peta radiasi sinar gamma hasil observasi |
Para ilmuwan menemukan inti dari beberapa galaksi ekstrim kuno itu sangat aktif, dan menyebutnya “blazers”, karena mereka memiliki karakteristik dari sumber energi yang bervariasi dengan kepadatan ekstrim tinggi, dan diperkirakan mengandung lubang hitam supermasif dengan massa lebih dari 1 juta kali dari massa matahari.Roopesh Ojha, astronom dari NASA Goddard Space Flight Center mengatakan, “Blazer-blazer yang jauh ini mengandung lubang hitam dengan massa terbesar yang telah diketahui, dan lubang hitam-lubang hitam ternyata berusia sangat tua. Fenomena ini memungkinkan kita untuk mempertimbangkan kembali teori pembentukan lubang hitam supermasif sekarang. Kita perlu menemukan lebih banyak lubang hitam seperti ini untuk studi lebih lanjut.”
Anomali sinar gamma
Para ilmuwan berhasil mengamati lima galaksi kuno seperti itu menggunakan Fermi Gamma-ray Space Telescope, galaksi-galaksi ini memancarkan sinar gamma yang kuat. Tentu saja, sinar gamma merupakan cahaya yang tidak dapat dilihat dengan mata manusia.Hal yang membingungkan para ilmuwan adalah, bahwa teori yang ada sekarang menyebutkan tidak seharusnya terdapat sinar gamma sedemikian kuat di sana. Namun faktanya, para ilmuwan justru menemukan galaksi yang sedemikian tua itu ternyata mengandung lubang hitam supermasif dengan pancaran energi 2 triliun kali dari matahari.
“Masalah utamanya adalah bagimana proses pembentukan lubang hitam raksasa ini di masa usia alam semesta yang sedemikian mudanya? Kita juga tidak tahu mekanisme dari laju kecepatan perkembangan lubang hitam,” ujar Dario Gasparrini, ilmuwan dari Agenzia Spaziale Italiana.Sementara itu, peneliti dari Clemson University, Marco Ajello menambahkan, “Menurut kami, lubang hitam supermasif kuno yang dipantau teleskop Fermi ini hanya sebagian kecilnya. Karena pengamatan di masa lalu tidak menggunakan sinar gamma, sehingga gagal mengamati keberadaan mereka (lubang hitam).” (erabaru)
0 komentar:
Post a Comment