yang lalu, telah "dibuktikan" bahwa benda yang
lebih berat dari udara tak mungkin dapat terbang.
Suatu ulasan dalam suatu surat kabar
terkemuka menggolongkan buku "Kita Tidak Sendirian" karangan Walter
Sullivan, ke dalam buku-buku khayalan ilmiah dan selanjutnya mengatakan bahwa
kapanpun tidak mungkin orang dapat mencapai bintang epsilon eridani atau
Tauceti; bahkan efek dari pergeseran waktu atau rintangan pembekuan pada
astronaut karena dingin, pun tak akan dapat diatasi dalam jarak yang tak masuk
akal jauhnya itu.
Ada baiknya juga bahwa di
masa silam selalu terdapat pengkhayal-pengkhayal yang berani, yang melupakan
kritik-kritik kontemporer. Tanpa adanya mereka barangkali sekarang tak akan
pernah ada jaringan rel dengan kereta berkecepatan 124 mil lebih per jam.
Tanpa adanya mereka, sekarang tak akan pernah
ada pesawat udara jet, sebab pesawat itu tak akan dapat terbang (karena lebih
berat dari udara). Dan tak akan pernah ada roket ke bulan (manusia tak dapat
meninggalkan bumi). Masih banyak lagi hal-hal yang tak mungkin, kecuali bagi
para pengkhayal.
Sejumlah sarjana ada yang senang berpegang
teguh pada apa yang disebut kenyataan. Dengan cara demikian mereka lupa bahwa
apa yang sekarang menjadi kenyataan mungkin kemarin masih merupakan impian dari
seorang pengkhayal. Banyak sekali penemuan yang membuka zaman baru; yang zaman
sekarang kita anggap kenyataan, sebenarnya hanya karena kebetulan saja, bukan
karena hasil penyelidikan yang mantap dan sistematis. Sebagian di antaranya
adalah berkat adanya para "Pengkhayal yang serius" yang telah
berhasil mengatasi segala prasangka penghambat terhadap spekulasi-spekulasi
mereka yang berani itu. Sebagai contoh, karena Heinrich Schliemann mengang gap
"Odyssey" karangan Homer tidak hanya sebagai cerita dan dongeng
belaka, melainkan lebih dari itu, ia berhasil menemukan Tray suatu kota di Asia
Kecil kurang lebih pada tahun 1200 sebelum masehi.
Pengetahuan kita tentang masa lampau masih
terlalu sedikit untuk digunakan dalam menilai masa silam itu sendiri.
Penemuan-penemuan baru dapat memecahkan misteri-misteri yang belum pernah
terjadi sebelumnya. Bacaan tentang keterangan-keterangan mengenai purbakala,
dapat menjungkir-balikkan dunia realitas.
Secara sambil lalu, nyata bagi saya bahwa
sebenarnya dari buku-buku kuno lebih banyak yang musnah dari pada terpelihara.
Menurut dugaan bahwa di Amerika Selatan pernah ada sebuah buku yang berisi
segala kearifan purba kala; diduga bahwa buku itu dimusnahkan oleh Penguasa
suku Inca Keenampuluh tiga Panchacuti IV.
Di Alexandria pernah
terdapat perpustakaan milik Ptolemy Soter terdiri dari 500.000 buku, berisi
adat istiadat umat manusia; perpustakaan ini sebagian dimusnahkan oleh
orang-orang Romawi dan sisanya dibakar habis atas perintah Khalifah Umar bin
Khottob, beberapa ratus tahun kemudian.
Bagaimana jadinya perpustakaan kuil di
Darussalam? Bagaimana jadinya perpustakaan Pergaman yang diduga berisi 200.000
judul itu ? Kekayaan ilmu pengetahuan dan rahasia-rahasia apakah yang turut
hilang bersama buku-buku tentang astronomi, filosofi dan sejarah yang
dimusnahkan dalam tahun 214 sebelum masehi, atas perintah Kaisar Chi Huang dari
Cina ? Berapa banyak naskah yang dimusnahkan sebagai akibat dari perpindahan
agama dari Paulus di Ephesus ? Bahkan kita tidak dapat membayangkan berapa
banyak kekayaan kepustakaan, tentang berbagai cabang ilmu pengetahuan yang
telah musnah se bagai akibat dari fanatisme agama. Berapa ribu tulisan-tulisan
yang tak dapat diperoleh kembali, yang telah dibakar musnah oleh para rahib dan
para utusan keagamaan di Amerika Selatan, dalam semangat kegamaan mereka yang
membuta?
Semua itu telah terjadi ratusan bahkan ribuan
tahun yang lalu. Apakah umat manusia telah mendapat pelajaran dari
kejadian-kejadian itu?
Hanya setengah abad yang lalu, Hitler
membakar musnah banyak sekali buku; dan baru-baru ini, tahun 1966 hal semacam
itu terjadi lagi di Cina ketika Mao Che Tung melancarkan revolusi kebudayaan
atau revolusi taman kanak-kanak. Untunglah, sekarang bukubuku dicetak tidak
hanya satu buah seperti dahulu kala.
Naskah-naskah dan fragmen yang masih ada,
dapat mengalihkan pengetahuan dari masa silam. Hampir sepanjang masa para arif
bijaksanawan dari sesuatu bangsa mengetahui, bahwa masa depan itu selalu
membawa perang dan revolusi pertumpahan darah serta kobaran api. Apakah hal ini
menyebabkan para arif bijaksanawan menyelamatkan rahasia dan tradisi dari
pemusnahan oleh massa orang banyak dengan menyimpannya dalam bangunan-bangunan
yang aman? Apakah mereka telah "menyembunyikan" informasi atau
istilah dalam piramida-piramida, kuil-kuil, dan patung-patung atau mewariskannya
dalam bentuk huruf atau tulisan, sehingga dapat bertahan terhadap keganasan
waktu ? Sudah tentu harus kita uji gagasan ini demi masa depan kita, karena
gagasan-gagasan yang sezaman dengan kita, telah berbuat demikian juga.
Dalam tahun 1965
orang-orang Amerika di New York mengubur dua kapsul waktu dalam tanah
sedemikian rupa, sehingga dapat tahan terhadap kemungkinan-kemungkinan bencana
alam selama 5000 tahun. Kapsul waktu ini berisi berita yang ingin kita
sampaikan kepada anak cucu keturunan kita, sehingga pada suatu hari kelak,
mereka yang ingin memerangi kegelapan yang meliputi masa silam dari nenek
moyang mereka, akan dapat mengetahui cara bagaimana kita hidup sekarang.
Kapsul-kapsul ini dibuat dari logam yang
lebih keras dari pada baja; ini akan tahan terhadap ledakan atom. Selain dari
berita sehari-hari, kapsul-kapsul ini, pula berisi potret tentang kota-kota,
kapal-kapal, mobil-mobil, pesawat udara, dan roket; terdapat pula di dalamnya,
contoh-contoh logam dan plastik, tekstil, benang dan pakaian; juga mewariskan
benda-benda dari kehidupan sehari-hari seperti; uang logam, perkakas kecil,
alat-alat kecantikan; buku-buku tentang; matematika, obat-obatan, pengetahuan
alam dalam bentuk microfilm. Untuk melengkapinya demi kepentingan ras yang akan
datang yang belum kita ketahui siapa, kapsul-kapsul ini diisi pula dengan
"kunci", yakni suatu buku petunjuk tentang cara bagaimana
menterjemahkan segala tulisan yang terdapat di dalamnya ke dalam bahasa yang
akan datang. Cara penerusan informasi kepada keturunan kita dalam bentuk kapsul
ini adalah gagasan dari sekelompok insinyur dari perusahaan Westinghouse
Electric. Sedangkan sistem penterjemahannya ke dalam bahasa generasi-generasi
mendatang yang tidak diketahui, adalah ciptaan John Harrington.
Sinting ? Pengkhayal ? Saya
sendiri berpendapat bahwa pelaksanaan proyek ini adalah menguntungkan dan
meyakinkan. Sungguh menyenangkan, mengetahui bahwa sekarang terdapat orang
orang yang berpikir jauh 5.000 tahun ke muka !
Para arkeologis masa mendatang yang dekat
sekalipun tidak akan mendapatkan segala sesuatu yang bertalian dengan masa
silam mereka semudah kita sekarang, karena setelah kabakaran akibat dari
ledakan-ledakan atom; tak ada suatu perpustakaan pun di dunia ini yang akan
berguna lagi dan segala yang telah kita capai dan menjadi kebanggaan kita, tak
akan bernilai sepeserpun karena semuanya telah lenyap, telah hancur luluh,
telah diatomisasikan. Untuk membenarkan gagasan orang-orang Arnerika di New
York itu, tidak diperlukan suatu kebakaran akibat ledakan atom yang
memorakporandakan dunia. Pergeseran sumbu bumi beberapa derajat saja, akan
menyebabkan banjir besar yang tak tertahankan dan belum pernah terjadi
sebelumnya, akan memusnahkan setiap kota yang ada.
Adakah orang yang begitu sombong menuduh bahwa
para arif bijaksanawan dahulu kala tidak memikirkan suatu tindakan seperti yang
telah dilakukan oleh penduduk New York itu ?
Tak dapat diragukan lagi bahwa para akhli
strategi perang bom Atom atau bom Hidrogen tidak akan membidikkan
senjata-senjata mereka ke perkampungan rakyat Zulu atau rakyat Eskimo yang
tidak berbahaya itu. Mereka akan menggunakan senjatanya untuk menghantam
pusat-pusat kebudayaan. Dengan perkataan lain kekacauan akibat radio aktivitas
akan menimpa rakyat yang paling maju kebudayaannya. Orang-orang primitif dan
setengah beradab yang jauh dari pusat ke budayaan akan disisakan dari
pemusnahan. Mereka ini tak akan mampu meneruskan kebudayaan kita atau sekalipun
hanya memberikan risalahnya, karena mereka tidak ikut serta dalam kebudayaan
itu. Bahkan para cendikiawan dan para pengkhayal yang mencoba memelihara
perpustakaan di bawah tanah tak akan mampu berbuat banyak bagi masa mendatang.
Perpustakaan-perpustaakaan akan musnah, dan
rakyat primitif yang selamat tidak akan mengetahui banyak tentang perpustakaan
rahasia yang tersembunyi ini.
Daerah-daerah luas akan menjadi padang kering
dan panas, karena radio aktivitas yang berjalan ratusan tahun menyebabkan tiada
sebatang tumbuhanpun yang dapat tumbuh di atasnya. orang-orang yang selamat
barangkali akan mengungsi dan selama 2000 tahun tak akan ada yang menghuni
kota-kota yang dihancurkan itu. Kekuatan alam akan menelan perjalanannya
melalui reruntuhan-reruntuhan; besi dan baja akan berkarat dan remuk menjadi
debu. Dan segala sesuatu akan mulai dari permulaan! Manusia dapat menjalani
petualangan untuk kedua kalinya atau ketiga kalinya. Barang kali lagi ia akan
membutuhkan waktu sekian lamanya untuk menjadi makhluk beradab, sehingga
rahasia-rahasia tentang tradisi dan naskah-naskah lama tertutup baginya. Lima
ribu tahun kemudian setelah malapetaka, para arkeologis dapat menyatakan bahwa
manusia abad kedua puluh belum mengenal besi. Ini dapat dimengerti karena
mereka tidak akan menemukan nya sepotongpun, bagaimanapun cara mereka mencari
dan menggali.
Sepanjang perbatasan Rusia, mereka akan
menemukan perangkap tank yang bermilmil panjang nya, yang terbuat dari beton.
Mereka mungkin akan menerangkan bahwa penemuan itu tak ayal lagi, menunjukkan
garis-garis astronomi. Kalau mereka menemukan tape atau cassette recorder
lengkap dengan pitanya, mungkin mereka tidak akan mengetahui apa yang harus
diperbuat dengan benda-benda itu. Bahkan mereka tidak akan dapat membedakan
tape yang sudah disetel dari yang belum. Padahal barangkali tape itu mengandung
pemecahan banyak persoalan. Naskah-naskah mengenai kota-kota raksasa dengan
gedung-gedungnya yang menjulang tinggi mungkin tak akan dihiraukan karena
kota-kota semacam itu dianggap tak mungkin pernah ada. Para sarjananya mungkin
akan menganggap terowongan jalan kereta di bawah tanah di London sebagai barang
aneh yang ada hubungannya dengan geometri, atau suatu sistem pengeringan tanah
yang telah dirancang dengan matang.
Mereka mungkin terus sampai kepada risalah
risalah tentang manusia terbang dari satu benua ke benua lainnya dengan
burung-burung raksasa, yang disebut sebagai kapal-kapal yang menyembur kan api
dan dapat menghilang masuk ke dalam awan. Itupun akan dianggap sebagai
dongengan belaka, karena burung raksasa semacam itu tak mungkin pernah ada.
Semua itu akan menjadi lebih sulit bagi para penterjemah dalam tahun 7000.
Kenyataan tentang perang dunia dalam abad ke
duapuluh, yang mungkin dapat mereka ketahui dari kutipan naskah, oleh mereka
akan dianggap tak masuk akal. Tetapi kalau mereka mendapatkan naskah-naskah
pidato Marx dan Lenin, mereka akhirnya akan mampu mengangkat dua orang pendeta
agung pada abad yang tak dimengerti ini sebagai pusat keagamaan abad itu.
Untunglah !
Orang mungkin akan dapat menerangkan banyak,
asal saja petunjuk untuk itu ada dan cukup pada mereka. Lima ribu tahun bukan
merupakan waktu sedikit. Kalau ada suatu balok kayu yang dihiasi dapat bertahan
5000 tahun, itu semata-mata perubahan alam yang luar biasa. Sedangkan balok
besi yang paling tebalpun tak akan tahan sekian lama.
Di halaman sebuah kuil di Delhi, sebagaimana
telah saya sebut terdapat suatu pilar terbuat dari bagian-bagian besi yang
dilas. Pilar ini telah berdiri selama 4000 tahun, terbuka bagi segala pengaruh
cuaca, namun samasekali tidak ada tandatanda berkarat. Selain itu, pilar itu
tidak terpengaruh oleh belerang dan phospor. Di sini kita berurusan dengan
suatu jenis logam campuran yang hingga sekarang sama sekali asing bagi kita.
Pilar itu barangkali dibuat oleh sekelompok insinyur yang berpandangan jauh ke
muka dan tidak mempunyai cukup bahan untuk membuat bangunan raksasa, tetapi
ingin mewariskan kebudayaan mereka kepada keturunannya; yaitu melalui monumen
yang tak dapat dimakan oleh usia itu.
Adalah suatu hal yang memalukan, di mana
walau dengan teknik paling mutakhir masa sekarang ini pun bangunan dari
kebudayaan masa si lam yang telah maju itu tak dapat kita jiplak.
Tumpukan-tumpukan batu itu
masih tetap ada di sana, tak dapat disingkirkan. Karena apa yang seharusnya
tidak perlu ada, tentu tidak dapat ada. Orang sedang mencari penjelasan yang
"rasional". Mari kita lepas kain penutup mata kita dan turut mencari
penjelasan itu.
KEAJAIBAN PURBAKALA ATAU PUSAT WISATA RUANG
ANGKASA?
Dari kota Damaskus ke Utara, di sana terdapat
suatu teras yang disebut "Baalbek"; yakni suatu podium atau panggung
yang terdiri dari balok-balok batu, di antaranya ada yang panjang nya 65 kaki
dan beratnya 2.000 ton. Sampai se karang para arkeologis belum dapat
menjelaskan secara meyakinkan; mengapa, bagaimana, dan oleh siapa teras Baalbek
itu dibangun. Tetapi seorang Profesor Rusia yang bernama Agrett, menduga teras
itu adalah sisa-sisa dari landasan lapangan udara raksasa.
Berdasarkan pengetahuan yang kita peroleh
dari para akhli tentang Mesir, Mesir purbakala muncul di depan kita secara
mendadak, lengkap dengan peradabannya yang sudah siap tanpa masa transisi.
Kota-kota besar dengan kuil besar-besar, patung-patung raksasa yang gagah
perkasa, jalan-jalan indah diapit oleh arca-arca besar, sistem pengeringan yang
sempurna, pusara-pusara mewah yang dipahat dari batu karang, piramida-piramida
raksasa dan lain-lain yang aneh; seolah olah muncul begitu saja dari dalam
tanah; merupakan keajaiban asli yang sekonyong-konyong telah mencapai puncaknya
tanpa diketahui sejarahnya .
Tanah pertanian yang subur hanya terdapat di
Delta Nil dan pada tepi kanan kiri sungai itu, yang menurut taksiran para akhli
jumlah penduduknya pada waktu piramida besar sedang didirikan adalah sekitar
50.000.000. orang. Suatu jumlah yang secara menyolok kontradiksi dengan jumlah
penduduk dunia pada tahun 3000 sebelum masehi, yang ditaksir hanya 20.000.000
orang. Dalam penaksiran yang begitu besar, selisih satu atau dua juta, kurang
atau lebih tidak menjadi soal. Tetapi satu hal yang sudah jelas, mereka harus
diberi makan. Di sana bukan hanya terdapat rombongan pekerja konstruksi, tukang
batu, akhli teknik, dan pelaut; bukan hanya ratusan ribu budak belian,
melainkan juga tentara yang bersenjata lengkap, sejumlah pendeta yang disanjung-sanjung,
para pedagang, petani, dan pegawai sipil; dan tidak kalah pentingnya
dengan yang lain, ialah kehidupan mewah dari
Firaun beserta ke luarganya. Dapatkah mereka hidup dari hasil pertanian yang
hanya sedikit dari Delta Nil itu ?
Seharusnya orang mengatakan.kepada saya,
bahwa balok-balok batu yang diperlukan untuk membangun kuil itu didatangkan ke
sana dengan jalan mendorongnya di atas gelondongan kayu. Tetapi orang-orang
Mesir tak akan pernah menebangi pohon yang jumlahnva hanya sedikit itu, untuk
dijadikan kayu gelondongan. Karena pohon-pohon di sana umumnya adalah pohon
korma yang buahnya diperlukan untuk pangan, sedangkan pohon dan daunnya adalah
satu-satunya peneduh untuk melindungi tanah dari kekeringan. Tetapi dari
pernyataan di atas tentu mereka harus pernah memiliki kayu gelondongan, sebab
jika tidak maka tidak akan didapat penjelasan teknik sekalipun yang
selemahlemahnya tentang pembangunan piramida-piramida itu.
Apakah kayu untuk keperluan itu diimpornya?
Untuk mengimpor kayu diperlukan armada kapal pengangkut yang cukup besar.
Setelah kayu itu dibongkar di pelabuhan Alexandria, masih perlu diangkut lagi
melalui sungai Nil ke Kairo. Oleh karena Mesir pada waktu membangun piramida
besar tidak mempunyai kuda dan gerobak, maka tak ada kemungkinan lain. Gerobak
dan kuda tak dikenal orang di Mesir sampai dinasti ke tujuh belas kira-kira
tahun 1600 sebelum masehi. Jadi masalahnya sekarang ialah penjelasan yang
meyakinkan tentang pengangkutan balok batu itu. Para sarjana tentu akan
mengatakan bahwa gelondongan-gelondongan kayu memang dibutuhkan.
Banyak sekali persoalan yang ada hubungannya
dengan teknologi pembangunan piramida itu, tetapi penyelesaiannya belum ada
yang tepat.
Bagaimana caranya orang-orang Mesir memahat
pusara dari batu karang? Sumber dan dana apakah yang mereka miliki untuk
membangun gedung gedung kesenian dan ruangan-ruangan besar ?
Dindingnya licin-licin dan hampir semuanya
dihiasi dengan gambar-gambar relief. Lubang-lubang terowongan melandai ke bawah
menuju lantai yang berbatu karang. Mereka telah membuat anak tangga menuju ke
kamar mayat jauh di bawah, dengan seni yang paling tinggi. Para wisatawan
mengaguminya, tetapi tiada seorangpun di antara mereka yang mendapatkan
penjelasan tentang cara penggaliannya. Namun dapat dipastikan bahwa orang-orang
Mesir itu sejak dahulu kala adalah akhli dalam pembuatan terowongan, karena
pusara-pusara yang dipahat dari satu balok karang yang dibuatnya sebelumnya
persis sama dengan yang paling akhir. Tidak ada beda antara pusara Tety dari
dinasti keenam dengan pusara Ramses I dari Kerajaan Baru, sekalipun terdapat
tenggang waktu sedikit-dikitnya 1000 tahun di antara kedua pembuatannya. Jelas
sekali bahwa orang orang Mesir tidak memerlukan sesuatu yang baru terhadap teknik
lama mereka.
Bangunan-bangunan yang lebih baru, sebenarnya
merupakan jiplakan yang kurang sempurna dari model-model terdahulu.
Wisatawan yang mengunjungi piramida Cheops di
sebelah barat Kairo dengan naik unta yang biasanya dipanggil Wellington atau
Napoleon, akan diliputi perasaan aneh, seperti perasaan yang biasanya
ditimbulkan oleh peninggalan masa silam yang misterius. Penunjuk jalan akan
mengatakan bahwa seorang Firaun telah membuat pekuburan di sini. Setelah
memotret beberapa obyek, si wisatawan pulang dengan membawa sedikit keterangan
ilmiah itu. Piramida Cheops ini telah menginspirasikan beratusratus teori yang
lemah dan gila. Dalam buku "Pusaka kita dalam Piramida Besar" karya
Charles Piazzi Smith, berisi 600 halaman, diterbitkan dalam tahun 1864; kita
dapat membaca banyak hubungan antara piramida dan bumi kita, yang
memerindingkan bulu roma. Namun demikian, kalau diselidiki secara kritis, buku
itu masih mengandung fakta-fakta yang memancing celaan.
Sudah diketahui umum bahwa orang-orang Mesir
purbakala menganut agama matahari. Dewa Matahari mereka "Ra,"
menjelajahi langit dengan kendaraan yang mengeluarkan letusan-letusan api.
Naskah-naskah tentang piramida dari kerajaan kuno pun melukiskan wisatawisata
sorga yang dilakukan oleh raja, yang sebenarnya dengan bantuan para dewa dan
kapal mereka. Jadi para dewa dan para raja di Mesir semuanya telah terlibat
dalam penerbangan.
Apakah benar-benar hanya kebetulan saja bahwa
bila tinggi piramida Cheops diperbanyak dengan seribu juta, akan menjadi 98.000.000
mil kira-kira sesuai dengan jarak antara matahari dan bumi ? Apakah kebetulan
juga, bahwa garis meridian yang melalui piramida-piramida membagi benua dan
samudera menjadi dua bagian yang sama? Apakah kebetulan juga, bahwa luas bidang
dasar piramida itu bila dibagi oleh dua kali tinggi, hasil baginya adalah r =
3.14159 yang sangat terkenal itu? Apakah kebetulan juga, bahwa mereka dapat
menemukan cara menghitung berat bumi?
Apakah kebetulan juga bahwa tanah yang
berbatu-batu di mana bangunan itu berdiri telah diratakan secara cermat sekali
?
Tidak ada sedikitpun petunjuk untuk
menjelaskan mengapa orang-orang yang membangun piramida Cheops dan Firaun
Khufu, yang justru memilih tanah padang pasir yang terjal berbatu batu untuk
tempat bangunan itu. Adalah masuk akal kalau Firaun Khufu menggunakan celah
alamiah yang terdapat dalam batu karang untuk
bangunan raksasanya. Keterangan lain walaupun
lemah, menyebut bahwa ia ingin mengawasi jalan nya pekerjaan dari istana musim
panasnya. Kedua alasan itu bertentangan dengan pikiran sehat. Dalam hal
pertama; apakah tidak lebih praktis kalau tempat bangunan itu lebih dekat
kepada tambang di sebelah Timur, untuk memperpendek jarak transport bahan ?
Dalam hal kedua, adalah mustahil kalau Firaun mau diganggu oleh hiruk pikuk
pekerjaan pembangunan piramida, setiap hari. Oleh karena banyak kritik yang
perlu dikemukakan terhadap buku-buku keterangan tentang pemilihan tempat
bangunan itu, maka beralasanlah kiranya kalau dipertanyakan; apakah para
"dewa" tidak turut menentukannya, sekali pun hanya lewat kependetaan
? Tetapi kalau penjelasan itu diterima, maka ada lagi satu pembuk tian yang
penting terhadap teori saya tentang masa silam utopi dari umat manusia.
Karena piramida itu tidak hanya membagi
benua-benua dan samudera-samudera menjadi dua bagian yang sama, melainkan juga
letaknya yang tepat di pusat gratifikasi benua-benua. Kalau kenyataan di atas
bukan kebetulan dan memang agaknya sulit untuk percaya bahwa itu kebetulan
saja, maka lokasi bangunan itu pasti telah dipilih oleh makhluk-makhluk yang
mengetahui benar bentuk bulat dari bumi ini serta bentangan benua dan samudera
di atasnya. Dalam hubungan ini, hendak nya kita ingat kembali akan peta-peta
milik Piri Reis dari Turki yang terurai dalam bab III . Jadi semuanya itu
bukanlah kebetulan atau harus di anggap dongeng bohong belaka.
Dengan kekuatan apa, dengan
"mesin-mesin" apa dan dengan teknik apa lapangan batu terjal itu
diratakannya? Bagaimana caranya para akhli teknik bangunan itu membuat
terowongan ke bawah menembus batu karang itu? Dan bagaimana cara meneranginya ?
Baik di sini maupun di pusara pusara para raja di lembah-lembah, yang dipahat
dalam balok batu karang, tidak ada tanda-tanda bahwa di situ pernah digunakan
obor atau sebangsanya. Tidak ada langit-langit atau dinding yang hitam atau
bekas membersihkan jelaga hitam.
Bagaimana dan dengan alat apakah balok batu
itu dipotong dan dikeluarkan dari tambangnya? Bagaimana menajamkan pinggirannya
dan menghaluskan sisi-sisinya? Bagaimana mengangkutnya dari tambang ke tempat
pekerjaan dan bagaimana menyambungkannya satu sama lain sampai seteliti
seperseribu inci?
Sekali lagi orang dapat memilih penjelasan di
antara: dataran miring dan rata di mana balok-balok batu didorong, perancah dan
jalur-jalur landai. Dan tentu saja tenaga kerja yang terdiri dari ratusan ribu
budak belian, petani, akhli bangunan, dan pengrajin. Tiada satupun dari
keterangan-keterangan ini yang tahan terhadap penelitian-penelitian kritis.
Piramida besar sampai sekarang masih merupakan bukti nyata dari suatu teknik
yang tak pernah dapat dipahami. Sekarang dalam abad kedua puluh ini, tiada
seorang arsitekpun yang dapat menjiplak piramida Cheops itu, sekalipun
disediakan bahan dan dana dari segenap benua. 2.600.000 potong balok raksasa telah
dipotong dan ditambang, dihias, diangkut dan dipasang di tempat lokasi bangunan
seteliti satu perseribu bagian dari satu inci. Dan jauh di bawah di dalam
ruang-ruang, semua dindingnya digambari dengan cat berwarna.
Lokasi dari piramida itu adalah hasil ulah
dari Firaun. Ukuran "klasik"nya yang tak tertandingi itu bagi para
pendirinya hanyalah secara kebetulan saja. Beberapa ratus ribu pekerja
mendorong dan menghela balok batu yang masing-masing seberat dua belas ton
lebih ke atas jalur landai dengan tali yang tak pernah ada di atas
gelondongan-gelondongan kayu yang tak pernah ada. Kelompok pekerja ini hidup
dengan makan gandum tak juga pernah ada. Mereka tidur dalam kemah kemah yang
tak pernah ada yang dibangun di luar halaman istana musim panas Firaun. Para
pekerja itu dikomando dengan aba-aba "Holopis kuntul baris" melalui
pengeras suara yang tak pernah ada, maka dengan demikian balok batu itu
serentak didorong ke atas.
Dan jika para pekerja yang rajin itu setiap
hari mencapai jatah pekerjaan hariannya yang luar biasa itu, yakni sepuluh
balok ditumpuk satu di atas yang lainnya; maka untuk memasang 2.600. 000 balok
batu menjadi suatu piramida yang megah itu memerlukan waktu 260.000 hari atau
664 tahun. Ya, dan jangan lupa pula, bahwa semua itu terjadi sebagai hasil dari
ulah seorang raja sinting yang tak pernah mengalami penyelesaian bangunan yang
telah diilhamkan kepadanya.
Memang, tak perlu
menganggap teori ini sebagai sesuatu yang menggelikan. Siapakah secara jujur
percaya bahwa piramida itu tak lain dan tak bukan ialah pusara seorang raja?
Siapakah yang sekarang menganggap bahwa penerusan simbol simbol matematika dan
astronomi adalah suatu hal yang kebetulan belaka ?
Sekarang sudah disepakati umum, bahwa
piramida besar itu dihubungkan kepada Firaun Khufu sebagai penerima ilhamnya
dan sebagai pendirinya. Mengapa ? Karena semua prasastinya dan
lembaran-lembaran sejarahnya dihubung-hubungkan kepadanya.
Bagi saya jelas nampaknya, bahwa piramida itu
tidak dapat dibangun dalam satu masa hidup seseorang. Tetapi bagaimana kalau
Khufu memaksa orang untuk membuat prasasti dan lembaran sejarah itu karena
ingin termasyhur? Cara itu sangat populer di zaman purba; banyak bangunan
menjadi saksi. Jika seorang diktator ingin supaya dirinya masyhur, ia
memerintahkan supaya keinginannya itu terlaksana, kalau itu halnya maka
piramida itu telah ada sebelum Khufu memperkenalkan diri.
Di Perpustakaan Bohlean di Oxford terdapat
sebuah tulisan kuno di mana pengarang "Copti" bernama Mas-Udi
menetapkan bahwa Raja Mesir yang bernama Surid-lah yang membangun piramida
besar di Mesir itu. Cukup aneh, Surid ini memerintah Mesir sebelum banjir
besar. Raja Surid yang bijaksana ini memerintahkan para pendeta, supaya
menuliskan segala kearifan mereka, dan menyembunyikannya di dalam piramida.
Jadi, kalau menurut hikayat Copti, piramida itu didirikan sebelum banjir besar.
Herodatus dalam Buku II nya tentang "Sejarah "memperkuat dugaan itu.
Para pendeta dari Thebes telah menunjukkan kepadanya 341 buah patung raksasa,
yang masing-masing berarti satu generasi kependetaan tinggi, sedang seluruhnya
mencakup masa 11.340 tahun.
Sekarang kita mengetahui bahwa tiap pendeta
tinggi telah dibuatkan patung baginya untuk selama masa kehidupannya. Herodatus
juga mengatakan bahwa selama ia bertempat tinggal di Thebes setiap pendeta
secara bergiliran menunjukkan patungnya masing-masing kepadanya sebagai bukti
seorang putera selalu mengikuti jejak ayahnya. Para pendeta itu menjamin bahwa
pernyataan mereka itu sangat cermat karena mereka telah mencatat segala
sesuatunya untuk generasi-generasi mendatang. Mereka menerangkan pula bahwa
tiap patung dari 341 buah patung itu mewakili satu generasi. Sebelum 341
generasi ini para dewa hidup bersama-sama manusia biasa, sedangkan setelah itu
tidak ada seorang dewapun yang datang mengunjungi mereka dalam bentuk manusia.
Masa sejarah mesir ditaksir kirakira 6500 ta
hun. Kalau begitu mengapa para pendeta itu tak malu-malunya mendustai wisatawan
Herodatus dengan 11.340 tahun itu? Dan mengapa mereka itu dengan tegas
menekankan bahwa tak ada dewa hidup di tengah-tengah mereka selama 341
generasi? Perincian ini tidak akan ada artinya sama sekali jika para
"dewa" benar-benar tidak pernah hidup di antara mereka di zaman yang
silam itu.
Kita hampir tidak mengetahui apa-apa tentang
bagaimana, mengapa, dan bila piramida itu dibangun. Sebuah gunung buatan
setinggi 490 kaki dengan berat 6.500.000 ton berdiri di sana sebagai bukti dari
kehebatan yang dicapai pada waktu itu. Monumen ini diduga bukan apa-apa
melainkan kuburan mewah dari seorang raja yang sangat royal. Setiap orang yang
percaya kepada keterangan demikian boleh datang di sana.
Mummi-mummi yang juga tidak dapat mengerti
dan belum dijelaskan dengan meyakinkan, menatap kita dari masa yang baru saja
silam, seolah-olah mereka itu memegang beberapa rahasia ajaib.
Sebagian orang ada yang mengetahui teknik
pembalseman mayat. Penemuan-penemuan arkeologis memperkuat dugaan bahwa makhluk
purbakala percaya akan adanya kehidupan badaniah kedua di kemudian hari.
Interpretasi demikian akan dapat diterima jika dalam falsafah agama dari
kepurbakalaan terdapat bukti yang paling dekat dari kepercayaan akan kehidupan
badaniah kedua. Jika nenek moyang kita yang masih primitif itu hanya percaya
akan adanya kehidupan rohaniah kedua, maka mereka tidak akan begitu repot-repot
mengenai kematian itu. Tetapi penemuan dalam pusara-pusara di Mesir memberikan
contoh demi contoh dari pembalseman mayat sebagai persiapan untuk kehidupan
badaniah yang kedua itu.
Apa yang dikatakan oleh bukti, apa yang di
katakan oleh pembuktian terlihat dan tidak akan begitu menggelikan.
Lukisan-lukisan dan hikayat hikayat sebenarnya menunjukkan bahwa para
"dewa" berjanji akan datang kembali dari bintang bintang untuk
membangunkan mayat-mayat yang dibalsem sesempurna-sempurnanya, untuk memasuki
kehidupan baru. Itu sebabnya maka ketentuan tentang pembalseman mayat dalam
ruang-ruang penguburan dibuat sedemikian praktis, karena diperuntukkan bagi
kehidupan di balik kubur ini. Jika tidak demikian, lalu apa kiranya yang telah
mereka lakukan dengan uang, permata, dan segala benda lsesayangan mereka? Hal
itu mereka lakukan karena bagi mereka itu bahkan di dalam pusaranya disediakan
juga beberapa pelayan yang pasti telah dikubur hidup-hidup.Titik berat dari
segala persiapan itu ialah kelanjutan kehidupan dalam kehidupan baru.
Pusara-pusara itu sangat tahan lama dan kokoh
hampir tahan akan bom atom, dan dapat menahan keganasan alam sepanjang masa.
Barang-barang berharga yang ditinggalkan di dalarnnya, seperti emas, dan batu
pertama, sebenarnya tak dapat rusak.
Di sini saya tidak akan menyinggung
pembicaraan tentang penyalahgunaan pembalseman yang terjadi kemudian. Saya
harus berkepentingan dengan pertanyaan: Siapakah gerangan yang memasukkan
gagasan tentang kelahiran kembali badaniah ini ke dalam benak orang-orang
penyembah berhala ini? Dan dari mana datangnya gagasan yang berani ini yakni
bahwa sel-sel dari badan seseorang harus diawetkan, sehingga, jika mayatnya
disimpan di dalam tempat yang ditutup sangat rapat dapat dibangunkan kembali
untuk mematuhi kehidupan baru, beribu-ribu tahun kemudian?
Selama ini masalah pembangunan kembali yang
misterius ini hanya baru ditinjau dari segi keagamaan saja. Tetapi bagaimana
halnya dengan Firaun yang kita anggap lebih banyak mengetahui tentang sifat dan
kebiasaan para "dewa" dari pada kawula-kawula negaranya, apakah dia
juga mempunyai gagasan-gagasan gila ini? "Aku harus membuat pekuburan bagi
diriku sendiri, yang tak dapat rusak selama jutaan tahun dan
dapat dilihat orang jauh dari seberang
negeri. Para dewa berjanji akan datang kembali dan akan membangunkan daku,
untuk memulihkan daku hidup kembali".
Apa yang harus kita katakan tentang itu dalam
abad ruang angkasa ini? Akhli pengetahuan alam dan astronomi Robert C.W.
Ettinger, dalam bukunya berjudul "Prospek dari Keabadian", terbitan
tahun 1965; menyarankan suatu cara untuk membekukan badan kita sedemikian rupa
sehingga sel-selnya dilihat dari segi biologi dan medis masih tetap hidup,
tetapi kegiatannya terhambat satu milyar kali. Gagasan ini di masa sekarang
masih utopis, tetapi kenyataannya klinik besar sekarang mempunyai "bank
tulang" yang mengawetkan tulang manusia dalam keadaan sangat dingin yang
membekukan, sehingga selselnya tetap hidup selama bertahun-tahun dan pada
waktunya nanti dapat digunakan kembali. Darah segar ini pun sudah diperaktekan
di seluruh dunia sekarang dapat disimpan untuk waktu yang tak terbatas pada
suhu 196_C di bawah nol, sedangkan sel-sel hidup dapat disimpan untuk waktu
yang hampir tak terbatas pada suhu dari nitrogen cair. Apakah Firaun juga
mempunyai gagasan yang fantastis, yang segera direalisasikan dalam praktek?
Yang berikut ini anda harus membacanya dua
kali untuk memahami benar implikasi yang fantastis dari penelitian ilmiah
sebagai berikut. Walau pun bulan Maret 1963, para biologis dari University of
Oklahoma memastikan bahwa sel-sel kulit dari seorang putera Mesir yang. bernama
Mene dapat hidup, sedangkan ia telah meninggal dunia beberapa ribu tahun yang
lalu.
Beberapa penemuan di berbagai tempat yang ada
muminya, mummi itu telah diawetkan demikian sempurnanya dan utuh, sehingga
kelihatannya seperti hidup.
Mummi glasier peninggalan orang-orang Inca
sudah bertahan berabad-abad dan secara teori mereka mampu untuk hidup kembali.
Utopi?
Dalam musim panas tahun 1965, televisi Rusia
memperlihatkan dua ekor anjing yang telah dibekukan selama seminggu. Pada hari
ketujuh anjing-anjing itu di "cairkan" kembali dan sekonyong-konyong
hidup kembali seperti sediakala.
Orang Amerika (ini bukan rahasia) sedang
memikirkan dengan serius suatu bagian dari program ruang angkasanya, yakni
bagaimana membekukan para astronot yang akan datang untuk perjalanan mereka
yang panjang sekali ke bintang-bintang yang jauh.
Dr. Eltinger yang sering mencek masa kini dan
meramalkan hari depan di mana orang tidak lagi akan dapat dimakan api atau
cacing.
Badan manusia akan dibekukan dalam kuburan
yang sangat dingin atau bunker-bunker pembeku, sambil menanti kemajuan di
bidang kedokteran yang dapat menghilangkan sebab-sebab dari kematian mereka dan
kemudian menghidupkan mereka ke dalam kehidupan baru. Orang dapat memahami
impian yang mengerikan tentang sepasukan tentara yang dibekukan, dan kemudian
akan "dicairkan" kembali bila perlu, terutama dalam keadaan perang;
suatu gagasan yang benar-benar menakutkan.
Tetapi apa hubungannya mummi itu dengan teori
kita tentang wisatawan-wisatawan ruang angkasa di masa silam itu? Apakah saya
dengan tergesa-gesa sedang menggali bukti-bukti? Saya bertanya: Bagaimana
orang-orang purbakala mengetahui bahwa sel-sel badan tetap hidup kemudian
mengendur semilyar kali setelah mengalami pengerjaan tertentu ? Dan darimana
asalnya gagasan tentang keabadian dan bagaimana orang-orang mendapatkan
konsepsi tentang kebangkitan kembali badaniah?
Kebanyakan orang purbakala mengetahui teknik
permummian; orang kaya benar-benar mempraktekkannya. Di sini saya tidak
mempersoalkan fakta yang dapat diperlihatkan ini melainkan mencari jawaban atas
pertanyaan, dari mana asalnya gagasan tentang bangun kembali atau hidup
kembali.
Apakah gagasan itu timbul pada beberapa raja
atau putra mahkota bangsa pengembara hanya semata-mata secara kebetulan saja,
atau karena ada beberapa penduduk kaya yang melihat para "dewa"
merawat mayat dengan proses yang sulit kemudian menyimpannya dalam peti mayat
yang terbuat dari batu yang tahan bom? Apakah ada beberapa wisatawan ruang
angkasa mengajarkan kepada seorang pangeran yang cerdas dan berdarah raja,
bagaimana mayat dapat di bangunkan kembalise telah mendapat perawatan khusus?
Spekulasi ini mernerlukan konfirmasi dari
sumber-sumber kontemporer. Dalam beberapa ratus tahun mendatang umat manusia
akan menguasai penerbangan ruang angkasa yang sekarang masih di anggap tak
masuk akal. Biro-biro keparawisataan akan menawarkan tour ke planet-planet
dengan tanggal pemberangkatan dan tanggal kembali yang tepat dalam
brosur-brosurnya.
Jelaslah bahwa persyaratan bagi penguasaan
ini ialah semua cabang ilmu pengetahuan harus mengikuti perkembangan ruang
anskasa. Elektronika dan sibernetika saja tidak cukup. Kedokteran dan biologi
akan memberikan bantuannya dengan jalan menemukan suatu cara untuk
memperpanjang fungsi-fungsi vital dari badan manusia. Bagian ini dari
penelitian ruang angkasa sekarang sedang giat-giatnya bekerja.
Di sini kita harus bertanya kepada diri
sendiri: Apakah para angkasawan purbakala sudah mengetahui bahwa kita harus
tumbuh kembali dari permulaan lagi? Apakah para cendekiawan purbakala telah
mengetahui cara-cara pengawetan badan manusia supaya dibangkitkan kembali
setelah ribuan tahun kemudian? Atau barangkali ada beberapa "dewa
"yang cerdas, menaruh perhatian pada "pengawetan"
sekurang-kurangnya satu sosok mayat dengan maksud supaya kelak kemudian hari
dapat dihidupkan kembali untuk ditanyai tentang sejarah generasinya ?
Mungkinlah interogasi semacam itu yang dilakukan oleh para dewa sudah pernah
terjadi?
Dalam perjalanan waktu berabad-abad,
mummifikasi yang semula adalah suatu hal yang suci, lama kelamaan akan menjadi
mode. Sekonyong konyong setiap orang ingin dihidupkan kembali.
Sekonyong-konyong setiap orang menduga bahwa ia dapat memasuki kehidupan baru
selama ia masih mengikuti cara-cara nenek moyangnya.
Para pendeta tinggi yang juga mempunyai
pengetahun tentang kebangkitan kembali banyak mempengaruhi cara peribadatan
ini, karena kelom poknya memanfaatkan cara ini dengan baik.
Saya telah menyebut kemustahilan jasmaniah
dan usia para raja Sumeria, dan telah menyebut beberapa data dari Injil. Telah
saya pertanyakan pula, apakah tidak mungkin bahwa raja-raja ini adalah
wisatawan ruang angkasa yang telah memperpanjang jenjang hidupnya melalui efek
pergeseran waktu pada penerbangan antar bintang yang kecepatannya hanya sedikit
di bawah kecepatan cahaya.
Apakah kita barangkali sedang mendapat
petunjuk ke dalam zaman orang-orang yang disebut dalam naskah, kalau kita
mengasumsikan bahwa mereka itu telah dibalsem atau dibekukan ?
Kalau kita ikuti teori ini, maka para
wisatawan ruang angkasa yang tak dikenal itu mungkin adalah orang-orang
terkemuka purbakala yang dibekukan ditidurkan seperti dalam dongeng, kemudian
dikeluarkan dari tempat penyimpanannya, "dicairkan kembali, kemudian bercakap-cakap
dalam kunjungan mereka berikutnya. Pada tiap akhir kunjungannya, para pendeta
tinggi yang diangkat oleh para pendeta wisatawan ruang angkasa ditugaskan untuk
menyiapkan mayat yang akan diawetkan dan disimpan dalam kuilkuil besar sampai
para "dewa" itu datang kembali.
Tak mungkin? Menggelikan? Justru kebanyakan
manusia yang merasa dirinya terikat oleh hukum-hukum alam itu, yang paling
bodohlah yang menentang teori ini. Bukankah alam sendiri yang suka
mempertontonkan contoh-contoh yang bagus sekali tentang "tidur di musim
dingin" dan kebangkitan kembali ini ?
Ada beberapa jenis ikan yang setelah
dibekukan dan kemudian dimasukkan ke dalam suhu yang sedang, dapat hidup
kembali dan berenang lagi dalam air. Bunga-bunga dan tempayak bukan hanya suka
tidur di musim dingin, melainkan mereka dapat muncul kembali dengan segar bugar
dalam warna dan bungkus yang baru.
Biarlah saya menjadi penganjur terkutuk.
Apakah orang-orang Mesir belajar pembalseman mayat itu dari alam? Kalau memang
demikian adanya, maka harus ada cara pemujaan khas bagi kupu-kupu atau kembang,
atau sekurang-kurangnya ada tanda-tanda dari cara pemujaan demikian. Tetapi
mayatnya tidak ada. Pusara-pusara di bawah tanah memang berisi peti-peti batu
besar berisi binatang-binatang yang dibalsem. Tetapi sekalipun diketahui
keadaan cuaca atau iklimnya, orang-orang Mesir itu tak dapat meniru tidur musim
dingin dari binatang.
Lima mil dari Helwan terdapat lebih 5000
pusara dari berbagai ukuran yang semuanya berasal dari zaman dinasti pertama
dan kedua. Pusara-pusara ini menunjukkan bahwa mumifikasi telah berusia 6.000
tahun lebih.
Dalam tahun 1953 Profesor Emery menemukan
sebuah pusara besar dalam pekuburan yang sudah tidak terpakai lagi di Sakkare
Utara. Pusara ini dihubungkan dengan pikiran dari dinasti pertama. Terpisah
dari pusara utama terdapat lagi 72 pusara lainnya, diatur dalam tiga barisan.
Dalam pusara-pusara ini dibaringkan mayat-mayat para pelayan yang ingin
menyertai raja-rajanya dalam dunia baru. Tidak terdapat tanda-tanda bekas penganiayaan
pada mayat 64 orang pemuda dan 7 orang pemudi ini. Mengapa ke 72 orang ini mau
dikurung dalam ruangan ini sampai mati ?
Kepercayaan akan kehidupan di balik kuburlah
yang dapat memberi penjelasan tentang phenomena ini. Di samping emas dan batu permata,
dalam pusara para Firaun itu terdapat pula persediaan jagung, minyak nabati,
rempah-rempah; yang jelas dimaksudkan untuk persediaan penghidupan yang akan
datang. Selain oleh para pencuri kuburan, pusara-pusara itu pernah pula dibuka
oleh firaun-firaun. Para firaun ini menemukan persediaan pangan bagi nenek
moyangnya itu dalam keadaan masih baik dan utuh. Dengan perkataan lain,
persediaan pangan itu tidak dimakan oleh mumi dan tidak pula dibawa pindah ke
dunia lain. Dan jika pusara ini akan ditutup kembali; persedian pangan segar
dimasukkan ke dalam ruang di bawah tanah yang aman terkunci, dan disegel supaya
tidak dicuri orang. Jelas sekali bahwa orang orang Mesir percaya akan
kebangkitan kembali dalam waktu mendatang yang jauh, bukan kebangkitan kembali
yang segera dalam waktu dekat ini.
Pada bulan Juni tahun 1954, juga di Sakkara
telah ditemukan sebuah pusara yang masih utuh, belum dirampok orang. Ini
terbukti dari adanya peti yang berisi emas dan batu permata masih utuh dalam
ruang pekuburan. Peti batu berisi mumi itu ditutup dengan tutup yang bisa
digeser, bukan dengan tutup yang biasanya dapat di angkat. Pada tanggal 6 Juli,
Dr. Gonein membuka peti batu itu dengan segala upacara. Pusara itu ternyata
kosong. Sama sekali kosong tanpa mumi. Apakah muminya pindah meninggalkan
segala perhiasannya?
Rodenko seorang Rusia, menemukan kuburan dari
Kurgan V, lima puluh mil dari perbatasan Mongolia Luar. Kuburan ini berbentuk
bukit batu yang di dalamnya diperhalus dengan kayu. Seluruh ruang pekuburannya dibungkus
oleh lapisan es abadi, sehingga isi dari pekuburan itu ada dalam pengawetan
dengan jalan pembekuan. Satu di antara ruang-ruang pekuburan itu berisi mayat
seorang pria dan seorang wanita yang kedua-duanya telah dibalsem. Kedua-duanya
dibekali persediaan yang mungkin akan mereka butuhkan dalam kehidupan yang akan
datang; seperti makanan dalam pinggan, pakaian, batu permata, dan alat-alat
musik. Se gala sesuatunya beku dan dalam keadaan pengawetan yang sempurna
sekali. Demikian juga keadaan mumi-mumi yang telanjang bulat. Dalam salah satu
ruang pekuburan, para sarjana menemukan suatu persegi panjang berisi 4 baris
yang masing-masing terdiri dari 6 bujur sangkar. Dalam tiap bujur sangkar ini
terdapat lukisan. Keseluruhan persegi panjang ini merupakan suatu tiruan dari
permadani batu yang ada di Istana Asyiria di Niniveh.
Arca-arca aneh yang menyerupai Sphinx dengan
tanduk yang rumit di atas kepalanya dan sayap di punggungnya dapat dilihat
dengan jelas. Posisi arca-arca ini seperti yang akan terbang. Tetapi motivasi
untuk kehidupan rohaniah berdua tak mungkin dapat didasarkan kepada
penemuan-penemuan di Mongolia itu. Cara pembekuan yang dipergunakan di sana
untuk itulah pekuburan ini sebelah dalamnya dilapisi kayu, adalah terlalu
banyak di dunia ini dan nyata sekali di maksudkan untuk keperluan-keperluan
yang berkaitan dengan bumi.
Mengapa orang-orang
purbakala itu menduga bahwa mayat yang diproses secara ini dapat mencapai suatu
keadaan yang memungkinkan pembangkitan kembali? Ini tetap merupakan suatu teka
teki, walaupun hanya untuk sementara.
Di kampung Wu Chan di negeri Cina terdapat
sebuah pusara yang berbentuk persegi panjang dengan ukuran 45 x 39 kaki. Di
dalamnya terdapat kerangka tulang dari 17 lelaki dan 24 perempuan. Tidak
seorangpun di antaranya menunjukkan tanda-tanda bekas kekerasan.
Ada pusara gletsier di Andes, ada pusara es
di Liberia, ada pusara perorangan maupun kelompok di Cina, Sumeria dan Mesir.
Mumi-mumi telah ditemukan di Utara maupun di Afrika Selatan. Semua mayat itu
dibekali perbekalan untuk kehidupan baru. Semua pusara telah dibangun dan
dibuat demikian kokoh sehingga dapat bertahan ribuan tahun.
Apakah semua ini hanya kebetulan belaka?
Apakah semua ini hanya kesukaran atau ulah aneh aneh dari nenek moyang kita?
Apakah memang ada janji di zaman purbakala akan adanya perkembalian badaniah
yang tidak kita ketahui? Siapakah yang membuat janji itu?
Beberapa pusara yang sudah berumur 10.000
tahun telah digali di Jericho. Di dalamnya ditemukan sejumlah model tengkorak
yang sudah berumur 8.000 tahun. Model-model itu dibuat dari batu kapur. Inipun
mengherankan, karena orang-orang dari zaman itu belum mengenal teknik pembuatan
tembikar. Di bagian lain dari Jericho di temukan rumah berderet-deret.
Dinding-dinding rumah di bagian atasnya melengkung ke dalam seperti kubah.
Pemeriksaan dengan isotop carbon C 14 menunjukkan, bahwa rumah-rumah itu sudah
berumur 10.400 tahun. Kita ketahui bahwa isotop carbon C 14 dapat digunakan
untuk menentukan umur rumah-rumah itu sama benar dengan yang telah disampaikan
oleh para pendeta Mesir kepada kita. Mereka mengatakan bahwa nenek moyang
mereka yang juga pendeta, telah dibebas-tugaskan 11.000 tahun yang lalu. Apakah
ini juga hanya kebetulan saja ?
Batu-batuan pra sejarah di Lussac, Perancis
merupakan penemuan yang istimewa. Batu-batu itu menunjukkan gambar dari
pria-pria yang berpakaian modern; bertopi, memakai jaket, dan bercelana pendek.
Abbe Breuil mengatakan bahwa gambar-gambar itu adalah otentik. Pernyataannya
ini menyebabkan pra sejarah menjadi membingungkan. Siapakah yang telah memahat
batu-batu itu? Siapakah yang telah mengkhayal bahwa penghuni gua yang masih
berbaju kulit binatang, dapat menggambar manusia dari abad ke duapuluh pada
dinding?
Beberapa lukisan dari zaman batu yang betul
betul hebat, telah ditemukan pula di Luscaux di Perancis Selatan dalam tahun
1940. Lukisan-lukisan itu begitu hidup dan masih utuh, bagaikan lukisan di
zaman sekarang.
Dua pertanyaan segera timbul dalam benak
kita. Bagaimana caranya menerangi dinding gua itu supaya para artis zaman batu
itu dapat menyelesaikan tugasnya yang.sulit itu? Mengapa dinding-dinding itu
harus dihias dengan lukisan-lukisan yang mengherankan itu ? Biarkanlah
pertanyaan-pertanyaan itu dijawab oleh mereka
yang menganggap pertanyaan itu pertanyaan
tolol. Jika penghuni gua dari zaman batu itu masih primitif dan setengah
biadab, mereka tak akan mampu membuat lukisan-lukisan yang sangat mengherankan
itu. Tetapi kalau mereka mampu, mengapa mereka tidak mampu membuat kubu-kubu
untuk berteduh? Para pejabat terkemuka pun mengakui bahwa sudah sejak jutaan
tahun yang lalu, binatang mampu membuat sarangnya sendiri untuk tempat
berteduh. Tetapi pengakuan bahwa homo sapiens juga mempunyai kemampuan yang
sama seperti sejak jutaan tahun pula, tidak cocok dengan hipotesa kerja kita.
Di padang pasir Gobi, jauh di bawah
reruntuhan Khara Khota, Profesor Koslov menemukan pusara yang ditaksir berasal
dari tahun 12.000 sebelum Masehi. Pusara itu tempatnya tidak jauh dari tempat
vitrifikasi yang ajaib itu, yang hanya mungkin terjadi dengan panas yang sangat
tinggi. Peti batunya berisi dua mayat pria kaya. Di atas peti batu itu terdapat
suatu tanda lingkaran dibagi dua dengan sebuah garis vertikal.
Di Pegunungan Subis di pantai barat Borneo
terdapat suatu jaringan gua-gua yang di dalamnya dibuat seperti katedral. Di
antara penemuan yang hebat ini terdapat pula hasil tenunan yang demikian halus
dan indahnya, sehingga orang tak dapat membayangkan bahwa itu telah dibuat oleh
orang-orang setengah biadab. Pertanyaan, pertanyaan, sekali lagi pertanyaan,
...
Keraguan pertama dengan
lihainya beralih bentuk menjadi teori arkeologi stereotype. Tetapi yang kita
perlukan ialah pendobrakan semak belukar dari masa silam itu. Batu-batu
penunjuk harus didirikan lagi, bila perlu harus ditetapkan sejumlah seri
tanggal tertentu.
Boleh saya jelaskan di sini bahwa saya tidak
meragukan sejarah dari 2000 tahun terakhir. Saya hanya berbicara khusus tentang
sejarah purbakala yang jauh ke belakang, tentang kegelapan yang paling hitam;
yang ingin saya terangi dengan jalan mengajukan pertanyaan-pertanyaan baru.
Saya juga tidak dapat memberikan angka dan tanggal yang menunjukkan sejak kapan
kunjungan para cendekiawan tak dikenal dari alam semesta dan kapan mulai mempengaruhi
para cendekiawan muda. Tetapi saya berani meragukan cara sekarang untuk
menentukan tanggal yang ditetapkan kepada masa silam itu.
Saya ingin menyarankan supaya peristiwa yang
sedang menjadi perhatian saya, yakni zaman Paleolithic Dini ditempatkan antara
tahun 10.000 dan 40.000 sebelum masehi. Cara kita untuk menentukan tanggal yang
ada sampai sekarang, termasuk di dalamnya C 14 yang memuaskan setiap orang itu,
akan meninggalkan gap besar apabila kita harus berurusan dengan jangka waktu
kurang dari 5000 tahun. Semakin tua yang harus kita teliti, radio carbon itu
semakin tidak dapat di percaya. Bahkan para sarjana vang terkenalpun menganggap
metoda C 14 itu sebagai gertakan belaka, karena kalau suatu substansi organis
berumur antara 30.000 dan 50.000 tahun, umur sebenarnya dapat ditentukan berapa
saja di antara kedua batas itu.
Kritik-kritik ini hanya dapat diterima dalam
batas-batas tertentu; karena meskipun begitu cara kedua yang sesuai dengan C 14
dan didasarkan kepada alat pengukur paling mutakhir tak ayal lagi sangat
diperlukan.
PULAU EASTER TANAH MANUSIA BURUNG
Pelaut pertama Eropa yang mendarat di pulau
Easter pada awal abad ke delapanbelas hampir-hampir tidak dapat mempercayai
penglihatannya sendiri. Di bagian dunia yang kecil ini, 2.350 mil dari pantai
Chili, mereka melihat ratusan patung besar-besar tersebar di seluruh pulau.
Gunung yang besar-besar diubah bentuknya, batu vulkanis yang bagaikan baja
dipotong-potong bagaikan memotong mentega layaknya dan 10.000 ton batu karang
besar-besar bertebaran di mana-mana. Ratusan patung besar di antaranya ada yang
tinggi nya antara 33 sampai 66 kaki dan beratnya kurang lebih 50 ton, selamanya
menatap muka para pengunjung masa sekarang, seolah-olah menantang, bagaikan
robot yang sedang menanti untuk digerakkan lagi. Semua raksasa ini memakai
topi, tetapi topi-topi inipun tidak banyak membantu menjelaskan dari mana
asalnya patung-patung ini. Batu untuk topi-topi itu yang beratnya ada yang
lebih dari sepuluh ton satu balok letaknya jauh dari bagian badannya. Di
samping itu, topi tersebut harus dikerek ke atas setinggi masing-masing patung.
Ketika itu ditemukan juga lembaran-lembaran sejarah dari kayu bertuliskan huruf
Mesir Kuno.Tetapi sekarang tidaklah mungkin untuk menemukan lebih dari
fragmen-fragmen lembaran sejarah itu di semua musium di dunia ini. Dari yang
masih ada itu tidak ada satupun yang sudah diterjemahkan. Menurut penyelidikan
Thor Heyerdahl, raksasa-raksasa misterius ini berasal dari tiga zaman. Yang
tersempurna dari tiga kebudayaan itu ialah yang tertua. Heyerdahl menetapkan
sisa-sisa orang kayu yang ia temukan berasal dari tahun 400 sesudah masehi.
Masih belum dapat dibuktikan sampai sekarang, apakah tempat-tempat perapian dan
sisa-sisa tulang ada hubungannya dengan patung raksasa itu. Heyerdahl menemukan
ratusan patung yang belum selesai di dekat tebing batu karang dan dekat
pinggiran kawah. Ribuan perkakas terbuat dari batu, berserakan di mana-mana,
seolah-oleh pekerjaan telah ditinggalkan secara mendadak.
Pulau Easter letaknya jauh dari benua mana
pun, atau dari peradaban apapun. Penduduk aslinya lebih mengenal bulan dan
bintang-bintang dari pada penduduk negara mana pun. Di atas pulau kecil yang
berbatu-batu vulkanis ini, tidak tumbuh sebatang pohonpun. Di sinipun sudah
tentu keterangan bahwa batu-batu raksasa diangkut ke sana dengan jalan
mendorongnya di atas kayu-kayu gelondongan tidak berlaku. Di
samping itu, pulauEaster ini hampir tak
mungkin dapat memberi makan penduduknya yang pada waktu itu di taksir 2000
jiwa. Sekarang di pulau itu terdapat beberapa ratus orang penduduk. Impor
sandang pangan untuk keperluan tukang-tukang batu di waktu itu hampir tak masuk
akal. Kalau begitu siapa yang memotong batu untuk patung dan siapa yang
memahatnya, mengukirnya, dan siapa yang mengangkutnya ke tempat sejauh
bermil-mil tanpa gelondongan? Bagaimana menghiasnya, memolesnya, dan
mendirikannya? Bagaimana cara memasangkan topi yang didatangkan dari berbagai
tempat itu? Karena kurangnya tenaga kerja di pulau Easter, maka sistem
"holopis-kuntul baris" yang di praktekkan di Mesir terhadap ratusan
ribu tenaga kerja dalam pembangunan piramida, tak dapat kita bayangkan
kemungkinannya. Bahkan 2000 orang yang bekerja siang dan malam pun, tak akan
cukup untuk memahat patung-patung raksasa ini dari batu-batu vulkanis yang
keras bagaikan baja 'dengan perkakas yang sangat sederhana. Harus diingat pula
bahwa sedikitnya sebagian dari penduduk harus mengolah tanah yang tandus itu,
harus mencari ikan, harus menenun pakaian dan membuat tali. Jadi, patung-patung
raksasa itu tak mungkin telah dibuat oleh 2000 orang penduduk pulau itu. Jumlah
penduduk yang lebih besar dari itu, tak masuk akal di pulau Easter. Lalu siapa
gerangan yang telah menyelesaikan pekerjaan itu? Dan bagaimana caranya? Dan
mengapa patung-patung itu didirikan di sekitar pinggiran pulau?. Mengapa bukan
di pedalamannya?. Peribadatan apakah yang dilaksanakan orang dengan
patung-patung itu? Sangat disayangkan, bahwa para pembawa kabar injil dari
Eropa pun tak dapat membantu menyingkap tabir kegelapan pulau itu. Mereka telah
membakar lembaran sejarah yang bertuliskan huruf-huruf Mesir Kuno; mereka
melarang peribadatan kuno, penyembahan patung-patung itu, dan menghapuskan
segala jenis tradisi. Namun demikian, sebagai orang-orang soleh, mereka tak dapat
melarang penduduk asli menyebut pulau itu "Tanah Manusia Burung".
Sekarang pun pulau itu disebut demikian. Dongeng rakyat yang diceri terakan
dari mulut ke mulut turun-temurun, mengatakan bahwa di zaman purbakala, manusia
bersayap mendarat dan menyalakan api di sana. Dongeng ini diperkuat oleh
patung-patung makhluk terbang bermata besar dan menatap. Mau tak mau kita akan
menghubung-hubungkan pulau Easter ini dengan Tiahuanaco. Di Tiahuanaco seperti
juga halnya di Easter terdapat patung raksasa batu yang stylenya sama. Baik di
Tiahuanaco maupun di Easter, patung-patung itu berwajah angkuh tetapi sabar.
Ketika Francisco Piqarro mewawancarai orang-orang Inca tentang Tiahuanaco dalam
tahun 1532, mereka mengatakan, tiada seorangpun pernah melihat keamanan. Kota
itu porak-poranda karena Tiahuanaco di bangun di waktu malam dalam sejarah umat
manusia. Pulau Easter dalam hikayat-hikayat disebut "pusat dari
dunia". Jarak antara Tiahuanaco dan pulau Easter ialah 3.125 mil.
Bagaimana mungkin kebudayaan Tiahuanaco mengilhami kebudayaan pulau Easter atau
sebaliknya ? Barangkali mitologi pra Inca dapat memberikan petunjuk-petunjuk.
Menurut mitologi ini, dewa pencipta bernama Viracocha, adalah seorang dewa
utama purbakala. Menurut hikayat, Viracocha menciptakan makhluk dunia ketika
dunia ini belum mempu nyai matahari masih gelap gulita. Ia mencipta dan memahat
suatu ras raksasa dari batu, dan kare na raksasaraksasa ini mengecewakan
Viracocha, maka ditenggelamkannya semua raksasa itu ke dalam suatu air bah yang
dalam. Kemudian ia terbitkan matahari dan bulan di atas Danau Titicaca,
sehingga dunia menjadi terang benderang, ya, kemudian bacalah ini dengan
teliti: Ia membentuk manusia dan binatang dari tanah liat di Tiahuanaco dan
memberinya nyawa. Kemudian ia mengajar makhluk-makhluk hidup ciptaannya ini;
bahasa, adat istiadat, dan kesenian. Akhirnya ia terbangkan sebagian di
antaranya ke berbagai benua, yang ia harapkan untuk dihuni oleh makhluk-
makhluk hidup itu. Setelah itu dewa Viracocha disertai dua orang pembantunya
mengadakan kunjungan ke berbagai negara untuk mencek apakah
instruksi-instruksinya dilaksanakan dan bagaimana hasilnya.
Dengan menyamar sebagai orang tua, Viracocha
berkelana di atas pegunungan Andes sepanjang pantai, di mana ia sering tidak
disambut dengan baik. Suatu waktu di Cacha, ia demikian kecewa terhadap
penyambutan dirinya sehingga ia marah dan membakar suatu tebing batu karang,
dan tak lama kemudian membakar seluruh negeri. Kemudian orang-orang yang tak
mengenal rasa syukur memohon pengampunannya.Viracocha menerima dan memadamkan
api itu hanya dengan satu gerak isyarat. Viracocha meneruskan
perjalanannya,memberikan instruksi-instruksi,dan nase hat-nasehat. Sebagai
hasil dari kunjungan dan instruksinya itu, banyak kuil yang didirikan baginya.
Akhirnya di pantai profinsi Manta ia mengucapkan selamat tinggal dan menghilang
dengan mengendarai gelombang-gelombang di atas samudra, tetapi bermaksud akan
kembali lagi suatu waktu.
Para pemenang perang dari Spanyol, yang
menaklukkan Amerika Tengah dan Selatan mendengar hikayat Viracocha itu di
setiap daerah yang ditaklukkannya di mana sebelumnya mereka tak pernah
mendengar ceritera tentang orang-orang kulit putih bertubuh raksasa yang datang
dari suatu tempat di udara. Cukup mengherankan, mereka belajar mengenal suatu
ras keturunan matahari yang mengajar segala jenis seni kepada umat manusia dan
kemudian lenyap kembali. Dalam segala hikayat yang pernah didengar orang-orang
Spanyol, ada kepastian bahwa putera-putera matahari ini akan datang kembali.
Sekalipun benua Amerika itu tempat kebudayaan purbakala, namun pengetahuan kita
ten tang Amerika hanya sampai 1000 tahun ke belakang. Bagi kita masih tetap
merupakan suatu rahasia, mengapa pada tahun 3000 sebelum masehi orang-orang
Inca menanam kapas di Peru, padahal mereka tidak mempunyai perkakas tenun dan
tidak mengetahui teknik bertenun. Orang Maya membuat jalan, tetapi tidak pernah
menggunakan kendaraan beroda sekalipun mereka mengetahui bagaimana membuatnya.
Kalung lima untai dari permata hijau yang fantastis itu, yang
terdapat dalam piramida pusara dari Tikal di
Guatemala itu pun merupakan sesuatu yang ajaib. Disebut ajaib karena permatanya
berasal dari negeri Cina. Patung-patung dari Olmec pun luar biasa.
Patung-patung yang kepalanya berhelm indah itu, hanya dapat di kagumi di tempat
mana dia ditemukan; karena beratnya luar biasa, tak akan ada satu jembatan pun
yang dapat menahannya dalam pengangkutan patung itu ke salah satu musium. Kita
hanya dapat mengangkat monolit-monolit kecil yang beratnya hanya lima puluh ton
atau kurang, itupun harus dengan alat-alat angkat dan angkutan yang paling
mutakhir. Alat-alat teknik yang kita miliki sekarang ini akan berantakan bila
digunakan untuk mengangkat dan mengangkut muatan yang beratnya ratusan ton
seperti patung-patung itu. Tetapi nenek-moyang kita dapat mengangkut dan
mengukir batu-batu itu. Bagaimana ya? Malah nampaknya seolah-olah orang
purbakala itu gemar sekali menyulap patung raksasa itu melintasi bukit dan
lembah. Orang-orang Mesir purbakala mengambil batu tugunya dari Aswan, para
arsitek dari Stonehenge mengambil balok-balok batunya dari Wales dan
Malborough, tukang batu dari pulau Easter mengambil batu untuk patung-patung
raksasanya dari tambang galian yang jauh dari tempatnya sekarang. Tiada seorang
pun sekarang mengetahui dari mana asalnya sebagian dari monolit-monolit di
Tiahuanaco. Nenek moyang kita itu tentunya orang-orang aneh. Mereka senang
sekali membuat barang-barang yang bagi mereka sendiri sukar. Mereka selalu
mendirikan patung di tempat-tempat yang paling sulit baginya. Apakah mereka
menyukai kehidupan yang berat? Saya tidak percaya bahwa para artis dari masa
silam kita pernah berbuat sebodoh itu. Sebenarnya mereka dapat dengan mudah
mendirikan patung dan kuil-kuil itu di dekat tambang galian batunya, jika
tradisi kuno tidak mengharuskan mendirikannya di tempat yang patut untuk itu.
Juga saya yakin bahwa benteng orang-orang Inca di Sacsakuaman yang dibangun di
atas Cuqqo, tidak secara kebetulan, melainkan karena tradisi mereka menentukan
bahwa tempat itu merupakan tempat suci. Saya juga yakin bahwa di tempat mana
ditemukan bangunan monumen yang paling kuno, di sana akan terdapat peninggalan
peninggalan paling menarik dan paling penting; belum terjamah, ada di bawah
tanah; yakni peninggalan yang mungkin penting sekali bagi kelanjutan
perkembangan dalam bidang penerbangan ruang angkasa masa kini.
Angkasawan-angkasawan yang tak di kenal itu pasti berpandangan lebih jauh
daripada kita sekarang. Mereka yakin bahwa pada suatu waktu orang akan terbang
menuju alam semesta atas inisitatifnya sendiri dan menggunakan kemahirannya
sendiri. Adalah suatu fakta sejarah yang sudah diketahui umum, bahwa para
cendekiawan kita selalu mencari orang-orang yang mempunyai perhatian yang sama,
mencari rekan sesama cendekiawan di dalam kosmos. Pemancar-pemancar masa kini
sudah mulai mengirimkan pulsa-pulsa radio pertama kepada cendekiawan yang belum
kita kenal. Kita masih belum mengetahui kapan kita mendapat jawaban; sepuluh,
limabelas atau serutus tahun lagi. Bahkan kita tidak mengetahui ke bintang mana
harus kita tujukan pesan kita itu, karena kita tidak mengetahui planet mana
yang paling banyak menaruh perhatian kepada kita. Di manakah isyarat-isyarat
kita itu akan diterima oleh cendekiawan yang serupa dengan manusia? Kita tidak
tahu, Namun demikian banyak hal yang memperkuat dugaan kita bahwa informasi
yang dibutuhkan untuk mencapai tujuan kita ada di bumi kita sendiri. Kita
sedang berusaha sekuat tenaga untuk menetralisir daya gravitasi. Kita sedang
membuat eksperimen dengan partikel-partikel elementer dan Antimatter. Apakah
kita telah cukup banyak berbuat untuk menemukan data yang terpendam dalam bu mi
kita, sehingga kita akhirnya dapat menentukan tanah asal kita ? Kalau kita
perhatikan segala sesuatu itu dengan sungguh-sungguh, banyak hal yang dulu
sulit cocoknya dengan mosaik masa lampau kita itu; sekarang malah menjadi masuk
akal. Bukan saja petunjuk-petunjuk yang relevan dalam naskah-naskah purbakala,
melainkan juga "fakta-fakta kuat" yang terdapat di seluruh pelosok
bumi membuka dirinya terhadap pandangan kritis. Akhirnya, kita mempunyai alasan
untuk berpendapat demikian. Oleh karena itu, wawasan manusia itu akhirnya
menyadari bahwa dasar kebenaran eksistensinya sampai sekarang dan segala
perjuangannya untuk maju benar-benar harus belajar dari masa silam supaya ia
dapat menyiapkan diri untuk mengadakan hubungan dengan eksistensi di ruang
angkasa. Sekali hal itu terjadi, maka individualis yang paling cerdik dan
paling tangguh harus mengerti bahwa segenap tugas umat manusia itu ialah me
nempati alam semesta, dan segenap tugas rokhaniah manusia terletak dalam
pengabdian dari seluruh usahanya dan pengalaman praktisnya. Dengan demikian,
janji para "dewa" bahwa damai di bumi dan bahwa jalan ke sorga
terbulka, dapat menjadi kenyataan. Apabila wewenang kekuasaan dan intelek yang
ada diabdikan kepada penyelidikan ruang angkasa, maka hasil-hasilnya akan
membuat kemustahilan perang di bumi menjadi terang. Apabila semua ras, semua
orang, semua bangsa bersatu dalam tugas supranasional, yakni untuk membuat
perjalanan ke planet-planet yang jauh menjadi teknis yang dapat dilaksanakan,
maka bumi ini dengan segala problema-problema mininya akan kembali ke dalam
hubungannya yang benar dengan proses-proses kosmis. Para akhli ilmu gaib boleh
mematikan lampu gaibnya, para alkemi boleh menghancurkan cawan-cawannya,
perhimpunan-perhimpunan persaudaraan rahasia boleh mencopot topi-topinya.
Sekarang sudah tidak mungkin lagi untuk mengibuli orang-orang yang sudah
bertahun-tahun dibohongi Sekali alam semesta membuka pintunya, kita akan
mendapat masa depan yang lebih baik. Saya mendasarkan alasan saya untuk
meragukan interpretasi tentang masa silam kita yang jauh pada pengetahuan yang
telah ada sekarang. Jika saya mengakui bahwa saya skeptis atau ragu-ragu, maka
yang saya maksudkan dengan kata skeptis itu ialah seperti yang diartikan oleh
Thomas Mawn dalam ceramahnya pada tahun dua puluhan: "Hal yang positif
tentang skeptis ialah, bahwa ia menganggap segala sesuatu mungkin !".
Sekalipun telah saya tekankan bahwa bukanlah
maksud saya untuk mempertanyakan sejarah umat manusia selama 2000 tahun
terakhir, namun saya mengira bahwa dewa-dewa Yunani dan Romawi serta kebanyakan
tokoh-tokoh lain dalam hikayat dan dongeng juga diliputi oleh suasana masa
silam yang sangat jauh. Tradisi hidup di antara berbagai bangsa, karena adanya
umat manusia, kebudayaan yang paling akhirpun juga memberikan tanda-tanda yang
menunjuk ke masa silam yang jauh. Reruntuhan dalam hutan-hutan Guatemala dan
Yukatan dapat di perbandingkan dengan bangunan-bangunan raksasa di Mesir.
Areal tanah di mana piramida Cholula berdiri
60 mil dari ibu kota Mexico sebelah Selatan, luasnya lebih besar dari pada areal
tanah tempat berdirinya piramida Chops.Lapangan piramida di Teotikuacan,25 mil
di sebelah Utara MexicoCity, meliputi areal seluas hampir 8 mil persegi,
sedangkan bangunan-bangunannya diluruskan menurut garis bintang-bintang. Naskah
tertua mengenai Teotikuacan menyatakan bahwa para dewa berkumpul di sini dan
membentuk dewan perencana tentang manusia, bahkan sebelum homo sapiens ada.
Kalender orang-orang Maya kalender yang paling tepat di dunia demikian pula
rumus Venus, yang telah disebut di depan sekarang telah dibuktikan bahwa semua
bangunan purbakala di Chi chen Ptza, Tikal, Copan dan Palequa telah didirikan
menurut kalender yang mengagumkan itu.Orang Maya mendirikan piramida bukan
karena membutuhkan nya. Mereka mendirikan kuil-kuil bukan karena membutuhkannya.
Mereka mendirikan piramida dan kuil karena kalender mereka menetapkan bahwa
sejumlah tertentu anak tangga dari sesuatu bangunan harus diselesaikan
pembuatannya tiap 52 tahun sekali. Tiap batu ada hubungannya dengan kalender.
Setiap bangunan yang telah selesai sesuai benar dengan syarat-syarat astronomis
tertentu. Tetapi sesuatu yang mutlak tidak masuk akal telah terjadi kira-kira
tahun 600 setelah masehi. Sekonyong-konyong tanpa alasan yang nyata seluruh
penduduk meninggalkan kota-kota yang telah mereka bangun dengan susah payah;
yang kaya akan kuil-kuil dan piramida yang artistik, taman-taman yang dihiasi
dengan patung-patung dan Stadion-stadion yang sangat mengesankan. Bangunan dan
jalan lambat laun tertutup oleh hutan belukar, pertukangan batu bubar, segala
sesuatu hanya tinggal reruntuhan dan padang-padang luas. Tak ada seorang
pendudukpun yang kembali.
Mari kita misalkan saja perpindahan penduduk
secara besar-besaran itu terjadi di Mesir. Rakyat di sana selama sekian
generasi telah membangun kuil-kuil dan piramida, kota-kota, saluran-saluran
air, dan jalan-jalan menurut janji dalam kalender. Patung-patung yang sangat
bagus dipahat dengan susah payah dari batu dengan alat-alat yang primitif lalu
dipasang pada bangunan-bangunan yang mentereng. Setelah pekerjaan yang memakan
waktu jutaan tahun itu selesai, mereka tinggalkan begitu saja, lalu pindah ke
utara daerah yang tandus. Perjalanan sejarah demikian itu agaknya kurang masuk
di akal, karena dianggap gila. Semakin tidak dapat difahami suatu prosedur,
semakin banyak hal yang samar-samar dan semakin banyak pula percobaan-percobaan
untuk menginterpretasikan. Dugaan pertama yang dikemukakan ialah bahwa orang
Maya itu diusir oleh orang-orang asing yang menyerbu negerinya. Tetapi siapa
yang dapat mengalahkan orang Maya yang sedang ada di puncak kejayaan peradaban
dan kebudayaannya?. Tak pernah ditemukan tanda-tanda bekas adanya konfrontasi
militer. Dugaan bahwa perpindahan itu disebabkan oleh perubahan iklim yang
terlalu jauh, masih dapat dipertimbangkan.Tetapi untuk dugaan
inipun tidak terdapat tanda-tanda yang dapat
memperkuatnya. Jarak lurus yang ditempuh oleh orang-orang Maya dari negeri
lamanya ke perbatasan negeri barunya hanya 220 mil saja. Suatu jarak yang tidak
cukup jauh untuk menghindari malapetaka yang disebabkan oleh perubahan iklim.
Keterangan bahwa orang-orang Maya pindah ke sana karena di
amuk oleh wabah penyakit yang mengganas,
harus pula diteliti secara serius. Selain itu kenyataan bahwa keterangan ini
bukan satu-satunya yang diajukan, buktinyapun tidak dapat sama sekali. Apakah
ada pertempuran di antara generasi-generasinya? Apakah kaum mudanya memberontak
terhadap kaum tua ? Apakah ada perang saudara atau revolusi? Kalau kita pilih
satu di antara kedua kemungkinan itu, maka yang menyingkirkan diri tentunya
hanya yang kalah saja, sedangkan para pemenang dalam perang saudara atau
revolusi itu tentunya akan tetap tinggal di negeri lama. Penyelidikan di
tempat-tempat arkeologis, menunjukkan bahwa tidak seorang pun dari orang Maya
yang tinggal menetap di tempat kediaman lamanya. Segenap penduduk
sekonyong-konyong berimigrasi meninggalkan tempat-tempat suci mereka dan
membiarkannya tak terurus menjadi hutan.
Saya ingin sekali menambahkan satu nada
kepada konser pendapat ini, yakni suatu teori yang pembuktiannya tidak akan
lebih banyak dari pada interpretasi lainnya, tetapi tanpa mengingat adanya
kemungkinan penjelasan lain. Saya memberanikan diri untuk menyampaikan suatu
sumbangan yang berani tetapi dengan penuh keyakinan. Pada suatu waktu, jauh di
masa silam para nenek moyang orang Maya dikunjungi oleh para "dewa"
yang saya duga para angkasawan, atau wisatawan ruang angkasa. Misalkan saja
bahwa para nenek moyang orang Amerika yang sudah berkebudayaan datang
berimigrasi ke sana dari Timur purbakala. Terhadap asumsi ini terdapat
faktor-faktor yang memperkuatnya.
Di negeri orang Maya terdapat tradisi suci
yang ditaati dengan patuh, tentang astronomi, tentang metematika, dan tentang
kalender. Para pendeta menjaga ketaatan setiap orang kepada tradisi, karena
para "dewa" berjanji bahwa suatu waktu mereka akan datang kembali.
Mereka menciptakan suatu agama baru yang agung, agama Kukulkan, yakni agama
Ular Berbulu. Menurut tradisi kependetaan, para "dewa" akan datang
kembali apabila bangunan-bangunan besar telah selesai dan sesuai dengan
ketentuan-ketentuan dalam siklus kalender. Karena itu rakyat bergegas-gegas
menyelesaikan kuil-kuil dan piramida sesuai dengan irama suci ini, karena tahun
penyelesaian itu diduga akan merupakan tahun kegembiraan. Di saat itu dewa
Kukulkan akan datang dari bintang-bintang untuk menguasai bangunan-bangunan,
dan sejak saat itu hidup di antara umat manusia. Pekerjaan telah selesai, tahun
kedatangan para dewa diumumkan secara meluas, tetapi tidak terjadi apa-apa.
Rakyat menyanyi, bersembahyang, dan menanti sepanjang tahun. Budak belian,
permata, padi-padian dan minyak nabati dikurbankan, tetapi sia-sia. Sorga tetap
bungkam dan bisu seribu bahasa. Tak ada kereta perang sorga datang; tak ada
terdengar suara guruh maupun guntur. Tak ada terjadi apa-apa, sama sekali tidak
ada apa apa. Bayangkan betapa kekecewaan para pendeta dan rakyat bila
kemungkinan di ataslah yang kita ambil sebagai hipotesa. Pekerjaan yang telah
dikerjakan berabad-abad hanya sia-sia saja jadinya. Maka timbullah
keragu-raguan; Apakah ada kekeliruan perhitungan dalam kalender? Apakah para
"dewa" mendarat di tempat lain? Apakah mereka bersama-sama telah
berbuat keliru?. Saya kira tahun mistik orang-orang Maya itu, yakni permulaan
kalender mereka terjadi tahun 3111 sebelum masehi. Bukti tentang ini terdapat
dalam tulisan-tulisan orang Maya. Kalau kita terima ini sebagai bukti maka
antara tanggal ini dan permulaan kebudayaan Mesir hanya akan terdapat gap
beberapa ratus tahun saja. Abad atau zaman dongeng ini agaknya asli, karena
kalender Maya yang supercermat itu menyebutkan berulang-ulang. Kalau memang
demikian, kalender dan perpindahan sesuatu bangsa secara besar-besaran itu,
bukanlah satu-satunya hal yang membuat saya skeptis, karena penemuan-penemuan
barupun mulai menampilkan keraguan. Dalam tahun 1935, di Palenque telah
ditemukan suatu relief yang barangkali melukiskan dewa Kukumatz yang di Yucatan
disebut Kukulkan. Kalau kita perhatikan relief ini secara jujur dan tanpa
prasangka, lukisan ini malah membuat kita lebih skeptis lagi. Relief itu
melukiskan seorang manusia yang sedang membungkuk ke depan seperti pembalap
motor. Sekarang tiap anak akan menyebut kendaraannya, rocket. Kendaraan itu
berbentuk kerucut ke depan, kemudian ujungnya berubah menjadi lekukan-lekukan
yang beralur, menyerupai lubang pemasukan udara pada mesin jet, kemudian
melebar ke belakang dan ekornya menyemburkan api. Manusianya sendiri yang
tampak seperti meringkuk itu dilukiskan seperti sedang menggerakkan alat-alat
kontrol yang tak kita kenal, sedangkan tumit kakinya seperti menempel pada
semacam pedal. Pakaiannya cocok; yakni celana pendek dengan ikat pinggang yang
lebar, jacket dengan alat pembukanya yang modern pada leher dan pita-pita yang
pas sekali pada lengan dan kaki. Kalau kita bandingkan dengan gambar-gambar
serupa yang telah kita ketahui, kita akan kaget karena dalam gambar ini tidak
terdapat tutup kepala yang rumit itu. Yakni tutup kepala yang bergerigi,
bertabung dan dengan sesuatu yang menyerupai antena. Angkasawan kita yang satu
di antaranya ialah yang digambarkan ini, tidak hanya membungkuk ke depan dengan
tegang, melainkan juga dengan mengamati aparat yang menggantung di depannya.
Tempat duduk astronot yang ada di depan itu, dipisahkan dari bagian belakang
kendaraan oleh penopang-penopang. Di bagian belakang terdapat kotak-kotak
lingkaran, titik-titik dan spiral-spiral yang ditempatkan secara simetris. Apa
yang kita ketahui dari relief ini ? Tidak ada apa-apa ? Apakah segala sesuatu
yang telah dihubung-hubungkan dengan penerbangan ruang angkasa, hanya isapan
jempol belaka?. Kalau relief batu dari Palenque ini dikeluarkan dari rangkaian
bukti-bukti, tentu harus diragukan integritas yang diberikan para sarjana atas
penyelidikan pe nemuan-penemuan yang belum ada itu. Bagaimana pun juga orang
yang sedang menganalisa benda nyata, ia tidak sedang melihat makhluk halus.
Kalau kita lanjutkan pertanyaan kita maka kita dapat bertanya lebih lanjut:
Mengapa orang-orang Maya itu mendirikan kota mula-mula di hutan-hutan di tepi sungai
atau di pantai ? Kota Tikal misalnya terletak 109 mil jarak lurus dari teluk
Honduras, 161 mil ke sebelah barat laut dari Teluk Campeche, dan 236 mil jarak
lurus ke sebelah utara dari Samudera Pasifik. Kenyataan bahwa orang-orang Maya
banyak mengetahui tentang laut, terbukti dari banyaknya terdapat benda-benda
yang dibuat dari karang, haremis dan kerang-kerang. Jadi mengapa lari ke hutan
? Mengapa mereka membuat waduk tempat menampung air kalau mereka dapat bermukim
di dekat air ? Di Tikal saja terdapat 13 kolam penampung air dengan kapasitas
214.504 yard kubik. Mengapa mereka itu mutlak harus hidup, membangun, dan
bekerja di sini, bukan di tempat lain yang lebih "masuk akal ?".
Setelah bepergian jauh, orang-orang Maya yang kecewa ini mendirikan kerajaan
baru di Utara. Dan sekali lagi di sinipun mereka mendirikan kota-kota, kuil,
piramida, sesuai dengan peraturan yang terlebih dahulu ditetapkan dalam
kalender. Sekedar untuk menunjukkan kecermatan dari kalender Maya, di bawah ini
tercantum jangka waktu yang mereka pergunakan:
20 kins = 1 uninal atau 20 hari. 18 uninal =
1 tun atau 360 hari. 20 tun = 1 katun atau 7.200 hari. 20 katun = 1 baktun atau
144.000 hari.
20 baktun = 1 pictun atau 2.880.000 hari.
20 pictun = 1 calabtun atau 56.600.000 hari. 20
calabtun=kinchiltun atau 1.152.000.000 hari 20 kinchiltun = 1 tautun atau
23.040.000.000 hari.
Anak tangga terbuat dari batu yang menjulang
di atas hutan hijau itu, bukanlah satu-satu nya bangunan yang dibuat
berdasarkan kalender tersebut. Observatorium pun banyak dibangun atas dasar
kalender itu. Observatorium di Chichen merupakan bangunan bundar pertama dan
tertua yang dibangun oleh orang-orang
Maya. Bahkan sekarang pun setelah dipugar,
bangunan itu masih berbentuk observatorium. Bangunan yang berbentuk lingkaran
itu menjulang tinggi di atas hutan dengan tiga teras. Di tengah-tengahnya suatu
tangga berbentuk spiral melilit ke atas menuju pos pengamatan yang paling
tinggi. Di dalam kubahnya terdapat loket-loket dan lubang-lubang yang diarahkan
kepada bintang-bintang, sehingga memberikan gambaran cakrawala yang sangat
mengesankan di malam hari. Dinding lingkaran luarnya berlukiskan topeng-topeng
dewa hujan dan gambaran seorang manusia bersayap. Memang diakui bahwa perhatian
orang Maya kepada astronomi bukanlah motivasi yang cukup bagi hipotesa kita
mengenai hubungannya dengan cendekiawan di planet lain. Banyaknya pertanyaan
yang sampai sekarang belum terjawab sungguh membingungkan. Bagaimana
orang-orang Maya mengetahui sesuatu tentang Uranas dan Neptune? Mengapa pos
pengamat dalam observatorium di Chichen tidak diarahkan kepada bintang-bintang
yang paling cemerlang? Apakah arti dari relief batu di Pelenque yang
menggambarkan dewa sedang mengendarai rocket itu? Apa yang dimaksud oleh
kalender Maya dengan perhitungan 400.000.000 tahun? Dari mana mereka mendapat
pengetahuan yang diperlukan untuk menghitung tahun Surya dan tahun Venus sampai
empat desimal? Siapakah yang memberikan pengetahuan pada mereka tentang
astronomi yang tak dapat kita fahami itu? Apakah setiap fakta merupakan produk
yang kebetulan dari intelek orang Maya atau apakah semua fakta menyembunyikan
pesan revolusioner bagi masa depan yang masih jauh, dilihat dari segi waktu
mereka ?
Kalau fakta-fakta itu kita saring seperti
memisahkan beras dari sekam, maka kita akan melihat bahwa masih terdapat banyak
inkosistensi dan hal-hal yang menggelikan yang harus dijernihkan oleh
penelitian untuk memecahkan setidak-tidaknya beberapa persoalan dari yang
begitu banyak itu. Karena itu penelitian zaman sekarang tidak boleh merasa puas
bila dihadapkan pada apa yang di sebut "kemustahilan ".Saya masih
mempunyai ceritera yang agak mengerikan, yakni cerita tentang sumur keramat di
Chichen Ptza. Dari lumpurnya yang berbau busuk itu, Eduard Herbert Thomson berhasil
mengangkat permata, benda-benda hasil seni dan juga tulang kerangka anak-anak
remaja. Ditarik dari risalah-risalah kuno, Diegode Landa menyatakan bahwa di
musim kering panjang, para pendeta biasanya berziarah ke sumur itu untuk
meredakan kemurkaan dewa hujan dengan jalan melemparkan anak-anak remaja pria
maupun perempuan ke dalam sumur sambil mengadakan upacara khidmat. Penemuan
Thomson itu membenarkan pernyataan De Landa. Suatu ceritera yang amat
mengerikan, suatu ceritera yang juga mengangkat lebih banyak lagi pertanyaan
dari dasar sumur itu. Bagaimana timbulnya lubang air ini? Mengapa sumur itu
disebut sumur keramat ? Mengapa justru hanya sumur ini yang disebut keramat,
padahal di sana banyak sumur-sumur seperti itu. ? Sumur yang mirip dengan sumur
di Chichen itu juga ada tersembunyi di hutan, hanya 76 yard dari observatorium
Maya. Sumur ini berukuran sama dengan sumur "sebenarnya". Di dalamnya
banyak ular dan kelabang berbisa, dan serangga-serangga yang suka menyengat.
Pada dindingnya tumbuh tetumbuhan dengan lebatnya seperti di hutan itu sendiri.
Kedua sumur ini hampir sama dalam segala halnya. Baik dalamnya, airnya, mau pun
bentuk sumurnya sama. Warna airnya sama-sama berubah-ubah dari hijau ke coklat
dan merah darah. Tak diragukan lagi bahwa kedua sumur itu sama tua dan mungkin
penyebab terjadinya pun sama,yakni karena benturan dari batu-batu meteor.
Sementara itu, para sarjana kontemporer, hanya berbicara tentang sumur keramat
di Chichen Ptza. Sumur kedua yang begitu serupa dalam segala hal, tidak cocok
dengan teori-teori mereka, walau- pun kedua sumur itu letaknya sama jauh dari
puncak piramida terbesar yang disebut Castello, yakni hanya 984 yard. Piramida
ini milik dewa Kukulkan Ular Berbulu itu. Ular itu merupakan simbol hampir
semua bangunan di Maya. Memang mengherankan, bila rakyat yang lingkungannya
penuh dengan flora yang subur dan menjadi-jadi, dapat melupakan motif-motif
bunga atau tumbuhan itu dalam lukisan-lukisan maupun relief batu yang
diciptakannya. Ular yang menjijikkan itu akan kita temui di mana-mana. Sudah
sejak zaman dahulu kala ular itu melata diatas debu dan kotoran tanah. Mengapa
orang membayangkannya sebagai dapat terbang? Ular telah dikutuk supaya merayap,
karena melambangkan kejahatan; demikian anggapan orang purbakala. Tetapi
bagaimana makhluk yang menjijikkan ini sampai dipuja sebagai dewa dan dianggap
bisa terbang segala? Menurut orang Maya, ular dapat terbang. Dewa Kukulkan
barangkali sesuai dengan dewa Questzalcoatl yang datang belakangan. Apa yang
dikatakan oleh dongeng orang Maya tentang Questzalcoatl ini? Ia datang dari
negeri asing, negeri matahari terbit, ia berjenggot dan memakai jubah putih. Ia
mengajarkan segala ilmu pengetahuan; seni, adat istiadat, dan hukum yang adil.
Dikatakan bahwa di bawah pimpinannya jagung berbuah sebesar manusia, kapas
masih di pohon sudah berwarna. Setelah missinya selesai, Quetzalcoatl pulang ke
laut; mengajarkan ajaran-ajarannya dalam perjalanan, lalu naik kapal di tengah
lautan. Kapal itu membawanya ke bintang fajar. Perlu saya tambahkan di sini
sekalipun sangat membingungkan bahwa Quetzalcoatl pun menjanjikan akan datang
kembali. Tentu saja tidak akan kekurangan keterangan mengenai wajah orang tua
yang budiman ini. Ia juga dihubung-hubungkan dengan semacam tugas keagamaan,
karena orang berjenggot amat jarang kalau tidak boleh dikatakan tak ada duanya
digaris lintang ini. Bahkan ada suatu anggapan yang berani sekali bahwa
Quetzalcoatl itu tak lain dari Isa sebelum nabi lsa. Ini tidak meyakinkan saya.
Setiap orang dari zaman purbakala yang datang ke Maya, pasti akan melihat
kereta roda untuk mengangkut orang dan barang. Dalam hal ini sudah tentu salah
satu tindakan pertama dari seorang guru, seorang dewa seperti Quetzalcoatl ini,
yang juga seorang pembawa missi, seorang kadi, seorang dokter, seorang
penasehat dalam banyak aspek praktis dari kehidupan; ialah mengajarkan kepada
orang orang Maya bagaimana menggunakan gerobak ini, tetapi kenyataannya orang
Maya tak pernah meng-gunakannya. Mari kita lengkapi kesimpang-siuran
intelektuil ini dengan suatu ringkasan tentang keaneh-
anehan di masa silam yang samar-samar itu.
Pada tahun 1900 para penyelam pencari Spons Yunani menemukan rongsokan kapal di
dasar laut di lepas pantai Antkythera, yang bermuatan patung-patung yang
terbuat dari pualam dan perunggu. Harta karun berupa karya seni patung ini,
diangkat dan diselidiki. Hasil penyelidikan menunjukkan bahwa kapal ini pasti
tenggelam di sekitar zaman nabi Isa. Setelah barang-barang rampasan itu
dipilih, ternyata di antaranya terdapat suatu bongkah yang tak menentu
bentuknya dan terbukti jauh lebih penting dari pada patung-patung lainnya.
Setelah diteliti lebih cermat, para akhli menemukan suatu lembaran perunggu
yang memuat tulisan-tulisan kuno, lingkaran-lingkaran, dan gambar-gambar roda
gigi, di dalam bongkah itu. Para akhli itu segera mengetahui bahwa
tulisan-tulisan itu ada hubungannya dengan astronomi. Setelah bagian-bagian
lainnya dibersihkan, tampaklah suatu konstruksi aneh; yakni suatu mesin biasa
dengan jarum-jarum yang dapat digerakkan, skala-skala rumit, piringan-piringan
dan pelat-pelat logam, yang ada tulisannya. Mesin itu setelah bagian-bagiannya
disusun kembali ternyata mempunyai lebih dari 20 roda-roda kecil, semacam roda
diferensial, dan suatu roda kereta. Pada satu sisi terdapat suatu poros yang
kalau diputar dapat memutarkan seluruh piringan dengan kecepatan berputar yang
berbeda-beda. Jarum-jarum terlindung oleh tutup dari perunggu yang di atasnya
ada tulisan-tulisan panjang. Apakah dalam hal "mesin dari Antkythera
"ini ada keraguan bahwa mekanik presisi telah digunakan pula di zaman
purbakala? Selain itu, mesin ini begitu rumit sehingga dapat diduga bahwa mesin
tersebut bukan yang pertama kali dibuat. Profesor Solla Price, menerangkan
bahwa mesin itu mungkin sejenis mesin hitung khusus untuk menghitung gerak
bulan, matahari, dan mungkin planet-planet lain.
Tahun pembuatannya yang disebut tahun 82
sebelum masehi tidaklah penting. Yang penting ialah mencari jawaban atas
pertanyaan, siapakah yang membuat model pertama dari mesin planetarium mini
ini? Kaisar Frederik II dari Hohenstanfen, diduga telah membawa pulang sebuah
tenda yang paling aneh dari Timur, ketika ia kembali dari perjalanan perang
salib dalam tahun 1299. Di dalam tenda itu berdiri sebuah motor jam. Kita dapat
melihat gerak bintang-bintang melalui celah atau lubang atap tenda yang
berbentuk kubah. Sekali lagi suatu planetarium di zaman kuno. Kita dapat
membenarkan zaman adanya benda itu, karena kita mengetahui bahwa pengetahuan
mekanik yang diperlukan, memang sudah ada di zaman itu. Dugaan bahwa sebelumnya
telah ada pula planetarium, kita tolak, karena di zaman Yesus Kristus belum ada
konsepsi langit dengan bintang-bintang tetap dilihat dari bumi yang berputar.
Bahkan akhli-akhli astronomi Cina dan Arab yang berpengetahuan luas pun tak
dapat menolong kita untuk mengenal fakta yang tak dapat difahami ini, dan
memang tak dapat disangkal bahwa Galileo Galilei baru dilahirkan 1.500 tahun
kemudian. Jika anda pergi ke Athena jangan sampai tidak melihat
"mesin" dari Antkythera ini,yang dapat dilihat di musium Arkeologi
Nasional. Tentang planetarium tenda Frederik II, kita hanya mempunyai laporan
tertulis. Berikut ini beberapa hal lagi yang aneh-aneh yang diwariskan kepada
kita dari zaman purbakala. Suatu sketsa tentang binatang yang 10.000 tahun yang
lalu mungkin tak pernah ada di Amerika Selatan, yakni unta dan singa;
digambarkan terdapat di atas batu karang di dataran tinggi padang pasir
Marcahuasi 12.500 kaki di atas permukaan laut. Di Turkestan para insinyur
menemukan benda-benda berbentuk setengah bulat terbuat dari beling atau
tembikar. Asal-usul serta keperluannya, tak dapat diterangkan oleh para
arkeologi. Di lembah kematian di Gurun Pasir Nevada, terdapat reruntuhan sebuah
kota purbakala yang diduga telah dihancurkan oleh malapetaka yang dahsyat.
Bahkan sekarang pun masih terlihat bekas-bekas batu yang meleleh. Panasnya
letusan gunung berapi tak mungkin cukup untuk melebur batu karang. Selain dari
itu, panas letusan itu pasti terlebih dahulu menghanguskan bangunan-bangunan.
Sekarang hanya sinar laser yang mampu menghasilkan panas yang diperlukan untuk
itu. Sungguh aneh, tak selembar rumputpun dapat tumbuh di sini. Hadjat El
Gulblle, yang berarti Batu dari Selatan, di Lebanon beratnya lebih dari
2.000.000 pon. Batu-batu itu dihias, tetapi tangan manusia tak mungkin pernah
menggeser atau memindahkannya ke sana. Di Australia, di Peru, di Italia
Pegunungan, terdapat gambar-gambar artistik pada permukaan batu karang di
tempat-tempat yang mustahil bisa dicapai oleh manusia. Naskah tertulis pada
piagam-piagam yang terbuat dari emas ditemukan di Ur, Chaldea, menunjukkan
bahwa ada "dewa" yang menyerupai manusia yang datang dari langit,
yang menghadiahkan piagam-piagam itu kepada para pendeta. Di Australia,
Perancis, India, Lebanon, Afrika Selatan dan Chili, terdapat "batu"
hitam aneh yang banyak mengandung aluminium dan berylium. Penelitian terakhir
menyimpulkan bahwa batu-batu ini pasti telah pernah terkena oleh bom bardemen
radio aktif dan radiasi panas yang tinggi sekali di masa silam yang jauh.
Lembaran sejarah bertulisan kuno di Sumeria menunjukkan bintang-bintang tetap
dengan planet-planetnya.
Di Rusia para arkeologis menemukan relief
dari kapal angkasa yang terdiri dari sepuluh bola yang disesuaikan dalam satu
barisan yang berbentuk siku-siku, dan kedua sisinya didukung oleh pilar-pilar
besar. Bola-bola itu tersusun di atas pilar-pilar tadi. Dari penemuan-penemuan
lain di Rusia, juga terdapat suatu patung kecil yang terbuat dari perunggu.
Patung itu menggambarkan satu makhluk jenis manusia yang berpakaian tebal, yang
lehernya bersambung rapat sekali dengan helm. Sepatu dan sarung tangannya pun
tersambung demikian ketat dengan pakaian seragam itu. Dalam Musium Britania,
pengunjung dapat membaca hari-hari terjadinya gerhana bulan yang telah terjadi
maupun yang akan datang pada lembaran sejarah Babylonia. De Kunming ibu kota
propinsi Yunan di Cina, ditemukan pahatan atau ukiran-ukiran yang menggambarkan
suatu mesin berbalut silinder dan menyerupai roket yang sedang meluncur ke
udara. Pahatan itu terdapat pada piramida yang sekonyong-konyong muncul dari
dasar Danau Kunming ketika terjadi gempa bumi hebat. Bagaimana
menjelaskan teka-teki ini dan lain-lainnya?.
Kalau orang mencoba menolak tradisi lama seluruhnya dan menyatakan sebagai
palsu, menggelikan, tak mempunyai arti apa-apa, dan tidak relevan; itu hanyalah
untuk mengelak dari issue itu sendiri. Sama-sama tidak berasalan pula; jika
semua yang telah dikatakan dan dilakukan itu dianggap tidak cermat, tetapi
kemudian menggunakannya lagi apabila kebetulan ada yang cocok dengan maksud
seseorang. Saya kira kelakuan mencegah orang yang mau melihat dan mendengar
fakta atau hipotesa, hanya karena mengkhawatirkan bahwa kesimpulan baru itu
akan menarik para pendukung pola pemikiran yangsudah terkenal, adalah suatu
perbuatan pengecut. Pemberian ilham terjadi tiap jam dan tiap hari di seluruh
dunia. Alat-alat komunikasi modern terus menyebarkan penemuan-penemuan ke
seluruh dunia. Para sarjana dari segala bidang harus minta keterangan tentang suatu
laporan mengenai masa silam, dengan antuasiasme dan kreatifitas yang sama
seperti yang mereka curahkan pada penyelidikan kontemporer. Petualangan
penemuan masa silam itu telah menyelesaikan tahap pertama nya. Sekarang
petualangan kedua yang mengasyikkan mengenai sejarah umat manusia dimulai
dengan perjalanan manusia ke dalam kosmos.
PENGALAMAN BUMI DALAM RUANG ANGKASA
Pertanyaan, apakah penerbangan ruang angkasa
mempunyai arti bagi manusia, masih belum lenyap dari forum diskusi. Ketiadaan
arti, baik sebagian maupun keseluruhan dari penyelidikan mungkin telah
dibuktikan oleh penetapan picik; dengan maksud supaya manusia jangan dulu
mengutak-atik alam semesta kalau di bumi sendiri masih terdapat banyak persoalan
yang belum terpecahkan. Karena saya sama sekali tidak ingin memasuki bidang
ilmiah di mana masih banyak perbedaan pendapat yang tidak difahami oleh
orang-orang awam, maka saya hanya akan mengemukakan alasan-alasan yang nyata
dan benar saja untuk menjelaskan bahwa penyelidikan ruang angkasa mutlak perlu.
Sudah sejak dahulu kala, keingintahuan dan kehausan akan ilmu pengetahuan
selalu mendorong manusia untuk terus-menerus mengadakan penyelidikan
"Mengapa itu terjadi?" dan "Bagaimana itu terjadi?", adalah
merupakan pertanyaan-pertanyaan yang selalu menjadi cambuk bagi pengembangan
dan kemajuan. Taraf penghidupan kita sekarang adalah hasil dari keresahan yang
di timbulkan oleh kedua pertanyaan itu. Alat-alat transport modern yang nyaman
telah menyingkirkan segala kesulitan perjalanan yang dahulu harus dialami nenek
moyang kita. Pekerjaan kasar yang dulu harus dikerjakan dengan tangan, sudah
banyak yang dikerjakan dengan mesin. Sumber-sumber energi baru,
preparat-preparat kimiawi lemari es, berbagai alat rumah tangga dan lain-lain,
telah membebaskan kita dari pekerjaan-pekerjaan yang dulu hanya bisa dikerjakan
dengan tangan. Ilmu pengetahuan telah menjadi teman yang menguntungkan bagi
manusia, bukan teman yang durhaka. Bahkan pengetahuan mutakhir yang mengerikan
itu yakni bom atom akan sangat bermanfaat bagi manusia. Sekarang banyak sekali
ilmu pengetahuan yang cepat mencapai tujuannya. Dahulu photography membutuhkan
waktu 112 tahun untuk dapat menghasilkan gambar yang cerah seperti sekarang.
Tilpon baru siap untuk dipergunakan setelah 56 tahun. Radio memerlukan
penyelidikan ilmiah selama 35 tahun, untuk mencapai taraf penerimaan yang
sempurna. Tetapi penyempurnaan radar hanya membutuhkan waktu 15 tahun. Tahap-ta
hap penemuan dan pengembangan yang membuka zaman baru, semakin lama semakin
pendek. Televisi hitam putih sudah dapat memperlihatkan gambar di layarnya
setelah diadakan penelitian 12 tahun, sedangkan pemanfaatan tenaga nuklir dalam
bom atom hanya membutuhkan waktu 6 tahun. Semua ini merupakan contoh-contoh
dari
kemajuan teknik selama 50 tahun terakhir.
Hebat dan bahkan sedikit mengerikan! Perkembangan akan terus semakin cepat
mencapai tujuannya. Dalam waktu seratus tahun mendatang, sebagian besar dari
impian manusia akan menjadi kenyataan. Manusia dalam menempuh perjalanan
hidupnya selalu menghadapi perlawanan dan peringatan. Tanpa menghiraukan
pepatah kuno yang mengatakan bahwa air tempat hidup ikan dan udara tempat hidup
burung, manusia akan menaklukkan kawasan-kawasan yang mungkin bukan tersedia baginya.
Manusia terbang dengan melawan apa yang disebut hukum alam. Ia hidup
berbulan-bulan di bawah permukaan air dalam kapal-kapal selam bertenaga nuklir.
Sayap dan insang yang oleh pencipta manusia sendiri tak pernah dibuatkan, telah
dibuat sendiri oleh manusia dengan segala kecerdasannya. Ketika Charles
Linbergh memulai penerbangan dongengnya yang bertujuan ke Paris, jelas sekali
bahwa sebenarnya ia tidak begitu perlu pergi ke Paris. Ia hanya ingin
menunjukkan bahwa manusia mampu terbang sendirian pergi ke Paris. Ia hanya
ingin menunjukkan bahwa manusia mampu terbang sendirian menyeberangi samudera
Atlantik dengan aman. Tujuan pertama dari penerbangan ruang angkasa luar ialah
bulan. Tetapi yang diinginkan oleh proyek baru ilmiah dan teknik ialah
membuktikan bahwa manusia juga mampu menguasai ruang angkasa. Jadi, untuk apa
penerbangan ruang angkasa itu? Hanya dalam beberapa ratus tahun lagi bumi kita
ini sudah akan kelebihan penduduk. Menurut perhitungan statistik, jumlah
penduduk dunia dalam tahun 2050 sudah akan menjadi 87 milyard orang berarti 335
orang tiap kilometer persegi. Berat juga memikirkannya. Obat penenang berupa
teori-teori tentang bahan pangan dari laut atau mendirikan kota-kota di bawah
permukaan laut, akan terbukti tidak cukup ampuh untuk dapat mengimbangi ledakan
penduduk yang lebih cepat dari pada dugaan para pendukung teori itu. Sekretaris
Jenderal PBB U Than menaksir jumlah anak-anak di India yang terancam mati
kelaparan ada sekitar 2.000.000 orang. Ini cocok dengan pendapat Dr. Herman Mohler
dari Zurich, bahwa kelaparan sedang mencekam dunia. Telah terbukti, bahwa
produksi pangan sedunia tidak dapat mengimbangi laju pertumbuhan penduduk,
sekalipun teknik dan pemupukan secara besar-besaran sudah diterapkan. Untung
ada bahan-bahan kotrasepsi kimiawi yang dapat
menghambat kelahiran. Tetapi apa gunanya
semua itu kalau kaum wanita tidak mau menggunakannya? Produksi pangan hanya
akan seimbang dengan kenaikan jumlah penduduk, jika ada kemungkinan untuk
menekan angka kelahiran menjadi separoh dalam tempo sepuluh tahun mendatang
yakni sampai tahun 1980. Sayang sekali saya tidak begitu percaya kepada cara
pemecahan yang rasionil ini, karena "nada perintang" berupa prasangka
buruk yang seolah-olah berdasarkan norma agama tidak dapat ditembus secepat
datangnya malapetaka yang mungkin ditimbulkan oleh pertumbuhan penduduk yang
tidak terkendalikan. Apakah dengan membiarkan jutaan orang mati kelaparan dari
tahun ke tahun, lebih manusiawi dan lebih berdasarkan ketuhanan dari pada
menahan kelahiran makhluk-makhluk lemah? Namun sekalipun misalnya suatu waktu
pembatasan kelahiran berhasil dengan baik, sekalipun areal-areal pertanian
diperluas dan panenan dilipatgandakan dengan cara yang sampai sekarang belum
diketahui entah bagaimana, sekalipun perikanan menghasilkan lebih banyak
pangan, sekali pun ladang-ladang rumput laut di dasar samudera menghasilkan
lebih banyak pangan bergizi tinggi; misalnya semua itu dan lain-lain hal dapat
terjadi, itu hanya akan menangguhkan atau mengulur waktu datangnya malapetaka kira-kira
seratus tahun lagi. Saya yakin, bahwa suatu waktu manusia akan bermukim di
planet mars dan akan dapat menyesuaikan diri dengan keadaan setempat seperti
yang mungkin dilakukan oleh orang-orang Eskimo kalau mereka dipindahkan ke
Mesir. Planet-planet yang dicapai oleh kapal-kapal ruang angkasa raksasa akan
ditempati oleh cucu-cucu kita. Mereka akan berkoloni di sana, persis seperti
Amerika dan Australia yang dulu pernah dikolonisasikan. Itu sebabnya maka kita
harus benar-benar menekankan penyelidikan ruang angkasa itu. Kita harus
mewariskan kesempatan hidup ke
pada anak cucu kita. Setiap generasi yang
melalaikan tugas ini berarti menjerumuskan seluruh umat manusia pada kematian
karena kelaparan pada suatu waktu di masa mendatang. Sekarang, masalah penyelidikan
abstrak yang hanya merupakan kepentingan para sarjana saja, bukan zamannya
lagi. Perkenankanlah saya memberikan kesan kepada siapa saja yang tidak merasa
bertanggung jawab atas masa depan umat manusia, bahkan hasil dari penyelidikan
ruang angkasa telah menghindarkan bumi dari perang dunia ketiga. Bukankah rasa
takut akan kehancuran total dari dunia telah berhasil mencegah negara-negara
besar untuk menyelesaikan pertikaian mereka dengan perang secara besar-besaran?
Sekarang tak perlu seorang pun dari tentara Rusia mendarat di Amerika untuk
menyulap Amerika Serikat menjadi padang pasir. Sebaliknya tak perlu seorang pun
dari tentara Amerika Serikat harus mati di tanah Rusia disebabkan oleh radio
aktifitas tanah yang terkena serangan bom atom. Barang kali menggelikan
kedengarannya, kalau dikatakan bahwa peluru kendali antar benualah yang pertama
menjamin adanya perdamaian relatif.
Kadang-kadang orang berpendapat bahwa uang
bermilyar-milyar dollar lebih baik dipakai membantu negara-negara yang belum berkembang
dari pada dipakai untuk membiayai penyelidikan ruang angkasa. Anggapan ini
tidak benar. Negara-negara industri dalam membantu negara-negara terbelakang,
bukan semata-mata sebagai derma atau sumbangan cuma-cuma atau karena
alasan-alasan politik. Mereka juga ingin membuka pasar-pasar baru bagi hasil
industrinya. Dilihat dari segi jangka panjang bantuan yang dibutuhkan
negara-negara yang belum berkembang, maka tujuan pemberian bantuan itu sendiri
tidak relevan. Di India terdapat kira-kira 1,6 milyar tikus yang masing-masing
memakan 10 pon pangan setiap tahunnya. Tetapi negara tidak berani membasmi
orang India yang beriman wajib melindungi tikus. India juga memiliki 80.000.000
lembu biasa, bukan sapi perah. Sapi-sapi itu tak boleh pula dijadikan hewan penarik
kereta, dan tak boleh dipotong. Bagi negara terbelakang yang kemajuannya
terhalang oleh banyak tabu dan hukum akan dibutuhkan waktu beberapa generasi
untuk menyingkirkan takhyul, kebiasaan-kebiasaan dan upacara yang sebenarnya
membahayakan kehidupan. Dalam hal ini, alat-alat komunikasi zaman penerbangan
ruang angkasa seperti; surat kabar, radio dan televisi juga menolong kemajuan
dan meringankan beban. Dunia semakin menjadi sempit. Kita dapat lebih saling
mengenal satu sama lain dan dapat belajar lebih banyak dari orang lain. Tetapi
untuk sampai kepada kesadaran bahwa batas-batas antar bangsa-bangsa sudah ada
di masa lampau, tentu diperlukan penerbangan ruang angkasa. Peningkatan
teknologi akan menyebar luaskan kesadaran bahwa betapa kecilnya arti dari
manusia dan benua di tengah-tengah alam semesta ini, dan akan menjadi pendorong
serta perangsang terbentuknya kerja sama dalam penyelidikan ruang angkasa. Di
setiap zaman, umat manusia membutuhkan suatu kata pemberi semangat supaya mampu
muncul di atas segala permasalahan dan dapat sampai kepada kenyataan yang
tampaknya seolah-olah mustahil dapat dicapai.
Suatu faktor besar yang memberikan
argumentasi penting bagi penyelidikan ruang angkasa dalam zaman industri ialah
timbulnya cabang-cabang industri baru, di mana ratusan ribu buruh yang
kehilangan pekerjaan karena adanya otomatisasi bisa mendapat sumber
penghidupan. Industri ruang angkasa telah mengalahkan industri-industri mobil
dan baja, dan sebagai pemimpin di pasar. Lebih dari 4.000 macam barang, eksistensinya
disebabkan oleh adanya penyelidikan ruang angkasa. Barang-barang itu sebenarnya
merupakan hasil sampingan dari penyelidikan untuk tujuan-tujuan yang lebih
penting. Barang-barang hasil sampingan ini sekarang sudah menjadi kebutuhan
hidup sehari-hari tanpa ada yang menanyakan dari mana asalnya. Mesin hitung
elektronik, pemancar mini, pesawat penerima mini, transistor dalam radio dan
televisi; semuanya ditemukan karena adanya penyelidikan. Demikian juga wajan
penggoreng yang di dalamnya demikian licinnya sehingga makanan tidak melekat.
Instrumen-instrumen presisi dalam pesawat terbang, sistem pengawasan daratan
yang otomatis, kemudi-kemudi otomatis dan komputer-komputer yang berterbangan
begitu cepat;
semuanya merupakan bagian dari penyelidikan ruang
angkasa yang amat sulit, bagian dari program pengembangan yang juga mempunyai
efek pada kehidupan sehari-hari. Barang atau hal-hal yang tidak difahami oleh
orang awam banyak sekali jumlahnya, seperti proses pengelasan, proses pelumasan
dalam ruang yang sama sekali hampa udara, sel-sel photo elektris dan
sumber-sumber energi mini yang dapat dipakai untuk menempuh jarak yang tak
terhingga jauhnya. Biaya yang diperoleh dari pajak, yang di masukkan ke dalam
biaya penyelidikan ruang angkasa, mengalir kembali dengan derasnya kepada para
pembayar pajak yaitu berupa investasi besar. Bangsa-bangsa yang tidak
berpartisipasi sedikit pun dalam penyelidikan ruang angkasa, akan digenangi
oleh revolusi teknik. Sebutan-sebutan atau nama-nama seperti Telstar, Echo, Relay,
Trios, Mariner, Ranger dan Syncom, adalah merupakan papan penunjuk arah pada
jalan yang ditempuh penelitian yang sangat menarik itu. Sumber-sumber energi di
bumi suatu waktu akan habis, Program penerbangan ruang angkasa pun suatu waktu
akan menjadi vital, karena kita memerlukan zat-zat nuklir dari planet mars atau
planet lain untuk penerangan kota dan untuk pemanasan rumah-rumah di musim
dingin. Oleh karena sekarang pusat-pusat tenaga atom itu sudah merupakan sumber
energi termurah, maka masa produksi industri akan tergantung kepada pusat-pusat
tenaga ini apabila sumber energi bumi sudah habis. Setiap hari kita akan
dibanjiri hasil-hasil penelitian. Maka penerusan ilmu pengetahuan dari ayah
kepada anak yang dilakukan secara santai itu akan berakhir. Montir radio yang
memperbaiki pesawat radio dengan peralatan yang serba tombol pijit, harus
banyak mengetahui tentang teknologi transistor dan tentang gambar-gambar
sirkuit yang rumit, yang biasanya dicetak pada lembaran-lembaran plastik itu.
Tidak lama lagi ia akan harus menggunakan kemampuan komponen mikroelektris. Apa
yang telah diajarkan kepada magang harus segera diisi dengan pengetahuan baru.
Kalau seorang akhli di zaman nenek moyang kita benar-benar menguasai suatu
keakhlian selama masa kehidupannya, pengetahuannya tidak bertambah; para akhli
zaman sekarang dan masa mendatang harus terus-menerus menambah pengetahuannya
dengan hal-hal yang baru. Apa yang ada dan baik sekarang, esok hari sudah
menjadi usang. Walaupun umur matahari itu jutaan tahun, namun pada suatu waktu
pasti akan padam juga. Dan bila saat itu tiba, malapetaka akan segera tiba
sebelum ada negarawan sinting yang menggerakkan alat-alat penghancur bumi.
Suatu peristiwa kosmis yang tak terduga dan
tak terperhitungkan, dapat mendatangkan keruntuhan total bagi bumi. Belum ada
orang yang sudah memikirkan kemungkinan itu. Mungkin inilah salah satu alasan
bagi orang yang ikhlas untuk mencari kehidupan akhirat atau kehidupan nirwana
dalam salah satu dari sekian banyak agama dan kepercayaan.
Menurut pendapat saya penelitian ruang
angkasa bukan hasil pilihan bebas manusia, melainkan suatu kewajiban batin yang
harus diikutinya, manakala ia meneliti proses masa depannya dalam alam semesta.
Persis sebagaimana telah saya nyatakan dalam hipotesa, bahwa kita pernah
menerima kunjungan tamu dari ruang angkasa, saya juga berasumsi bahwa kita ini
bukanlah satu-satunya intelegensia yang ada dalam kosmos . Ya, bahkan saya
menduga bahwa dalam alam semesta ini ada yang lebih tua dan lebih maju dari
kita. Jika sekarang saya nyatakan pula bahwa semua intelegensia sedang
melaksanakan penelitian ruang angkasa menurut prakarsa masing-masing, maka
sejenak, saya ini betul-betul sudah memasuki dunia khayal alamiah, padahal saya
menyadari sepenuhnya bahwa ini berarti sama dengan memasukkan kepala saya ke
dalam sarang tawon. "Piring Terbang" telah kelihatan di sana-sini,
sekurang-kurangnya sudah sejak duapuluh tahun yang lalu. Dalam buku-buku
tentang piring terbang benda-benda itu disebut UFO, singkatan dari Unidentified
Flying Objects yang berarti benda-benda asing yang beterbangan. Tetapi sebelum
saya membicarakan UFO yang misterius dan mengasyikkan ini, saya ingin menyebut
suatu argumentasi penting yang digunakan orang tentang ruang angkasa.
Argumentasi itu mengatakan bahwa penelitian
ruang angkasa itu tidak menguntungkan. Tak ada satu negara betapapun kayanya,
yang sanggup menyediakan uang untuk membiayainya tanpa mengambil risiko
kebangkrutan nasional. Memang penelitian itu sendiri tak pernah menguntungkan.
Hasil yang menguntungkan hanyalah investasi. Dan pada tahap sekarang, tidaklah
layak mengharapkan keuntungan dan amortisasi dari penelitian ruang angkasa ini.
Di samping itu, belum pernah dibuat suatu neraca mengenai penerimaan 4.000
macam hasil sampingan dari penelitian ruang angkasa. Saya sendiri sama sekali
tidak mempunyai keraguan, bahwa penelitian ruang angkasa pasti akan memberikan
keuntungan yang tak pernah diberikan oleh penelitian lainnya, yang manapun
juga. Kalau penelitian ruang angkasa ini telah mencapai tujuannya, ia bukan
hanya akan menguntungkan, melainkan juga akan menyelamatkan umat manusia dari
keruntuhan dalam arti kata yang sebenarnya. Secara kebetulan, serentetan
satelit-satelit Comsat sudah menyuarakan rencana-rencana komersil. Pada bulan
Nopember 1967, sebuah majalah Jerman "Der Stern" menulis
"Kebanyakan mesin kedokteran buatan Arnerika, yang.dapat menyelamatkan
jiwa itu adalah merupakan hasil evaluasi sistematis dari hasil penelitian atom,
penerbangan ruang angkasa, dan teknologi militer. Barang-barang itu merupakan
hasil kerja sama baru antara raja-raja industri dan rumah sakit di Amerika,
yang hampir setiap hari menyebabkan dunia pengobatan mencapai
keberhasilan". "Jadi Locheed Company yang membuat pesawat tempur Star
Fighter, dan Mayo Clinik yang terkenal itu, bekerja sama untuk mengembangkan
sistem perawatan baru berdasarkan teknik-teknik komputer. Para perancang
perusahaan penerbangan North American Aviation sesuai dengan anjuran dari para
akhli kedokteran bekerja dengan 'Sabuk emphysema' yang dibuat untuk memudahkan
pernafasan para pasien yang mendapat gangguan paru-paru. Para pejabat ruang
angkasa dari Nasa telah menciptakan suatu
alat yang sebenarnya dirancang untuk mengukur kekuatan benturan batu-batu meteor
micro pada badan kapal ruang angkasa, tetapi dapat juga digunakan untuk
mencatat kekejangan otot halus dalam penyakit syaraf". "Hasil
sarnpingan lain dari teknologi komputer Amerika yang dapat menyelamatkan jiwa,
ialah 'mesin denyut jantung'. Sekarang lebih dari 2.000 orang Jerman hidup
dengan bantuan mesin demikian, yang dipasang dalam rongga dadanya. Mesin itu
berupa generator mini yang digerakkan oleh batu batre, dan dipasang di balik
kulit. Para dokter memasang hubungan antara mesin ini dan telinga kanan dari
jantung melalui rongga atas pembuluh balik. Dengan demikian jantung dapat
dirangsang untuk berdenyut secara teratur oleh denyutan-denyutan arus listrik
lemah. Apabila batre 'mesin jantung' ini habis setelah tiga tahun harus diganti
dengan yang baru melalui operasi kecil. Mesin ajaib ini sekarang telah
disempurnakan oleh perusahaan listrik, General Electric. Tahun yang lalu
perusahaan ini membuat model baru yang disebut twospeed model. Apabila si
pemakai alat ini ingin bermain tenis, atau ingin lari mengejar waktu
pemberangkatan kereta api, ia hanya tinggal menggerak-gerakkan sebatang magnit
batangan bagian tubuhnya yang di dalamnya dipasang mission itu. Dengan demikian
jantungnya akan berdenyut lebih cepat". Demikian tulis Majalah itu. Itu
merupakan dua contoh yang lebih rumit, dari hasil sampingan penelitian ruang
angkasa. Masih adakah orang yang sanggup mengatakan bahwa penelitian itu tak
ada faedahnya? Dengan judul "Perangsang dari Roket Bulan" surat kabar
"Die Zut" terbitan bulan Nopember 1967, memuat laporan sebagai
berikut: "Konstruksi kendaraan ruang angkasa yang di buat khas untuk
pendaratan empuk di atas permukaan bulan, telah banyak menarik sepintas
perhatian dari para pembuat mobil. Mereka ingin mengetahui bagaimana konstruksi
itu tahan terhadap keadaan benturan yang dapat menghancurkan kendaraan itu
sendiri. Karena sekalipun tidak mungkinuntuk membuat kendaraan bermotor yang
dapat menyelamatkan penumpangnya terhadap segala jenis tubrukan, namun
konstruksi yang digunakan dalam penerbangan ruang angkasa itu dapat mengurangi
risiko kehancuran manakala terjadi tubrukan atau benturan.Lembaran-lembaran
logam yang disebut 'sarang lebah' yang sekarang semakin banyak dipergunakan
dalam pembuatan pesawat terbang modern, dapat meningkatkan daya tarik tanpa
menambah beratnya. Lembaran-lembaran logam semacam itu telah dicoba pula dalam
pembuatan mobil. Alas mobil penjelajah daratan yang sekarang dalam eksperimen,
dibuat dari lembaran 'sarang lebah' itu.". Setiap orang yang mengetahui
keadaan penelitian ruang angkasa sekarang serta daya dorongnya yang berkembang
terus, tentu tidak sanggup lagi mengatakan "Bagaimanapun tak akan mungkin
mengadakan penerbangan antar bintang atau antar planet". Generasi penerus
kita akan melihat kemustahilan ini menjadi kenyataan.
Kelak, orang akan membuat kapal-kapal ruang
angkasa raksasa dengan mesin bertenaga raksasa pula, seperti yang telah
dibuktikan oleh Rusia ketika dalam tahun 1967 mereka berhasil menggabungkan dua
kapal ruang angkasa tak berawak mejadi satu di ruang stratosfir. Suatu bagian
dari penelitian ruang angkasa sekarang sudah bekerja dengan menggunakan layar
pelindung seperti pelangi listrik, yang dibentangkan di depan kapsul dengan
maksud untuk mencegah atau mengelakkan benturan partikel-partikel. Sekelompok
sarjana fisika kenamaan, sekarang sedang berusaha menemukan apa yang dikenal
dengan nama "tachyon", yaitu partikel yang baru ada dalam teori, yang
diduga dapat bergerak lebih cepat dari cahaya dan batas kecepatan terendahnya
ialah kecepatan
cahaya. Para sarjana yakin bahwa tachyon
rnemang ada. Sekarang hanyalah tinggal membuktikan eksistensinya secara ilmiah.
Pembuktiannya telah dilakukan dalam pembuktian neutrinos dan anti matter.
Akhirnya saya ingin bertanya kepada mereka yang menentang penerbangan ruang
angkasa: Apakah anda benar-benar percaya bahwa beberapa ribu orang terpandai
dari zaman kita ini telah menghambur-hamburkan waktu dan tenaga mereka hanya
untuk mencapai tujuan-tujuan utopis atau yang tak berarti ?
Izinkahlah saya menyelesaikan persoalan UFO,
dengan tegas dengan mengabaikan resiko bahwa hal tersebut tidak mendapat
tanggapan serius. Jika tidak ada tanggapan serius, saya masih dapat menghibur
diri dengan keyakinan, bahwa orang terkemuka beserta saya.
UFO telah dilihat orang di mana-mana; di
Amerika, di Philipina, di Jerman Barat dan di tempat-tempat lain. Mari kita
misalkan saja bahwa 98 persen dari orang-orang yang mengaku telah melihat UFO,
sebenarnya hanya melihat bola petir atau balon cuaca, atau pembentukan awan
aneh, atau pesawat udara jenis baru yang tak dikenal atau bahkan mungkin
akibat-akibat ganjil dari cahaya dan bayangan di kala senja. Tak diragukan
lagi, kebanyakan orang telah menjadi korban penyakit jiwa. Mereka mengaku telah
melihat sesuatu yang sebenarnya tidak ada di tempat yang dilihatnya. Dan sudah
tentu banyak juga para pencari berita yang ingin memperoleh keuntungan bagi
dirinya sendiri, dari hasil observasi orang-orang yang dianggap benar itu.
Mereka membuat judul artikel koran dengan huruf besar-besar bagi para pembaca
yang pandir. Kalau dari sekian banyak orang yang mengaku telah melihat UFO itu
kita pisahkan orang-orang sintingnya, pendustanya, orang-orang sakit jiwanya
dan para penjual sensasinya; maka sisanya yang berupa para pengamat yang waras
otaknya, dapat dihitung dengan jari tangan. Dalam jumlah itu termasuk juga
mereka yang tugasnya memang mengenali peristiwa-peristiwa di langit.
Seorang ibu rumah tangga mungkin membuat
kesalahan serupa dengan kesalahan yang dibuat oleh seorang petani di Wild
West.Tetapi jika seorang penerbang yang sudah banyak berpengalaman mengatakan
telah
melihat UFO, sukar sekali untuk mencap
dirinya sebagai pembual besar, karena penerbang berpengalaman mengetahui benar
apa yang disebut; bola petir, bayangan, dan balon cuaca. Sebab reaksinya
terhadap penglihatan-penglihatan semacam ini, dan juga daya tangkapnya yang
jitu, selalu diuji secara teratur. Beberapa jam sebelum dan selama terbang ia
dilarang minum-minuman keras. Dan seorang penerbang dari perusahaan penerbangan
sangat kecil kemungkinannya berdusta, kalau ia tidak ingin kehilangan
jabatannya yang empuk dan bergaji besar itu. Namun demikian, kalau yang
berbicara itu bukan seorang saja, melainkan sekelompok penerbang yang di
dalarnnya termasuk juga penerbang angkatan udara, maka mau tidak mau kita harus
mendengarkan ceritera mereka itu. Saya sendiri tidak mengetahui apa UFO itu.
Saya tidak mengatakan bahwa UFO itu telah dibuktikan memang benar ada, bahwa
benda-benda terbang itu berasal dari intelegensia tak dikenal; sekalipun
kemungkinannya besar sekali. Sayang sekali, selama perjalanan keliling saya tak
pernah melihat UFO dengan mata kepala sendiri. Tetapi saya dapat mengajukan
risalah yang masuk akal dan telah disahkan kebenarannya, seperti berikut:
"Tanggal 5 Peberuari 1965, Departemen Pertahanan Amerika Serikat
mengumumkan bahwa bagian Khusus Urusan UFO telah ditugaskan untuk menyelidiki
kebenaran laporan yang dibuat oleh dua orang operator radarnya. Kedua orang
operator ini pada tanggal 29 Pebruari 1965 dengan radarnya telah menangkap dua
buah UFOdi lapangan udara Angkatan Laut di Maryland. Benda-benda tak dikenal
itu terbang mendekati lapangan udara dari arah Selatan dengan kecepatan 4.350
mil perjam. Tiga puluh mil di atas lapangan udara tesebut, benda-benda itu
membelok dengan tajam sekali dan menghilang dari layar radar. Pada tanggal 3
Mei 1964,beberapa orang di Canberra Australia dan beberapa meteorologi melihat
benda besar bercahaya terbang menyeberangi cakrawala pagi ke jurusan Timur
Laut. Dalam wawancara dengan utusan-utusan dari Nasa, para saksi mata kepala
sendiri itu menerangkan bagaimana benda itu jungkir balik di angkasa dan
bagaimana sejumlah benda yang lebih kecil menyerbu benda besar itu. Benda-benda
kecil itu mengeluarkan cahaya merah yang menyilaukan kemudian menghilang,
sedangkan "benda" yang besar menghilang ke jurusan Barat Laut. Salah
seorang meteorologis itu berkata: "Sebelum ini saya selalu mencemoohkan
ceritera-ceritera tentang UFO. Tetapi sekarang saya tidak tahu apa yang harus
saya katakan tentang itu".
Tanggal 23 Nopember 1953, sebuah benda
terbang tak dikenal tertangkap oleh radar di Lapangan Udara Militer di
Michigan. Letnan Udara R. Wilson yang ketika itu kebetulan sedang berlatih
dengan pesawat tempur jet F-86 diizinkan untuk mengejar "benda" itu.
Para awak radar, dengan radarnya mengikuti Wilson mengejar benda tak dikenal
itu sejauh 160 mil. Pada layar radar tampak bahwa kedua benda terbang
sekonyong-konyong menjadi satu. Panggilan-panggilan dengan radio kepada Wilson
tidak dijawab. Daerah tempat terjadinya peristiwa yang tak dapat difahami itu,
selama beberapa hari berikutnya dibom oleh pasukan penyelidik; dan daerah dekat
Lake Superior, diperiksa karena terdapat bekas oli berceceran. Tetapi mereka
tidak menemukan apa-apa. Jejak letnan penerbang Wilson beserta pesawat
terbangnya tak ditemukan. Pada tanggal 13 September 1965 di pagi buta, sersan
polisi Eugine Bertrand bertemu dengan wanita yang sedang duduk di belakang ke
mudi mobilnya di suatu by pass Exetee, New Hampshire. Wanita itu tidak mau
melanjutkan per jalanannya, karena ia telah dikejar-kejar oleh benda terbang
besar sekali berwarna merah menyilaukan sejauh sepuluh mil sampai Route 101;
kemudian benda itu menghilang ke dalam hutan. Mula-mula sersan polisi yang
sudah berumur dan agak berkepala dingin itu menganggap wanita itu sinting.
Kemudian ia mendengar laporan yang serupa dari patroli lain melalui radio
mobilnya. Temannya Gene Toland yang ada di Markas Besar memanggil dia supaya
lekas kembali, karena di Markas Besar pun ada seorang pemuda yang
menceriterakan hal yang serupa dengan ceritera wanita itu. Si pemuda itu sedang
mencari perlindungan karena merasa dikejar-kejar oleh benda bercahaya merah
yang menyilaukan. Setengah segan pemuda itu beserta Bertrand berangkat
mengendarai mobil patroli dengan keyakinan bahwa ceritera yang lucu itu
merupakan keterangan yang masuk akal. Mereka menyelidiki daerah itu selama dua
jam, kemudian pulang. Dalam perjalanan pulang mereka melewati sebidang tegalan,
di mana terdapat enam ekor kuda. Keenam ekor kuda itu sekonyong-konyong
bersama-sama berebutan ke luar dari tegalan itu. Pada saat yang hampir
bersamaan, tegalan itu dan sekitarnya bermandikan cahaya merah menyala.
"Itu lihat itu" seru seorang polisi muda. Ya, sebuah benda merah
menyala-nyala yang bergerak pelan-pelan dan tanpa bersuara menuju mereka,
mengapung di atas pohon-pohon. Bertrand menilpon temannya Toland,
memberitahukan bahwa baru saja ia telah melihat benda terkutuk itu dengan mata
kepala sendiri. Sekarang pertanian dekat jalan itu dan bukit di dekatnyapun
bermandikan cahaya merah menyala-nyala. Mobil patroli kedua berhenti dekat
mereka. 'Sialan" ucap Dave. "Aku mendengar kau dengan Toland saling
meneriaki lewat radio. Kukira kalian gila. Tetapi coba, lihatlah itu!".
Berkenaan dengan peristiwa itu, lima puluh orang saksi mata yang dianggap dapat
dipercaya telah diperiksa kemudian. Di antara yang diperiksa itu terdapat
meteorologis, dan anggota Pengawal Pantai. Dengan perkataan lain orang-orang
yang tak mungkin tidakdapat membedakan balon cuaca dengan helikopter, atau
suatu satelit yang jatuh dengan lampu navigasi dari sebuah kapal udara. Laporan
itu hanya berisi kenyataan-kenyataan yang telah terjadi, tetapi tidak
mengandung keterangan tentang benda terbang yang tak dikenal itu. Tanggal 5 Mei
1967 wali kota Marliens di Cote-d'oz, Monsieur Malliotte, menemukan lubang aneh
di ladang semanggi yang letaknya 680 yard dari jalan. Ia menemukan pula sebuah
lingkaran bergaris tengah 15,5 kaki, dalamnya satu kaki. Dari lingkaran ini,
jaluran-jaluran sedalam 4 inci menjalur ke luar. Lingkaran dan jalur-jalur itu
memberikan kesan. seolah-olah suatu kisi logam yang amat berat telah ditekankan
dari atas ke dalam tanah. Pada ujung jalur-jalur itu terdapat lubang-lubang
sedalam satu kaki dua
inci, seperti bekas di tekan oleh
"kaki" di atas kisi itu. Suatu ciri atau bekas yang sangat
mengherankan ialah debu berwarna putih kejingga-jinggaan, yang mengendap di
dalam jalur-jalur dan lubang-lubang itu. Saya sendiri telah melihat tempat
dekat Miliens ini. Makhluk halus atau hantu tak mungkin meninggalkan
bekas-bekas seperti itu. Apa yang akan kita perbuat dengan laporan ini? yang
diperbuat orang bahkan oleh perhimpunan kebatinan tentang apa yang pernah
mereka lihat biasanya suka mematahkan semangat kita. Apa yang mereka perbuat,
hanya mengaburkan pandangan kita atas kenyataan, dan menghalangi para sarjana
yang serius menangani phenomena yang telah diuji kebenarannya, karena mereka
takut pernyataannya itu akan membodohi dirinya sendiri. Tanggal 6 Nopember
1967, dalam acara televisi Jerman berjudul "Serbuan dari Kosmos?"
seorang kapten dari pesawat udara perusahaan penerbangan Luftansa,
menceriterakan suatu kejadian, di mana dia beserta empat orang awak kapal
melihatnya dengan mata kepala sendiri. Pada tanggal 15 Pebruari 1967, kira-kira
sepuluh atau lima belas menit sebelum mendarat di San Fransisco, mereka melihat
suatu benda terbang bergaris tengah kira-kira 33 kaki dekat pesawat terbang
mereka. Benda itu bercahaya menyilaukan dan terbang beberapa saat di samping pesawat
mereka. Mereka mengkhabarkan apa yang mereka lihat itu kepada Universitas
Colorado. Universitas ini karena tidak mendapat penjelasan lebih lanjut mengira
bahwa benda terbang itu merupakan bagian dari roket yang telah diluncurkan
sebelumnya, yang sedang jatuh ke bumi. Kapten pilot itu menjelaskan bahwa ia
yang telah mempunyai pengalaman terbang lebih dari sejuta mil beserta
rekan-rekannya, tidak dapat percaya bahwa benda sebesar itu, yang sedang jatuh
bebas ke bumi, dapat diam di udara selama lebih dari seperempat jam dan terbang
berdampingan dengan pesawat terbangnya sendiri. Apalagi benda terbang tak
dikenal itu dapat dilihat orang dari permukaan bumi selama hampir tiga perempat
jam. Pilot Jerman ini sudah tentu bukan pengkhayal. Pada tanggal 21 dan 23
Nopember 1967, muncul dua buah laporan Die Suddentsche Zei tune. Munich.
Beograd, koresponden dari Amerika melaporkan: "Beberapa UFO telah terlihat
di atas beberapa daerah di Eropa sebelah Tenggara. Pada suatu akhir pekan,
seorarig astronom amatir telah memotret tiga buah dari benda-benda langit yang
cemerlang ini. Sementara para akhli mengemukakan pendapatnya tentang potret ini
dalam surat-surat kabar Yugoslavia, laporan tentang UFO lebih banyak lagi telah
dilihat di daerah pegunungan Montenegro, di mana benda-benda itu diduga telah
menimbulkan kebakaran hutan. Laporan-laporan ini datang terutama dari kampung
Ivangrad di mana penduduknya bersumpah bahwa selama beberapa hari, tiap malam
mereka melihat benda-benda langit yang diterangi dengan sangat menyilaukan.
Para pejabat pemerintahan setempat membenarkan bahwa di daerahnya telah sering
terjadi kebakaran hutan, tetapi sebegitu jauh belum diketahui apa yang
menyebabkan".
UPI melaporkan: "Sebuah UFO telah muncul
di atas ibu kota Bulgaria, Sofia. Menurut laporan dari kantor berita Bulgaria
BTA, UFO itu dapat di lihat dengan mata telanjang. BTA melaporkan bahwa benda
terbang itu lebih besar dari bundaran matahari dan kemudian berubah bentuk
menjadi trapeze. Benda terbang itu diduga telah memancarkan sinar yang amat
kuat. Benda itu telah pula terlihat oleh teropong bintang di Sofia. Dari hasil
kerja sama antara Institut Hidrologi dan Institut Meteorologi Bulgaria
dikatakan bahwa benda terbang itu bergerak dengan kekuatannya sendiri. Benda
itu terbang kira-kira 18 mil di atas permukaan bumi". Orang menghalangi
jalan menuju penelitian serius, dengan ketololan. Ada kelompok "orang
perantara" yang mengakui selalu berhubungan dengan makhluk-makhluk alam
luar. Ada pula orang-orang yang mengembangkan gagasan-gagasan keagamaan, yang
hanya dikarang-karang saja dari phenomena yang sampai sekarang tidak jelas.
Atau membuat suatu falsafah hidup yang bengis dari phenomena itu, atau mengaku
telah menerima perintah dari awak UFO untuk menyelamatkan umat manusia. Pada
International World Congress dari para penyelidik UFO, di musim gugur tahun
1967, Profesor Hermann Oberth, yang dikenal sebagai "Bapak dari
penerbangan ruang angkasa" dan guru dari Wernher Von Braun, mengatakan
bahwa "UFU-UFO itu masih merupakan persoalan ekstra ilmiah, tetapi UFO-UFO
itu barang kali merupakan kapal ruang angkasa yang berasal dari dunia tak
dikenal". Selanjutnya beliau mengatakan: "Jelaslah bahwa makhluk yang
menjadi awak dan menerbangkannya telah maju dalam segalanya sebagai mana mestinya,
kita dapat belajar banyak dari mereka". Oberth, yang telah meramalkan
perkembangan roket di bumi dengan tepat; menduga bahwa di planet lain dalam
tata surya kita, terdapat prasyarat-prasyarat bagi generasi-generasi spontan.
Obert, selaku sarjana penelitian meminta supaya para sarjana lain yang serius
pun turut menangani persoalan-persoalan yang mula-mula mungkin merupakan
fantastis ini. "Para sarjana itu biasanya bagaikan angsa yang kekenyangan,
yang tidak mau makan apa-apa lagi. Mereka menolak gagasan-gagasan baru, dan
menyebutnya sebagai omong kosong". Tanggal 17 Nopember 1967, dengan judul
"Gagasan-gagasan Kedua" surat kabar Die Zeit mengatakan:
"Bertahun-tahun orang Rusia menertawakan orang Barat seperti yang sakit
jiwa mengenai piring terbang. Belum lama berselang Pravda memuat sangkalan
resmi, bahwa kendaraan-kendaraan langit yang ganjil itu pernah ada. Sekarang
Jenderal Angkatan Udara Anatolyi Stolyakov telah ditunjuk sebagai direktur dari
suatu komite yang tugasnya meneliti laporan-laporan mengenai UFO. Berhubungan
dengan ini, surat kabar London Times, menulis: "Apakah UFO itu hasil dari
pengkhayalan bersama, ataukah berasal dari para pengunjung dari planet Venus,
atau harus diartikan sebagai wahyu ketuhanan; harus ada penjelasan, sebab andai
kata UFO itu tak ada,orang-orang Rusia tentu tidak akan membentuk komite
Pencari Keterangan". Kejadian yang paling menggemparkan dan paling
membingungkan sehubungan dengan phenomena tentang benda dari alam semesta,
terjadi pada pukul 7.17 pagi tanggal 30 Juli 1908,di Taiga, Siberia. Sebuah
bola api bagaikan ditembakkan melintasi cakrawala dan menghilang di padang
rumput. Para penumpang kereta api Transs-Siberia melihat benda yang
menyala-nyala bergerak dari
Selatan ke Utara. Suatu halilintar yang
diikuti dengan ledakan menggoncang kereta api. Kebanyakkan stasion seismograph
di dunia mencatat ledakan ini sebagai getaran bumi yang cukup kuat. Di Irkutsk,
550 mil dari pusat gempa jarum seismograph tetap bergetar hampir selama satu
jam. Suara ledakannya terdengar sampai sejauh radius 612 mil. Ratusan rusa
kutub telah mati terbunuh oleh ledakan itu. Suku-suku pengembara banyak yang
terpental ke udara bersama tenda-tendanya. Sebelum tahun 1912, Profesor Kulik
mulai mengumpulkan laporan-laporan dari para saksi mata. Akhirnya ia berhasil
pula mengumpulkan uang untuk mengadakan ekspedisi ilmiah ke daerah Taiga yang
jarang penduduknya ini. Ketika ekspedisi itu sampai di daerah berbatu-batu
Tunguska, mereka yakin benar bahwa mereka akan menemukan kawah raksasa yang
disebabkan oleh batu meteor. Tetapi keyakinan mereka itu ternyata salah. Mereka
melihat pohon-pohon yang patah bagian atasnya sampai sejauh 37 mil dari pusat
ledakan. Semakin dekat mereka ke titik kritis, tanahnya semakin tandus.
Pohon-pohon di sana tampak seperti tiang-tiang telegraph tanpa apa-apa. Di
sekitar pusatnya bahkan pohon-pohon terbesar pun telah patah dan terlempar ke
luar daerah lingkungan itu. Akhirnya mereka menemukan bekas-bekas kebakaran
hebat. Semakin jauh ke Utara ekspedisi itu semakin yakin bahwa di sana telah
terjadi ledakan dahsyat. Ketika mereka melewati lubang-lubang dari berbagai
ukuran di atas tanah yang berpaya-paya, mereka menduga bahwa lubang itu
disebabkan oleh benturan batu-batu meteor. Mereka menggali dan membor tanah
yang berpaya-paya itu, tetapi mereka tidak menentukan sedikit pun sisa-sisa
dari sepotong besi atau sepotong nekel, atau sebongkah batu. Dua tahun kemudian
pencarian diteruskan lagi dengan menggunakan bor-bor yang lebih besar dan
alat-alat teknik yang lebih baik. Mereka membor sampai sedalam 118 kaki, tetapi
tetap tidak menemukan bekas meteor atau batu-batu serupa. Pada tahun 1961 dan
1963, Akademi Ilmu Pengetahuan Uni Sovyet mengirim dua ekspedisi lagi ke
Tunguska. Ekspedisi tahun 1963 dipimpin oleh akhli geofisika-Solotov. Kelompok
para sarjana yang diperlengkapi dengan alat-alat teknik paling modern ini,
sampai kepada kesimpulan bahwa ledakan di Tunguska Siberia itu pasti merupakan
ledakan nuklir. Jenis ledakan dapat ditentukan jika beberapa urutan besarnya
kekuatan yang menyebabkan ledakan itu diketahui. Satu di antara urutan besarnya
kekuatan ledakan Tunguska itu diketahui dari besarnya energi radiasi yang
dipancarkan.
Di Talga ekspedisi itu menemukan beberapa
pohon, 11 mil jauhnya dari pusat ledakan. Pohon pohon itu telah terkena radiasi
lalu terbakar pada saat terjadinya ledakan itu. Pohon hidup hanya dapat
terbakar apabila banyaknya panas yang diradiasikan tiap cm2 mencapai 70 sampai
100 kalori. Dan memang kilatan ledakan itu demikian terangnya, sehingga sampai
sejauh 124 mil dari pusat gempa, cahayanya masih memantulkan bayangan
kedua. Dari data ini para sarjana
memperhitungkan besarnya energi yang diradiasikan oleh ledakan itu sekitar 2,8
x 1028 erg. (erg "banyaknya tenaga kerja"). Seekor kumbang yang
beratnya satu gram, akan harus mengeluarkan tenaga kerja satu erg untuk
memanjat dinding setinggi satu cm. Ekspedisi itu menemukan cabang dan ranting
pohon yang sudah jadi arang sampai setinggi sebelas mil. Dari fakta ini mereka
berkesimpulan bahwa di tempat itu telah terjadi pemanasan yang amat tinggi dan
mendadak. Ini adalah akibat dari suatu ledakan, bukan suatu kebakaran hutan.
Pohon yang jadi arang ini hanya ditemukan di tempat mana tidak terdapat
bayangan yang menghalangi difusi kilatan cahaya. Jelas dan pasti bahwa di sana
pernah terjadi suatu radiasi. Keseluruhan dari efek ini, memerlukan tenaga 10
pangkat 28 erg. untuk dapat menimbulkan kehancuran yang amat luas itu.
Energi sebesar ini, sama kuatnya dengan
kekuatan perusak dari bom atom seberat 10 megaton atau
100.000.000.000.000.000.000.000 erg.
Penyelidikan-penyelidikan memastikan bahwa di
tempat itu pernah terjadi ledakan nuklir. Kepastian itu menghapus
keterangan-keterangan yang berbau dongeng seperti tubrukan komet atau batu
meteor yang jatuh ke bumi. Bagaimana bunyi keterangan mengenai ini di tahun
1908? Surat kabar di Leningrad Svesda, terbitan bulan Maret 1964, mengemukakan
suatu teori bahwa makhluk cerdas dari sebuah planet dalam konstelasi Cygnus
telah mencoba untuk mendapat kontak dengan bumi kita. Para penulis Genrich
Altov dan Valentina Shuraleva mengatakan bahwa tubrukan di Taiga, Siberia itu
merupakan jawaban terhadap ledakan yang disebabkan oleh meletusnya gunung
Krakatau di Samudra Indonesia dalam tahun 1883; di mana letusan itu telah
memancarkan gelombang-gelombang radio alam semesta. Makhluk bintang yang jauh
dari bumi itu keliru, mereka mengira bahwa gelombang-gelombang itu berasal dari
ruang angkasa. Karena itu, mereka mengarahkan sinar laser ke bumi. Sinar laser
itu terlalu kuat, sehingga ketika sinar laser itu menyentuh atmosfir dunia jauh
di atas Siberia, sinar itu berubah ujud menjadi benda padat.
Saya akui, bahwa saya tak dapat menerima
keterangan demikian, karena terlalu jauh jangkauannya sehingga sukar masuk di
benak kita. Saya juga tidak dapat menerima teori yang mencari keterangannya
dalam tubrukan anti zat. Sekalipun saya percaya bahwa jauh di alam kosmos
mungkin ada unsur-unsur yang di sebut anti zat, namun di Tunguska tidak mungkin
akan terdapat bekas-bekasnya, apalagi sisa-sisanya; karena apabila anti zat itu
beradu dengan zat padat, kedua zat itu akan terurai dan lenyap kedua-duanya.
Selain dari itu, kemungkinan bagi anti zat untuk mencapai bumi tanpa
bertubrukan dengan zat lain di tengah perjalanan, sangat kecil. Saya lebih suka
menyokong pendapat yang menduga bahwa ledakan nuklir itu disebabkan oleh
meledaknya
persediaan tenaga nuklir dari kapal ruang
angkasa yang tak di kenal. Fantastis? Ya, memang! Tetapi apakah ini harus berarti,
bahwa hal itu tidak mungkin? Tidak sedikit terdapat buku mengenai batu meteor
Tunguska itu. Ada fakta lain yang ingin saya tekankan. Radio aktivitas di
sekitar pusat ledakan di Taiga itu intensitasnya atau kekuatannya dua kali
kekuatan di tempat lain. Sekarang pun demikian keadaannya. Penelitian cermat
pada pohon-pohon dan gelang tahunannya, menunjukkan bahwa sejak tahun 1908
radio aktivitas itu meningkat.
Sebelum ada bukti ilmiah yang pasti tepat dan
meninggalkan tentang kejadian itu tak seorang pun berhak mengeluarkan
keterangan keterangan tanpa alasan yang kuat untuk dapat dipercaya. Pengetahuan
kita tentang planet planet dalam tata surya kita, agak lengkap kiranya. Mars
adalah satu-satunya planet di mana diduga mungkin terdapat "kehidupan"
dalam arti kata menurut pengertian kita. Itupun dalam jumlah yang amat
terbatas. Manusia telah menentukan batas-batas secara teoritis terhadap
kehidupan dalam arti seperti di atas. Batas lni disebut ecosphere. Dalam tata
surya kita, hanya venus, bumi dan mars yang ada dalam batas-batas ekosfir.
Walaupun demikian, kita hendaknya tidak lupa bahwa penentuan ecos phere itu
didasarkan kepada gambaran kita tentang kehidupan; dan bahwa kehidupan yang
belum kita kenal, sama sekali tidak perlu terikat kepada dasar pikiran kita.
Mariner II telah sampai pada jarak 21.000 mil dari Venus.Menurut informasi yang
dipancarkan dari Mariner II itu, Venus dapat di coret dari daf tar
planet-planet di mana mungkin ada kehidupan. Mariner II itu melaporkan pula
bahwa suhu permukaan Venus, siang maupun malam panasnya 420 C. Suhu demikian
itu, berarti di sana tidak ada air, melainkan hanya ada kolam-kolam berisi
logam cair, Maka punahlah anggapan orang, bahwa Venus itu saudara kembar bumi,
sekalipun persenyawaan hidrogen karbon yang ada dapat di gunakan sebagai tempat
pembiakan bagi segala jenis bakteri. Belum lama berselang, para sarjana
menyatakan bahwa kehidupan di planet mars tidaklah mungkin ada. Pada suatu hari
belakangan ini, pernyataan itu berubah menjadi "hanya sedikit
kemungkinannya".Setelah Mariner IV berhasil mengadakan pengintaian di atas
mars, sekalipun agak segan, kita harus mengetahui bahwa kemungkinan adanya
kehidupan di mars bukanlah mustahil Bahkan sangat mungkin pula, bahwa tetangga
kita mars itu pernah mempunyai kebudayaan sendiri jutaan tahun yang lalu,
tetapi tak pernah ada yang diceriterakannya. Bagaimanapun juga bulan mars yang
disebut phobos perlu mendapat perhatian khusus. Mars mempunyai dua buah bulan
yakni "phobos" dan "deimos". Kedua nama itu adalah dari
bahasa Yunani yang dalam bahasa Indonesia berarti: "ketakutan" dan
"teror". Kedua bulan itu sudah dikenal orang jauh sebelum seorang
astronom Amerika yang bernama Asoph Hall menemukannya dalam tahun 1877. Jauh
sebelumnya, se
kitar tahun 1610, Johannes Kepler menduga,
bahwa mars diikuti oleh dua buah satelit alamiah. Schyrl, seorang biarawan
Capucine mengaku telah melihat bulan Mars itu beberapa tahun sebelumnya. Namun
mungkin ia keliru melihat, karena bulan mars
yang kecil-kecil itu tak
mungkin dapat dilihat dengan alat-alat optik pada zamannya. Kedua bulan itu
dilukiskan dengan indah sekali oleh Jonathan Swift dalam bukunya berjudul
Perjalanan ke Laputa dan Jepang. Buku ini merupakan jilid ke III
dari perjalanan Guliver Jonathan. Swift tidak
hanya melukiskan kedua bulan mars itu melainkan juga memberikan ukuranukuran
serta orbitnya. Di bawah ini adalah kutipan dari bab 3 nya: "Para astronom
Laputan melewatkan sebagian besar dari masa hidupnya untuk mengamati
benda-benda langit, yang dilakukannya dengan menggunakan teropong-teropong yang
jauh lebih baik dari pada teropong kita. Sekalipun teleskop mereka yang
terbesar tak ada yang lebih dari tiga kaki, tetapi teropong mereka itu
mempunyai daya membesarkan lebih tinggi dari teropong kita yang panjangnya
seratus yard; dan dengan sendirinya, bintang-bintang dapat mereka lihat lebih
jelas. Hal-hal yang menguntungkan ini, memungkinkan mereka untuk memperluas
penemuan-penemuan mereka lebih jauh dari pada para astronom Eropa. Ini terbukti
dari daftar bintang-bintang yang mereka buat Daftarnya membuat sepuluh ribu
bintang tetap, sedang daftar terluas di Eropa hanya meliputi tidak lebih dari
sepertiganya. Besar kemungkinannya bahwa mereka telah menemukan bintang-bintang
yang lebih kecil, atau satelit-satelit yang beredar mengitari mars. Di
antaranya tiga buah yang beredar pada lingkaran dalam dan lima buah pada
lingkaran luar. Yang ada pada lingkaran dalam berputar pada sumbunya dalam 10
jam, sedangkan yang ada dalam lingkaran luar berputar pada sumbunya dalam 21
l/2 jam; sehingga kwadrat dari waktu perputarannya dalam perbandingan yang sama
mendekati pangkat tiga dari jarak antara satelit-satelit itu dengan titik
tengah dari mars; yang membuktikan bahwa satelit-satelit itu diatur oleh hukum
gravitasi yang sama, yang mengatur benda-benda langit lainnya". Bagaimana
Swift dapat menceriterakan satelit-satelit mars, padahal benda-benda langit
baru ditemukan 150 tahun kemudian?.
Tak dapat disangsikan bahwa sebelum Swift,
satelit-satelit itu telah diduga oleh beberapa astronom. Tetapi duga-dugaan
biasanya tidak sampai mendekati data yang tepat. Kita tidak mengetahui dari
mana Swift mendapat pengetahuannya itu. Satelit-satelit itu sebenarnya
merupakan bulan-bulan terkecil dan terganjil dari tata surya kita. Satelit-satelit
itu beredar hampir berbentuk lingkaran bundar di atas ekuator Mars. Jika
satelit-satelit itu dapat memantulkan cahaya yang sama banyaknya dengan cahaya
yang dipantulkan oleh bulan kita, maka phobos harus bergaris tengah sepuluh mil
dan deimos 5 mil. Tetapi jika satelit-satelit itu merupakan bulan buatan, dan
memantulkan lebih banyak lagi cahaya, maka diameternya akan lebih kecil lagi.
Satelit satelit itu merupakan bulan-bulan yang dikenal dalam tata surya kita,
yang waktu beredarnya mengelilingi planet
induknya paling pendek dibanding dengan waktu
perputaran pada sumbunya. Dibanding dengan perputaran mars pada sumbunya phobos
dapat beredar mengelilingi Mars dua kali dalam satu hari mars, sedang deimos
hanya lebih cepat sedikit dari pada perputarannya sendiri pada sumbunya. Ketika
posisi bumi terhadapMars sangat baik dalam tahun 1862, orang dengan susah payah
mencari satelit-satelit mars itu, dan baru berhasil 15 tahun kemudian.
Teori tentang planetoid, timbul karena
beberapa astronom menduga bahwa bulan-bulan mars itu merupakan pecahan-pecahan
benda langit yang ditarik oleh Mars. Tetapi teori itu tak mampu menerangkan
mengapa satelit itu kedua-duanya dapat berputar pada sumbunya, pada bidang
ekuator yang sama. Kalau hanya satu yang berputar, dapat dikatakan karena
kebetulan. Tetapi kalau dua-duanya berputar, itu bukan karena kebetulan. Karena
itu akhirnya timbul teori modern tentang satelit. Seorang astronom Amerika
kenamaan Carl Sagan, dalam bukunya berjudul "Kehidupan Intelegensi dalam
Alam Semesta" yang diterbitkan pada tahun 1966 menduga bahwa phobos
merupakan satelit buatan. Setelah mengadakan pengukuran dan
perhitungan-perhitungan, Sagan sampai pada kesimpulan bahwa di dalam phobos itu
pasti kosong. Bulan kosong tidak mungkin alamiah, melainkan buatan. Dalam
kenyataannya, memang kejanggalan-kejanggalan orbit phobos sama sekali tidak
sebanding dengan masanya. Orbit demikian lebih sesuai dengan orbit benda
kosong. Shklovskii, Direktur Departemen Astronom Radio dari Institut Astrologi
Sternberg di Moskow membuat pernyataan serupa, setelah ia melihat bahwa dalam
gerak phobos dapat dipastikan ada percepatan yang luar biasa. Percepatan ini
identik dengan percepatan yang telah kita lakukan terhadap gerak dari
satelit-satelit buatan kita sendiri. Sekarang orang memperhatikan teori Sagan
dan Shklovski yang fantastis ini dengan serius. Sekarang sedang direncanakan
untuk penyelidikan lebih lanjut terhadap planet mars dan sekaligus juga untuk
menentukan posisi bulan-bulannya. Orang Rusia sudah beberapa tahun terlebih
dahulu mengamati bulan-bulan mars dari berbagai ovservatorium. Jika anggapan
yang diperkuat pula oleh para akhli Timur dan Barat bahwa di planet mars pernah
ada peradaban yang telah maju itu benar, maka akan timbul pertanyaan; mengapa
peradaban itu sekarang tidak ada? Apakah para intelegensia dari mars itu harus
mencari lingkungan lain? Apakah mereka itu terpaksa mencari tempat tinggal lain
karena oksigen tempat tinggal mereka semakin lama semakin habis? Apakah
hancurnya peradaban mereka karena di landa malapetaka kosmis? Dan pertanyaan
terakhir; Apakah ada beberapa orang di antara penduduknya selamat, lalu
mengungsi ke Planet lain yang berdekatan? Imanuel Nelikovsky dalarn bukunya
berjudul "Dunia-dunia bertubrukan" yang diterbitkan tahun 1950, dan
yang banyak diperbincangkan dalam kalangan para ilmiawan menerangkan, bahwa
sebuah komet raksasa telah menabrak planet mars. Dari tabrakan ini terjadilah
planet venus sebagai pecahan mars yang terpental. Teorinya ini dibuktikan
dengan kenyataan bahwa permukaan venus mempunyai suhu yang begitu tinggi,
berawan yang mengandung persenyawaan hidrokarbon, dan berotasi tidak teratur.
Evaluasi data yang diterima dari Mariner II memperkuat teori Nelikovsky ini.
Venus adalah satu-satunya planet yang arah perputaran pada sumbunya terbalik,
yakni tidak searah dengan perputaran dari planet-planet; merkurius, bumi, mars
jupiter, saturnus, uranus, dan neptunus pada sumbunya masing masing. Tetapi
kalau malapetaka kosmos merupakan alasan yang paling mungkin dari hancurnya peradaban
di planet mars, maka hal ini akan merupakan bahan bagi teori saya; bahwa bumi
kita ini di zaman purba pernah menerima kunjungan dari ruang angkasa. Maka
tesis yang mengatakan bahwa sekelompok raksasa dari mars barangkali lari ke
bumi untuk menemukan kebudayaan baru dari homosapiens dengan jalan
mengembangbiakkan makhluk-makhluk setengah intelegensia yang hidup di bumi,
menjadi kemungkinan yang spekulatif. Oleh karena daya gravitasi di bumi maka
dapat diperkirakan bahwa tubuh orang-orang mars akan lebih besar dan lebih
berat dari pada orang-orang bumi. Kalau saja ada sesuatu dalam argumentasi ini
yang memperkuat bahwa pernah ada raksasa yang datang dari bintang-bintang; yang
mampu memindahkan batu besar, dan yang mengajar orang orang di bumi tentang
seni yang belum dikenalnya, dan yang akhirnya punah; maka tak pernah kita
ketahui sedikitpun tentang hal itu, seperti halnya sekarang tentang banyak hal.
Saya yakin bahwa masalah orang dan intelegensia yang tak di kenal ini akan
tetap mau jadi acara dalam penelitian, sampai setiap teka teki yang seharusnya
dapat dipecahkan itu terjawab semuanya.
MENCARI KOMUNIKASI LANGSUNG
Pukul 4 pagi pada suatu hari dalam bulan
April tahun 1960, di suatu lembah sunyi di Virgi nia Barat, telah dimulai suatu
eksperimen. Teleskop radio yang tingginya 85 kaki itu, yang terdapat di Green
Bank sedang dicoba ditujukan ke bintang "tau ceti", yang jauhnya dari
bumi kita 11,8 tahun cahaya.Proyek ini dipimpin oleh Dr. Trank Drake, seorang
astronom muda Amerika yang di kalangan ilmiawan termasyur sekali. Ia ingin
menyetel teleskop radio itu ke arah pemancar-pemancar radio dari peradaban
lain. agar dapat menangkap isyarat-isyarat dari intelegensia di ruang angkasa.
Rentetan pertama dari esksperimen itu memakan waktu 150 jam. Sejarah dapat
mencatat proyek Ozma ,walaupun proyek itu gagal. Nama Ozma ialah nama puteri
mahkota dalam dongeng dari negara Oz. Eksperimen itu dihentikan bukan karena
adanya pendapat di kalangan para sarjana yang ikut serta dalam proyek itu bahwa
diruang angkasa tidak ada stasion radio, melainkan karena kala itu tidak
terdapat alat-alat yang cukup peka untuk mencapai sasaran. Tetapi Ozma tidak
akan merupakan satu-satunya eksperimen semacam itu. Bulan Juli 1969 di
permukaan bulan telah ditempatkan instrumen-instrumen. Pada
pendaratan-pendaratan berikutnya, oleh para astronot akan didirikan
lebih banyak lagi stasion pemancar di sana.
Para astronot ini akan mampu meneliti ruang-ruang, antar bintang mana yang baik
dan bebas gangguan bagi isyaratisyarat radio. Tetapi harus dipertanyakan,
apakah pencarian isyarat isyarat radio itu akan banyak membantu penyelidi kan
ruang angkasa ? Apakah tidak lebih praktis kalau kita saja yang mengirim
isyarat-isyarat radio ke ruang angkasa ? Memang kita tidak dapat mengharapkan adanya
cendekiawan yang mengerti bahasa Rusia, Spanyol atau Inggris, yang menanti
untuk kita hubungi di sana. Tetapi ada tiga cara untuk memperkenal kan kita
kepada mereka; yakni dengan mengirim simbol-simbol matematika, mengirim
pancaran sinar laser atau gambar-gambar yang paling mungkin berhasil. Untuk
dapat mengirim simbol-simbol demikian, kita harus terlebih dahulu menemukan
gelombang radio antar bimasakti yang mungkin dapat diterima di seluruh kosmos.
Frekwensi 1420 mega hertz akan dapat menghasilkan gelombang radio yang
diperlukan, karena frekwensi itu ialah frekwensi radiasi dari hidrogen netral
yang timbul dari benturan-benturan antara atom-atom hidrogen. Oleh karena
hidrogen itu merupakan suatu unsur kimiawi maka frekwensi radiasi ini pasti
dikenal di seluruh alam semesta. Selain itu, 1420 megahertz adalah di luar
skala gelombang-gelombang radio di bumi yang sudah berjubel itu. Kemungkinan
adanya kesalahan dan gangguan-gangguan udara sangat di perkecil sampai batas
minimum. Dengan cara ini pulsa-pulsa radio dapat dikirim ke ruang angkasa, dan
jika di sana ada inteligensia yang tak dikenal, mereka akan dapat menangkap
isyarat-isyarat itu dan mengenalinya. Dalam hubungan ini, dalam surat kabar Die
Zeit terbitan tanggal 22 Desember 1967, terdapat suatu artikel yang menarik
mengenai pendaratan manusia di bulan pada bulan Juli 1967. Artikel yang
berjudul "Bulan Akan Ditembaki Dengan Kedipan-Kedipan Sinar",
berbunyi: "Jarak antara bumi dan bulan telah diketahui dengan ketelitian
sampai ratusan yard terdekat,tetapi para astronom tidak puas hanya sampai di
sana. Maka para astronot pada penerbangan pertama berikutnya akan membawa kaca
cermin dan menempatkannya di permukaan satelit bulan itu. Kaca-kaca cermin yang
bentuknya seperti sudut ruangan ini, terdiri dari tiga bidang pantul, letaknya
tegak lurus terhadap satu sama lain. Tiap bidang akan dapat memantulkan setiap
cahaya yang mengenainya kembali ke sumber asalnya". "Kaca cermin ini
akan ditembaki dari bumi dengan kedipan-kedipan cahaya laser. Tiap kedipan lamanya
satu perseratus juta detik. Laser ini akan diperlengkapi dengan sebuah teleskop
yang lubangnya berdiameter 150 meter. Cahaya yang dipantulkan dari bulan akan
ditangkap oleh teleskop ini dan diteruskan ke alat pencetak foto".
"Dengan demikian jarak antara bumi dan bulan dapat ditentukan seteliti
sampai satu setengah meter. Jarak itu dapat dihitung dari kecepatan cahaya per
detik dan waktu yang diperlukan oleh pancaran sinar laser untuk menempuh jarak
itu pulang pergi". Kebalikan dari hal tersebut di atas dapat juga masuk
akal. Gelombang-gelombang radio telah lama sekali menjelajahi alam semesta.
Jika hipotesa saya ini benar, apakah tidak masuk akal kalau ada intelegensia
yang belum kita kenal yang mencoba memperkenalkan eksistensi mereka kepada kita
dengan mengirim isyarat-isyarat radio? Sebagai contoh; energi radiasi dari CTA
102 tercatat dalam katalogi dari radio para astronom di Institut Teknologi
California di bawah nomor 102 sekonyong-konyong meningkat dalam musim rontok
tahun 1964. Para astronom Rusia memberitahukan ke seluruh dunia, bahwa mereka
mungkin telah menerima isyarat-isyarat dari supersivilisasi jauh di luar bumi.
Astronom Skolosnitski dalam ruang kuliah Institut Astrologi Sternberg di Moskwa
tanggal 13 April 1965 berkata: "Pada akhir September dan pada awal Oktober
1964, energi radiasi dari CTA 102 mendadak meningkat, tetapi hanya sebentar
saja, kemudian menurun kembali. Kami mencatatnya dan menanti.Menjelang akhir
tahun, intensitas sumber energi itu meningkat lagi. Kenaikan intensitas itu mencapai
puncaknya lagi persis 100 hari setelah puncak yang pertama" pimpinan
astronom itu Profesor P.S. Shklovskii, menambahkan bahwa fluktuasi demikian
dalam radiasi sangat luar biasa.
Sementara itu akhli astrofisika Belanda
Maarten Schmidt telah dapat mengukur, bahwa CTA 102 letaknya pada jarak 10
milyar tahun cahaya dari bumi. Ini berarti bahwa jika isyarat radio itu berasal
dari makhluk cerdas, maka isyarat tersebut telah dikirim 10 milyard tahun yang
lalu. Tetapi menurut perhitungan penelitian zaman sekarang, pada 10 milyard
tahun yang lalu planet kita belum ada. Realisasi ini dapat berarti
"pukulan maut" bagi usaha pencarian makhluk hidup lain di alam
semesta. Tetapi kalau pencarian kehidupan di alam semesta ini tak berhasil,
maka para ahli astrofisika di Amerika, di Rusia, di Jodrell Bank, Inggris, dan
di Stochert dekat Bonn di Jerman, tidak akan tetap memusatkan penelitian mereka
kepada apa yang dikenal sebagai bintang yang memancarkan gelombang radio dengan
menggunakan antena raksasa. Bintang tetap epsilon eridiani dan tan ceti jauhnya
dari kita masing-masing 10,2 dan 11,8 tahun cahaya. Jadi gelombang-gelombang
radio yang kita pancarkan ke arah "tetangga" kita itu akan
membutuhkan waktu kirakira 11 tahun per jalanan untuk mencapai mereka. Jawaban
dari mereka baru akan kita terima 22 tahun kemudian. Komunikasi radio dengan
bintang-bintang yang letaknya jutaan tahun cahaya jauhnya dari kita tidaklah
tepat untuk dihubungi dengan radio, karena waktunya terlalu lama. Apakah hanya
gelombang radio itu satu-satunya cara teknis yang memungkinkan untuk mencapai
tujuan kita? Sebagai contoh, kita dapat juga mengadakan kontak dengan mereka
secara optis. Suatu pancaran laser yang kuat sekali yang diarahkan ke mars atau
jupiter, suatu saat akan mencapai sasaran, asal saja di sana ada makhluk hidup.
Kemungkinan lain yang kedengarannya agak fantastis ialah dengan mengerjakan
areal tanah luas sedemikian rupa sehingga terdapat warna kontras menyolok yang
sekaligus juga merupakan simbol-simbol geometris atau matematis yang dikenal
jagat raya. Satu gagasan yang mungkin dianggap terlalu nekad, tetapi sepenuhnya
dapat dilaksanakan ialah misalnya dengan membuat segitiga raksasa yang sama
sisi, berisi 600 mil dan ditanami dengan kentang. Di dalamnya dibuat satu
bundaran yang ditanami dengan gandum. Dengan cara ini tiap musim panas akan
nampak suatu
bundaran yang amat besar berwarna kuning, di
dalam segitiga raksasa berwarna hijau. Dan secara kebetulan, merupakan suatu
eksperimen yang paling berguna dan produktif. Tetapi jika ada intelegensia tak
dikenal yang sedang mencari seperti kita mencari mereka, pemberian warna pada
lingkaran dan segitiga ini akan merupakan isyarat kepada mereka; bahwa semua
ini bukanlah suatu keajaiban alam belaka. Ada juga orang yang mengusulkan supaya
didirikan suatu deretan mercusuar yang memancarkan sinarnya secara vertikal.
Lautan cahaya yang dihasilkan oleh mercusuar itu harus diatur sedemikian rupa,
sehingga merupakan atau berbentuk model dari suatu atom. Masih banyak lagi
saran-saran yang didasarkan kepada dugaan bahwa nun jauh di sana ada yang
sedang mengamati bumi kita ini. Apakah kita telah salah menangani persoalan ini
dengan cara-cara tersebut di atas?
Betapapun ragu dan tidak menyukainya kepada
setiap kegaiban, mau tidak mau kita harus memperhatikan kejadian-kejadian fisik
yang tak dapat dijelaskan; misalnya cara pemindahan alam pikiran antara
otak-otak intelegensia suatu cara yang berdasar ilmiah luas, yang sampai
sekarang belum dapat diterangkan. Di Fakultas Psikologi dari berbagai Universitas
yang menonjol sekarang secara seksama dan dengan alat-alat ilmiah sedang
diselidiki gejala-gejala alamiah yang selama ini belum dapat dijelaskan;
seperti telepati, penglihatan dan pemindahan pikiran. Hantu, dongeng-dongeng
tentang makhluk halus yang menyeramkan, serta sumber keajaiban yang meragukan
atau diilhami oleh kefanatikan agama; semua disisihkan dan tidak masuk dalam
penyelidikan itu. Dengan adanya penyelidikan ini, maka yang selama ini
merupakan hal yang tabu sekarang telah mendapatkan banyak kemajuan. Bulan
Agustus 1959, berakhirlah eksperimen kita dengan kapal selam Nountilees.
Eksperimen itu tidak hanya mendemonstrasikan kemungkinan pemindahan pikiran,
melainkan juga menunjukkan bahwa komunikasi mental antar benak dapat lebih kuat
dari pada gelombang-gelombang radio. Dalam eksperimen, ribuan mil jauhnya dari
"Pemancar Pikiran", pada saat kapal selam Nountiless menyelam sampai
beberapa ratus kaki di bawah permukaan laut, segala komunikasi radio terputus.
Memang sekarangpun, gelombang gelombang radio tak dapat menembus lapisan air
sampai kedalaman demikian. Tetapi di pihak lain, komunikasi mental antara tuan
X dan tuan Y berfungsi seperti biasa. Setelah percobaan ilmiah itu terjadi,
maka orang bertanya kepada dirinya sendiri kemampuan apa lagi yang akan
dimiliki otak manusia itu. Mungkinkah manusia itu nantinya mampu membuat
komunikasi mental lebih cepat dari cahaya? Peristiwa Cayce, yang menambahkan
bacaan ilmiah kepada lembaran sejarah umat manusia memberikan dorongan kepada
gagasan demikian. Edgar Cayce, seorang anak petani sederhana dari Kentucky
tidak mengetahui apa-apa tentang kemampuan fantastis yang tersembunyi dalam
otaknya. Sekalipun ia telah meninggal dunia tanggal 5 Januari 1945, para dokter
dan para akhli ilmu jiwa sekarang masih sibuk mengevaluasikan tingkah laku
hidupnya. Walaupun ia bukan seorang dokter, persatuan dokter Amerika telah
mengizinkan Edgar untuk menyelenggarakan konsultasi. Edgar Cayce jatuh sakit
ketika ia masih muda belia. Ia menderita kejang-kejang. Demam suhu tinggi
menyebabkan badannya semakin lama semakin kurus. Ia jatuh pingsan lama sekali.
Sementara para dokter tak berhasil menyadarkannya kembali, Edgar
sekonyong-konyong berbicara keras dan jelas. Ia menerangkan mengapa ia jatuh
sakit. Ia menyebut obat-obat yang ia perlukan, ia menyuruh agar dibuat obat
oles dan menyuruh mengolesi tulang punggungnya dengan obat oles itu. Para
dokter dan keluarga Edgar keheran-heranan karena mereka sama sekali tidak
mengetahui dari mana Edgar mendapat pengetahuan itu dan istilah-istilah
kedokteran yang sebelumnya sama sekali asing baginya. Setelah diobati dengan
obat-obat yang ia sebut, ia berangsur-angsur nyata sembuh. Kejadian itu menjadi
pembicaraan negara bagian Kentucky. Oleh karena Edgar telah berbicara dalam
keadaan tidak sadar, banyak orang mengira ia telah dihipnose untuk memancing
cara-cara penyembuhan baginya. Tetapi bagi Edgar tidak mungkin jika harus
membayar mahal untuk ini. Suatu saat seorang di antara teman-temannya, jatuh
sakit. Dan baru kala itulah ia melisankan suatu resep yang tepat dengan
menggunakan kata-kata Latin yang sebelumnya ia sendiri belum pernah mendengar
atau melihatnya. Seminggu kemudian temannya itu sembuh kembali. Kalau kejadian
pertama cepat dilupakan orang dan dianggap sebagai suatu sensasi kecil yang
secara ilmiah tak perlu dianggap serius; maka kejadian kedua telah mengundang
Persatuan Dokter Amerika untuk membentuk suatu komisi, yang ditugaskan membuat
laporan tertulis secara mendetail bila ada lagi kejadian semacam itu. Dalam
keadaan tidur, Cayce mengetahui hal-hal dan mempunyai kecakapan yang dalam
keadaan normal hanya mungkin dia miliki kalau ia telah merundingkannya atau
telah mendapat nasihat dari orang lain terlebih dahulu.
Pada suatu hari, Cayce "membuat
resep" obat bagi seorang pasien yang sangat kaya. Obatnya tak bisa didapat
di manapun. Orang yang sakit ini telah memasang iklan dalam koran-koran yang
peredarannya luas, termasuk koran internasional. Seorang dokter muda dari
Perancis menulis bahwa beberapa tahun yang lalu ayahnya pernah membuat obat
itu, tetapi sekarang tidak nembuatnya lagi. Komposisi obat itu identik dengan
komposisi obat menurut resep dari Edgar Cayce itu. Kemudian "membuat
resep" obat lagi, disertai alamat dari laboratorium yang membuat obat itu.
Alamatnya sangat jauh. Suatu berita tilpon dari laboratorium itu, menyatakan
bahwa obat itu sedang dibuat. Suatu rumus sedang dikerjakan, tetapi namanya
belum diketahui bahkan sedang dicarikan, dan tidak terdapat di toko-toko kimia.
Dokter-dokter yang duduk dalam komisi itu satupun tidak ada yang percaya akan
telepati. Mereka mengadakan pemeriksaan seobyektif dan sebijaksana mungkin.
Hasil observasinya mereka periksa kembali. Mereka mengetahui bahwa Cayce selama
hidupnya tak pernah melihat dan membaca buku tentang pengobatan. Orang
berdatangan dari seluruh penjuru dunia untuk
berkonsultasi dengan Cayce. Cayce setiap hari
didampingi oleh para dokter dapat memberikan nasihat kepada dua orang pasien,
tanpa memungut pembayaran. Diagnosanya maupun resep therapinya selalu tepat.
Tetapi kalau ia sadarkan diri kembali, ia tidak ingat apa yang telah ia katakan
dalam keadaan tidak sadar. Ketika para dokter dari komisi menanyakan dari mana
ia mendapatkan diagnosa, Cayce menduga bahwa ia dapat mengadakan kontak dengan
setiap otak yang diperlukan, dan mengumpulkan segala informasi yang diperlukan
untuk membuat diagnosanya. Tetapi oleh karena otak pasien mengetahui benar
kekurangan apa yang ada pada diri Cayce, maka segala sesuatunya mudah dipahami.
Cayce menanya otak orang yang sakit itu, kemudian ia mencari otak di seluruh
dunia yang bisa menerangkan kepadanya apa yang harus ia lakukan. Ia sendiri
kata Cayce hanyalah sebagaian dari seluruh otak yang ada di dunia ini. Suatu
pikiran yang mengherankan. Kalau dipindahkan ke dalam alam teknologi, mungkin
seperti itulah keadaannya. Sebuah komputer raksasa di New York, mungkin telah
diisi oleh segala data yang telah diketahui di bidang fisika. Dan jika komputer
itu ditanyai oleh siapa saja dan dari mana saja datangnya pertanyaan, maka
komputer itu akan memberikan jawabannya dalam waktu kurang dari satu detik.
Komputer lain di Zurich, mungkin telah diisi dengan segala pengetahuan tentang
kedokteran. Satu lagi di Moskow mungkin telah diisi dengan segala macam fakta
tentang biologi. Yang lainnya lagi di Kairo mungkin tak ada kekurangannya dalam
hal astronomi. Singkatnya segala ilmu pengetahuan yang ada di dunia ini disusun
menurut cabangnya, mungkin telah disimpan dalam berbagai pemusatan. Komputer di
Kairo yang dihubungkan melalui radio dengan komputer di Zurich, mungkin akan
meneruskan pertanyaan ke Zurich misalnya tentang kesehatan atau kedokteran
hanya dalam waktu beberapa per seratus detik. Otak Edgar Cayce, pasti telah
berfungsi dengan cara yang sama seperti hubungan antara komputer seperti telah
diuraikan di atas. Sekarang saya berani mengajukan spekulasi. Apakah yang akan
terjadi bila semua atau beberapa otak manusia yang sangat terlatih saja
mempunyai bentuk-bentuk energi yang tak dikenal dan memiliki kemampuan untuk
mengadakan hubungan dengan semua makhluk hidup? Kita tidak banyak mengetahui
tentang fungsi dan potensi dari otak manusia. Tetapi kita mengetahui bahwa
hanya sepersepuluh dari kulit otak yang berfungsi dalam benak manusia yang
sehat. Lalu sisanya yang sembilan persepuluh berbuat apa? Kenyataan bahwa orang
yang tak dapat di obati dapat sembuh dari penyakitnya hanya oleh kemauan yang
keras; sudah diketahui orang banyak dan telah dicatat secara ilmiah. Barang
kali ada semacam "roda gigi" yang tidak kita ketahui, yang
menggerakkan sepersepuluh atau dua persepuluh lagi dari kulit otak sebagai
tambahan. Andai kata ada satu bentuk terkuat dari energi yang bekerja dalam
otak manusia, maka harus terdapat getaran mental di mana-mana secara bersamaan
waktu. Jika ilmu pengetabuan berhasil memperlihatkan alam pikiran
"liar" demikian, maka itu akan berarti bahwa semula intelegensia di
alam semesta ini merupakan bagian dari satu struktur yang sama. Izinkanlah saya
memberikan sebuah contoh. Bila suatu pulsa listrik yang amat kuat dilepaskan di
bagian mana saja dalam suatu tank yang pendek di mana terdapat berjuta-juta
bakteri, maka pulsa itu akan terasa oleh tiap bakteri di segala tempat dalam
tank itu. Sentakan arus listrik itu akan dirasakan di seluruh bagian tank pada
waktu yang bersamaan. Saya menyadari sepenuhnya bahwa contoh ini sangat tidak
sempurna, karena listrik merupakan suatu bentuk energi yang dikenal dan
tergantung pada kecepatan cahaya. Tetapi yang menjadi persoalan sekarang ialah
suatu bentuk energi yang ada dan efektif di mana-mana pada waktu yang
bersamaan. Saya membayangkan suatu bentuk energi yang tidak dikenal apa namanya
yang suatu waktu akan memberikan penjelasan apa yang tidak dapat dipahami.
Untuk memberikan suatu kemungkinan dari khayalan yang luar biasa ini, saya akan
mengutip laporan tentang suatu eksperimen yang dilakukan tanggal 29 dan 30 Mei
tahun 1965. Baik sifat maupun ruang lingkup eksperimen itu betul-betul unik.
Pada hari itu, 1.008 orang pada waktu yang bersamaan, ya, bahkan pada detik
yang bersamaan; secara bersama-sama memusatkan perhatian mereka kepada gambar
dan kalimat-kalimat dari sekelompok simbol, yang mereka "radiasikan"
ke ruang angkasa dengan kekuatan yang terkonsentrasikan. Bukan hanya fakta
eksperimen massal itu saja yang mengherankan, tetapi hasilnya pun demikian
iuga. Tiada seorangpun di antara para peserta yang saling mengenal satu sama
lain. Tempat tinggal mereka berjauhan. satu sama lainnya terpisah sampai
ratusan mil. Namun 2,7 persen dari para peserta memberikan jawaban yang sama; mereka
melihat suatu gambar yang sama, yaitu sebuah model atom. Oleh karena di antara
"kelinci-kelinci percobaan" itu tak mungkin ada persekongkolan, maka
hasil itu sangat mengejutkan; 2,7 persen dari para peserta telah melihat
"gambaran mental" yang sama. Apakah itu telepathi? Apakah itu sulap?
Apakah hanya kebetulan saja? Memang keseluruhan pokok persoalannya merupakan
persoalan khayalan ilmiah, tetapi eksperimen tadi diselenggarakan oleh para
sarjana, dan benar-benar pernah terjadi.
Jelas sekali bahwa kita ini masih belum
mengetahui banyak. Hasil dari ekperimen yang dilakukan oleh sekelompok akhli
fisika pada Universitas Princeton pun sama, tidak dapat dijelaskan. Ketika
akhli itu menyelidiki pendisintegrasian Meson K yang tak bermuatan listrik,
mereka mencapai suatu hasil yang menurut teori tidak mungkin, karena
bertentangan dengan prinsip-prinsip ilmu fisika nuklir yang sudah lama diakui
kebenarannya. Satu lagi contoh yang luar biasa. Menurut teori relativitas dari
Einstein, masa dan energi hanyalah dua bentuk yang berbeda dari satu kejadian
yang sama. (E=Mc2). Atau dalam kalimat yang sederhana, dapat dikatakan bahwa
secara harafiah; masa dapat dihasilkan dari ketiadaan, dari kehampaan, atau
kekosongan. Jika suatu pen
caran energi yang kuat ditembakkan melalui
inti atom yang tebal, maka pancaran energi itu akan lenyap ditelan oleh
lapangan listrik dari energi inti atom tadi, dan sebagai gantinya timbul
elektron dan positron. Energi dalam bentuk suatu pancaran bertukar wujud
menjadi masa dari dua macam elektron. Bagi orang awam proses itu memang sukar
di fahami, tetapi kejadiannya memang persis demikian, tak kurang tak lebih.
Kita tak usah malu kalau tak dapat memahami Einstein. Seorang sarjana menyebut
Einstein seorang yang memencilkan diri, karena ia hanya dapat menguraikan
teorinya kepada 12 orang saja.
Setelah kita berkelana ke bidang pemindahan
pikiran dan fungsi otak manusia, mari kita kembali ke pokok pembicaraan kita
semula. Sudah bukan rahasia lagi, bahwa dalam bulan Nopember 1961, sebelas orang
sarjana mengadakan rapat rahasia di National RadioAstronom Observatory di Green
Bank, Virginia Barat Amerika Serikat. Dalam konperensi inipun yang menjadi
pokok persoalan ialah eksistensi dari intelegensia di luar bumi. Para sarjana
yang hadir dalam konperensi itu antara lain: Giuseppe Cocconi, Su Shu Huang,
Philip Morrison, Frank Drake, Otto Struve dan Carl Sagan, maupun pemenang
hadiah Nobel Melvin Colvin. Pada akhir konperensi, mereka bersama-sama menyusun
rumus yang disebut Rumus Green Bank. Menurut rumus itu setiap saat dalam
bimasakti kita saja terdapat 50.000.000 kebudayaan yang berbeda-beda. Mereka
sedang mencoba mengadakan ' kontak dengan kita atau sedang menanti isyarat dari
planet lain .
Suku-suku dari Rumus Green Bank itu
memperhitungkan segala aspek dalam persoalan pokok, tetapi di samping itu para
sarjana menyediakan dua nilai kepada tiap suku. Satu nilai biasa yang dapat
diterima menurut keadaan ilmu pengetahuan kita sekarang dan satu nilai absolut
minimum.
N =R+FpNeF1 FiFc,L
Dalam Rumus ini:
R+ = Jumlah rata-rata bintang baru tiap tahun
yang menyerupai matahari kita. Fp = Jumlah bintang di mana mungkin terdapat
makhluk hidup.
Ne = Jumlah rata-rata planet yang mengorbit
dalam etosfir sekitar mataharinya dan dengan
demikian mempunyai alasan bagi perkembangan
kehidupan dengan syarat-syarat kehi dupan manusia.
F1 = Jumlah planet di mana kehidupan telah
benar-benar berkembang, karena dimungkinkan oleh cara dalam Ne di atas.
Fi = Jumlah planet yang dihuni oleh
inteligensia-inteligensia dengan kemampuan mereka sendiri, untuk berbuat
sesuatu selama hidup matahari mereka (selama matahari mereka masih menjadi
sumber kehidupan).
Fc= Jumlah planet yang dihuni oleh
inteligensia yang sudah mempunyai kebudayaan tehnik yang sudah maju.
L = Umur kebudayaan, karena hanya kebudayaan
yang dapat hidup lama yang dapat saling bertemu satu sama lain, asal jaraknya
di ketahui. Jika kita mengambil angka-angka minimum yang mungkin bagi tiap suku
dalam rumus itu kita akan mendapat nilai 40 bagi N. Tetapi jika kita ambil
nilai maksimum yang mungkin ada, maka kita mendapat N= 50.000.000,- Dengan
perkataan lain, dalam hal yang paling buruk, Rumus Green Bank itu
memperhitungkan adanya empat puluh kelompok inteligensia dalam Bima Sakti kita
yang sedang mencari hubungan dengan inteligensia kita. Kemungkinan yang paling
nekad ialah 50.000.000. inteligensia diduga sedang menanti isyarat dari ruang
angkasa. Semua perhitungan Green Bank tidak didasarkan kepada angka-angka
astronomi sekarang, melainkan kepada banyaknya bintang dalam bima sakti kita
sejak adanya bima sakti itu. Jika kita akui kebenaran rumus dari persekutuan
otak ilmiah ini, berarti kita yakini pula bahwa di luar bumi kita ini ratusan
ribu tahun yang lalu pernah ada peradaban yang teknologinya sudah lebih maju
dari pada yang telah kita capai sekarang. Suatu keyakinan yang mendukung teori
yang pernah kita kemukakan bahwa bumi kita ini pernah mendapat kunjungan para
"dewa" dari kosmos, ratusan ribu tahun yang lalu. Dr. Carl Sagan,
seorang astrobiologis, memastikan bahwa berdasarkan perhitungan-perhitungan
statistik saja ada kemungkinan bahwa bumi ini pernah dikunjungi oleh
wakil-wakil dari Peradaban luar bumi; sekurang-kurangnya satu kali dalam sejarah
hidupnya. Pemisalan dan pertimbangan ini mungkin mengandung khayalan dan
angan-angan, tapi rumus Green Bank itu merupakan rumus matematika; jadi sudah
jauh dari spekulasi belaka. Suatu cabang baru dalam ilmu pengetahuan yang
disebut eksobiologi, sekarang sedang di proses dan dikembangkan. Suatu cabang
ilmu yang baru biasanya tidak mudah untuk mendapat pengakuan. Demikian juga
eksobiologi, kiranya akan lebih sukar lagi untuk diakui jika belum ada
orang-orang yang dikenal kecendekiaannya yang mengabdikan diri pada pekerjaan
penelitian di bidang ilmu itu; yakni penelitian kehidupan di luar bumi dengan
bebas. Bukti apa lagi yang dapat melebihi deretan nama-nama sarjana tersebut di
bawah ini, yang turut menguraikan cabang ilmu baru itu? Dr. Freeman Quimby (Kepala
dari Program ekso biologi NASA).
Ira Blei (NASA), Joshua
Lederberg (NASA) L.P. Smit (NASA), R.E. Kay (NASA), Richard Young (NASA) H.S.
Brown (Institut Teknologi California) Edward Purcel (Profesor Fisika pada
Universitas Hervad), R.N. Bracewells (Institut Astronomi Radio dari Stanford),
Charkes Townes (Pemenang Hadiah Nobel, ilmu Fisika tahun 1964),
P.S. Shklovski (Institut Stenberg, Moskwa)
N.S. Kargashev (Institut Stenberg Moskwa) Sir Bernard Lovell (Jodrell Bank),
Wernher von Braun, Hermann Oberth, Ernst Stuhlinger (guru Von Braun) Eugene
Sanger, dan banyak lagi. Nama-nama ini, mewakili beribu-ribu ekso biologis
sedunia. Para sarjana ini ingin mendobrak segala tabu, meruntuhkan segala
dinding kelesuan yang sampai sekarang selalu memagari bidang penelitian yang
dalam buku ini selalu kita pisahkan. Eksobiologi ini hadir dengan menghadapi
segala macam tantangan.Tetapi suatu waktu akan menjadi bidang penelitian yang
paling menarik.
Tetapi bagaimana membuktikan adanya kehidupan
di dalam kosmos sebelum ada seseorang yang pernah berkunjung ke sana? Statistik
dan perhitungan perhitungan menunjukkan bahwa kehidupan di luar bumi ini sa
ngat mungkin adanya. Di ruang angkasa terdapat bukti dari adanya bakteri dan
spora. Pancaran inteligensia yang tak dikenal telah lama dimulai, tetapi masih
belum mencapai hasil yang dapat diukur, atau diperlihatkan,dan meyakinkan. Yang
kita butuhkan sekarang ialah verifikasi dari teori-teori itu. Bukti dari
permisalan-permisalan sekarang masih dicap sebagai utopi. Sekarang, NASA sudah
siap dengan program penelitian yang ditujukan pada pencarian bukti tentang
adanya kehidupan di dalam kosmos. Sekarang ada delapan macam penyelidikan yang
unik dan rumit, yang masing-masing dimaksudkan untuk memperlihatkan bukti
tentang adanya ke hidupan pada planet-planet dalam tata surya kita.
Penyelidikan-penyelidikan itu berupa: 1. Optical Rotary Dispersion Profiles. 2.
The Multivator. 3. The Vidicon Microscope.
4. The J-Band Life Ditector. 5. The
Radioisotope Biochemical Probe. 6. The Mass Spectrometer. 7. The Wolf Trop. 8.
The Ultraviolet Spectrophotometer.
Di bawah ini beberapa petunjuk yang dapat
memberikan sedikit keterangan tentang apa yang ada di balik nama-nama teknis
penyelidikan itu. Petunjuk inipun bagi orang awam akan tambah membingungkan.
Optical Rotary Dispersion Profiles ialah nama bagi penyelidikan di laboratorium
dengan menggunakan lampu sorot pencari yang dapat berputar. Begitu lampu ini
mendarat di atas suatu planet, langsung memancarkan cahaya dan mencari
molekul-molekul. Molekul adalah persyaratan bagi kehidupan. Satu di antara
molekul-molekul ini ialah molekul DNS yang berbentuk spiral besar, yang terdiri
dari campuran-campuran kimiawi yang tersusun berurutan yakni: nitrogen, gula,
dan asam fosfor. Kalau pancaran sinar lampu sorot itu mengenai molekul;
pancarannya akan terhenti, karena adenin basa nitrogen dalam campuran kimiawi
dengan gula mempunyai efek yang "secara optic aktif ".Karena
kombinasi gula dalam molekul DNS itu "secara optic aktif", maka untuk
dapat segera mengirim isyarat ke bumi; pancaran sinar pencari itu hanya tinggal
melawan kombinasi adenin gula saja. Isyarat-isyarat itu dikirim ke bumi dan
akan menjadi bukti tentang adanya kehidupan di planet yang tidak dikenal itu.
Multivator terdiri dari suatu alat penyelidikan yang beratnya hanya satu pon,
yang dibawa oleh roket sebagai beban ringan saja, dan dilepaskan bila roket itu
mendekati sebuah planet. Laboratorium mini ini, jika sudah ada pada posisinya
yang tepat di atas planet akan melakukan sebanyak lima belas macam eksperimen
dan mengirimkan hasilnya ke bumi.
Radio isotope Biochemical Probe adalah nama
resminya. Nama samarannya ialah Gulliver. Alat ini harus dapat mengusahakan
pendaratan empuk di atas suatu planet, dan setelah mendarat segera meluncurkan
tiga utas tali yang dilumuri dengan perekat ke tiga arah berlainan. Panjangnya
masing-masing 45 kaki. Setelah beberapa menit, tiap utas tali itu secara
otomatis akan ditarik lagi masuk ke dalam alat penyelidik. Apa saja yang
melekat pada tali itu; debu, jasad renik atau sejenis jasad biokimiawi, akan
direndam dalam suatu cairan tertentu bersama tali tadi. Cairan ini selain
mengandung jasad-jasad yang tadi melekat pada tali, akan dibubuhi pula dengan
isotop karbon C 14 yang radioaktif. Secara logis organisme-organisme renik yang
ada dalam cairan itu akan mengeluarkan dioksida karbon C02 melalui
metabolismenya. Gas dioksida karbon dengan mudah dapat dipisah kan dari cairan
itu, dan dimasukkan ke dalam alat pengukur radioaktivitas dari gas yang
mengandung C 14 itu dan mengirimkan hasil pengukurannya ke bumi. Wolf Trap juga
sebuah laboratorium mini, semula oleh penemunya disebut Bug Detector. Tetapi
teman-temannya mengganti nama itu menurut nama atasan mereka yang bernama Wolf
Vishniac. Alat inipun diharapkan dapat mendarat dengan empuk di atas sebuah
planet. Begitu mendarat alat itu akan mengukurkan sebatang tabung hampa udara
yang ujungnya sangat mudah pecah. Apabila tabung itu menyentuh tanah, ujungnya
akan pecah, dan segala contoh tanah akan diisap ke dalam tabung itu. Alat ini
juga mengandung berbagai media steril yang dapat menjamin pertumbuhan bagi tiap
jenis bakteri dengan cepat. Perkembang-biakan bakteri itu akan membuat media
cair itu menjadi berembun, dan derajat keasamannya berubah. Kedua perubahan itu
akan dapat di ukur dengan mudah. Intensitas embunnya diukur oleh pancaran sinar
dan photosel, sedangkan perubahan keasamannya diukur oleh alat pengukur pH
elektrik. Hasil dari kedua pengukuran ini pun dapat memberikan kesimpulan
tentang adanya kehidupan yang tidak kita kenal.
Jutaan dollar akan diperlukan untuk membiayai
program NASA dan kerjasama untuk menyelidiki dan mencari bukti tentang adanya
kehidupan di luar bumi kita ini.
Penyelidikan biologis pertama akan dilakukan di
planet Mars. Tak ayal lagi manusia akan mengikuti hasil beberapa laboratorium
mini yang sedang merintis jalan itu. Para pejabat Senior NASA semuanya sepakat
bahwa astronot pertama akan mendarat di planet rnars sekitar tanggal 23
September 1986. Penentuan tanggal secara pasti itu cukup beralasan. Tahun 1986
itu, merupakan tahun yang tidak banyak ativitas
suryanya. Dr. Von Braun sependapat pula bahwa
manusia akan dapat mendarat di planet mars sekitar tahun 1982. NASA tidak
kekurangan sumber teknik, yang dibutuhkannya hanyalah bantuan keuangan dari
Congress Amerika Serikat. Di samping segala kewajiban Amerika Serikat, sekarang
ada dua penelan biaya yang besar; yakni perang Vietnam, dan program ruang
angkasa ini. Kedua anggaran biaya ini merupakan beban paling berat bagi negara
terkaya di dunia ini.
Rencana penerbangan ke mars memang ada. Kapal
ruang angkasanya sudah dirancang; Sekarang hanya tinggal membuatnya. Model dari
pesawat ruang angkasa itu sekarang sudah ada di atas meja tulis seseorang yang
luar biasa di Hantsville, ialah Dr. Ernst Stuhlinger. Stuhlinger ini ialah
Direktur dari Research Project Laboratory yang merupakan bagian dari George C
Marshall Space Flight Centre di Huntsville, negara bagian Alabama. Stuhlinger
membawahi lebih dari 100 orang pembantu dalam laboratoriumnya. Mereka sedang
membuat berbagai eksperimen fisika bidang plasma, nuklir dan thermo. Mereka
juga sibuk dengan penelitian dasar mengenai arah proyek di kemudian hari
setelah Mars.
Penelitian mesin roket elektrik bagi masa depan
selamanya akan dihubungkan dengan nama Stuhlinger. Ia adalah perancang pesawat
ruang angkasa yang akan menerbangkan manusia ke planet merah dalam abad kita
ini. Dr. Stuhlinger dibawa ke Amerika Serikat oleh temannya Dr. Wernher Braun
segeera setelah Perang Dunia II berakhir. Mereka berdua membuat roket bagi
Angkatan Udara di Fort Bliss. Kemudian, setelah pecah perang Korea, kedua orang
perintis peroketan ini pindah ke Huntswille diikuti 162 rekan sebangsanya
(Jerman) untuk menciptakan suatu proyek yang Amerika sendiripun yang sudah
terbiasa pada segala sesuatu yang hebat-hebat belum pernah melihatnya
sebelumnya.
Pada waktu itu Huntsville hanyalah sebuah
kota kecil yang sunyi di penghujung Pegunungan Appalacia. Dengan kedatangan
akhliakhli roket ini, kota kapas kecil itu berubah menjadi sebuah sirkus
pabrik. Iandasan percobaan roket, labora torium, pelabuhan udara raksasa, dan
bangunan bangunan kantor beratap seng gelombang bermunculan hanya dalam
beberapa tahun saja. Sekarang Huntsville berpendudukl50.000 orang. Kota kecil
itu telah bangun dari tidurnya, dan penduduk telah menjadi penggemar ruang
angkasa yang antusias.
Ketika roket Redstone pertama menggelegar
meluncur meninggalkan landasan percobaan nya, banyak penduduk kota itu yang
panik dan berlarian masuk ke kamar di bawah tanah. Sekarang jika roket Saturn
sedang dicoba dan guruhnya terdengar di seluruh kota bagaikan dunia ini akan
kiamat dalam beberapa detik saja, tak ada seorang pun yang
memperhatikannya.orang-orang Hunts wille selalu membawa tutup telinga, seperti
orang orang London selalu membawa payungnya. Mereka menyebut kotanya "Kota
Roket", dan apabila Congress tidak memberikan bantuan keuangan yang
jumlahnya ratusan ribu bahkan bisa sampai jutaan dolar itu, mereka marah-marah
dan mulai beragitasi. Mereka mempunyai alasan untuk merasa bangsa dengan
orang-orang "Jerman" nya dan NASAnya itu karena Hunstville telah
menjadi pusat NASA terbesar di seluruh dunia. Roket yang menjadi pokok
pembicaraan di seluruh dunia, mulai dari jenis Redstone sampai ke roket raksasa
Saturn V, dipikirkan dan dirancang di kota ini. Pada saat akan diluncurkannya
tanki yang berisi 880.000 galon bahan bakar dengan roket raksasa yang beratnya
hampir 3.000 ton dan dapat menghasilkan tenaga dorong sebesar 150.000 tenaga
kuda; di kota Huntsville bekerja sekitar 7.000 orang dari berbagai bidang yang
ada hubungannya dengan peroketan; akhli teknik, insinyur dan para sarjana
lainnya, di bawah pimpinan Von Braun; untuk mencapai tujuan yang besar, yakni
menaklukkan ruang angkasa. Dalam tahun 1967 kira-kira 300.000 orang sarjana
dari segala bidang bekerja pada Program Ruang Angkasa Amerika. Lebih dari
20.000 perusahaan industri mengerjakan pekerjaan penelitian terbesar dalam
sejarah.
Ketika saya berkunjung ke Huntsville, Dr.
Pscherra seorang sarjana Australia mengatakan bahwa kelompok penelitian secara
konstan harus mengembangkan bahan-bahan baru yang sebelumnya belum pernah
dihasilkan di dunia ini. "Lihat ini" katanya sambil memperlihatkan
sebuah silinder besar. Dari silinder itu terdengar bunyi dengung dan gemuruh.
"Dalam silinder ini, kami sedang membuat suatu eksperimen pelumasan dalam
ruang yang sama sekali hampa udara. Tahukah anda bahwa kami tak dapat
menggunakan minyak pelumas yang sekarang telah dihasilkan di dunia? Minyak
pelumas itu semuanya akan hilang daya lumasnya dalam ruang angkasa, Dengan
minyak pelumas yang ada sekarang, motor listrik yang paling sederhanapun akan
berhenti berfungsi hanya dalam tempo setengah jam setelah berada dalam ruang
hampa udara. Tak ada jalan lain bagi kami selain berusaha sendiri untuk
menemukan bahan pelumas yang dapat berfungsi sempurna walaupun dalam ruang yang
sama sekali hampa udara". Dari ruang lain terdengar suara deruman dan
lengkingan. Dua buah cotok raksasa yang ditancapkan kuat-kuat di lantai,
sekarang mencoba menarik dan mencabik selembar logam yang tebalnya empat inci.
"Srentetan percobaan lain yang ingin
kami lepaskan" kata Pcherra "Tetapi pengalaman kami menunjukkan,
bahwa logam campuran yang ada sekarang tak dapat menahan tekanan-tekanan dalam
ruang angkasa. Oleh karena itu kami harus menemukan logam campuran yang
memenuhi syarat. Itulah alasan dari pengujian logam ini dan eksperimen-
eksperimen yang mungkin dapat menghadapi segala keadaan di ruang angkasa. Juga
harus kami kembangkan teknik baru dalam pengelasan karena sambungan-sambungan
las itu nantinya
akan kena hawa dingin dan panas, akan
mengalami getaran, kekuatan daya tarik, dan tekanan. Karena itu kami harus
menemukan batas-batas kekuatan sambungan las".
Tuan rumah yang mengantar kami itu melihat
pada jamnya. Dr. Pscherra melihat pada
jamnya. Tiap orang melihat pada jamnya
masing-masing. Pegawai NASA tentu sudah tidak ada yang memperhatikan ini.
Mula-mula seorang pengunjung tentu akan heran, mengapa demikian. Tetapi lama
kelamaan ia akan menjadi terbiasa, karena hal itu bagi pegawai NASA baik di
Cape Kennedy, atau Houseton ataupun di Huntsville, sudah
merupakan gerak isyarat baku. Mereka
kelihatannya selalu akan menghitung detik-detik terakhir; empat tiga dua satu
nol. Dengan kendaraan, berjalan kaki memasuki ruangan demi ruangan, gang demi
gang, dan pintu; akhirnya setelah melalui banyak pengawas
keamanan, saya sampai ke ruang kerja Tuan
Pauli, yang juga berasal dari Eropa yang berbahasa Jerman. Ia sudah tiga belas
tahun bekerja di NASA. Saya memakai helm putih dengan simbol NASA. Tuan Pauli
membawa saya ke landasan percobaan roket Saturn V.
Kata-kata "landasan percobaan" yang
amat sederhana itu adalah beton raksasa yang
beratnya beberapa ratus ton, tingginya
beberapa lantai, mempunyai lift dan derek, dan dikelilingi oleh jalur-jalur
landai di mana terdapat instalasi-instalasi jaringan kabel listrik yang
panjangnya bermil-mil dan membingungkan. Begitu peralatan itu di hidupkan,
roket Saturn V menggelegar. Guruhnya terdengar sampai sejauh 12 mil dari tempat
peluncuran. Selama percobaan berlangsung, landasan yang dipancangkan dalam
beton dan batu karang itu dapat terangkat sarnpai setinggi tiga inci dari
dasarnya. Untuk pendinginan, 333.000 galon air per detik dipompakan melalui
suatu pintu air. Untuk keperluan pendinginan percobaan roket di atas landasan
percobaan, NASA telah memasang pompa air dengan jumlah kapasitas yang cukup
untuk air minum kota sebesar Manchester. Suatu percobaan saja akan memakan
biaya pendinginan sebesar $14.000.000. Ruang angkasa itu memang tidak murah.
Huntsvilles ialah salah satu dari sekian banyak pusat NASA. Kita perlu mencatat
ini karena, pusat-pusat NASA itu mungkin nantinya dijadikan stasiun pemberangkatan
bagi penerbangan ruang angkasa. Pusat lainnya adalah seperti yang tercantum di
bawah ini: Pusat penelitian Angkatan Darat, MoffetField, California.
Pusat Penelitian Elektronik, Cambridge,
Massachusetts. Pusat Penelitian Penerbangan, Edwards, California. Pusat
Penerbangan Ruang Angkasa Goddard, Greenbelt, Maryland. Laboratorium Propulsi,
tasadena, California. Pusat Ruang Angkasa John F. Kennedy, Florida. Pusat
Penelitian Langley, Hampton, Virginia. Pusat Penelitian Lewis, Cleveland Ohio.
Pusat Pesawat Ruang Angkasa Berawak, Houston, Texas. Stasiun Pengembangan Roket
Nuklir, Jacoss Flats, Nevada. Kantor Operasi Peluncuran Pacific, Lompoc,
California. Stasiun Wallops, Wallops Island, Virginia. Kantor Operasi Bagian
Barat, Santa Monica, California. Markas Besar NASA, Washington D.C. Industri
pesawat ruang angkasa telah lama melampaui industri mobil yang merajai pasar.
Pada tanggal 1 Juni 1967, 22.828 orang bekerja di Pusat Ruang Angkasa di Cape
Kennedy. Anggaran Belanja tahunan untuk stasiun ini saja dalam tahun 1967,
besarnya $ 475.784.000. Apakah semua ini, disebabkan oleh adanya beberapa orang
yang kegila-gilaan ingin terbang ke bulan? saya telah memberikan beberapa
contoh yang meyakinkan tentang apa yang telah kita terima dari penelitian
penerbangan ruang angkasa sekarang (yang semuanya hanya merupakan hasil
sampingan), mulai dari barang-barang keperluan sehari-hari sampai ke alat-alat
kedokteran yang pelik rumit, yang dapat menyelamatkan jiwa orang tiap jam di
seluruh dunia. Teknologi super, dalam masa perkembangannya betul-betul tidak
merupakan momok. Teknologi super itu membawa umat manusia ke masa depan yang
mulai mengadakan pembaharuan tiap hari dengan langkah yang cepat. Penulis
sempat menanyakan kepada Wernher Von Braun, bagaimana pendapatnya tentang
hipotesa yang dikemukakan dalam buku ini. "Dr. Von Braun, apakah anda
menganggap mungkin, bahwa kita akan menemukan kehidupan di planet lain dalam
tata surya kita?". "Saya kira mungkin, kita akan menemukan kehidupan
yang lebih rendah tarafnya di planet
Mars". "Apakah anda menganggap
mungkin, bahwa kita bukanlah satu-satunya inteligensia yang ada di alam semesta
ini ?" "Saya kira sangat mungkin, bahwa bukan
hanya kehidupan nabati dan hewani saja yang
ada dalam alam semesta yang tanpa batas ini, melainkan juga makhluk hidup yang
berakal. Penemuan kehidupan demikian itu memang merupakan tugas yang sangat
menarik dan menyenangkan. Tetapi kalau mengingat jaraknya yang begitu jauh
antara tata surya kita dan yang lain, dan jarak yang lebih jauh lagi antara
bimasakti kita dan tata galaksi lainnya; maka diragukan, apakah kita akan
berhasil membuktikan adanya bentuk kehidupan demikian atau mendapat hubungan
langsung dengan mereka". "Apakah masuk di akal bahwa di galaksi kita
ada atau pernah ada inteligensia yang lebih tua, lebih maju budaya tekniknya ?.
"Sampai sekarang, kita belum mempunyai bukti atau indikasi, bahwa di
galaksi kita ada atau pernah ada makhluk hidup yang lebih tua dan le bih maju
dari kita sendiri. Tetapi berdasarkan
pertimbangan-pertimbangan statistik dan
falsafah, saya yakin akan adanya makhluk hidup yang sudah maju itu. Tetapi
harus saya tekankan, bahwa kita tidak mempunyai landasan ilmiah yang kuat bagi
keyakinan itu". "Apakah ada kemungkinan bahwa inteligensia yang lebih
tua dari kita, pernah berkunjung ke bumi kita ini di masa yang telah
silam?". "Saya tidak akan menyangkal kemungkinan ini. Tetapi sejauh
pengetahuan saya sebenarnya belum pernah ada suatu studi arkeologis pun yang
pernah memberikan landasan spekulasi demikian".
"Sampai di sini, berakhirlah percakapan
saya dengan "Bapak roket Saturn" itu. Saya tak dapat menceriterakan
kepadanya secara mendetail, tentang segala penemuan yang aneh-aneh; tentang
hal-hal yang menggelikan, tentang buku-buku kuno yang mengandung teka-teki yang
tak terpecahkan dan pertanyaan yang tak terhitung banyaknya dari
penemuan-penemuan arkeologis; jika dilihat dengan kaca mata ruang angkasa.
Tetapi Dr. Von Braun menanti pendokumentasian buku ini.
HARI ESOK
Dimanakah kita berada sekarang? Apakah pada
suatu hari nanti manusia akan menguasai ruang angkasa? Apakah makhluk hidup
dari daerah kosmos yang tak ada batasnya ini pernah ada yang berkunjung ke
bumi, jauh di masa silam? Apakah ada inteligensia yang tak dikenal di suatu
tempat di alam semesta ini yang sedang mencoba mencari hubungan dengan kita?
Apakah zaman kita ini, dengan segala penemuannya yang membawa masa depan yang
menggemparkan itu benar-benar mengerikan ?
Apakah hasil penelitian yang hebat hemat itu
harus dirahasiakan?
Apakah ilmu kedokteran atau
obat-obatan dan biologi akan mampu menghidupkan kembali mumi-mumi yang sudah
membeku? Apakah manusia bumi akan dapat berkoloni atau bermukim di planet lain?
Apakah mereka akan dapat bersahabat dengan penghuni planet itu? Apakah manusia
akan menciptakan bumi kedua, ketiga dan keempat?
Apakah suatu hari kelak, para dokter akhli
bedah akan digantikan oleh robot-robot spesial? Apakah rumah sakit pada tahun
2.100 nanti akan menjadi penjual onderdil atau spareparts bagi orang-orang
cacad? Apakah di masa mendatang yang dekat ini akan ada kemungkinan untuk
memperpanjang umur manusia tanpa batas dengan; jantung, paru paru, ginjal dan
lain-lain organ tubuh buatan? Apakah khayalan Huxlby tentang "Dunia baru
yang berani" dengan keganasan dan kemustahilan yang menakutkan itu, akan
menjadi kenyataan? Ringkasan dari pertanyaan-pertanyaan demikian dengan mudah
dapat dikumpulkan sampai setebal buku tilpon kota New York. Setiap hari selalu
ada penemuan baru di suatu tempat di dunia ini. Setiap hari selalu timbul
pertanyaan yang jawabnya "mustahil" Universitas Edinburgh, telah
menerima hadiah pendahuluan sebesar
$ 6.480.000 dari Nuffield Trust untuk
pembuatan suatu komputer yang cerdik. Prototype dari komputer ini disuruh
bercakap-cakap dengan seorang pasien. Setelah percakapan selesai, pasien itu
tidak percaya bahwa ia telah bercakap-cakap dengan sebuah mesin komputer.
Pencipta komputer itu -Dr. Donald Michie-menyatakan bahwa mesin itu sudah mulai
mengembangkan kehidupan orang.
Ilmu pengetahuan baru itu disebut
"Futurologi". Tujuannya ialah perencanaan,
penyelidikan dan pemahaman masa depan dengan
menggunakan segala teknik dan cara-cara mental yang ada. Tanki-tanki otak alias
pusat-pusat penelitian bermunculan di mana-mana di dunia ini. Arti dari semua
itu ialah, biara-biara penuh sarjana masa sekarang yang sedang memikirkan hari
esok. Di Amerika saja terdapat 164 buah pusat penelitian demikian. Mereka
mendapat komisi dari pemerintah dan dari perusahaan-perusahaan industri berat.
Pusat penelitian yang paling ternama ialah Rand Corporation di Santa Monica di
California. Pusat penelitian itu didirikan oleh Angkatan Udara Amerika Serikat
dalam tahun 1945. Alasannya? Para perwira tinggi ingin memiliki program
penelitian sendiri mengenai peperangan antar benua. Sekarang di Gedung Pusat
Penelitian yang
berlantai dua itu bekerja 850 orang ilmiawan
pilihan. Gagasan dan rencana pertama tentang petualangan umat manusia yang
paling mustahil, diciptakan di pusat penelitian ini. Sudah sejak tahun 1946
para sarjana Rand menetapkan kegunaan militer dari kapal ruang angkasa. Ketika
Rand mengembangkan program pengorbitan berbagai macam satelit buatan dalam
tahun 1951, gagasan itu dianggap utopi. Sejak berfungsinya Rand, dari
pusat penelitian ini, dunia telah menerima
3.000 buah laporan yang lengkap tentang phenomena yang sampai sekarang belum
diobservasi. Para sarjana Rand telah menerbitkan 110 buah buku lebih, yang
mendahului kebudayaan dan peradaban kita secara tak terduga.
Penjengukan ke dalam pekerjaan penelitian itu
tak akan ada akhirnya. Pekerjaan serupa bagi masa depan sedang dilaksanakan
pula dalam Institut Hudson di Harmon on Hundson, New York; Pusat Tempo bagi
Studi lanjutan, kepunyaan General Electric di Santa Barbara, California;
Institut kecil Arthur, di Cambridge,
Massachusetts, dan Institut Battella di
Columbus, Ohio. Pemerintah dan perusahaan-perusahaan tak dapat berbuat apa-apa
mengenai masa depan tanpa para akhli pikir ini. Pemerintah harus membuat
keputusan militernya jauh di muka. Perusahaan-perusahaan harus memperhitungkan
investasinya puluhan tahun di muka. Futurologi harus merencanakan perkembangan
ibu kota negeri seratus tahun atau lebih di muka. Diperlengkapi dengan
pengetahuan masa
sekarang, tidaklah sulit bagi futurologi
untuk menafsirkan; katakanlah, perkembangan Mexico di masa lima puluh tahun
mendatang. Dalam membuat ramalan demikian, setiap fakta yang masuk akal seperti
teknologi yang sudah ada sekarang, alat-alat komukasi dan transport,
aliran-aliran politik, dan oposisi yang potensial di Mexico, harus turut
diperhitungkan. Kalau ramalan ini sekarang mungkin dibuat, maka inteligensia
yang belum dikenal itu mungkin telah membuat ramalan semacam ini 10.000 tahun
yang lalu. Manusia selalu didorong oleh keinginan untuk meramalkan sesuatu yang
jauh di muka dan untuk menyelidiki masa depan dengan segala kemampuan yang
dimilikinya. Tanpa penyelidikan masa depan ini, barangkali kita tak akan pernah
mampu menyelesaikan keruwetan masa silam. Karena siapa tahu kalau-kalau
petunjuk untuk menyelesaikan masa silam kita itu tidak terdapat di tempat
sekitar penggalian-penggalian arkeologis,atau kalau-kalau petunjuk itu tidak
terperhatikan ada di bawah telapak kaki kita, karena kita tidak
mengetahui apa yang harus kita perbuat dengan
itu. Itu satu-satunya alasan bagi saya, mengapa saya menyarankan suatu
"Tahun arkeologis utopia". Demikian pula alasannya, karena saya tak
mampu mempercayai kebijaksanaan pola pemikiran kuno, maka saya tidak meminta
siapa pun untuk "mempercayai" hipotesa saya. Namun demikian, saya
mengharapkan dan berdoa, bahwa waktu segera akan matang untuk menyerang
teka-teki tentang masa silam tanpa prasangka, dengan memanfaatkan sepenuhnya
segala teknologi yang sudah diperhalus. Bukanlah kesalahan kita, bila di alam
semesta ini terdapat jutaan planet-planet lain. Bukan pula kesalahan kita,
kalau patung To komai di Jepang yang sudah beribu-ribu tahun tuanya itu,
mempunyai kancing-kancing modern dan lubang-lubang mata itik di helmnya. Bukan
kesalahan kita, jika di Palaque terdapat relief batu. Bukan pula kesalahan
kita, bila Laksamana Piri Reis tidak membakar peta-peta kunonya.
Bukan pula kesalahan kita, kalau buku-buku
dan tradisi-tradisi kuno dari sejarah manusia, memperlihatkan begitu banyak
hal-hal yang menggelikan.Tetapi adalah mutlak kesalahan kita, apabila kita
mengetahui semua itu, tetapi tidak memperhatikannya dan menolak untuk
menganggapnya serius. Manusia menghadapi masa depan yang hebat, masa depan yang
akan melebihi kehebatan masa silamnya. Kita membutuhkan penelitian ruang
angkasa, penelitian masa depan, dan keberanian untuk menangani proyek-proyek
yang sekarang kelihatannya mustahil. Misalnya, proyek penelitian bersama mengenai
masa silam yang mendatangkan kesan-kesan berharga tentang masa mendatang.
Kesan-kesan yang kemudian akan dibuktikan dan akan menerangi sejarah umat
manusia demi keuntungan generasi-generasi penerus.
TAMAT
menarik
ReplyDelete