Seperti diberitakan dari Tribunnews.com telah terjadi Kecelakaan maut terjadi di ruas Jl Ahmad Yani tepatnya di utara Taman Balekambang Solo, Senin (13/2/2017) siang. Kecelakaan tersebut melibatkan sepeda motor Honda Vario AD 5737 VW dengan mobil ambulans. Seorang pengendara sepeda motor tewas di lokasi kejadian dengan luka di kepala. Informasi yang diperoleh TribunSolo.com, korban tewas adalah Oktaviani (21) warga Nogosari, Boyolali. Bermula korban melintas dari arah barat menuju kampus Universitas Sebelas Maret (UNS) Solo. Sampai di Jalan Ahmad Yani korban hendak mendahului mobil ambulans dari arah kiri. Nahas, sepeda motor yang dikendarai korban oling ke kanan dan terjatuh terlindas mobil ambulans tersebut. Saksi mata, Yuli, mengatakan, korban merupakan mahasiswa Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Surakarta. "Dari kampus mau ke UNS untuk mengikuti seminar di sana," katanya. Korban langsung dibawa ke RSUD dr Moewardi Solo untuk dilakukan otopsi. Sementara itu, Kanitlaka Polresta Solo, AKP Hery Heriyanto, membenarkan terkait kecelakaan maut yang terjadi di ruas Jalan Ahmad Yani tersebut. (Tribunnews)
Juga berita serupa diliput dari solopos.com, Terjadi Kecelakaan di Solo menyebabkan satu mahasiswi IAIN Surakarta meninggal dunia. Oktaviani, 20 th, warga Nogosari, Boyolali, meninggal dunia setelah terlindas mobil jenazah di Jl. Ahmad Yani Solo, tepatnya di seberang pintu masuk Taman Balaikambang, Sumber, Banjarsari, Senin (13/2/2017).Informasi yang dihimpun solopos.com, kecelakaan lalu lintas tersebut terjadi sekitar pukul 10.30 WIB. Kejadian bermula saat korban mengendarai sepeda motor Honda Vario berpelat nomor AD 5737 VW warna hitam dari arah barat ke timur.
Sesampainya di lokasi kejadian, korban mendahului mobil jenazah yang belum diketahui pelat nomornya dari sisi kiri. Namun tiba-tiba sepeda motor yang dikendarai korban oleng akibat banyaknya pasir di pinggir jalan. Oktaviani pun terjatuh.Tubuh korban tertabrak mobil jenazah yang muncul dari belakang. Korban menderita luka parah pada bagian kepala lantaran helm yang dipakainya pecah.Teman korban, Yuli, 20, mengatakan dirinya bersama korban dari Kampus IAIN Surakarta untuk mendatangi acara seminar di Universitas Sebelas Maret (UNS). Ia mengaku tepat berada di belakang korban sebelum kejadian.“Korban tertabrak mobil jenazah dan terseret sekitar 30 meter sebelum meninggal dunia di lokasi kejadian.
Saya tidak menduga dia [Okta] tewas akibat lakalantas,” kata dia.Ia mengatakan laju sepeda motor korban tidak terlalu kencang karena kondisi jalan hujan deras. Sopir mobil jenazah setelah kejadian terhenti mengevakuasi jasad korban. Selanjutnya jasad korban dibawa ke ke RSUD dr. Moewardi Solo.Kanit Laka Satlantas Polresta Solo, AKP Hery Heriyanto, mewakili Kasatlantas Polresta Solo Kompol Imam Safi’i, membenarkan adanya kejadian lakalantas di Jl. Ahmad Yani. Korban tewas di lokasi kejadian.“Kami masih menyelidiki penyebab kecelakaan,” kata dia. (solopos)
Kaget dengar sirine
Juga Seperti diberitakan dari merdeka.com, Oktaviani (20), warga Nogosari, Kabupaten Boyolali, tewas tertabrak mobil ambulance di Jalan Ahmad Yani, Solo, Senin (13/2) siang. Saat kejadian mahasiswi yang mengendarai sepeda motor dengan nomor polisi AD 5737 VW tersebut hendak menuju ke kampus UNS (Universitas Sebelas Maret) Solo.Saat melintas dari arah barat di utara Taman Balekambang, Oktaviani mendengar suara sirine mobil ambulance dari belakang. Karena kaget dan panik, dia lalu menepi. Nahas, saat menepi korban justru terperosok pada kubangan lumpur hingga sepeda motor yang dikendarai terjatuh. Korban pun ikut terpelanting hingga ke tengah jalan.
Mobil ambulance yang berjalan cepat di belakangnya tak bisa dikendalikan hingga menabrak korban. Kepala Oktaviani terlindas hingga mengalami luka parah. Dia bahkan tewas di tempat sebelum dibawa ke rumah sakit.Kanit Laka Satlantas Polresta Solo, AKP Hery Haryanto membenarkan kejadian tersebut. Dia menduga korban kaget dan panik saat mendengar bunyi sirine ambulance yang sudah dekat jaraknya.
"Korban ini kaget dan panik. Sehingga saat ngerem dan minggir, rodanya selip akibat genangan lumpur. Posisi jatuhnya juga di tengah jalan, sehingga ambulance tidak bisa menghindar," ujar Hery.Kendati demikian, Hery mengaku masih menelusuri penyebab pasti kecelakaan tersebut. Ia mengatakan, hingga saat ini masih belum bisa meminta keterangan sopir ambulance. Sementara saksi-saksi lain yang juga teman korban masih dalam kondisi syok, hingga belum bisa dimintai keterangan.(merdeka.com)
0 komentar:
Post a Comment