08:01
0

Ini peringatan bagi kita sekaligus berita duga, bahwa seumuran pelajar memang tidak seharusnya pakai mobil ke jalan raya mungkin bisa jadi mau nginjak pedal rem malah nge-gas poll hingga menabrak tembok warga dan mengakibatkan korban jiwa, Seperti dilaporkan dari Tribunews.com Terjadi  kecelakaan lalu lintas (lakalantas) Korban adalah Pelajar SMK Yaperbel II Tanjungpandan ini mengalami luka cukup serius, selai luka lecet, juga mengalami patah tulang rusuk bagian kanan, sehingga kesulitan untuk berbicara saat ditemui posbelitung.com.Amen, orang tua Ni mengatakan, sebelum terjadi kecelakaan menimpa anaknya tersebut, Ni dijemput oleh temannya Jo (17) warga Jalan Bicong, Desa Air Merbau, Kecamatan Tanjungpandan, dengan menggunakan sepeda motor."Pamitlah waktu itu mau jalan-jalan, cuma tidak tau kalau pakai mobil. Soalnya waktu dijemput pakai motor," ucap Amen kepada posbelitung.com, Minggu (26/2/17).Ia mengaku, anaknya sempat bercerita tentang kecelakaan yang dialaminya tersebut.

Saat itu, Nio mengatakan bahwa yang menyetir mobil sebelum terjadi kecelakaan adalah temannya Kr (17) warga Jalan Kenanga, Kelurahan Paal Satu, Kecamatan Tanjungpandan."Tadi juga sudah ada waktu kami ngelayat membicarakan soal ini, cuma lihat dari keterangan anak saya nanti  dua atau tiga hari ini, kan mereka yang ada dimobil waktu itu," ujarnya.Kata Amen, usai Ni memberikan jawab soal kejadian sebenarnya hingga terjadi kecelakaan, Amen akan langsung membawa keterangan itu kepada aparat kepolisian."Cuma kami minta waktu sampai anak saya bisa bicara. Siapa yang salah silahkan proses hukum, kalau anak saya yang salah silahkan," ujarnya.

Amen sempat mendapat cerita dari anaknya, bahwa yang menyetir mobil Avanza dengan nopol BN 1035 LX itu secara bergantian."Mereka ganti-gantian nyetirnya, misalkan kalau sudah sampai sini, ini yang nyetir, nanti gantian lagi. Kebetulan waktu itu dia (Kr) mungkin. Kalau anak saya memang pernah saya kasih nyetir disawit, dan memang bisa, cuma kalau dijalan saya belum pernah kasih," pungkasnya.

 Kronologi

Sebelumnya, peristiwa kecelakaan lalu lintas di Jalan Raya Tanjung Tinggi pada hari Jumat (24/2/2017) lalu memakan korban jiwa seorang pelajar berinisial Kr.Kr meninggal dunia ditempat, akibat kecelakaan lalu lintas (lakalantas) tunggal mobil minibus Avanza BN 1035 LX,  di ruas jalan raya Tanjungtinggi Dusun Kampung Baru, Desa Keciput, Kecamatan Sijuk, Belitung. Dalam peristiwia lakalantas tunggal itu, Kr ada di dalam mobil bersama dengan dua rekannya Jo (17) dan Ni (17) yang mengalami luka dan dilarikan ke rumah sakit untuk mendapatkan pertolongan.

Mobil yang berisi tiga pelajar ini mulai oleng ke kiri jalan, hingga keluar dari aspal badan jalan.
Tepat di depan SD Negeri 15 Sijuk, Desa Keciput, Kecamatan Sijuk, mobil sudah keluar dari badan jalan dan bagian samping kiri mobil menabrak batu di pinggir jalan.Lalu menghantam tembok beton pagar pekarangan warga dan tiang listrik. Namun mobil masih tetap melaju kembali ke badan jalan.Tapi kembali oleh dan keluar badan jalan, lalu menabrak pagar beton di halaman rumah warga setempat.

Pemakaman Korban

Jenazah pelajar SMK Yaperbel 2 Tanjungpadan berinisial Kr (17) rencananya akan dimakamkan pada hari Senin besok (27/2/2017), di tempat pemakaman umum (TPU) Kristiani di Pilang, Kecamatan Tanjungpandan.Kr meninggal dunia ditempat, akibat kecelakaan lalu lintas (lakalantas) tunggal mobil minibus Avanza BN 1035 LX,  di ruas jalan raya Tanjungtinggi Dusun Kampung Baru, Desa Keciput, Kecamatan Sijuk, Belitung pada hari Jumat (24/2/2016) sore.Dalam peristiwia lakalantas tunggal itu, Kr ada di dalam mobil bersama dengan dua rekannya Jo (17) dan Ni (17) yang mengalami luka dan dilarikan ke rumah sakit untuk mendapatkan pertolongan."Kami sedang berduka, tapi kami ingin memberikan klarifikasi terkait kecelakaan ini, kalau adik kami bukan yang nyetir saat itu.

 Karena adik saya tidak bisa nyetir mobil. Kami dari pihak keluarga mau mengklarifikasi itu saja, kami tidak menuduh siapa yang menyetir, karena tidak tahu siapa yang nyetir dan adik saya memang tidak bisa menyetir, mana mungkin bisa bawa mobil," kata Wely Eka Prasetya, abang kandung Kr saat mendatangi kantor Pos Belitung, Minggu (26/2/2017).Wely datang bersama dengan adik bungsu dan kerabat keluarganya, menceritakan bagaimana kondisi adiknya saat sebelum berangkat dari rumah, dijemput dua temannya dengan menggunakan mobil tersebut.Ia juga memperlihatkan foto posisi terakhir adiknya saat di dalam mobil, berada di sela bangku barisan tengah di belakang bangku sopir, dengan kondisi bersimbah darah dan sudah tidak bernyawa lagi.Seperti diberitakan sebelumnya, mobil Avanza berwarna abu-abu dengan nopol BN 1035 LX melaju dari Tanjungtinggi menuju Tanjungpandan.
 (Tribunnews)

0 komentar:

Post a Comment