07:23
0
ilustrasi
Seperti telah diliput oleh solopos.com, terjadi kecelakaan  menimpa Suci Ramadani (18), seorang mahasiswi FKIP Uncen yang tewas setelah tak mampu mengendalikan motornya dan terjembab ke bawah truk. Korban tewas seketika dengan kondisi luka parah di bagian kepala.Dilansir dari Cendrawasih Pos (Jawa Pos Group), polisi hingga kini masih mencari tahu kendaraan apa saja yang terlibat dari kecelakaan ini mengingat informasi awalnya menyebutkan korban tersenggol lebih dulu sebelum terjatuh.Dari keterangan yang diperoleh, kejadian naas ini terjadi Sabtu (11/2/17) sekitar pukul 08.20 WIT di Jl Raya Abepura, tepatnya depan Kantor Pos Abepura dimana saat itu korban menggunakan motor Honda Scoopy  yang belum memiliki plat nomor, bergerak dari arah Abepura menuju Waena untuk menghadiri acara pernikahan keluarganya di Padang Bulan, Waena.

Saat itu korban melintas di depan Kantor Pos Abepura sambil membonceng seorang ibu bernama Lili (38) dan hendak melambung truk di depannya  dan tiba-tiba motor korban tersenggol motor lain dari arah belakang dan korban terjatuh ke bawah truk B 9032 BDH yang dikemudikan oleh Ya (36). Korban jatuh tepat di tengah bak truk (sebelum ban belakang).orban, Suci sendiri meninggal di lokasi kejadian sedangkan penumpangnya yang dibonceng selamat. “Kami masih menyelidiki motor apa yang bersenggolan dengan motor korban sebab penyebab motor korban jatuh karena bersenggolan dan pengendara motor tersebut langsung melarikan diri,” kata Kapolsek Abepura, Kompol Arnolis Korowa.

Informasi lain diperoleh bahwa korban baru satu bulan lebih belajar motor dan saat kejadian diduga tak mampu menguasai motornya dan terjatuh. Kapolsek Arnolis Korowa menyampaikan bahwa kejadian ini menjadi pelajaran berharga bagi siapa saja sebab kecelakaan yang hanya luka biasa hingga mengakibatkan tewas tidak  diketahui kapan terjadi.“Untuk kasus ini masih kami selidiki motor yang disebutkan bersenggolan dan pengemudi truk sendiri tidak tahu jika ada motor yang bersenggolan dan terjatuh karena posisinya sedang dilambung. Saya mau katakan bahwa ini pelajaran bagi orang tua yang punya anak untuk berpikir lagi memberikan keleluasaan anaknya dalam berkendara. Kita tak ingin kejadian serupa terjadi lagi,” imbuhnya.

0 komentar:

Post a Comment