06:40
0
 
Sebagaimana diberitakan dari tribunnews.com, Dua remaja asal Natar, Lampung Selatan, ditemukan tewas di dua tempat berbeda, Selasa (14/2/2017) pagi.Belum diketahui pasti penyebab kematian dua sekawan ini. Diduga keduanya meninggal dunia karena kecelakaan lalu lintas.Mereka adalah Rudi Sapriansyah (16), pelajar SMK Bhakti Utama warga Dusun Kampung Baru, Desa Sidosari, Kecamatan Natar, Lampung Selatan; dan Diki Rachmadani (15), warga Dusun Simbaringin, Desa Sidosari, Natar.

Mayat Rudi ditemukan di Jalan Soekarno Hatta, Kedaton. Sedangkan mayat Diki ditemukan di Jalan Untung Suropati, yang jaraknya sekitar satu kilometer dari lokasi mayat Rudi.Polisi juga menemukan satu unit motor Honda Beat warna putih di dekat jenazah Rudi. Motor tersebut adalah motor milik Diki. Kondisi motor mengalami ringsek.Kondisi tubuh Rudi mengalami memar, lecet di sekujur tubuh dan patah di bagian rahang bawah.Sementara Diki mengalami luka di bagian tubuh sebelah kiri diduga akibat terseret di aspal, luka terbuka di bagian kepala dan lecet di perut.


Orang tua korban tak menyangka anaknya tewas kecelakaan

Mustakim (35) tak menyangka putranya, Rudi, tewas di Jalan Soekarno-Hatta, Kedaton, Bandar Lampung, Selasa (14/2/2017) pagi.Rudi, bersama temannya bernama Diki, sempat pulang ke rumahnya pada Senin (13/2/2017) petang.“Anak saya waktu itu pulang menaruh motor. Terus dia pergi lagi sama Diki naik motor Diki,” ujar Mustakim di kamar instalasi jenazah Rumah Sakit Umum Abdul Moeloek.Dikatakan dia, Rudi memang tidak bilang ingin pergi ke mana bersama Diki. Terakhir kalinya ia mendengar putranya itu ingin main.

Selasa pagi Rudi tak juga pulang. Ibunnya sampai harus mencari Rudi karena harus bersekolah. Teman Rudi pun datang menjemput ke rumah untuk pergi ke sekolah bareng.Saat itu ada teman Rudi mengabarkan Rudi kecelakaan lalu lintas dan berada di Rumah Sakit Umum Abdul Moeloek. Mustakim pun datang mengecek informasi tersebut.Benar saja Rudi sudah meninggal. Begitu juga Diki, teman Rudi. Mayat keduanya ditemukan di dua tempat berbeda.

orang tua histeris lihat jenazah korban
juga diberitakan dari jejamo.com, Kedua orangtua dan keluarga korban kecelakaan lalu lintas, Diki Ramadani dan Rudi Sepriansyah, menangis histeris saat melihat jenazah kedua sahabat itu terbujur kaku di ruang Instalasi Forensik dan Kamar Jenazah RSUDAM. Sabar (50), orangtua Diki, mengatakan, dia mendapat informasi putranya tersebut tewas akibat kecelakaan maut di Jalan Soekarno-Hatta, Kedaton, Bandar Lampung, Selasa, 14/2/2017.“Saya dapat telepon dari teman, katanya anak saya ada di kamar jenazah RSUDAM. Saya sempat kaget, terus saya tanya ada apa. Katanya lagi anak saya meninggal dunia akibat kecelakaan. Saya terus ke sini,” katanya kepada jejamo.com di RSUDAM.Dia tidak mengetahui tujuan anaknya itu ingin pergi kemana. Menurutnya, putranya tersebut pergi tadi malam.

“Saya enggak tahu Diki pergi ke mana. Dia juga pergi enggak pamit dengan orang di rumah,” terangnya.Ia menuturkan, dirinya sudah memiliki firasat aneh atas kepergian putra itu.“Firasat saya itu, waktu motor yang dipakai anak saya ini sudah dimasukkan ke dalam, tapi malam itu motor dikeluarkan lagi oleh Diki,” ungkapnya.Sementara itu, Mustakin (30), orangtua Rudi Sepriansyah, menjelaskan, ia mendapatkan informasi putranya meninggal dunia dari teman almarhum yang datang kerumahnya.

“Kemarin Rudi pulang kerumah Diki. Enggak lama kemudian mereka berdua pergi lagi dengan mengendarai motor Diki,” ucapnya.Dia mengatakan tidak memiliki firasat aneh. Keseharian putranya itu sering membantu pekerjaannya dan sekolah.“Dia biasanya bantuin saya ngecat,” katanya.Terpisah, petugas forensik RSUDAM Amry Manik menjelaskan, korban Diki Ramadani mayatnya ditemukan di Jalan Untung Suropati. Tubuh Diki mengalami luka terbuka di kepala, kaki, tangan, dan sekujur tubuh.“Sementara korban Rudi mengalami luka memar di mata karena tumburan cukup keras. Kedua jenazah sudah dibawa keluarga untuk dimakamkan,” pungkasnya

Diduga Terseret Truk

Polisi memastikan Rudi dan Diki, dua remaja asal Natar, Lampung Selatan, tewas karena kecelakaan lalu lintas."Mereka ini korban tabrak lari," ujar Kapolresta Bandar Lampung Kombes Murbani Budi Pitono kepada wartawan di Polresta Bandar Lampung, Selasa (14/2/2017).Kedua remaja itu bertabrakan dengan truk saat mengendarai motor di Jalan Soekarno-Hatta. Satu korban terseret hingga jasadnya ditemukan jauh dari tempat kejadian kecelakaan.Dikatakan Murbani, penyidik masih berupaya mengindetifikasi truk yang menabrak Rudi dan Diki.

Kepala Satuan Lalu Lintas Polresta Bandar Lampung Komisaris Syouzarnanda Mega menerangkan, motor yang dikendarai dua remaja itu menabrak belakang truk di depan SPBU Jalan Soekarno Hatta, Tanjung Senang.Akibatnya satu penumpang bernama Diki tersangkut di truk dan terseret hingga kurang lebih satu kilometer."Dilihat dari kondisi tubuh korban Diki, ditemukan luka di dadanya akibat terseret di aspal," ucap Nanda.

Mayat Diki ditemukan di dalam gang bukan di pinggir jalan. Ini menimbulkan spekulasi mayat Diki dibuang.Nanda mengatakan ada beberapa kemungkinan. Salah satunya, pengendara truk baru sadar ada orang terseret di bawah kendaraannya lalu membuangnya ke dalam gang karena tidak ingin bertanggungjawab.Petugas kesulitan mengidentifikasi kendaraan yang menabrak Rudi dan Diki karena minim saksi yang melihat peristiwa itu.Penemuan mayat Diki dan Rudi bermula dari laporan masyarakat yang melihat mayat di pinggir jalan Soekarno Hatta, Selasa pagi.Laporan warga menyatakan ada dua penumpang motor terlibat kecelakaan. Petugas Unit Kecelakaan Lalu Lintas mendatangi tempat kejadian perkara.

Saat itu petugas melihat satu mayat tergeletak di dekat sebuah motor yang ringsek di bagian depannya. Mayat tersebut diketahui adalah Rudi. Satu orang lainnya tidak diketahui keberadaannya.Pagi harinya, petugas Reserse Kriminal mendapat laporan penemuan mayat di Jalan Untung Suropati. Petugas mendatangi lokasi melakukan olah tempat kejadian perkara. Hasilnya ditemukan identitas dan ponsel korban. Mayat diketahui bernama Diki. Ternyata Diki adalah teman Rudi.  (Tribunnews)

 

0 komentar:

Post a Comment