21:02
0
Diberitakan dari klikbontang.com, Seorang pelajar kelas IX SMP Galilea, Wendi Pare (16) tewas setelah menabrak badan bus salah satu perusahaan tambang di Jalan Soekarno Hatta Eks Jalan Flores. Tepatnya sekitar 50 meter di dekat traffic light RSUD Taman Husada Bontang, Minggu (20/2/17) kemarin.Informasi yang dihimpun Klikbontang.com, korban melaju dari arah Kelurahan Bontang Lestari menuju simpang tiga RSUD Taman Husada dengan kecepatan tinggi. Di saat bersamaan, bus yang dikendarai SL (42) hendak mengapsul ke arah selatan. Kontan saja wendi yang melaju dengan kecepatan tinggi, tak bisa mengontrol kuda besinya.

Tabrakan pun tak terhindarkan, sepeda motor Jupiter MX  KT 2166 yang dikemudikan terjepit di bus. Nahasnya, saat kejadian itu Wendi  tak mengenakan helm, sehingga  ia mengalami pendarahan berat di kepala dan membuatnya  tewas di tempat.Kapolres Bontang AKBP Andy Ervyn melalui Kasatlantas AKP Irawan Setyono mengungkapkan, pihaknya telah melakukan olah Tempat Kejadian Perkara (TKP). Hasilnya, ditemukan bekas rem dan gesekan sekitar 21 meter dari lokasi kecelakaan.“Kami masih melakukan penyelidikan terkait pemeriksaan saksi-saksi di TKP maupun tersangka. Untuk saat ini tersangka sudah kami amankan. Kami juga belum bisa menyimpulkan penyebab kecelakaan ini secara signifikan,”ungkapnya.

juga berita lainnya, dari fajarcoid, Wendi Pare meregang nyawa kemarin (19/2). Remaja 16 tahun asal Gunung Telihan, Bontang, Kaltim , itu tewas seketika setelah menabrak bus perusahaan tambang di Jalan Soekarno Hatta (eks Jalan Flores), dekat traffic light RSUD Taman Husada. Sementara motor yang dikendarainya ringsek berat karena terlindas ban bus.Dari keterangan saksi mata dan hasil olah tempat kejadian perkara (TKP), sekira pukul 08.25 Wita, Wendi melaju dari arah Bontang Lestari menuju simpang RSUD Taman Husada. Saat bersamaan, bus perusahaan tambang yang dikemudikan SL (42), warga Gunung Telihan, hendak memutar arah melalui jalur yang semestinya. Diduga karena terlalu laju, Wendi terlambat menginjak rem dan menabrak badan bus yang melintang di tengah jalan.

“Kemungkinan dia mengendarai dengan kencang, jadi terlambat mengerem. Sampai-sampai motornya terjepit di bawah ban,” kata Soni Romadhon, seorang warga setempat.Benturan di kepala ditengarai menjadi penyebab kematian Wendi. Apalagi, saat itu korban tidak mengenakan helm. Korban pun dibawa ke RSUD Taman Husada. Sementara SL diamankan pihak kepolisian untuk dimintai keterangan lebih lanjut. Motor Jupiter MX dengan nopol KT 2166 D yang ditumpangi Wendi dan bus Mitsubishi KT 7572 CB yang dikemudikan SL diamankan di Polres Bontang.Kasat Lantas Polres Bontang AKP Irawan Setyono menerangkan, dari olah TKP, ditemukan bekas rem dan gesekan sekitar 21 meter dari lokasi kecelakaan. Kemungkinan korban sempat melihat bus tersebut dan melakukan pengereman. Namun, karena jaraknya semakin dekat, kecelakaan tidak terelakkan. Korban terjatuh, lalu membentur bus.

“Kami masih melakukan penyidikan lebih lanjut dan memeriksa saksi-saksi. Kami belum bisa menyimpulkan penyebab kecelakaan ini secara signifikan. Sementara ini, masih kronologi awal dan kami harus melakukan penyidikan lanjutan,” ujar Irawan.Mengingat korban masih berusia 16 tahun, Irawan kembali mengimbau kepada orang tua agar tidak mengizinkan anak di bawah umur mengemudikan motor. Pada usia tersebut, tingkat psikologi anak belum stabil. Mereka mudah terpancing dalam memacu kendaraannya. Dia pun mengimbau kepada para pengguna jalan agar selalu berhati-hati dan aturan lalu lintas.“Sosialisasi sebenarnya sudah kami lakukan, termasuk ke sekolah-sekolah. Namun, perlu adanya sinergitas antara orangtua dan sekolah. Yang terpenting, peran orang tua agar tidak membolehkan anak di bawah umur mengendarai motor,” jelasnya.  

0 komentar:

Post a Comment