Disaat ku merasa kelelahan di dalam peranku sebagai anak manusia keturunan kesekian juta dari Adam dan tulang rusuknya yang bernama hawa, dan menjalankan kehidupan, yang disaat apapun dan ditempat apapun kita selalu di goda setan dan iblis untuk menyengsarakan diri lewat jalan pikiran. Memanglah janji iblis kepada Tuhan adalah menyesatkan dan menyengsarakan manusia. Dengan segala permasalahan itu manusia berusaha dilemahkan dan dihancurkan. Hanya orang taqwa dan sabar saja yang mampu menahan godaan itu.
Sebelum ingatan ini hilang, aku meluangkan sedikit waktu untuk menulis kalimat filosofi kehidupan yang hampir hilang ditelan zaman, yaitu tentang dunia bukan impian. Apakah kalian pernah merasakan sakit hati? susah? letih lelah? mengejar ketidak pastian didunia? mengejar mimpi yang tak pernah nyata? mungkin anda pernah sakit dihianati kekasih, menginginkan barang-barang ini itu, menginginkan jabatan atau menginginkan kehidupan kaya raya namun tak pernah tercapai sehingga anda kecewa dan berpikir untuk mengahiri hidup? tapi tunggu dulu ahir hidup anda ternyata adalah awal kesengsaraan yang nyata dialam sana. Alam sesudah mati. jadi anda jangan buru-buru berpikir mati adalah istirahat dari masalah. Justru mati adalah awal dari sebuah masalah yang terbesar, karena dialam sana kita akan bertanggung jawab dengan semua yang kita lakukan.
Terkadang kita juga merasa iri hati dengan keberhasilan dan kesuksesan orang lain, tapi terkadang kita juga tak mampu melihat kerugian akibat iri itu yaitu menghancurkan potensi dari dalam diri kita. Bagaimana potensi kita itu hancur ketika iri ? ya kita hanya sibuk memperhatikan orang lain dan bukan sibuk mengembangkan kemampuan yang kita bisa. Itu tidak berguna dan itu memang menghancurkan kita sendiri. Kita memang dilahirkan untuk memerankan apa yang kita bisa, bukan untuk melihat apa yang diperankan orang lain, kalau kita sadari keberhasilan orang sukses juga berasal dari orang orang yang belum sukses, semisal keberhasilan bos tak bisa tanpa kerja dari karyawan, dari sini kita juga harus tahu memang seharusnya orang diatas tidak boleh sombong dengan orang yang dibawah karena dia diatas karena dia dipikul orang yang dibawah, dia juga harus berterima kasih kepada orang dibawah dan menyayangi mereka bukan malah menindas mereka, seperti tak ada raja tanpa rakyat, atau tak ada bos tanpa karyawan, kita yang sudah sukses bantulah yang belum sukses, kita yang belum sukses jangan sibukkan diri hanya untuk iri dan berandai andai jadi sukses seperti mereka tapi kita terus berusaha meski hasil masih jauh tapi itulah peran kita sebagai manusia, memang hidup didunia kita bagaikan aktris sinetron, kita harus menerima peran kita karena dengan itu sinetron dapat berjalan.
Sadarilah, Kenyataaan jauh berbeda dengan hayalmu.. dunia memang tak seindah mimpi-mimpi dan dunia juga tak seindah kata orang yang suka berimajinasi. orang yang masih terjebak didunia hayalnya dia berpikir segalanya harus sempurna, berjalan mulus dan perfek. tapi berbeda dengan orang yang banyak peng-alam-an nya banyak berguru pada kehidupan alam ini.. mungkin dia sedikit punya toleransi terhadap semua masalah.. realitas dan teori kadang terbalik, kita bukan tuhan, kita tak bisa memastikan hasil perhitungan kehidupan, karena 1+1 adalah 2 tapi dalam matematika kehidupan 1+1 bisa menjadi 5 atau angka lainnya tidak pasti.. dunia yang penuh ketidak pastian ini harus kita hadapi dengan lapang dada dan kesabaran, manusia yang tak bisa menerima hasil matematika kehidupan ini biasanya dia akan gila atau stress, bahkan menyalahkan tuhan hingga ia tersesat, kenapa kita manusia sulit menerima kenyataan?
bukan kenyataan yang sulit tapi egoisme diri kita yang merasa benar dan merasa ingin menang, itulah masalah yang sebenarnya, ingat dunia ini hanya permainan, segala yang ada adalah ilusi, jika kita terlalu serius dengan kehidupan dunia kita akan dipermainkan, dunia seperti penjara bukan surga, sedikit sekali terdapat kebahagiaan, terkadang hari ini kita tertawa besoknya kita bersedih, terkadang hari ini kita terpukul masalah besok kita terhibur. kita semua hanyalah seperti wayang yang dikendalikan oleh Tuhan, tugas kita hanyalah menerima apa yang kita perankan, jika tidak menerima justru kita yang semakin menderita, surga dunia bukanlah kemewahan, surga dunia adalah didalam hati manusia yaitu rasa syukur dan menerima ketentuan Tuhan.
~by aliemarz, leader team Nibitzuki / Bikerzone 11
0 komentar:
Post a Comment