18:57
0

Teman-teman korban ikut mendoakan korban meninggal
Lagi lagi jalan berlubang kembali meminta korban jiwa kali ini seperti yang dilaporkan dari radartegal.com, terjadi kecelakaan diduga karena sepeda motor yang dinaiknya terperosok lubang di tengah jalan, dua pelajar terlindas dan terseret dump truk di Jalan Raya Bogares Kecamatan Pangkah Kabupaten Tegal kemarin. Seorang di antaranya meninggal dunia seketika di lokasi kejadian, sementara seorang lainnya kritis.
Kecelakaan maut antara dua pengendara sepeda motor bernomor polisi G 4398 AZ dengan dump truk dengan G 1871 EE bermula saat kedua korban, yakni Rina Fitriani dan Bela Tikasari, pelajar kelas XII SMK YPE Slawi Kabupaten Tegal berboncengan saat pulang sekolah. Kedua gadis itu melaju dari arah barat menuju ke timur.Nahas, saat tiba di lokasi kejadian, mereka tiba-tiba terjatuh. Diduga pengemudi sepeda motor kaget, saat ada lubang di tengah jalan dan berusaha menghindarinya.

Namun ternyata sepeda motor yang mereka tumpangi terperosok lubang dan jatuh. Di saat bersamaan, muncul dump truk dari arah berlawanan yang langsung menabrak kedua korban.“Dump truk melaju dengan kecepatan cukup tinggi dari arah berlawanan. Sehingga saat korban terjatuh, kemungkinan pengemudi tidak dapat menghentikan laju kendaraan karena jaraknya terlalu dekat dan langsung menabrak mereka,” kata Minan salah seorang saksi mata di lokasi kejadian.Menurut Minan, kedua korban juga sempat terseret truk hingga beberapa meter. Akibatnya, pengemudi motor langsung tewas di lokasi kejadian. Sementara pemboncengnya mengalami luka cukup parah pada bagian kaki dan tangannya, dan segera dievakuasi ke rumah sakit.

Kedua korban kemudian langsung dilarikan warga ke RSUD dr. Soesilo Slawi untuk mendapatkan pertolongan dari petugas medis. Kasus kecelakaan tersebut ditangani unit lakalantas Polres Tegal.
Sepeda motor korban dan dump truk diamankan polisi sebagai barang bukti. Adapun beserta sopir dump truk juga turut diamankan untuk dimintai keterangan. Sementara menurut warga sekitar, kecelakaan akibat jalan berlubang sudah kerap terjadi, namun hingga kini tak ada tindakan dari pihak terkait.(radar tegal)


Juga dari metrotvnews.com juga melaporkan, Dua pelajar kelas XII SMK YPE Slawi, Kabupaten Tegal, Jawa Tengah, tewas terlindas dumptruk di Jalan Raya Bogares Kecamatan Pangkah, Jumat siang, 24 Februari 2017.Kedua korban bernama Rina Fitriani, warga RT 3 RW 5 Kelurahan Pakembaran, dan Bela Tikasari, warga RT 11 RW 4 Desa Slawi Wetan, Kecamatan Slawi.Kecelakaan bermula saat sepeda motor G 4398 AZ yang mereka kendarai terperosok lubang di Jalan Bogares. Saat bersamaan, melaju sebuah dumptruk G 1871 EE dan langsung melindas tubuh korban hingga terseret beberapa meter.

Rina, pengendara sepeda motor, tewas di tempat kejadian. Sedangkan Bela sempat dibawa ke RSUD dr Soeselo Slawi. Namun, nyawa gadis itu tidak tertolong. Menurut salah satu saksi mata di lokasi, Mimin, 40, dumptruk melaju dengan kecepatan tinggi dari arah timur ke barat. Lantaran motor berhenti mendadak, upaya pengereman sopir tidak berhasil menghentikan laju kendaraan. Kasus ini sudah ditangani Polres Tegal. Kedua kendaraan tersebut juga sudah diamankan. "Kecelakaan ini karena ada lubang di tengah jalan sehingga korban terjatuh dan terlindas dumptruk," tegas Kapolres Tegal AKBP Heru Sutopo. (metrotvnews)

Pesan Terakhir Almarhumah, Mau Belajar Kelompok

Masih dari radartegal.com memberitakan, suasana duka masih menyelimuti keluarga Sahudi (50) dan Reni (37) warga Desa Palembaran Kecamatan Slawi Kabupaten Tegal. Betapa tidak, anak sulungnya Rina Fitriani (17) harus meregang nyawa usai sepeda motor yang ditumpanginya tertabrak dan terseret dump truk di ruas Jalan Raya Bogares Kecamatan Pangkah, kemarin.Sebelum kejadian tersebut, keluarga merasakan firasat yang berbeda pada diri korban. Dia berubah menjadi pendiam, dari sebelumnya."Kalau ditanya diam, kadang juga hanya mengangguk-angguk saja. Sebelumnya selalu menjawab," kata Reni, ibu korban, sambil sesekali menyeka air matanya.

Sesaat sebelum kejadian, kata Reni, anaknya itu berpamitan untuk pergi ke rumah kawannya karena akan belajar kelompok. Namun, tidak disangka kata-kata itu merupakan isyarat kalau korban akan pergi selamanya."Saya tidak merasa curiga, karena pamitnya mau belajar bersama. Tidak tahunya malah dia mendapatkan kemalangan itu," ungkap dia lagi.Sahudi (50), ayah korban, mengatakan meski berat menerima kenyataan tersebut, namun dirinya mengaku ikhlas. Sebab, itu memang sudah menjadi suratan Illahi.
"Berat memang, tapi mau bagaimana lagi. Kami ikhlaskan melepas kepergian anak kami itu," akunya.
Terkait kasus kecelakaan itu, Sahudi berharap dapat diselesaikan dengan cara kekeluargaan. Sebab, pihak keluarga sudah menerimanya. 

0 komentar:

Post a Comment