18:32
0
Ini juga sebenarnya adalah berita yang kemarin tapi tidak mengapa kami posting kembali supaya jelas kronologinya, coba lihat motor diatas, menurut prediksi saya motor ini oleng saat menikung karena kecepatan tinggi dan jatuh dilindas truk karena bannya kurus seperti cacing. Begitulah prediksi menutur bikerzone 11, sedangkan menurut berita-berita dibawah ini adalah karena pengendara tidak mengenal jalan yang menikung, bukan itu... ban cacing memang untuk trek lurus, sedangkan buat menikung pasti nyari maut gan.. namanya abg sekarang ikut ikutan tren gak tahu fungsinya. akhirnya berahir tragis. semoga jadi pelajaran. kabarnya motor alay ini kebut kebutan sama honda jazz, diketahui top speed honda jazz bukan tandingan satria FU, Top speed honda jazz mampu mencapai 160 km/jam dalam kondisi sehat secara teknis saja kalau trek lurus maka motor satria yang top speednya hanya 130 km/jam bakal kedodoran. Mobil itu lawannya moge bukan motor kecil. Sama moge 250 cc seperti ninja maka seimbang. Mobil akselerasinya memang lemot, tapi top speednya tinggi. Saya biasanya kebut sama mobil saya menang dulu setelah jaraknya jauh baru itu mobil nyalip saya pelan pelan. saya udah gak bisa ngejar. Maklum motorku cuman 150 cc. Sebagai pelajaran saja jangan suka kebut-kebutan sama mobil karena bukan tandingan motor kecil. Klo bernafsu menyalip ya begini jadinya. dari harga saja beda jauh Honda jazz harganya 200 juta satria fu cuma 20 juta, 10 kali lipatnya. tentu performa juga jauh berbeda, cc mesin mobil memang besar tapi juga bobotnya berat tidak seperti motor gede bobot ringan mesin besar. Sudah cukup intermezzonya simak beritanya

sebagaimana diberitakan dari tribunnews.com, Tiga pengendara motor tewas seketika setelah menabrak ban depan truk bagian kanan di Jl Raya Sumedangan, Kecamatan Pademawu, Pamekasan, Madura, Sabtu (4/3/2017), sekitar pukul 22.30.Ketiga korban itu, Achmad Nahroni (18), warga Desa Rombasan, Kecamatan Pragaan, Sumenep, Mohammad Fikri (17), warga Desa Prenduan, Kecamatan Pragaan, Sumenep dan Wahid (17), warga Desa Aeng Panas, Kecamatan Pragaan, Sumenep.

Kondisi ketiga korban mengenaskan dan motor korban Satria FU  nopol M 6352 WN, yang ditumpangi bertiga ringsek. Sok depan patah dan tutup mesin hancur.Sopir truk, Badri (48), warga Desa Bataal Timur, Kecamatan Ganding, Sumenep, kini masih dimintai keterangan di Satlantas Polres Pamekasan.Untuk truk tronton M 9248 UA, yang ditabrak hanya bemper depan sedikit terangkat kini diamankan bersama sepeda motor korban.Menurut sumber di lokasi kejadian, malam itu ketiga korban mengendarai motor tanpa menggunakan helm.Motor korban yang menggunakan knalpot brong dengan ban yang sudah diganti ban kecil, tanpa dilengkapi rim belakang, melaju dengan kecepatan tinggi dari arah timur, kejar-kejaran dengan Honda Jazz merah, yang belum diketahui nopolnya.

Menjelang lokasi kejadian, mobil Honda Jazz memperlambat laju mobilnya lantaran di depan jalan menikung ke arah kiri.Namun pengemudi motor yang diduga tidak mengenal jalan, tetap melaju kencang dan berhasil mendahului mobil Honda Jazz.Tapi malang, ketika jalan menikung pengemudi motor tidak mampu mengendalikan stirnya, sehingga terlalu ke kanan hingga melewati marka jalan.Saat bersamaan muncul truk dari arah berlawanan, sehingga kecelakaan tak terhindarkan.

Korban Ahmad Nahroni jatuh di depan ban roda belakang sebelah kanan sehingga terlindas ban truk. Korban Mohammad Fikri terganjal di ban belakang bagian kanan.Korban Wahid, terlentang di bawah bak truk dan motor korban masuk ke bawah truk, tergencet ban truk bagian belakang sebelah kiri.Sejumlah warga sekitar yang melihat kejadian itu segera ke lokasi, untuk menolong ketiga korban tewas dengan kondisi mengenaskan. Sebagian lagi menghubungi petugas Satlantas Polres Pamekasan.Mengatahui truknya ditabrak motor, Badri pengemudi truk, turun dan melihat seorang korban tergeletak di bawah bak truk.

Khawatir terjadi sesuatu pada dirinya, Badri minta bantuan warga sekitar agar diantar ke rumah majikannya dan selanjutnya menyerahkan diri ke Polres Pamekasan.Sedang dibawa ke kamar mayat RSUD Pamekasan.Petugas kesulitan mengidentifikasi ketiga korban karena ketiganya tidak mengantongi identitas diri, kecuali selembar kertas undangan atas nama sebuah pondok pesantren di Sumenep.Setelah dilakukan penelusuran berdasar surat undangan itu, tiga jam kemudian petugas baru bisa mengidentifikasi nama pengemudi motor berikut korban lainnya.Kapolres Pamekasan, AKBP Nowo Hadi Nugroho menyatakan berdasarkan keterangan sejumlah saksi dan olah TKP di lapangan, kecelakaan ini diduga pengendara motor kurang menguasai jalan dan tidak hati-hati, sehingga ketika akan melewati jalan yang menikung, motornya melebih garis tengah marka jalan.“Korban pengemudi sepeda motor itu menjadi tersangka, ya tersangka korban. Karena saat kejadian, truk berjalan dengan posisi di pinggir kiri jalan. Tapi sepeda motornya yang terlalu ke kanan melebihi marka jalan dan menabrak truk,” kata kapolres.Salah seorang keluarga korban Fikri mengaku awalnya tidak percaya saat dihubungi kepolisian Pamekasan terkait kecelakaan tersebut.“Kami tidak mengerti, pamitnya mau kembali ke pondoknya. Namun kenapa malah pergi ke Pamekasan naik sepeda motor bertiga,”katanya.(tribunnews)


Berita lain dari skalanews.com juga memberitakan  Aparat kepolisian Polres Pamekasan, Jawa Timur, akhirnya memeriksa sopir truk yang terlibat kecelakaan maut di Jalan Desa Sumedangan, Pademawu, Sabtu (4/3/17) malam."Selain memeriksa sopir, kami juga telah memeriksa kernet truk yang terlibat kecelakaan yang telah menyebabkan tiga orang tewas itu," kata Kasat Lantas Polres Pamekasan AKP Sumaryanto kepada Antara di Pamekasan, Minggu (5/3) malam.Kecelakaan maut yang menyebabkan tiga orang tewas itu, terjadi di Jalan Raya Desa Sumedangan, Kecamatan Pademawu, Pamekasan, Sabtu (4/3) malam, sekitar pukul 23.49 WIB.Ketiga korban merupakan pengendara sepeda motor dan semuanya berasal dari Kecamatan Pragaan, Kabupaten Sumenep.

Kasat Lantas menuturkan, awalnya petugas kepolisian dari Satuan Lalu Lintas Polres Pamekasan tidak mengenali identitas korban, karena para pengendara tidak membawa identitas diri, seperti kartu tanda penduduk ataupun surat izin mengemudi (SIM)."Kami baru mengetahui berdasarkan surat undangan yang tersimpan di dalam jok sepeda motor korban," katanya.Ketiga orang korban tewas dalam kecelakaan maut itu, masing-masing bernama Fikri, mahasiswa semester 2 Institute Ilmu Ke-Islam-an (Instika) An-Nuqayah, asal Prenduan, Kecamatan Pragaan, Sumenep.Lalu Roni, siswa Madradah Aliyah Tahfidz (MAT) An-Nuqayah asal Desa Rombesen, Kecamatan Pragaan, Sumenep dan ketiga bernama Wahed, siswa SMA An-Nuqayah, asal Desa Aeng Panas, Kecamatan Pragaan, Sumenep.

Ketiga korban itu masih famili dan kini jenazahnya telah dipulangkan ke rumah duka masing-masing."Kalau barang buktinya kami amankan di Mapolres Pamekasan untuk penyidikan lebih lanjut," katanya.Kasat Lantas menjelaskan, pihaknya belum bisa memastikan para pihak yang salah dalam kecelakaan maut yang telah menyebabkan tiga orang meninggal dunia itu, karena proses penyidikan hingga kini masih berlangsung.Sepeda motor yang terlibat tabrakan dengan truk itu jenis Satria bernomor polisi M 6352 WN, sedangkan truknya jenis fuso bernomor polisi M 9248 UA dan di bagian depan truk bertuliskan PT Dua Putri Kedaton."Saat ini keduanya kami sita di Mapolres Pamekasan untuk penyidikan lebih lanjut," katanya, menjelaskan.Sementara, terkait keberadaan sopir truk yang menghilang dari lokasi kejadian, Kasat Lantas menjelaskan, polisi sengaja mengamankan yang bersangkutan untuk menghindari terjadinya amuk massa.(skalanews)




Dari Antara News.com juga melaporkan, Tiga orang pengendara sepeda motor tewas dalam tabrakan maut di Jalan Raya Kangenan, Pamekasan, Jawa Timur, Sabtu (4/3/17) malam, sekitar pukul 23.49 WIB.Ketiga korban tewas merupakan pengendara sepeda motor. Lokasi kecelakaan di sebelah timur jembatan Desa Sumedangan, Kecamatan Pademawu, atau sekitar 7 kilometer kearah timur terminal bus Ronggosukowati Pamekasan."Saat ini para korban telah dirujuk ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Pamekasan dan identitas korban belum diketahui," kata saksi mata di lokasi kejadian Hendra Widodo, Minggu (5/3) dini hari.

Tabrakan maut antara truk fuso dengan sepeda motor Satria bernomor polisi M 6352 WN.Warga di sekitar lokasi kejadian tidak ada yang mengenali para korban, dan tidak ditemukan identitas diri di kantong saku korban.Saat ini petugas dari kepolisian Polres Pamekasan telah berada di lokasi kejadian, dan melakukan olah tempat kejadian parkara.Sejumlah saksi mata menuturkan tabrakan antara sepeda motor dengan truk fuso itu terjadi, karena pengendara melaju dengan kecepatan tinggi tanpa memperhatikan kendaraan yang di sekitarnya.Akibat tarbakan ini arus lalu lintas terganggu, karena warga berkerumun di sekitar lokasi kejadian dan hingga pukul 00.40 WIB, satu jenazah masih berada di bawah truk dengan ditutup daun pisang, dan belum ada warga yang berani mengangkat karena berlumuran darah.(antaranews)

0 komentar:

Post a Comment